Anda di halaman 1dari 61

GUDANG

INSTALASI FARMASI
RSUD BANGIL
KELOMPOK A:
NURUL HASANAH
HANNA IMAMA ROFIK
ANNA ULFA
ELLISAH
BELLA PUSPITA HAPSARI
RUMAH SAKIT

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat
(PerMenKes No 72 tahun 2016).
VISI, MISI DAN MOTTO RSUD BANGIL
• Visi
• Rumah sakit yang profesional dan berorientasi kepada pelanggan dengan
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien.
• Misi
• Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna dengan mengutamakan
mutu dan keselamatan pasien.
• Mengembangkan pelayanan kesehatan, sarana dan prasarana, serta tenaga
yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian.
• Mengelola sumber daya dan keuangan secara efektif, efesien, dan akuntabel.
SEJARAH RSUD BANGIL

PUSKESMAS

Pasien yang semakin banyak

RSUD Bangil
(1981)

RSUD Bangil  Tipe D


(1985)
Di bawah UPT
DINKES
Terakreditasi Kab.Pasuruan
Paripurna
RSUD Bangil  Tipe C visitasi pertama
(1993) Pengajuan
(6 Desember
perubahan menjadi
2017)
Rumah Sakit tipe B
INSTALASI RSUD BANGIL
No. Nama Instalasi No. Nama Instalasi
1. Rawat jalan 12. Pemulasaraan Jenazah
2. Rawat inap 13. Farmasi
3. Gawat darurat 14. Gizi
4. Rawat Intesif 15. Pusat Sentralisasi dan Laundry
5. Rawat Khusus 16. Rekam Medis
6. Kamar Maternal dan Perinatal 17. Pemeliharaan Sarana Medik
7. Bedah Sentral 18. Gas Medis & Vakum Medis
8. Lab. Patologi Klinik 19. Kesehatan Lingkungan
9. Lab. Patologi Anatomi 20. Pemeliharaan Sarana Non Medik
10. Radiologi 21. Pengelolaan Data Elektronik
11. Rehabilitasi Medik
Instalasi farmasi merupakan unit pelaksana fungsional yang
menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di
rumah sakit (PerMenKes No 72 tahun 2016).
STRUKTUR ORGANISASI IFRS RSUD BANGIL
DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN

KEPALA INSTALASI FARMASI


Dra. Siti Sulaidah, Apt.

ADM. FARMASI

KA. UNIT KA. UNIT KA. UNIT KA. UNIT KA. UNIT KA. DIKLAT
PERBEKALAN PRODUKSI DISTRIBUSI FARMASI EVALUASI & KEPALA
FARMASI KLINIK PENGENDALIAN PENDIDIKAN DAN
MUTU PENELITIAN

KOOR KOOR PRODUKSI KOOR KOOR


KOOR FAR
PENYIMPANAN STERIL DISTRIBUSI FLOOR
KLINIK
PELAYANA STOCK
RUANG
N FARMASI

KOOR KOOR PRODUKSI


PERENCANAAN NON STERIL PIO
YANFAR 1 & 2

KONSUL
YANFAR 3
PELAKSANA
PELAYANAN
YANFAR 4
Denah IFRS Lantai 1

PENGELUARAN
OBAT, ALKES
CCTV
Denah IFRS Lantai 2

Mushollah

CCTV
Pemilihan Gudang Farmasi

Operasional: Senin sampai Sabtu pukul 07.00-14.00


Perencanaan Administrasi

Pengadaan Pendistribusian

Penerimaan Penyimpanan
PEMILIHAN

FORMULARIUM RUMAH
FORNAS E-Catalogue
SAKIT

PPAB (Pedoman
Pola Epidemiologi Metode Konsumsi
Penggunaaan Antibiotik)

