Anda di halaman 1dari 32

PLANT GROWTH & DEVELOPMENT

KRT-2008 1
KRT-2008 2
Growth and Development
1. Pembelahan sel
1. Mitosis  pada nucleus
2. Cytokinesis
2. Pembesaran sel
3. Diferensiasi sel  Proses ketika sel-
sel tumbuh menjadi terspesialisasi
(dalam proses biokimia, fisiologi, dan
struktural)
GROWTH (PERTUMBUHAN)
 Pertambahan ukuran, berat dan/atau
jumlah sel tanaman yang irreversible
 Tinggi tanaman, diameter batang,
jumlah daun/cabang, luas daun,
volume akar, berat segar / berat
kering tanaman
DEVELOPMENT (PERKEMBANGAN)
 Proses Pertumbuhan dan Differensiasi
individu sel menjadi jaringan, organ
dan individu tanaman

KRT-2008 3
PEMBELAHAN SEL
1. Anticlinal
2. Periclinal
MORPHOGENESIS
Morpho = bentuk, Genesis =
asli / asal
Merupakan proses
perkembangan tanaman
yang lebih ditekankan
pada proses pembentukan
jaringan dan organ
tanaman sehingga
masing-masing individu
tanaman mempunyai
bentuk morfologi yang
khas
Ada keterlibatan hormon
Contoh: Perubahan fase
vegetatif ke fase generatif

KRT-2008 4
Tahap Pertumbuhan & Perkembangan Tanaman

Menurut Leopold & Kriedemann:


 Perkecambahan
 Pertumbuhan Bibit (Seedling)
 Muda (Juvenile)
 Dewasa/Masak
(Adult/Mature)
 Aging & Senescence
Menurut Michurin:
 Embryonis
 Juvenil
 Produktif – Remaja
 Produktif – Dewasa
 Senil

KRT-2008 5
Kurva Pertumbuhan Sigmoid &
Bentuk Lonceng

KRT-2008 6
BIJI
Biji dewasa secara fisiologis mempunyai 4 komponen
penting, yaitu:
1. Seed coat  merupakan pelindung
2. Embrio  merupakan suatu tanaman embryonic
atau sporophyte
3. Penyimpan cadangan makanan dan mineral
4. Enzim dan Hormon  dibutuhkan untuk
merombak cadangan makanan dan sintesis
jaringan baru selama perkecambahan
Bewley & Black (1978) membagi biji menurut tempat
menyimpan cadangan makanan menjadi 3, yaitu:
1. Endosperm  rumput2an, tomat, gandum, jarak
2. Embrio  kacang2an, selada
3. Perisperm dari nucellus  kopi, beet
Biji Jagung:
 Karbohidrat & protein  endosperm (aleurone)
 Lemak  embrio

KRT-2008 7
I. PERKECAMBAHAN
Proses Perkecambahan adalah:
Serangkaian tahapan mulai dari
pengambilan air yang menuntun pada
pecahnya seed coat oleh radicle
(embryonic root/shoot), pembelahan sel,
pembesaran sel, dan peningkatan
semua aktivitas metabolisme
(perombakan makanan dan assimilasi)
Perkecambahan meliputi peristiwa fisiologis
dan morfologis berikut ini:
1. Imbibisi dan absorpsi air
2. Hidrasi jaringan
3. Absorpsi O2
4. Aktivasi enzim dan perombakan
5. Transpor molekul yang terhidrolisis ke
embryo axis
6. Peningkatan respirasi dan assimilasi
7. Inisiasi pembelahan dan pembesaran sel
8. Embrio berkecambah

KRT-2008 8
Beberapa Fitohormon yang menginisiasi dan memediasi proses
perkecambahan:
1. Gibberellin  mengaktivasi enzim hydrolytic untuk perombakan
2. Cytokinin  menstimulasi pembelahan sel, mengakibatkan
munculnya radicle dan plumula. Pembesaran coleorhiza melalui
pembelahan sel
3. Auxin  merangsang pertumbuhan melalui pembesaran
coleorhiza, radicle, plumula, dan aktivasi geotropisme (positif dan
negatif)
Enzim yang aktif dalam degradasi endosperm  α-amylase, β-
amylase, dan Ribonuclease
Setelah imbibisi  mulai mensintesis protein dan RNA
Setelah radicle muncul:
 Mulai mensintesis DNA dan aktivitas mitosis
 Dapat diblokir oleh penyinaran atau inhibitor dari sintesis DNA
Pada biji yang berkecambah, enzim dapat muncul dari 2 sumber:
1. Dilepas atau diaktivasi dari protein yang ada  Amylopectin
glucosidase, yang aktivitasnya meningkat segera dalam 3 jam
sejak imbibisi
2. Disintesis de novo melalui sintesis protein secara langsung  α-
amylase, Phenylalanine ammonia-lyase, Protease, Lipase, dan
Nitrat Reductase
KRT-2008 9
Review Proses Perkecambahan Biji Serealia
1. Absorpsi air dari tanah yang menyebabkan embrio
memproduksi sejumlah kecil gibberellin
2. Gibberellin kemudian berdifusi ke dalam sel lapisan
aleurone yang mengelilingi sel endosperm jaringan
penyimpan, mengakibatkan pembentukan enzim
3. Yang menuntun Sel-sel endosperm hancur dan mencair
4. Cytokinin dan Auxin terbentuk dalam proses tersebut
5. Cytokinin dan Auxin kemudian merangsang
pertumbuhan embryo melalui pembelahan dan
pembesaran sel
6. Jika shoot mengarah turun ke dalam tanah, auxin
cenderung berpindah ke sisi yang lebih bawah dari
kecambah, menyebabkan sisi yang lebih bawah
tumbuh lebih cepat dan kemudian membelokkan titik
tumbuh shoot ke arah atas menju permukaan tanah
7. Sekali shoot terkena cahaya matahari, tanaman mulai
memproduksi makanannya sendiri melalui fotosintesis

KRT-2008 10
Dormansi Biji
Faktor lingkungan yang mempengaruhi perkecambahan  Air, O2 dan Suhu
Bila faktor lingkungan mendukung tetapi biji tetap tidak mau berkecambah 
DORMANSI
Faktor lingkungan yang mengendalikan dormansi biji:
1. Air  diperlukan untuk proses imbibisi
2. Suhu  biji yang perlu suhu rendah (untuk menekan Growth Inhibitor)
3. Cahaya  biji yang perlu cahaya merah
Tipe Dormansi:
1. Embrio belum dewasa  Orchidaceae
 embrio dewasa dapat terjadi selama dalam penyimpanan
 diatasi dengan pemberian Cytokinin
2 Impermeable Seed Coat:  Diatasi dengan cara SKARIFIKASI
 Terhadap air : Leguminosae
 Terhadap oksigen : Gramineae
3 Seed coat resisten secara mekanis  diatasi dengan cara STRATIFIKASI
4 Fisiologis:
 Biji yang mengandung inhibitor pertumbuhan
 Suplai perangsang pertumbuhan dalam embyo sac, seed coat atau hull
(sekam) tidak cukup untuk menginisiasi proses perkecambahan

KRT-2008 11
Bahan Kimia Yang Dapat Digunakan Untuk Merangsang
Perkecambahan

1. KNO3  biji rumput2an dan biji Photoblastic


2. H2O2 (Hidrogen Peroksida)  efektif untuk biji
barley, tomat, kacang2an
3. Gibberellin  untuk menggantikan kebutuhan
cahaya dan suhu rendah pada biji Photoblastic
 GA3, GA4 dan GA7
4. Ethylene (C2H4)  kacang tanah
5. NH2CSNH2 (Thiourea)  tidak dapat untuk
menggantikan perlakuan cahaya atau suhu
 species tertentu (untuk pertumbuhan tunas
kentang)

KRT-2008 12
II. PERTUMBUHAN BIBIT
Organ Vegetatif:
1. Akar
2. Daun
3. Batang / Cabang
4. Umbi
Akar:
Organ utama yang mensuplai air, mineral, dan substansi
penting (gibberellin dan cytokinin) bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Fungsi Akar:
1. Pelekat  untuk melekatnya tanaman pada media
2. Absorbsi air dan mineral dan mentranspornya ke
batang
3. Penyimpan cadangan makanan  wortel, lobak
4. Bahan perbanyakan tanaman

KRT-2008 13
Inisiasi dan Pertumbuhan Akar
Pemanjangan akar sebagai akibat dari
pemanjangan sel di dekat meristem apikal.
Meristem apikal akar mempunyai aktivitas DNA,
RNA dan mitosis yang relatif lebih rendah dari
meristem apikal tunas
Tudung akar berperan penting dalam melindungi
meristem akar dari kerusakan fisik selama
menembus tanah dan juga sebagai petunjuk
arah
Pada kasus kerusakan atau pemotongan akar,
Quiescent center (terdapat pada ujung apical
meristem) meregenerasi meristem baru dan
menyimpan karaker geotropis dalam 36 jam
pada suhu yang menguntungkan. Selanjutnya,
berlangsung perluasan akar dan pembaruan
tudung akar
Pemotongan ujung akar dapat menghilangkan
apikal dominansi dan merangsang pembentukan
akar lateral

KRT-2008 14
Pertumbuhan Akar Lateral
Akar lateral terbentuk dari meristem pericycle yang
terletak beberapa cm dari ujung akar
Akar lateral (baru) menembus endodermis dan
cortex sebagai hasil pembelahan dan
pemanjangan sel yang mendorong ujung akar
baru tersebut ke arah permukaan tanah
Pembentukan akar lateral berada di bawah kendali
genetik meskipun sangat dipengaruhi oleh
lingungan:
1. Produksi β-inhibitor dalam ujung akar yang
berhubungan dengan apikal dominansi
2. Produksi substasi pertumbuhan dalam tunas
yang ditranspor ke akar (auxin, thiamine,
adenine, dan nicotinic acid)
3. Keseimbangan atau interaksi antara substansi
perangsang pertumbuhan dan substansi
penghambat pertumbuhan

KRT-2008 15
Sistem Perakaran Monokotil & Dikotil
Sistem perakaran Monokotil halus dan tidak ada
kambium untuk penebalan sekunder, sehingga
disebut perakaran serabut
Sistem perakaran Monokotil (Jagung) mempunyai dua
fase:
1. Seed Roots (disebut: Akar Seminal)

2. Crown Roots (disebut: Akar Adventif)

Sistem perkaran Dikotil umumnya luas, geotropis


positif, berupa akar primer dengan percabangan
lateral yang halus
 Jika terjadi penebalan sekunder sepanjang akar
primer  umbi wortel dan bit
 Jika terjadi pembengkakan atau penebalan
sekunder di daerah hypocotyl dari akar primer 
umbi radish dan turnip

KRT-2008 16
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan & Distribusi Akar
1. Genotype  Growth Hormone
2. Kompetisi tanaman
3. Defoliasi
4. Atmosfir tanah  O2 dan CO2
5. pH tanah  < 6,0 dapat
meningkatkan Al, Mn, Fe  toxic 
menghambat pertumbuhan akar
6. Temperatur tanah
7. Air
8. Kesuburan tanah

KRT-2008 17
Pertumbuhan Daun
 Primordia daun mula2 berupa sebuah tonjolan
jaringan kecil pada sisi meristem ujung suatu kuncup
 Pada saat ujung pucuk tumbuh  primordia daun
baru mulai terbentuk menurut suatu pola yang khas
sesuai dengan jenis tanaman
 Pada tumbuhan yang daunnya bertangkai,
primordiumnya memanjang menjadi suatu struktur
yang mirip jari, yang akan menjadi tulang tengah dan
tangkai daun pada daun dewasa
 Meristem tepi mulai membelah diri dengan cepat
untuk membentuk helaian daun yang memipih lateral
 Jika meristem ini sinambung sepanjang bakal
tulang tengah, maka akan terbentuk daun tunggal
 Jika tidak sinambung maka akan terbentuk daun
menyirip

KRT-2008 18
new leaf
tunica
apical
meristem
corpus
leaf trace

axillary
meristem
procambium

cortex pith
KRT-2008 19
Pertumbuhan Daun
 Perluasan helaian daun utama disebabkan oleh
kegiatan meristem intercalary (meristem lempeng)
 pembelahan anticlinal  helaian daun itu sama
tebal di semua bagian, kecuali pada bagian tempat
berkembangnya jalur procambium. Meristem ini
terus aktif, meskipun meristem tepi berhenti tumbuh
 Semasa daun masih dalam bentuk primordium yang
mirip jari  sistem pembuluh mulai berdiferensiasi
 ikatan pembuluh daun segera bergabung dengan
ikatan pembuluh batang  bahan makanan dapat
diangkut ke jaringan primordium yang sedang
berkembang cepat tersebut
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
daun:
 Genotipe

 Lingkungan  air, nutrisi, cahaya, suhu

KRT-2008 20
Phyllotaxis / Tata Letak Posisi Daun
Masing-masing species tanaman
mempunyai tata letak posisi daun
(Phylotaxis) yang spesifik 
primordia daun berkembang pada
posisi yang teratur (tidak secara
acak) pada batang
Ada 2 teori:
1. Adanya substansi pertumbuhan
yang berdifusi dari apex ke sisi
yang lain
2. Substansi pertumbuhan tersebut
dikonsumsi oleh primordia daun
yang sudah terbentuk  ada
persaingan ruang dan bermacam-
macam substansi di antara
primordia daun
Plastochron  selang waktu yang
dibutuhkan untuk terbentuknya
primordia daun yang berurutan
Phyllochron  selang waktu yang
dibutuhkan untuk munculnya
ujung daun yang berurutan

