Anda di halaman 1dari 23

+ Analisis Bakteri Listeria

monocytogenes Berdadasarkan
ISO, FDA, dan SNI

Linda Novita Sari (081414153005)


Kartika Primasari (081424153015)
Alfi Risca H (081514153915)
Mencemari makanan asal hewan dan bersifat patogen baik pada
hewan maupun manusia.

Tersebar luas di alam, tahan terhadap panas, asam, garam,


membentuk biofilm dan mensekresikan toksin yang dinamakan
listeriolisin O (LLO).

Agen penyebab foodborne disease yaitu penyakit yang


ditularkan melalui makanan.
+

Listeriosis. L. monocytogenes terdistribusi luas di lingkungan,


dapat ditemukan di tanah, silase, pada pembusukan tanaman
dan feses ternak

Demam, kelelahan, mual, muntah dan diare. Apabila listeriosis tidak


diobati, maka gejala dapat berkembang menjadi meningitis dan
bakteremia.

Tingkat kontaminasi L. monocytogenes di Indonesia belum banyak


dilaporkan seperti di negara negara maju
+

Listeria monocytogenes dapat membetuk biofilm pada permukaan


biologis dan non-biologis yang ditandai dengan terlihatnya lapisan
berlendir pada permukaan tersebut.

Walaupun jumlah sel biofilm yang ditemukan sangat rendah namun


kehadirannya perlu dipertimbangkan

Bentuk biofilm pada permukaan biasanya sulit untuk didekontaminasi.


Hal ini dapat terjadi akibat pembentukan matriks ekstraseluler yang
berfungsi selain sebagai penguat pelekatan juga dapat melindungi sel
dari kondisi yang kurang menguntungan
FOODBORNE LISTERIOSIS
Sumber Jumlah Kasus / Lokasi
Tahun
Korban Jiwa
1966 Susu / Olahan susu 279/109 Jerman
1980 Shellfish (kerang) 22/6 Selandia Baru
1981 Coleslaw 41/18 Kanada
1985 Keju tipe Mexican 142/48 California
1987-1989 Pate 366/63 Inggris
1990 Pate 11/6 Australia
1992 Lidah babi dalam 279/85 Perancis
jeli
1993 Pork rillettes 39/0 Perancis
1994 Susu cokelat 52/0 Amerika
1995 Keju brie 17/0 Perancis
INFEKSI PADA HEWAN
Infeksi oleh Listeria monocytogenes. Bakteri ini telah ditemukan pada 37
spesies mamalia, baik hewan piaraan maupun hewan liar, 17 spesies
burung, beberapa spesies ikan dan kerang

Pada rumansia Listeria monocytogenes dapat menyebabkan penyakit


gangguan syaraf dan aborsi
Bekteri dapat terinfeksi di dalam feses ternak dan berperan sebagai kontaminan
baik di lingkungan peternakan maupun pada bahan pangan asal ternak yang
dihasilkan seperti susu dan daging

Suatu penelitian melaporkan sebanyak 46,3% Listeria monocytogenes


dapat ditemukan di peternakan sapi, 30,6% pada daging sapi, 14,2%
pada domba (Esteban et al., 2009 : Arisanti 2010). Penelitian lain
menyatakan rata – rata prevalensi Listeria monocytogenes pada feses sapi
sebesar 4,8 – 29%, pada kulit sapi sebesar 1,6 – 24% (Rhodes et al., 2009 :
Arisanti 2010).
Listeria
monocytogenes
Bakteri batang pendek, Gram (+)

Mempunyai rantai pendek yg terdiri


dari 3-5 sel

Ukuran 0,4-0,5 x 0,5-2,0 nm

Motil (mempunyai flagelata)

Bersifat mikroaerofilik (tumbuh


optimum bila diinkubasi pada kondisi
kadar O2 kecil dan kadar CO2 5%-10%

Tumbuh baik pada media agar darah


dan triptose.

