Anda di halaman 1dari 11

ANALISA KLINIK

Hana Rosita Setyarum


1804034003
7A
Kasus :
Seorang wanita mengalami demam 5 hari. Ibu tersebut mengalami nyeri perut,
mual, muntah dan BAB nya cair. Oleh dokter, ibu tersebut dianjurkan
melakukan pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil :

Hematologi
• Hemoglobin 11,5 g/dl
• Leukosit 7.500 sel/mm3
• Trombosit 390.000 sel/mm3
• Hematokrit 35 %
• Eritrosit 4.000.000 sel/mm3

Serologi
• Salmonella thypi O 1/160
• Salmonella thypi H 1/320
1. Bagaimana hasil analisis laboratorium diatas ?
2. Apakah penyakit yang diderita oleh pasien tersebut ?
3. Apakah pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis tersebut ?
4. Tinjauan pustaka dari penyakit yang diderita oleh pasien tersebut
1. Bagaimana hasil analisis laboratorium diatas ?

Hematologi
• Hemoglobin 11,5 g/dl
Pada hasil hemoglobin, pasien ibu tersebut memiliki kadar hemoglobin yang sedikit
rendah / dibawah normal. Hal tersebut karena nilai normal hemoglobin untuk wanita dewasa
adalah 12-16 g/dL.
• Leukosit 7.500 sel/mm3
Pada hasil leukosit, pasien ibu tersebut memiliki kadar leukosit / sel darah putih yang
normal. Hal tersebut karena nilai normal leukosit adalah 5.000–10.000 sel/mm3.
• Trombosit 390.000 sel/mm3
Pada hasil trombosit, pasien ibu tersebut memiliki kadar trombosit yang normal. Hal
tersebut karena nilai normal trombosit adalah 150.000–400.000 sel/mm3.
• Hematokrit 35 %
Pada hasil hematokrit, pasien ibu tersebut memiliki kadar hematokrit yang dibawah
normal. Hal tersebut karena nilai normal hematokrit Wanita dewasa adalah 38–46%.
• Eritrosit 4.000.000 sel/mm3
Pada hasil eritrosit, pasien ibu tersebut memiliki kadar eritrosit yang normal. Hal
tersebut karena nilai normal eritrosit adalah 4 sampai 5 juta sel/mm3
Serologi
• Salmonella thypi O 1/160
• Salmonella thypi H 1/320
Uji Widal adalah prosedur uji serologi untuk mendeteksi bakteri Salmonella enterica
yang mengakibatkan penyakit Thipoid. prinsip uji widal yaitu reaksi aglutinasi secara imunologis
antara antibodi dalam serum dengan suspensi bakteri sebagai antigen. Antigen O (Antigen
Somatik) berasal dari tubuh bakteri. Antigen H (Antigen Flagella) berasal dari alat gerak bakteri.
Pada hasil widal salmonella thypi O memiliki titer 1/160 dan salmonella thypi H
memiliki titer 1/320 yang menandakan ada bakteri salmonella thypi didalam tubuh pasien ibu
tersebut.
Diagnosis tifus dapat dipastikan melalui tes Widal ulang, yang dilakukan 5-7 hari
setelah tes pertama. Pasien dinyatakan positif menderita tifus bila jumlah antibodi Salmonella
naik sampai empat kali lipat dibandingkan tes pertama serta didukung dengan tes penunjang
lainnya.
2. Apakah penyakit yang diderita oleh pasien tersebut ?

Berdasarkan hasil pemeriksaan hematologi pasien ibu tersebut memiliki kadar


hemoglobin yang sedikit rendah/dibawah normal. kadar hematokrit dibawah normal, serta kadar
leukosit, kadar trombosit, kadar eritrosit yang normal.
Berdasarkan hasil pemeriksaan serologi widal pada test Salmonella thypi O memiliki
titer 1/160 dan pada test Salmonella thypi H memiliki titer 1/320.
Dapat disimpulkan dari hasil pemeriksaan hematologi dan serologi terhadap pasien.
Pasien tersebut kemungkinan mengalami demam tifoid/tifus. Kemungkinan pasien tersebut
mengalami penyakit demam tifoid/tifus karena adanya bakteri salmonella thypi didalam tubuh
pasien ibu tersebut yang ditunjukkan oleh hasil tes widal Salmonella thypi O 1/160 dan
Salmonella thypi H 1/320. Diagnosis tifus dapat dipastikan melalui tes Widal ulang, yang
dilakukan 5-7 hari setelah tes pertama. Pasien dinyatakan positif menderita tifus bila jumlah
antibodi Salmonella naik sampai empat kali lipat dibandingkan tes pertama. Dan didukung dengan
tes penunjang lainnya untuk menegakkan diagnosa.
3. Apakah pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis tersebut ?

BERIKUT PEMERIKSAAN LANJUTAN YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK DIAGNOSIS


TIFUS:

1. TES TUBEX
Test Tubex merupakan tes serologi yang mendeteksi immunoglobulin M dalam melawan antigen spesifik O9
Salmonella typhi.
Pemeriksaan ini disebut memiliki sensitivitas hingga 95% dengan spesifisitas 80%. Artinya, tes ini punya tingkat
keakuratan yang tinggi.
Antigen 09 sangat lah spesifik dan khas pada Salmonella.
Prinsip tubex adalah mendeteksi adanya antibodi anti-S typhi O9 pada serum pasien, dengan cara menghambat
ikatan antara IgM anti-O9 yang terkonjugasi pada partikel latex yang berwarna dengan lipopolisakarida.
Skor tes Tubex berkisar antara 0–10, di mana nilai 0 diinterpretasikan negatif dan nilai 4–10 diinterpretasikan
positif. Nilai tes Tubex 3–4 dinyatakan tidak konklusif dan perlu pemeriksaan ulang

2. KULTUR DARAH
Gold standard untuk menegakkan diagnosis demam tifoid adalah pemeriksaan kultur darah (biakan empedu) untuk
Salmonella typhi. Pemeriksaan kultur darah biasanya akan memberikan hasil positif pada minggu pertama penyakit.
Hal ini bahkan dapat ditemukan pada 80% pasien yang tidak diobati antibiotik.
Sampel yang digunakan adalah darah sebanyak 5 ml dengan media kultur berupa Media SSA (Salmonella Shigella
Agar) merupakan media selektif yang dapat menumbuhkan bakteri Salmonella dan Shigella.

3. PEMERIKSAAN IGM SALMONELLA RAPID TES (IMUNOKROMATOGRAFI)


IgM anti-Salmonella merupakan antibodi fase akut yang muncul akibat adanya infeksi Salmonella typhi
Memiliki sensitifitaas 91% dan spesifitas 99,3%
Prinsip : antibodi igm salmonella igm pada serum pasien direaksikan dengan antigen spesifik yg terdapat pada rapid
test, hasil positif ditandai dengan adanya garis pada kontrol dan test
4. KULTUR URIN DAN KULTUR FESES
Kultur feses dan kultur feses, untuk mendeteksi keberadaan bakteri yang menyebabkan infeksi pada
saluran pencernaan.
Tujuan kultur urin dan feses untuk pemeriksaan demam tipoid adalah untuk mengetahui apakah bakteri
salmonella pada urin dan feses yang dapat menyebabkan infeksi.
4. Tinjauan pustaka dari penyakit yang diderita oleh pasien tersebut

Tipes atau thypus adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran
darah yang disebabkan oleh Bakteri Salmonella typhosa atau Salmonella paratyphi A, B dan
C, selain ini dapat juga menyebabkan gastroenteritis (radang lambung). Dalam masyarakat
penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau thypus, tetapi dalam dunia kedokteran disebut
Typhoid fever atau Thypus abdominalis karena berhubungan dengan usus di dalam perut
(Widoyono, 2002)

Salmonella thyposa adalah bakteri gram negative yang bergerak dengan bulu getar, tidak
berspora mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam antigen yaitu: antigen 0 (somatik,
terdiri dari zat komplek lipopolisakarida), antigen H (flagella) dan antigen V1 (hyalin, protein
membrane). Dalam serum penderita terdapat zat anti (glutanin) terhadap ketiga macam anigen
tersebut (Zulkhoni, 2011).

Manisfestasi klinik, Masa tunas demam typhoid berlangsung antara 10-14 hari. Gejala klinis
yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai dengan berat, dari asimtomatik hingga
gambaran penakit yang khas disertai komplikasi hingga kematian. Pada minggu pertama
gejala klnis penyakit ini ditemukan keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut
pada umumnya yaitu : demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,
obstipasi atau diare, perasaan tidak enak diperut, batuk dan epistaksis. Pada pemeriksaan fisik
hanya didapatkan suhu tubuh meningkat. Sifat demam adalah meningkat perlahan-lahan dan
terutama pada sore hingga malam hari (Widodo Joko, 2006)
Patofisiologi, salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal
dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus (muntah),
Fly (lalat), dan melalui Feses. Yang paling menojol yaitu lewat mulut manusia yang
baru terinfeksi selanjutnya menuju lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan
oleh asam lambung dan sebagian lagi lolos masuk ke usus halus bagian distal (usus
bisa terjadi iritasi) dan mengeluarkan endotoksin sehingga menyebabkan darah
mengandung bakteri (bakterimia) primer, selanjutnya melalui aliran darah dan
jaringan limpoid plaque menuju limfa dan hati. Di dalam jaringan limpoid ini
kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah sehingga menimbulkan tukak
berbentuk lonjong pada mukosa usus. Tukak dapat menyebabkan perdarahan dan
perforasi usus. Perdarahan menimbulkan panas dan suhu tubuh dengan demikian
akan meningkat.sehingga beresiko kekurangan cairan tubuh.Jika kondisi tubuh
dijaga tetap baik, akan terbentuk zat kekebalan atau antibodi. Dalam keadaan
seperti ini, kuman typhus akan mati dan penderita berangsurangsur sembuh
(Zulkoni.2011).

Beberapa pemeriksaan untuk diagnosis demam tifoid atau tifus adalah pemeriksaan
hematologi, pemeriksaan serologi (widal, tubex, rapid tes IGM Salmonella),
pemeriksaan mikrobiologi (kultur darah).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai