Anda di halaman 1dari 8

Distribusi Obat

• Sediaan farmasi hanya dapat diedarkan setelah mendapatkan izin edar


• Pemerintah berwenang mencabut izin dan memerintahkan penarikan sediaan farmasi
dari peredaran yang terbukti tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, kemanfaatan,
dapat disita dan dimusnahkan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku
• Peredaran sediaan farmasi terdiri dari penyaluran dan penyerahan
• Peredaran sediaan farmasi dilaksanakan dengan memperhatikan upaya pemeliharaan
mutusediaan farmasi
• Penyaluran sediaan farmasi hanya dapat dilakukan oleh:
– Badan usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur dari menteri sesuai dengan peraturan
perundang undang yang berlaku untuk menyalurkan sediaan farmasi yang berupa bahan obat, obat
dan alat kesahatan.
– Badan usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan yang berlaku untuk menyalurkan sediaan farmasiyang berupa obat tradisional dan
kosmetika
• Pabrik farmasi dapat menyalurkan hasil produksinya langsung ke pedagang besar
farmasi,apotik, toko obat dan sarana pelayanan kesehatan lainnya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan:
• Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan
pembuatan obat atau bahan obat.
• Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memilikiizin untuk pengadaan,
penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• PBF Cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki pengakuan untuk melakukan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.
• Cara Distribusi Obat yang Baik, yang selanjutnya disingkat CDOB adalah caradistribusi/penyaluran obat dan/atau
bahan obat yang bertujuan untuk memastikan mutusepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan
tujuan penggunaannya.
• PBF dan PBF Cabang hanya dapat mengadakan, menyimpan dan menyalurkan obatdan/atau bahan obat yang
memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan oleh Menteri
• PBF hanya dapat melaksanakan pengadaan obat dari industri farmasi dan/atau sesama PBF.
• PBF hanya dapat melaksanakan pengadaan bahan obat dari industri farmasi, sesama PBFdan/atau melalui
importasi.
• PBF Cabang hanya dapat melaksanakan pengadaan obat dan/atau bahan obat dari PBF pusat.
• Setiap PBF dan PBF Cabang dilarang menjual obat atau bahan obat secara eceran.
• Setiap PBF dan PBF Cabang dilarang menerima dan/atau melayani resep dokter.
• PBF dan PBF Cabang hanya dapat menyalurkan obat kepada PBF atau PBF Cabang lain,dan fasilitas pelayanan
kefarmasian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.Fasilitas pelayanan kefarmasian sebagaimana
dimaksud pada ayat meliputi:
a. apotek;
b. instalasi farmasi rumah sakit;
c. puskesmas;
d. klinik; atau
e. toko obat.
Distribusi Golongan Narkotika
• Peredaran Narkotika meliputi setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran
atau penyerahan Narkotika, baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan
maupun pemindahtanganan, untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan
ilmu pengetahuandan teknologi.
• Narkotika hanya dapat disalurkan oleh Industri Farmasi,pedagang besar farmasi, dan
sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang.
• Industri Farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada:
– Pedagang besar farmasi tertentu
– Apotek
– sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu
– rumah sakit.
• Pedagang besar farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada:
– Pedagang besar farmasi tertentu lainnya
– Apotek
– Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu
– Rumah sakit
– Lembaga ilmu pengetahuan
• Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika
kepada:
– Rumah sakit pemerintah
– Pusat kesehatan masyarakat
– Balai pengobatan pemerintah tertentu.
• Penyerahan Narkotika hanya dapat dilakukan oleh:
– Apotek
– Rumah sakit
– Pusat kesehatan masyarakat
– Balai pengobatan
– Dokter.
• Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada:
– Rumah sakit
– Pusat kesehatan masyarakat
– Apotek lainnya
– Balai pengobatan
– Dokter
– Pasien
• Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan masyarakat, dan balai pengobatan hanya dapat
menyerahkan Narkotika kepada pasien berdasarkan resep dokter.
• Penyerahan Narkotika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan untuk:
– Menjalankan praktik dokter dengan memberikan Narkotika melalui suntikan
– Menolong orang sakit dalam keadaan darurat dengan memberikan Narkotika melaluisuntikan
– Menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada apotek.
Distribusi Psikotropika
• Hanya dapat dilakukan oleh:
– Pabrik obat,
– Pedagang besar farmasi,
– Sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah.

• Jalur penyaluran:
– Pabrik obat kepada pedagang besar farmasi, apotek, sarana penyimpanan
sediaanfarmasi Pemerintah, rumah sakit, dan lembaga penelitian dan/atau
lembaga pendidikan.
– Pedagang besar farmasi kepada pedagang besar farmasi lain-nya, apotek,
sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah, rumah sakit, dan lembaga
penelitiandan/atau lembaga pendidikan.
– Sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah kepada rumah sakit
Pemerintah, puskesmas dan balai pengobatan Pemerintah.
Jalur Distribusi Obat

Anda mungkin juga menyukai