Temperatur optimum 370C, namun


bakteri ini masih mampu hidup pada
temperatur 2,5oC – 3oC
QA Listeria
monocytogenes
Metode menurut FDA BAM
+
• Melakukan pre-enrichment sampel sebanyak 25 gram (Analytical portions) pada
Buffered Listeria Enrichment Broth (BLEB) pada suhu 30°C selama 4 jam

• Menambahkan agen selektif (acriflavin 10mg/L; sodium nalidixate 40mg/L; antifungi)


setelah 4 jam inkubasi. Melanjutkan inkubasi pada suhu 30°C sampai 48 jam

• Melakukan isolasi dari kultur pada media selektif agar (ALOA; BCM; CHROMagar
Listeria; Oxford agar; PALCAM; LPM yang mengandung esculine dan ferrric iron)

• Koloni Listeria berwarna hitam dan muncul halo pada media yang
mengandung esculin. Pada media ALOA, L. monocytogenes berwarna biru
dan memiliki zona lipolisis di sekitarnya

• Melalukan uji Listeria

- Uji katalase. Keberadaan Listeria ditandai dengan hasil positif.


- Pewarnaan gram. Listeria merupakan gram positif.
- Uji blood-agar. Listeria menghasilkan zona bening di sekitar area
penusukan
- Uji motilitas. Anggota Listeria motil, dengan pertumbuhan mirip payung
- Uji karbohodrat. Listeria memproduksi asam dan tanpa gelembung udara.
Menurut ISO 11290-1:1996 + A1:2004
+ BS 5763-18:1997
Enrichment primer Enrichment sekunder
Memasukkan X gram/XmL Memindahkan 0,1 mL dari
sampel ke dalam 9X mL Half biakan dalam 10 mL Fraser
Fraser Broth. Broth.
Diinkubasi selama 24 jam pada Diinkubasi selama 48 jam pada
suhu 30°C suhu 35°C atau 37°C

Isolasi pada media selektif


Menginokulasikan pada media selektif ALOA OCLA (ISO)
(CM1084+SR0244, SR0226). Bisa juga pada media selektif lain, PALCAM
(CM0877+SR0150), Oxford (CM0856+SR0140/SR0206)
Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C

Pemurnian biakan
Isolat dipindahkan pada Pengujian keberadaan
Pengujian keberadaan Listeria Listeria monocytogenes.
media TSYEA-Tryptone spp.
Soya Yeast Extract Broth Menggunakan tes
Menggunakan tes katalase, hemolisis dengan media
(CM0862 + 9-18 gram pewarnaan gram, tes motilitas
Agar). Sheep Blood Agar, test
dengan media TSYEB CAMP
Diinkubasi selama 18-24
jam pada suhu 35°C - 37°C
+ Metode
SNI
Identifikasi Listeria monocytogenes menurut
+
+Langkah kerja
1. Persiapan sampel

Timbang contoh padat dan semi padat


sebanyak 25 gram atau ukur contoh cair
sebanyak 25 ml secara aseptik, kemudian
masukkan dalam wadah steril.

Untuk contoh daging dan telur (padat dan semi


padat). Tambahkan 225 ml Buffered Listeria
Enrichment Broth ke dalam kantong steril yang
berisi contoh, homogenkan dengan stomacher
selama 1 menit sampai dengan 2 menit.

Untuk contoh susu (cair), tambahkan 225


ml Buffered Listeria Enrichment Broth
kedalam kantong atau wadah steril yang
berisi contoh, homogenkan
+ 2. Cara Uji
Pre- • Inkubasikan suspensi (sampel 1b) atau dipanaskan pada
enrichment temperature 30 °C selama 4 jam (sampel 1c)

• Lanjutkan inkubasikan suspensi (2.1) sampai dengan 48 jam


Enrichment dengan menambahkan antibiotic Cycloheximide atau Natamycine
dengan konsentrasi 25 mg/liter

