Anda di halaman 1dari 72

PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN

“DISCHARGE PLANNING”*)

Dr. Rita Sekarsari SKp.,Sp KV.,MHSM

DISAMPAIKAN DALAM WORKSHOP KHUSUS MANAJER PELAYANAN PASIEN


CASE MANAGER DALAM STANDAR AKREDITASI RS VERSI 2012
Rita Sekarsari

No Pendidikan No Pekerjaan
1 AKPER DEPKES RI 1985 1 Koordinator Program Diklat RSJPDHK
2 S1 PSIK UI 1993 2012 -
3 S2 Monas Uni Melbourne 2001 2 Ketua Sub Komite Keperawatan
RSJPDHK 2007 - 2012
4 Pengakuan Ns Sp KV 2011
3 Manajer Instalasi Rawat Inap & Ketua
5 S3 FIK UI 2013, Doktor
Komite Keperawatan RSJPDHK 2001-
Keperawatan
2007
N Organisasi saat ini 4 Ka Ru ICU RSJPDHK 1993 - 2001
o 5 Supervisor Keperawatan RSJPDHK
1 Ketua II PP PPNI 2010-2015 1993 - 2009
2 President INKAVIN 2011-2016 6 Koordinator DIKLAT POST BASIC
1993 - 2001
3 Ketua Kolegium Keperawatan
Spesialis Kardiovaskular 2010 -
2015 Kontak :
4 Pengurus ARSPI 2011 - 2014 ritaakbar@yahoo.com
5 Pengurus MTKI 2011- 2016 Ph: 08151626004
6 Surveior , Pembimbing & Konsilor 2
KARS 2010 - Saat ini
OBJEKTIF

1. Pendahuluan
2. Pengertian Perencanaan Pemulangan
Pasien / P3
3. Prinsip Proses P3
4. Kegagalan & Strategi P3
5. Key Elements of IDEAL Discharge Planning
6. Penutup
7. Contoh-contoh Form P3
PELAYANAN PASIEN KOMPLEKS
PENDAHULUAN

• Discharge Planning di RS ? Tidak semua sukses


• JCAHO  discharge planning di RS  tidak ada sistem
universal
• Dimasa lalu pasien dipulangkan dari RS “sesegera
mungkin dan masih sakit", membuat keadaan lebih kritis.
• Riset MedicAid  40 % pasien > 65 thn mengalami
medication errors setelah meninggalkan rumah sakit. 18 %
dari yang dipulangkan, dirawat ulang dalam 30 hari 
tidak baik bagi pasien, RS, Asuransi , Medicare, Keuangan
pasien
• Riset lain  Discharge Planning & follow-up yang baik 
kesehatan pasien , readmissions , biaya pelayanan
kesehatan
Mengapa Discharge Planning Penting?

Discharge Planning Efektif :


• Meningkatkan outcome untuk pasien saat pindah
ke tingkat asuhan selanjutnya.
• Menurunkan peluang pasien dirawat ulang di
rumah sakit.
• Meningkatkan kesembuhan
• Memastikan obat medikamentosa yang
diresepkan.
• Memberikan koreksi, persiapan yang memadai
PP-PPNI_Rita_2015

saat pindah asuhan ke fasilitas kesehatan lain.


Discharge Planning From Hospital
Gonçalves-Bradley DC, Lannin NA, Clemson LM, Cameron ID,Shepperd S. Discharge
planning from hospital. Cochrane Data base of Systematic Reviews 2016, Issue 1.
Art. No.: CD000313. DOI: 10.1002/14651858.CD000313.pub5.

Perencanaan Pemulangan Pasien:


 Menurunkan lama rawat dirumah sakit
 Mengurangi risiko readmisi
 Meningkatan kepuasan kesehatan bagi
pasien dan profesional.
 Sedikit bukti bahwa perencanaan pulang
mengurangi biaya untuk pelayanan
kesehatan.
Gonçalves-Bradley DC, Lannin NA, Clemson LM, Cameron ID, Shepperd S.
Discharge planning from hospital.
Cochrane Data base of Systematic Reviews 2016, Issue 1. Art.
No.: CD000313. DOI: 10.1002/14651858.CD000313.pub5.
Standar Akreditasi: Discharge Planning

APK 3 EP 1 Merujuk atau memulangkan pasien berdasarkan


kondisi kesehatan dan kebutuhan akan pelayanan
berkelanjutan
 APK EP 3 bila diperlukan , perencanaan untuk merujuk &
memulangkan pasien dapat diproses lebih awal dan bila perlu
mengikutsertakan pasien
APK 3.1 EP 1 Rencana pemulangan pasien meliputi
kebutuhan pelayanan penunjang medis dan kelanjutan
pelayanan medis.
AP 1.11 EP 1 Ada proses untuk identifikasi pasien yang
rencana pemulangannya kritis.
AP 1.11 EP 2 Rencana pemulangan pasien seperti itu dimulai
segera setelah pasien diterima dirawat inap.
 PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN DAN TINDAK LANJUT
*Standar APK.3. Ada kebijakan untuk merujuk dan memulangkan pasien.

Elemen penilaian APK.3.


1. Merujuk / memulangkan pasien berdasarkan atas kondisi kes dan
kebutuhan akan yan berkelanjutan.
2. Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap utk dipulangkan.
3. Bila diperlukan, perencanaan utk merujuk & memulangkan pasien
dpt diproses lebih awal dan bila perlu mengikut sertakan keluarga.
4. Pasien dirujuk dan dipulangkan berdasarkan atas kebutuhannya.
5. Kebijakan RS mengatur proses pasien yg diperbolehkan
meninggalkan RS, sementara dlm proses rencana pengobatan dgn
izin yg disetujui untuk waktu tertentu.
*Standar AP.1.11 Asesmen awal termasuk
menentukan kebutuhan rencana pemulangan
pasien (discharge)
Elemen Penilaian 1.11

1. Ada proses untuk identifikasi pasien yg rencana


pemulangannya kritis (lih.juga APK.3, EP 2)

2. Rencana pemulangan bagi pasien seperti ini


dimulai segera setelah pasien diterima sebagai
pasien Ranap.(lih.juga APK.3, EP 3 & 4)
MULTIDISCIPLINARY TEAM
The staff involved in your care are known as the multidisciplinary team and
may include the following:

● Medical Staff ● Dietician


(Consultant, Registrar) ● Physiotherapist
● Nursing Team ● Occupational Therapist
● Discharge Co-ordinator ● Speech & Language
● Community Services Therapist
Discharge Liaison ● Pharmacist
Officer ● Social Worker
● Advisor ● Public Health Liaison Nurse
● Chaplain / Spiritual
Perencanaan Pemulangan Pasien /
Discharge Planning
 Pengertian
Perencanaan Pemulangan Pasien (P3) atau Discharge planning :
 Adalah kegiatan yang merencanakan dan memfasilitasi perpindahan
pasien ke fasyankes lain atau ke rumah dengan lancar dan aman
 Merupakan suatu proses multidisiplin melibatkan PPA dan MPP
 Sasarannya adalah meningkatkan / menjaga kontinuitas pelayanan
 Proses dimulai saat admisi rawat inap
 Memastikan keselamatan pasien keluar dari rumah sakit dan
memperoleh asuhan yang tepat pada fase berikutnya di fasyankes lain
atau dirumah
 Dasar atau filosofi P3 adalah : keberhasilan asuhan pasien di rawat inap
agar berlanjut juga di rumah.
Discharge Planning

 Kegiatan yang merencanakan dan memfasilitasi


perpindahan pasien ke fasyankes lain atau ke rumah
dengan lancar dan aman (Buku MPP, 2016)

 Walaupun dokter mempunyai kewenangan dalam


memulangkan pasien, tetapi proses discharge planning
dapat dilengkapi oleh pekerja sosial, ners, case manager
atau tenaga kesehatan lainnya (multi diciplinary team)

 Lebih ideal lagi bila untuk pasien dengan kondisi medik


yang lebih komplek, maka discharge planning dilaksanakan
dengan pendekatan tim yang melibatkan PPA dan MPP
(Manajer Pelayanan Pasien)
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien

MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.

1) Perencanaan Pemulangan Pasien (P3) dimulai


saat admisi rawat inap dan dilanjutkan pada hari
berikutnya sesuai kebutuhan

oIdentifikasi pasien dengan potensi masalah yang


mungkin dihadapi waktu pasien dipulangkan
sehingga dapat disusun rencana mengatasi
masalah, sehingga proses pemulangan nantinya
aman dan lancar.
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien

MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.

2) Identifikasi apakah pasien memerlukan kebutuhan


yang sederhana atau kompleks untuk
pemulangan atau transfernya

oTidak membutuhkan pelayanan khusus dirumah,


juga tidak membutuhkan pelayanan sosial

oAtau sebaliknya tingkat ketergantungan untuk


ADL (Activity Daily Living) tinggi.
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien

MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.

3) Susun rencana klinis asuhan pasien (oleh PPA) dalam


waktu 24 jam setelah masuk rawat inap
• Setelah asesmen lengkap, dengan metode IAR
(Informasi, Analisis, Rencana) tetapkan sasaran
• Asesmen dilakukan secara multidisiplin dan terintegrasi
• Perencanaan termasuk tentang kemungkinan edukasi /
pelatihan bagi pasien / keluarga / pemberi asuhan
dirumah.
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien

MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.

4) Koordinasikan proses pemulangan / transfer melalui


kepemimpinan dan tanggung-jawab pengoperan tugas
pada tingkat ruangan
• Perencanaan harus terintegrasi secara multidisiplin
• Ada keterkaitan dengan pertukaran shift
• Dokumentasi harus selalu di update dengan
penyimpanan yang jelas
• Peranan MPP penting dalam koordinasi ini
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien

MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.

5) Tetapkan tanggal yang diharapkan untuk pemulangan / transfer


24 – 48 jam setelah admisi (EDD=expected discharge date) oleh
PPA. MPP mendiskusikannya dengan PPA, pasien dan
keluarga/pemberi asuhan.
o Umumnya pasien ingin mendapatkan informasi tentang sampai
kapan dirawat
o Pasien, keluarga akan membuat sasaran untuk itu
o Pengecualian adalah bila pasien menjalani perawatan intensif,
EDD ditetapkan bila telah kembali ke ruang rawat biasa.
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien

MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.

6) Setiap hari dilakukan review atas rencana klinis asuhan


dan juga update EDD.
o PPA melakukan updating EDD bersama pasien dan
MPP
o Pendokumentasiannya harus jelas dan konsisten
o Pasien dan keluarga harus jelas tentang apa yang
diharapkan selama dirawat, menghindari kebingungan
yang dapat menunda proses pemulangannya
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien

MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.

7) Libatkan pasien, keluarga, pemberi asuhan dirumah


untuk keputusan dan pilihan pelayanan.
o Pasien, keluarga diedukasi/dilatih untuk
memberdayakan pelayanan individual sehingga
memaksimalkan kemandiriannya

o Bila masuk dalam rencana, follow-up dapat dilakukan


oleh staf rumah sakit 1 – 3 hari pertama dirumah.
Prinsip Proses Perencanaan Pemulangan Pasien

MPP mempuyai peran terdepan dalam proses P3.

8) Rencanakan pelayanan sampai tujuh hari


o P3 mencakup juga kontinuitas pelayanan sampai dengan
tujuh hari dirumah

9) Gunakan daftar tilik (check list) 24 – 48 jam sebelum


proses pemulangan

10) Biasakan mempertimbangkan keputusan tentang


rencana pemulangan pasien setiap hari.
Kegagalan Transisi Tipikal

 Konten Discharge Plan


 Koordinasi Asuhan Discharge
 Pengetahuan & Komunikasi ttg Kesehatan
Kegagalan: Konten Discharge Planning

• Penulisan instruksi discharge membingungkan,


ketidakcocokan dgn instruksi lain, ketidaksesuaian dgn
tingkat pengetahuan dan status kesehatan terkini pasien.
• Kekurang lengkapan emergency plan, termasuk nomor tilpon
yang harus diketahui pasien bila segera ia harus
menghubungi pada kesempatan pertama.
• Tidak adanya penjelasan dan rencana berkaitan dengan do
not resuscitate status.
• Rencana medikasi yang lalu atau tidak adanya rekonsiliasi
dengan medikasi pasien dirumah.
• Informasi yang dapat membantu pasien dan keluarga
berkoordinasi dengan pelayanan yang dibutuhkan dan
dukungan yang tidak penuh atau tidak ada saat dibutuhkan.
Strategi Meningkatkan
Konten Discharge Planning

Penulisan discharge plan termasuk item


dibawah ini :
• Alasan masuk rumah sakit, termasuk informasi
penyakit/kondisi kesehatan
• Medikasi yang harus diminum paska discharge,
termasuk data medikasi pra admisi:
• Tujuan medikasi
• Dosis medikasi
• Kapan harus diminum medikasi tersebut.
• Bagaimana rute pemberian medikasi
• Berapa kali medikasi
Strategi Meningkatkan
Konten Discharge Planning

