Anda di halaman 1dari 21

BAB V

KINETIKA REAKSI KIMIA


MEKANISTIK
(INTERPRETASI MOLEKULER)
Pendahuluan
 Ungkapan persamaan kinetika reaksi
kimia

 Komposisi campuran reaksi lazim


dinyatakan dengan

 Konsentrasi (Ci) untuk reaksi fasa


cair atau gas

 Tekanan Parsial (Pi) untuk reaksi


fasa gas

 Bentuk fungsi ditentukan secara empirik


(empiris) dari percobaan
Contoh Persamaan Kinetika

Persamaan kinetika
‘hukum pangkat’

• Persamaan kinetika
mekanistik
• Dibangun berdasarkan
mekanisme reaksi kimia
• Biasanya merupakan
persamaan yang lebih
kompleks/tidak
sederhana
Mekanisme Reaksi

Mekanisme reaksi = urutan/tahap-tahap


reaksi elementer yang dialami reaktan Reaksi Elementer:
sampai akhirnya menjadi (menghasilkan)
produk reaksi • Reaksi elementer
adalah reaksi yang
sebenarnya terjadi di
tingkat molekuler
 Persamaan kinetika reaksi dapat
diturunkan dari mekanisme reaksi • Orde reaksi
kimia. elementer sama
 Persamaan tsb harus dibuktikan dengan koefisien
kesahihannya dengan menggunakan stoikhiometri reaksi
data percobaan dari laboratorium.
Persamaan Kinetika Mekanistik
Metoda Pendekatan Keadaan Tunak
• Prinsip : Laju pembentukan intermediat (zat
antara) pada keadaan tunak sama dengan nol

Metoda Hipotesis Tahap Pengendali


• Prinsip : Laju reaksi keseluruhan ditentukan
(dikendalikan) oleh laju reaksi tahap yang paling
lambat
1. Reaksi dekomposisi termal nitrogen pentaoksida:

merupakan reaksi fase gas berorde-satu Reaksi ini diyakini mempunyai


mekanisme reaksi sbb.:
Mekanisme Reaksi:
(1)

(2)

(3)

Turunkan persamaan kecepatan reaksi berdasarkan Mekanisme tersebut di atas!


(Keterangan: tahap reaksi (ii) berlangsung jauh lebih lambat dibandingkan tahap
reaksi (i), sehingga: k3<<< k2)
Reaksi Dekomposisi N2O5

Mekanisme Reaksi:
(1) • NO dan NO3 adalah
senyawa antara
(2) • Reaksi (2) adalah tahap
pengendali
(3)

Laju Reaksi:
1. Metoda Pendekatan Keadaan Tunak
1. Metoda Pendekatan Keadaan Tunak

Substitusi pers (3) ke pers (2):

k1 N 2O5  k1 N 2O5 
(4) NO3   
k1NO2   k2 NO2   k2 NO2  k1  2k2  NO2

Substitusi pers (4) ke pers (1):

k1 N 2O5 NO2  kk 
rO2  k 2   1 2 N 2O5 
k1  2k2  NO2  k1  2k 2 

2. Metoda Hipotesis Tahap Pengendali
Persamaan laju kinetika adalah (1) rO2  r2  k2 NO2 NO3 
tahap yang paling lambat.

Reaksi (1) cepat, selalu berada k1 N 2O5   k1 NO2 NO3 


dalam kesetimbangan
(2) NO2 NO 3 k1
N2O5 
k 1

Substitusi pers (2) ke pers (1) rO2 


k1k2
N2O5 
k 1

Persamaan Kinetika rO2  k ' N2O5 


Rekapitulasi:
k1k2
 Metode pendekatan keadaan tunak : k
k1  2k2

k1k 2
 Metode hipotesis tahap pengendali : k 
'
k1

Metoda Pendekatan Keadaan Tunak:

tahap-2 lambat maka nilai k2 << k-1 , ,


akibatnya : (k-1+ 2k2)  k-1
Kesimpulan

 Dari hipotesis mekanisme reaksi dapat diturunkan


beberapa kandidat model persamaan kinetika reaksi
kimia.
 Kandidat model kinetika reaksi kimia tersebut harus diuji
dengan data kinetika yang diperoleh dari laboratorium.
 Model kinetika yang dipilih adalah model yang sepakat dengan
data kinetika.

 Teori-teori yang ada saat ini, baru sampai pada tahap


dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengerti
tentang kejadian yang berlangsung selama reaksi.
Algoritma Penentuan Laju Reaksi Mekanistik

Data kinetika
diperoleh dari
percobaan di
Laboratorium
Membangun model
dengan
• metoda pendekatan
keadaan tunak
• metoda hipotesis
tahap pengendali

Mencocokkan data Sering kali proses


dengan metoda: pencocokan data
• diferensial menggunakan refresi
• integrasi tak linier berbantuan
komputer
Teori Tumbukkan
Asumsi:
• molekul : bola pejal
• semua senyawa : gas ideal
A B 
 P

Kecepatan reaksi adalah jumlah tumbukan yang membuahkan hasil


karena memiliki energi yang cukup

1/ 2
 M A M B   E. 
r  d  8π RT
2
AB  C AC B exp  
 M A.M B   RT 

Jumlah tumbukan Fraksi tumbukan


yang berhasil
Keterangan :

dAB = diameter rata-rata molekul A dan B


R = konstanta gas universal
T = temperatur reaksi (absolut)
Mi = massa molekul relatif i
Ci = konsentrasi komponen i
E = energi minimum yang dibutuhkan untuk reaksi
Teori Molekul Teraktifkan (Keadaan Transisi)
Reaksi: A + B  AB*  Produk

(A+B)* (A+B)*
E E

Ea Ea
Produk
∆HR

A+B A+B
∆HR

Produk

k BT  α Aα B    G*
r    exp  C A C B
h  α AB*   RT 
Keterangan :
i = koefisien aktivitas komponen i
kB = konstanta Boltzman
T = temperatur (absolut) reaksi
h = konstanta Planck
Ci = konsentrasi komponen i
R = konstanta gas universal

∆G* = ∆H* – T ∆S*

G* = energi bebas gibbs pembentukan AB*


H* = entalpi pembentukan AB*
S* = entropi pembentukan AB*
Soal-Soal :
1. Reaksi : 2 NO + O2  2 NO2
Mekanisme :
1) 2 NO ↔ N2O2
2) N2O2 + O2  2 NO2
Perkirakan model persamaan kinetik reaksi berdasarkan mekanisme
tsb.
2. Reaksi : H2 + Br2 ↔ 2 HBr

Mekanisme
Inisiasi : Br2  2 Br•
Propagasi : Br• + H2  H• + HBr
H• + Br2  Br• + HBr
H• + HBr  Br• + H2
Terminasi : 2 Br•  Br2

Buktikan :

k 1C H C 0,5
r 2 HBr
CHBr
1 k
2
C Br2
3. Diperkirakan penguraian asetaldehid mengikuti mekanisme berikut :
CH3CHO → CH3 + CHO
CH3 + CH3CHO → CH3 + CO + CH4
CHO + CH3CHO → CH3 + 2CO + H2
2 CH3 → C2H6
Tentukan persamaan kinetika reaksi penguraian tersebut .
4. Turunkan / buktikan bahwa persamaan kinetik reaksi penguraian
azometan menjadi etan dan nitrogen
pada tekanan tinggi ( P > 1 atm) berorde satu terhadap konsentrasi
azometan dan pada tekanan rendah ( P < 50 mm Hg) berorde 2
terhadap konsentrasi azometan.
Diketahui mekanisme reaksi adalah :
(CH3)2N2 + (CH3)2N2 → (CH3)2N2 + [(CH3)2N2]*
[(CH3)2N2]* + (CH3)2N2 → (CH3)2N2 + (CH3)2N2
[(CH3)2N2]* → C2H6 + N2

Anda mungkin juga menyukai