Clinical Pathway (dilihat


Peta kuman di RSUD
diagnosa, hasil lab =>
Bangil
obatnya)
PERENCANAAN
• Proses seleksi perbekalan farmasi (obat, alkes dan, bahan medis habis pakai)
dan penentuan jumlah perbekalan untuk pengadaan
• Memperoleh jenis perbekalan farmasi yang sesuai kebutuhan Rumah Sakit
• Memperoleh jumlah perbekalan sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit
METODE PERENCANAAN
Metode Konsumsi didasarkan atas analisa data
Konsumsi konsumsi obat tahun sebelumnya

A = (B+C+D) – E
Keterangan:
A= rencana pengadaan
B= kebutuhan obat sisa periode berjalan Kebutuhan 1 thn = (pemakaian rata-rata 1 bulan x 18 bulan) – sisa stok.
C= kebutuhan untuk tahun yg akan datang Kebutuhan 3 bln = (pemakaian rata-rata 1 bulan x 4 bulan) – sisa stok.
D= rencana stok akhir tahun
E= stok awal dan rencana penerimaan obat
periode berjalan

Metode epidemiologi/morbiditas adalah


Epidemiologi perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit

Metode kombinasi merupakan gabungan dari


Kombinasi metode epidemiologi dan metode konsumsi.
• saat obat dibutuhkan
• obat yang tersedia di instalasi farmasi/Gudang farmasi dalam jumlah terbatas.
Kombinasi • obat-obat yang jarang dipakai atau diresepkan
• harganya mahal
• memiliki waktu kadaluarsa yang pendek

ALUR PERENCANAAN
Melihat data Mempertimbangkan
pola penyakit, sisa stok, Direncanakan
pemakaian
buffer stock dan oleh sub unit
obat dan alkes
anggaran perbekalan

Dilanjutkan ke Dilanjutk Dilaporkan


Penerbitan
tim an ke ke kepala
Surat Pesanan
pengadaan PPK IFRS
Analisa ABC dilakukan dengan mengelompokkan obat berdasarkan kebutuhan
ABC dananya
Kelompok Kriteria
A Perbekalan Farmasi yang menyerap anggaran 70%

B Perbekalan Farmasi yang menyerap anggaran 20%

C Perbekalan Farmasi menyerap anggaran 10%


Analisa VEN dilakukan dengan mengelompokkan obat berdasarkan
VEN dampak tiap jenis obat pada kesehatan (indikasi).
Kelompok Kriteria
V  Obat penyelamat (life saving drugs)
(Vital)  Obat untuk pelayanan kesehatan pokok (vaksin, dll)
 Obat untuk mengatasi penyakit-penyakit penyebab kematian terbesar
E Obat yang bekerja kausal, yaitu obat yang bekerja pada sumber
(Essential) penyebab penyakit
N Obat penunjang yaitu obat yang kerjanya ringan dan biasa dipergunakan
(Non Essential) untuk menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi keluhan ringan
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
 Pemakaian yang lalu  Pola penyakit
(historical)  Formularium RS
 Anggaran
 Prioritas berdasarkan VEN
dan ABC
 Kapasitas gudang
 Sisa stok
 Lead time

Sumber BLUD  E-PURCHASING DAN PENGADAAN


LANGSUNG
Dana APBD  E-PURCHASING
PERENCANAAN BLUD SECARA ELEKTRONIK PERENCANAAN OBAT PERIODE JULI – AGUSTUS
PENGADAAN
Tujuan : Merealisasikan kebutuhan Perbekalan FARMALKES yang sudah
direncanakan dan disetujui melalui pembelian, produksi, dan hibah

ALUR PENGADAAN
DISETUJUI OLEH
PERENCANAAN DISERAHKAN
KEPALA INSTALASI
PERBEKALAN KEPADA BAGIAN
FARMASI PENGADAAN FARMASI RUMAH
SAKIT

PENGADAAN HASIL RAPAT


PERBEKALAN DISERAHKAN DILAKUKAN
FARMASI OLEH TIM KEPADA PPTK DAN RAPAT TFT
PENGADAAN PPK
Sumber Dana Pengadaan
Syarat Pengadaan

2. Pembuatan Surat
1. Distributor
Pemesanan

Kriteria:  Menuliskan tanggal, nama distributor,

• distributor resmi dan alamat distributor


• kecepatan  Menuliskan obat/perbekalan farmasi
pengiriman yang dipesan, jumlah pemesanan,
• kemudahan akses
harga, nama apoteker pemesan + no
• besarnya diskon
SIPA (narkotika, psikotropika,
• jatuh tempo
pembayaran prekursor, OKK)
Surat Pemesanan
Surat Pemesanan Narkotik
 Menggunakan formulir pemesanan tersendiri (formulir rangkap
empat)
 Tiap formulir untuk memesan 1 jenis narkotika dan bertanda-
tangankan apoteker penanggung jawab (Kepala Instalasi
Farmasi RSUD Bangil)
Surat Pemesanan Psikotropik
 Menggunakan formulir pemesanan tersendiri (formulir rangkap
dua)
 Tiap formulir untuk memesan maksimal 3 jenis psikotropika dan
bertanda-tangankan apoteker penanggung jawab (Kepala
Instalasi Farmasi RSUD Bangil)
Kasih foto SP
Surat Pemesanan
Prekursor
Surat Pemesanan Obat Keras
Khusus (OKK)
Kasih foto SP
• Amitriptiline

• Haloperidol

• Klorpromazin

• Triheksifenidil

• Tramadol
Sistem Pengadaan
Secara Elektronik
Kasih foto SP E-catalogue
PENERIMAAN
Kegiatan menyesuaikan jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu
penyerahan dan harga perbekalan farmasi (obat, alkes dan bahan
medis habis pakai) yang tertera dalam kontrak atau surat pesanan.

Alur Penerimaan
1.
Kasih foto barang datang

Barang diterima dari Distributor


2.

Dilakukan pengecekan
berdasarkan Surat Pesanan,
faktur dan kondisi fisik serta
farmasetik barang
Pemeriksaan meliputi:
 Nama obat
 Nomor batch
 Jumlah barang
 Tanggal kadaluarsa
Obat High Alert dan
LASA Sticker
3.

Penyimpanan barang
dalam Gudang
DOKUMEN PENERIMAAN BARANG

Bukti penerimaan obat dan alkes dari IFK


Dokumen Penerimaan Barang
Kasih foto fraktur pesanan

Faktur Pesanan
PENYIMPANAN

Kegiatan mengamankan persediaan


farmasi dari kerusakan, hilang, dan
memudahkan dalam pengawasan
terhadap persediaan tersebut.

Penyimpanan :
• Berdasarkan sumber dana (APBD dan BLUD)
• Berdasarkan Alfabetis
• Berdasarkan bentuk sediaan
• Berdasarkan kestabilan suhu
• Pemisahan obat High Alert dan LASA
• Lemari Psikotropika, Narkotika dan Prekursor
TUJUAN PENYIMPANAN
Menghindari
Memelihara mutu penggunaan yang
sediaan farmasi tidak bertanggung
jawab

Menjaga
ketersediaan
Pengawasan
Memudahkan
pencarian dan

Untuk keamanan barang


setiap lorong terdapat
cctv agar mengetahui
siapa saja yang masuk
dan keluar
STANDAR PENYIMPANAN
WHO, GUIDELINES FOR THE STORAGE OF ESSENTIA MEDICINES
AND OTHER HEALTH COMOMMODITIES, 2003
Narkotika, psikotropika, Prekursor  disimpan pada sudut ruang
penyimpanan terbatas dan ada lemari khusus dengan pemegang
kunci apoteker atau petugas gudang yang dipercaya

Lemari Penyimpanan Lemari Penyimpanan


Narkotika Prekursor
STANDAR PENYIMPANAN
WHO, GUIDELINES FOR THE STORAGE OF ESSENTIA MEDICINES
AND OTHER HEALTH COMOMMODITIES, 2003
Bahan yang mudah terbakar, disimpan dalam ruang
tahan api dan diberi tanda khusus bahan berbahaya.

MSDS (Material Safety


Data Sheet)
Lemari
Gudang B3
penyimpanan
STANDAR PENYIMPANAN
WHO, GUIDELINES FOR THE STORAGE OF ESSENTIA MEDICINES
AND OTHER HEALTH COMOMMODITIES, 2003
Kontrol ruangan  Kelembaban tidak lebih dari 60%, kardus diletakkan diatas
pallet dan ada jarak antara pallet dengan dinding,
hindarkan dari cahaya matahari langsung (misal: tirai),
terlindung dari serangga (menggunakan pallet)

Penggunaan tirai dalam Penggunaan trali dalam


ruang penyimpanan ruang penyimpanan
Cont.. STANDAR PENYIMPANAN
WHO, GUIDELINES FOR THE STORAGE OF ESSENTIA MEDICINES
AND OTHER HEALTH COMOMMODITIES, 2003

Kasih foto

Solusi :
- Memperluas area gudang
penyimpanan sehingga
kapasitas gudang semakin
besar dan sesuai dengan
standar.
- Kedatangan barang yang
Penyimpanan yang
Standar dijadwalkan secara
kurang tepat
Penyimpanan Ideal bertahap.
STANDAR PENYIMPANAN
WHO, GUIDELINES FOR THE STORAGE OF ESSENTIA MEDICINES
AND OTHER HEALTH COMOMMODITIES, 2003

Rak, lemari, maupun pallet  Kayu, metal, dan plastik. Harga lebih
mahal jika terbuat dari metal namun lebih
tahan lama, dan kurang mudah terbakar
daripada plastik atau kayu dan tidak rentan
terhadap serangga, hewan pengerat, atau
masalah jamur.

Penggunaan pallet dalam


ruang penyimpanan
JENIS - JENIS PALLET YANG DIGUNAKAN
DALAM GUDANG

Pallet
Galvanum Pallet Plastik Pallet Kayu
Kelebihan : tahan rayap, awet, paling
kuat dibanding lainnya
Pallet
Galvanum Kekurangan : harga mahal dan bersifat
korosif

Kelebihan : harga terjangkau, tahan


rayap, awet, mudah dibersihkan
Pallet
Plastik Kekurangan : kekuatan menahan
lebih rendah

Kelebihan : harga terjangkau,


ketahanan terhadap tekanan
Pallet
Kayu Kekurangan : tidak tahan rayap, sulit
dalam membersihkan
STANDAR PENYIMPANAN
WHO, GUIDELINES FOR THE STORAGE OF ESSENTIA MEDICINES AND
OTHER HEALTH COMOMMODITIES, 2003

Monitoring suhu  Obat-obatan dengan penyimpanan khusus (misal suhu lemari pendingin)
dilakukan monitoring suhu. Suhu ruang (Suhu Kamar 15-25⁰C), suhu
lemari pendingin (2-8⁰C). Suhu ruangan di cek setiap 2 kali sehari.

Lemari Pendingin untuk


penyimpanan dengan suhu Pemantauan suhu dan Pemantauan suhu
khusus (2-8 ⁰C) kelembaban ruangan
STANDAR PENYIMPANAN
WHO, GUIDELINES FOR THE STORAGE OF ESSENTIA MEDICINES AND
OTHER HEALTH COMOMMODITIES, 2003

Rak  Sesuaikan dengan luas ruangan, jarak antar rak (lorong) tidak kurang dari 90
cm. Jarak rak dengan dinding gudang 90 cm agar dapat diakses dari kedua sisi.

Solusi :
- Memperluas area gudang
penyimpanan sehingga
kapasitas gudang semakin
besar dan sesuai dengan
standar
Rak penyimpanan obat kemasan - Kedatangan barang yang
kecil (jarak antar rak 81 cm) dijadwalkan secara bertahap
STANDAR PENYIMPANAN
WHO, GUIDELINES FOR THE STORAGE OF ESSENTIA MEDICINES AND
OTHER HEALTH COMOMMODITIES, 2003

Kartu Stok diletakkan menempel pada dinding rak penyimpanan.

Solusi :
- Memperluas area gudang
penyimpanan sehingga
kapasitas gudang semakin
besar dan sesuai dengan
standar
- Kedatangan barang yang
Kartu stok terletak di samping obat dijadwalkan secara bertahap
(keterbatasan tempat dan SDM) - Meningkatkan jumlah SDM
DOKUMENTASI RUANG PENYIMPANAN DI
GUDANG FARMASI RSUD BANGIL

Gudang
Gudang B3
Penyimpanan Alkes
DOKUMENTASI RUANG PENYIMPANAN DI
GUDANG FARMASI RSUD BANGIL

Gudang Penyimpanan Obat


Rak LASA Rak High Alert
Oral (Rak APBD dan BLUD)
DOKUMENTASI PENYIMPANAN DI GUDANG FARMASI
RSUD BANGIL

Kartu Stok
Stock Opname (6 bulan sekali)
Kegiatan memeriksa nama, jumlah, keadaan, tanggal kadaluarsa obat dan alkes

TUJUAN: mencocokkan kebenaran stok


komputer dengan stok nyata lalu
digunakan untuk menyusun laporan
pendapatan Unit Pelayanan Farmasi

Bila tidak sesuai,


dilaporkan ke Sub
Unit Perlengkapan
DISTRIBUSI
IRJ

FLOOR STOCK IGD

GUDANG

RIB RIA
JADWAL PENDISTRIBUSIAN

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

RJ RIB RJ RIB RJ RIB

IGD RIA / FS RIA / IGD RIA


OK O.K
ALUR
DISTRIBUSI

Pengecek
Apotek/p an
oli
Surat
ketersedia Serah Verifik
membuat an barang Verifik terima
surat perminta dan Pengirim asi dan asi
permintaa an mengambi
an barang pengece baram
n manual diserahk lakan
barang telah kan di g telah
dan an ke barang diterim
dinputk ke gudang dan dikirim poli/apo a
dalam SIM dilakukan tek
RS pengecek
an akhir
PEMUSNAHAN

Tujuan

• Memusnahkan barang dan obat yang telah rusak


atau kadaluarsa

Syarat
• Harus mendapatkan izin dari bupati
• laporan dan perizinan kepada pemerintah
• pembuatan panitia pemusnahan
• pembuatan berita acara
• pelaporan kepada direktur rumah sakit dan
pemerintah
DOKUMEN PEMUSNAHAN

SK Bupati

Berita Acara Pemusnahan Saksi Pemusnahan


DOKUMEN PEMUSNAHAN

Daftar Obat & Alkes yang akan dimusnahkan


TAHAP-TAHAP PEMUSNAHAN

Obat/alkes sampai ke tempat


Obat/alkes ditimbang Dimasukkan ke dalam mobil pemusnahan, lalu dikeluarkan
pengangkut untuk diantarkan dari mobil pengangkut
ke tempat pemusnahan
Lanjutan . . .

Obat/alkes diasukkan ke Obat/alkes dimusnahkan


Obat/alkes sampai ke tempat dalam insenerator
pemusnahan, lalu dikeluarkan
dari mobil pengangkut

Abu hasil pemusnahan dimasukkan


dalam TPS abu insenerator
THANK YOU
KASUS GUDANG
KATEGORI INDEKS
JUMLAH
KRITIS

A 15

B 15

C 20
STANDART PENYIMPANAN
BAHAN BERBAHAYA

Anda mungkin juga menyukai