Penulisan discharge plan termasuk item


dibawah ini :
• Self-care activities seperti diet,tingkat activitas
atau pembatasan, monitoring berat badan
• Identifikasi Durable Medical Equipment
(DME)/supplies yang pasien butuhkan untuk
asuhan
• Tujuan DME/supplies
• Dimana mendapatkan DME/supplies
Strategi Meningkatkan
Konten Discharge Planning

• Pengenalan gejala dan manajemen – Apa yang kita


lakukan bila pasien bertanya tentang suatu masalah
yang timbul atau perubahan kondisi, termasuk daftar
gejala yang mengindikasikan perlunya perhatian dari PPA
• Siapa kontak person
• Bagaimana menghubungi kontak person
• Siapa yang ditugaskan layani Emergency contact

• Koordinasi dan rencana untuk perjanjian tindak lanjut


Strategi Meningkatkan
Konten Discharge Planning

• Koordinasi dan rencana utk perjanjian tindak lanjut

• Perjanjian sebaiknya ditetapkan rumah sakit dengan


prioritas discharge dan penetapan hari discharge
(berdasarkan kondisi pasien).

• Koordinasi untuk follow up test dan konfirmasi hasil


tidak tersedia pada saat discharge.

• Sumber daya komunitas yang akan dimanfaatkan


pasien, seperti home health care, Meals on Wheels,
adult day care, OT, dll
Strategi Meningkatkan
Konten Discharge Planning

Penulisan discharge plan seyogyanya mudah dibaca


dan dimengerti:
• Termasuk edukasi esensial tentang kondisi
kesehatan.
• Gunakan bahasa sederhana, jelas dan tidak
berlebihan.
• Gunakan prinsip universal tentang pengetahuan
kesehatan, dengan materi tulisan yang mudah
difahami, kata kata sederhana, ukuran tulisan yang
cukup terbaca, kalimat pendek, paragraph ringkas,
tanpa istilah medis dan gunakan alat bantu visual.
Kegagalan : Proses Discharge Planning

• Kegagalan mengidentifikasi kebutuhan sumber daya dan


discharge planning
• Kekurang jelasan identifikasi peran dan tanggungjawab.
• Kurang memahami kondisi fisik dan fungsi kognitif dari
status kesehatan pasien.
• Keterbatasan waktu untuk membuat discharge plan yang
lengkap.
• Kurangnya pengalaman dan keikutsertaan staf yang
kompeten pada tim asuhan.
• Optimisme yg tidak realistik dari pasien & keluarga saat
mengelola di rumah.
• Kegagalan mengetahui status klinis yang memburuk di
rumah sakit.
Strategi Meningkatkan
Proses Discharge Planning

• Lakukan asesmen pra-discharge ttg kemampuan pasien/keluarga


untuk self-care (termasuk problem solving, decision making, early
symptom recognition and taking action, quality of life, depression
and other cognitive and functional ability factors).
• Kembangkan a comprehensive shared care plan using a shared
decision making approach – pertimbangkan patient values and
preferences, social and medical needs
• Pastikan bahwa discharge summary dan medication plan lengkap
dan up-to-date
• Bekerjasama dengan pasien/keluarga untuk mempersiapkan
keluarga pasca discharge visit planning (goals, questions,
concerns)
• Inisiasi diskusi untuk arahan lebih lanjut dan care planning lebih
lanjut yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
Kegagalan: Pengetahuan & Komunikasi
tentang Kesehatan

• Edukasi Pasien/keluarga hanya terjadi pada saat discharge.


• Intimidasi pasien/keluarga yang bertanya/klarifikasi atau
instruksi tambahan apa.
• Kesenjangan pendidikan pasien dan keluarga ttg
pengetahuan kesehatan
• Sedikit waktu yang tersedia untuk mengedukasi pasien
tentang discharge plans mereka
• Pemberi informasi edukasi yang ditugaskan tidak
terinformasi ke pasien.
• Pasien tidak dijelaskan discharge plan yang komprehensif
yang mereka mengerti dan digunakan untuk mengikuti
instruksi discharge tersebut.
Strategi Meningkatkan
Pengetahuan Kesehatan /Komunikasi Pasien-PPA

• Edukasi pasien & keluarga ttg diagnosis melalui


asuhan kontinyu
• Gunakan prinsip pengetahuan kesehatan pada
edukasi dan interaksi dengan pasien.
• Gunakan metode ajar dan feedback untuk
memastikan pasien dan keluarga mengerti
rencana asuhan, informasi dan menjawab
pertanyaan pasien.
• Berikan asuhan yang sesuai budaya dan bahasa
mereka.
Strategi Meningkatkan
Pengetahuan Kesehatan /Komunikasi Pasien-PPA

• Pastikan kontinuitas asuhan untuk membangun


kepercayaan pasien
• Manfaatkan pendekatan pengambilan keputusan
yang libatkan mereka.
• Berikan cukup waktu untuk konsultasi.
• Diskusikan dengan pasien hasil test dan jelaskan
siapa yang bertanggungjawab untuk
menindaklanjuti hasil tersebut.
• Reviu bersama pasien pada langkah langkah yang
sesuai tentang apa yang harus dilakukan bila timbul
masalah tertentu.
Key elements of IDEAL Discharge Planning

Include
Libatkan pasien dan keluarganya sebagai partner
penuh dalam proses renca pemulangan

Discuss
1.Jelaskan bagaimana kehidupan dirumah yang
seharusnya
2.Kaji ulang obat-obat
3.Perhatikan adanya tanda-tanda peringatan dan
masalah
4. Jelaskan hasil test
5. Rencana tindak lanjut
Key elements of IDEAL Discharge Planning

Educate
Edukasi pasien & keluarga dgn bahasa yang
dimengerti tentang kondisi pasien, proses
pemulangan dan langkah selanjutnya tentang
perawatan dirumah sakit.
Assess
Asses sebaik apa dokter dan perawat menjelaskan ttg
diagnosa, kondisi dan proses perencanaan
pemulangan
Listen
Dengarkan hal-hal yg dihormati pasien & keluarganya,
kesukaanya, observasi dan perhatiannya.
Include
Libatkan pasien dan keluarga sebagai
partner penuh dalam proses pemulangan
• Selalu libatkan pasien dan keluarga dalam
pertemuan tim tentang pemulangan pasien.

• Identifikasi keluarga atau teman yang akan


memberikan perawatan dirumah dan
libatkan mereka dalam perencanaan
pemulangan
Discuss
Diskusikan dengan pasien dan keluarga 5 area kunci untuk melindungi
masalah dirumah
1. Jelaskan bagaimana kehidupan dirumah akan terjadi. Termasuk
lingkungan, dukungan yang dibutuhkan, apa yang boleh dan tidak
boleh dimakan, dan aktivitas apa saja yang boleh dan harus dihindari.

2. Review ttg obat-obatan. Gunakan rekonsilasi daftar obat, jelaskan


indikasi obat, dosis, cara, dan potensi efek sampingnya.

3. Perhatikan tanda peringatan dan masalah. Tuliskan nama dan kontak


informasi dari seseorang untuk dipanggil jika ada masalah

4. Jelaskan hasil test pasien. Jika hasil test tidak tersedia saat
pemulangan, pastikan mereka tahu kapan mereka akan mengambil
hasil test dan pastikan mereka tahu siapa yang harus dihubungi jika
pada hari hasil tidak tersedia

5. Tawarkan perjanjian followup. Yakinkan bahwa pasien dan keluarga


tahu tindak lanjut apa yang diperlukan
Educate
Mendidik pasien & keluarga dalam bahasa sederhana ttg
kondisi pasien, proses pemulangan dan langkah
selanjutnya disetiap kesempatan selama pasien di rumah
sakit. Perencanaan Pemulangan harus menjadi proses
yang berkelanjutan karena bukan hanya satu kali.

• Tentukan tujuan pasien & keluarga saat masuk dan


perhatikan kemajuan ke arah tujuan mereka setiap hari
• Libatkan pasien & keluarga dalam bedside shift report
• Share a written list of medicines every morning
• Jelaskan obat-obatan di setiap pemberian: jenis, dosis,
cara dan efek samping
• Mendorong pasien & keluarga untuk mengambil bagian
dalam praktek perawatan untuk mendukung kompetensi
dan kepercayaan diri mereka dalam pengasuhan di rumah
Assess
Asses sebaik apa dokter dan perawat
menjelaskan ttg diagnosa, kondisi dan proses
perencanaan pemulangan
• berikan informasi kepada pasien dan
keluarga dan ulangi informasi selama pasien
di rumah sakit

• Minta pasien dan keluarga untuk


mengulangi apa yang dikatakan kembali
kepada Anda dalam kata-kata mereka sendiri
untuk memastikan bahwa Anda menjelaskan
hal dengan baik
Listen
Dengarkan hal-hal yg dihormati pasien &
keluarganya, kesukaanya, observasi dan
kekhawtirannya.
• Mintalah pasien dan keluarga untuk
menggunakan board di kamarnya agar
mereka menulis pertanyaan atau masalah
• Tanyakan dengan pertanyaan terbuka
• Gunakan dan siapkan check list, booklet
untuk memastikan pasien dan keluarga
merasa siap untuk pulang
• Jadwalkan pertemuan dengan pasien,
keluarga atau caregivers minimal satu kali
PENUTUP

• Perencanaan pulang harus memastikan


bahwa pasien meninggalkan rumah sakit
pada waktu yang tepat didalam
perawatannya dan mendapat informasi/
edukasi yang memadai dan penyediaan
layanan postdischarge diorganisasikan
dengan baik.
CONTOH FORM
45
46
KARS Nico A. Lumenta
KARS Nico A. Lumenta
h. 1/2 h. 2/2
50
51
52
53
(HSE Code of Practice for Integrated Discharge Planning, Limerick, Ireland, 2009)
Nama Pasien :
Tanggal Lahir :
logo PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN (P3) No RM : 1/2
Diagnosis Medis :
Alamat : Tanggal Masuk :
Telepon : Tanggal Keluar :

Fase Kegiatan Pelaksanaan


Dilakukan Tidak Dilakukan
Tanggal Jam Evaluasi Alasan
Pengkajian 1 Idendifikasi apakah pasien
Awal perencanaan
pemulangannya kritis
2 Idendifikasi apakah ada
pengasuh di rumah
3 Idendifikasi apakah ada
support sistem di sekitar
rumah. Atl: fasilias
pelayanan primer,
penunjang, rehabilitasi
4 Memberi informasi pasien
dan keluarga, mereka
dapat menggunakan form
untuk menuliskan
pertanyaan untuk
ditanyakan
5 Sasaran yg diinginkan
pasien dan keluarga
dirawat di rumah sakit
6 Diinformasikan kepada
pasien dan keluarga
tentang langkah-langkah
perencanaan pemulangan

Priode 1 Distribusikan check list dan


Pertemuan jelaskan booklet atau
untuk P3 media lain yang digunakan
2 Jadual pertemuan untuk
perencanaan pemulangan
pasien
Saat 1 Diskusikan Pertanyaan 2/2
Pertemuan yang ditanyakan pasien
P3
2 Diskusikan Pertanyaan
yang ditanyakan keluarga
3 Review Instruksi P3 yang
dibutuhkan pasien &
keluarga
4 Digunakan Umpan Balik
5 Ditawarkan Waktu follow
up yang disenangi pasien

Pada Hari 1 Obat-obatan:


Pemulangan a. List rekonsialisasi obat
Pasien b. Review list obat-obat
bersama pasien dan
keluarga dan melakukan
umpan balik
Nama Pasien :
LOGO CEK LIST Tanggal Lahir :
PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN HARIAN No RM :
Diagnosis Medis :

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4

__________ Edukasi pasien __________ Edukasi pasien __________ Edukasi pasien dan __________ Edukasi pasien dan
dan keluarga tentang kondisi dan keluarga tentang kondisi keluarga tentang kondisi pasien. keluarga tentang kondisi pasien.
pasien. Lakukan umpan balik pasien. Lakukan umpan balik Lakukan umpan balik Lakukan umpan balik

__________ Dikusikan __________ Dikusikan __________ Dikusikan kemajuan __________ Dikusikan kemajuan
kemajuan pasien , keluarga kemajuan pasien , keluarga dan pasien , keluarga dan pencapaian pasien , keluarga dan pencapaian
dan pencapaian klinisi pencapaian klinisi klinisi klinisi

__________ Jelaskan obat __________ Jelaskan obat obat __________ Jelaskan obat obat an __________ Jelaskan obat obat
obat an yang diminum: an yang diminum: yang diminum: an yang diminum:
- Pagi - Pagi - Pagi - Pagi
- Siang - Siang - Siang - Siang
- Malam - Malam - Malam - Malam
- Lainnya - Lainnya - Lainnya - Lainnya

__________ Libatkan pasien __________ Libatkan pasien __________ Libatkan pasien dan __________ Libatkan pasien dan
dan keluarga dalam pelayanan dan keluarga dalam pelayanan keluarga dalam pelayanan dan asuhan keluarga dalam pelayanan dan
dan asuhan pasien. Antara dan asuhan pasien. Antara pasien. Antara lain:………………. asuhan pasien. Antara
lain:………………. lain:………………. lain:……………….

CATATAN:

Anda mungkin juga menyukai