KRT-2008 21
Pertumbuhan Batang
 Batang terdiri dari ruas (node) dan antar ruas
(node) dengan daun-daun yang melekat
 Pertumbuhan panjang batang terjadi pada
meristem intercalary dari internode
 Internode memanjang melalui peningkatan
jumlah sel dan pembesaran sel
 Pada rebung bambu  2,5 cm/jam
 Pada tanaman lain  10-100 kali lebih
lambat tergantung pada:
 Genotipe
 Lingkungan: cahaya, nutrisi, air
 Giberellin & Auxin  pemanjangan /
pembesaran sel
 Apical Dominance  tumbuh ke atas
 Pada tanaman Dikotil  dari ketiak daun
dapat tumbuh cabang samping

KRT-2008 22
KRT-2008 23
Modifikasi Batang
1. Corm  Gladiolus
2. Bulb  Tulip, Bawang merah
3. Tuber  Kentang
4. Crown  African Violets
5. Spurs  Pear, Apel
6. Rhizome  Canna, Jahe
7. Stolon  Strawberry

KRT-2008 24
Fungsi Batang
1. Tempat melekatnya daun
sehingga terpapar cahaya
matahari
2. Translokasi air dan
mineral dari akar ke daun
 Xylem
3. Translokasi fotosintat dari
daun ke bagian lain, akar
 Phloem
4. Tempat cadangan
makanan

KRT-2008 25
III. JUVENIL / MUDA
Mulai fase Perkecambahan Biji sampai fase
Pertumbuhan Vegetaif Cepat  tanaman
tidak dapat diinduksi untuk berbunga
Tanaman akan berbunga bila sudah memasuki
fase Dewasa / Maturity
Pada fase Juvenil:
1. Juvenil Morfologi  dapat dilihat dari bentuk
daun, batang, dan percabangan
2. Juvenil Fisiologi:
1. Laju Petumbuhan Relatif Kuat
2. Apical Dominance
3. Geotropisme Batang

KRT-2008 26
Memodifikasi Periode Juvenil
1. Usaha untuk mengintensifkan pertumbuhan
dan melewati fase juvenil lebih cepat
 Stek dari tanaman induk yang sudah pernah
berbunga
 Grafting / Budding dengan menggunakan
rootstock juvenil & scion dari tanaman induk
yang sudah pernah berbunga
2. Usaha untuk menghambat pertumbuhan
tanaman sehingga pembungaan dapat terjadi
lebih awal  aplikasi zat pengatur tumbuh
MINIMUM AGE:
Ukuran / fase perkembangan yang dibutuhkan
tanaman untuk responsif bila dilakukan induksi
pembungaan

KRT-2008 27
IV. DEWASA / MATURE
 Fase Dewasa tercapai setelah
tanaman melalui transisi
morfologi, laju pertumbuhan
cepat, dan akhirnya mampu
berbunga
 Pada fase Dewasa mulai terjadi
persaingan fotosintat di antara
bagian-bagian tanaman
 Lamanya fase Dewasa
tergantung pada:
 Genetik
 Lingkungan
 Pemeliharaan

KRT-2008 28
V. AGING & SENESCENCE
SENESCENCE  Proses yang secara alami mengakhiri
fungsi kehidupan organ, atau organisme secara
serentak dan mengarah pada kematian
Selama SENESCENCE terjadi:
1. Perubahan kadar asam nukleat dan protein
2. Perubahan struktural  membran dan organel. Pada
taraf substrat  terjadi mobilisasi nutrisi mineral dan
organik ke sink yang lebih kompetitif (daun muda, buah,
dll.)
3. Perubahan aktivitas enzim  memacu akumulasi
enzim hydrolitic (meningkatnya Ribonuclease dan
Protease)  sehingga kegiatan degradasi RNA dan
Protein meningkat dan kegiatan sintesis RNA dan
Protein menurun
4. Perubahan kadar hormon pemacu dan penunda
Senescence
5. Kemunduran integritas pada bagian tanaman 
ditandai dengan terbentuknya lapisan absisi
6. Kerusakan Kloroplas sehingga kadar klorofil berkurang

KRT-2008 29
Pola Senescence Tanaman
1. Overall Senescence  annual grains
2. Top Senescence  perennial hebs
3. Deciduous Senescence  Deciduous woody
Plants  merontokkan daun
4. Progressive Senescence  senescence dari
daun sampai batang  mulai dari daun bagian
bawah – bagian atas secara berangsur-angsur
Penghilangan bunga dan buah dapat menunda
Senescence
Faktor lingkungan yang memacu Senescence:
1. Kegelapan
2. Defisiensi air dan nutrisi (Nitrogen)
3. Suhu
Peranan Zat Pengatur Tumbuh:
 Penunda Senscence  Cytokinin, GA3, dan
Auxin
 Pemacu Senescence  ABA, Ethylene

KRT-2008 30
KRT-2008 31
KRT-2008 32

Anda mungkin juga menyukai