• Setelah diinkubasikan 24 jam dan 48 jam, masing-masing goreskan 1 ose


suspense (2.1) pada OXA atau PALCAM atau MOX atau LPM.
• Inkubasikan media OXA, PALCAM, danMOX padatemperatur 35°C selama 24
jam sampaidengan 48 jam, sedangkan media LPM
diinkubasikanpadatemperatur 30°C selama 24 jam sampaidengan 48 jam.
Isolasi • Pada media LPM koloni Listeria terlihat berwarna abu-abu kebiruan atau
putih.
• Pada OXA dan PALCAM koloni berwarna hitam dikelilingi zona jernih.
• Pada agar darah domba/kuda bakteri Listeria monocytogenes, tampak
cekung dibagian tengahnya, berwarna abu-abu kebiruan, dikelilingi zona
jernih (karena adanya sifat hemolisa dari Listeria monocytogenes).
3. Identifikasi
+ PENGAMATAN MAKROSKOPIS
Tumbuhkan koloni Listeria pada media TSAy, kemudian inkubasikan pada
temperatur 30 °C selama 24 jam sampai dengan 48 jam.

UJI PENGECATAN GRAM


Bakteri Listeria monocytogenes merupakan bakteri Gram positif sehingga
menunjukkan sel berwarna violet pada pemeriksaan mikroskopik.

UJI MOTILITAS
• Menggunakan media semi-solid dalam tabung yang didalamnya terdapat
tabung Craigie. Isolat yang diuji dan diinokulasi dalam tabung Craigie.
• Inkubasikan pada temperatur 37 °C selama 24 jam. 

• Uji motilitas positif, bila terdapat bakteri Listeria monocytogenes di
permukaan agar semi-solid di luar tabung Craigie.

UJI GLUKOSA
• Ambil koloni dari media agar darah domba/kuda yang diduga Listeria
monocytogenes, dan inokulasikan pada media yang mengandung
karbohidrat yang sudah disiapkan (glukosa, maltosa, manitol, rhamnosa, dan
xylosa).
• Inkubasikan pada temperatur 37 °C selama 24 jam
• Hasil uji positif apabila media gula-gula di atas berubah warna dari merah
menjadi kuning.
• Hasil uji negatif apabila media gula-gula tetap berwarna merah.
UJI KATALASE
+ • Campurkan koloni yang diduga Listeria monocytogenes dengan satu tetes
pereaksi H2O2 3% pada kaca preparat hingga rata
• Reaksi katalase positif apabila terbentuk gelembung pada campuran sel
tersebut.
• Reaksi katalase negatif apabila tidak terbentuk gelembung pada campuran
sel tersebut.
UJI KONFIRMASI
• Untuk konfirmasi aktivitas hemolitik Listeria moncytogenes (ß-hemolise),
dilakukan dengan CAMP test.
• Inokulasikan koloni yang diduga Listeria monocytogenes pada media agar
darah domba/kuda yang memakai biakan Staphylococcus aureus dan
Rhodococcusequi seperti terlihat pada Gambar 1.
• Inkubasikan pada temperatur 35 °C selama 24 jam dan 48 jam. 

• CAMP test dinyatakan positif Listeria monocytogenes, apabila zona hemolisis
berada di sekitar goresan Staphylococcus aureus

Gambar 1 - CAMP test Listeria monocytogenes


+ Tabel Interpretasi hasil uji Listeria monocytogenes

Jenis Uji Hasil Uji Keterangan


Pengecatan Gram Positif Batang pendek
Terdapat L. monocytogenes di permukaan
Motilitas Positif agar semi-solid di luar tabung tabung
Creaigie
Glukosa Positif Berwarna kuning
Maltosa Positif Berwarna kuning
Manitol Negatif Berwarna kuning
Rhamnosa Positif Berwarna kuning
Xylosa Negatif Berwarna kuning
Uji katalase Positif Terbentuk gelembung
Zona hemolisa disekitar goresan
CAMP test Positif Staphylococcus aureus
+
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai