FISHBONE DIAGRAM

(PROCESS CONTROL BY AGUS SALIM)

KETERANGAN

Penyelesaian tahap PERTAMA penyebab masalah

Penyelesaian tahap KEDUA penyebab masalah

(Setelah penyebab pertama dilakukan)

Penyelesaian tahap KETIGA penyebab masalah

(Setelah penyebab pertama dan kedua dilakukan)
 FISH BONE DIAGRAM OIL LOSSES KONDENSAT
STASIUN REBUSAN SEBAB AKIBAT
Manusia Mesin

Strainer tdk dibersihkan &

Training operator
by pass kondensat sumbat
kurang di follow up
& Supervisi kurang
Strainer dan by pass
Operator tidak fanatik dgn pipa kondensat sumbat
waktu penahanan perebusan, Tandan.Buah terebus
dan pencapaian tekanan dengan air kondensat
(genangan air kondensat)

Oil loss>1 %

Perlakuan diloading ramp

Tandan.Buah yang (pemakaian alat berat)
Tehnik sampling dan analisa direbus over ripe/busuk
tidak akurat (Frek, alat) TBS & brondolan
memar (tergilas)

Perlakuan transport

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM USB TINGGI
STASIUN PRESS SEBAB AKIBAT
Manusia Sudut lifting bar
Mesin
terlalu besar RPM Thresher
Retensi time terlalu cepat < 23 rpm
RPM Thresher
Penuangan lebih dari Lifting bar thresher
> 24 rpm
2 lori di autofeeder kurang tinggi
tekanan perebusan
< 2.8 bar Gerigi lifting bar
Setting auto feeder
kurang tajam
Oleh operator terlalu cepat Kebocoran steam
Performance perebusan Gerigi melipat/aus
Kelalaian operator tdk
melakukan pemanasan buah restan kurang sempurna
masak saat awal proses Deaerasi kurang
sempurna
USB > 2,5 %
Hard bunch
Performance
perebusan Raw material
Tehnik sampling dan analisa
kurang sempurna (TBS) mentah
USB tidak akurat (Frek, alat)
Waktu perebusan
pendek

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM OIL LOSSES IN FIBRE
STASIUN PRESS SEBAB AKIBAT
Manusia Mesin
Pipa drain digester
Tekanan hydraulik
sumbat
cone press rendah
Training operator Performance digester
kurang di follow up Output press terlalu tinggi
kurang baik
& Supervisi kurang RPM Press
terlalu cepat Lubang-lubang bottom
Supervisi/Operator Plate digester sumbat
tidak fanatik dengan
Worm screw & press
feed back kontrol proses
Cage sudah aus

O. loss >7%
Temp < 95oC

Tehnik sampling dan Mass pass to digester

analisa tidak kurang sempurna
akurat (Frek, alat)
Stirring arm sudah aus

Level digester tdk penuh

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM BROKEN NUT
STASIUN PRESS SEBAB AKIBAT
Manusia
Mesin
Temperatur
digester < 95 o C Worm screw
sudah aus
Training operator Waktu/tekanan
tdk tercapai Performance press
kurang di follow up
kurang sempurna
& Supervisi kurang Performance perebusan
kurang sempurna Tekanan hydraulik
Supervisi/Operator
press tinggi
tidak fanatik dengan
feed back kontrol Proses Deaerasi kurang
sempurna

B.Nut > 18 %

Buah mentah
Tehnik sampling dan
analisa tidak
akurat (Frek, alat)
Nut pecah saat pemakaian
alat berat di loading ramp

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM UNDER FLOW
STASIUN KLARIFIKASI SEBAB AKIBAT
Manusia Mesin
terjadi endapan Terjadi kebocoran
kerak pada conus pipa steam
Volume clarifier berkurang Temperatur klarifier
tank < 95 o C
Training operator Posisi skimmer rendah
kurang di follow up Steam coil terbungkus
& Supervisi kurang Mesh stirrer koyak oleh kerak

Supervisi/Operator Stirrer tidak Steam trap tdk

tidak fanatik dengan normal/macet berfungsi
feed back kontrol Proses
Kopling pecah

U. Flow >6%
Emulsi tinggi
Over feeding
% NOS tinggi
Tehnik sampling dan Retensi time tidak cukup
analisa tidak
Recycling Drain tidak
akurat (Frek, alat)
Telalu banyak dilakukan
secara teratur

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM LOSSES SLUDGE CENTRIFUGE
ST.KLARIFIKASI
SEBAB AKIBAT

Manusia Mesin

Level buffer tank < 6 mtr Kebocoran pd nut holder

nozzle sludge centrifuge
Training operator V Belt kendor
kurang di follow up
& Supervisi kurang Putaran bowl rendah

Supervisi/Operator Nozzle aus

tidak fanatik dengan Ukuran Dia nozle besar
feed back kontrol Proses

OWB.Loss>1%
Oil Under flow > 6 %

Tehnik sampling dan

analisa tidak Temp. buffer tank <90oC
akurat (Frek, alat)
Temperatur feeding
< 90oC

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM DIRT OIL PRODUKSI
ST. KLARIFIKASI
SEBAB AKIBAT
Mesin
Manusia Belting slip

Friction block aus

RPM purifier rendah
Training operator Friction coupling aus
kurang di follow up
& Supervisi kurang Performance Purifier
kurang sempurna
Supervisi/Operator
tidak fanatik dengan Ukuran grafity
feed back kontrol Proses disk tidak sesuai
Jumlah disk tidak tepat
Dirt >0.02%
% Dirt oil feeding ke
Tehnik sampling dan purifier tinggi
analisa tidak Skimmer oil/pipa bocor
akurat (Frek, alat)
Carry over sludge
Drain wet oil tank ke wet oil tank
tdk dilakukan setiap Temperatur
awal proses klarifier tank< 95 oC
Level oil pd
klarifier <45 cm
Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM MOISTURE OIL PRODUKSI
ST. KLARIFIKASI
SEBAB AKIBAT
Manusia Mesin
Level oil dibawah
Ada kebocoran
steam coil
performance Vacuum
Temperatur wet oil
pump kurang baik
Training operator tank tdk tercapai
Impeller/body
kurang di follow up
pump aus
& Supervisi kurang Ada kebocoran
Supervisi/Operator Tekanan Vacuum Nozzle oil sprayer
tidak fanatik dengan Drier < 0.8 bar Vacuum sudah aus
feed back kontrol Proses
Over loading

Moisture>0.20%
% Kadar air oil
feeding vacuum tinggi

Tehnik sampling dan Level minyak

analisa tidak diklarifier tank < 45 cm
akurat (Frek, alat)

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM KERNEL LOSSES FIBRE CYCLONE
STASIUN KERNEL
SEBAB AKIBAT
Mesin
Manusia
Setting damper
Tdk dilakukan tidak sesuai
cross cek losses
secara teratur Isapan fan terlalu kuat

Training operator
Setting separating
kurang di follow up
column kecil
& Supervisi kurang
Supervisi/Operator RPM fan terlalu tinggi
tidak fanatik dengan
feed back kontrol Proses
K.Loss > 1,5%

Broken kernel pada

Tehnik sampling dan press cake > 18 %
analisa tidak
akurat (Frek, alat)
Feeding material
berubah-ubah

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM KERNEL LOSSES DESTONER
STASIUN KERNEL
SEBAB AKIBAT
Manusia Mesin
Setting damper
Tdk dilakukan tidak sesuai
cross cek losses
secara teratur Isapan fan terlalu kuat

Training operator
kurang di follow up Setting separating
& Supervisi kurang column kecil

Supervisi/Operator RPM fan terlalu tinggi

tidak fanatik dengan
feed back kontrol Proses
K.Loss >1%

% Broken kernel pada

Tehnik sampling dan press cake tinggi >18 %
analisa tidak
akurat (Frek, alat)
Feeding nut
berubah-ubah

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM EFISIENSI RIPPLE MILL
STASIUN KERNEL
Manusia
Tdk dilakukan
cross cek losses
secara teratur Kecepatan rotor tidak sesuai
Training operator
kurang di follow up
& Supervisi kurang
Supervisi/Operator
tidak fanatik dengan
feed back kontrol Proses
Tehnik sampling dan
analisa tidak
akurat (Frek, alat)
Metode
SEBAB AKIBAT
Mesin
Feeding nut tdk kontinyu
Terjadi slip pd V belt
Hopper nut sering kosong
Setting destoner
Performance mill kurang baik tdk sesuai
Gap antara rotor bar dgn Nut jatuh berlebihan
ripple plate besar pd destoner
Rotor bar & Kebocoran ,
ripple plate aus rpm tdk tercapai
Eff < 95%
Performance rebusan
kurang baik
Kernel masih lengket
TBS dr kebun
pada cangkang
bercanpur baru
Rebusan tidak cukup waktu Wet nut tercampur
dgn batu & besi
% nut dura tinggi dan tdk ada
pemisahan dgn nut tenera Setting destoner
tdk sesuai
Material
 FISH BONE DIAGRAM KERNEL LOSSES LTDS-I
STASIUN KERNEL
Manusia
Tdk dilakukan
cross cek losses
secara teratur
Training operator
kurang di follow up
& Supervisi kurang
Supervisi/Operator
tidak fanatik dengan
feed back kontrol Proses
Tehnik sampling dan
analisa tidak
akurat (Frek, alat)
Metode
SEBAB AKIBAT
Mesin
Setting damper
tidak sesuai
Isapan fan terlalu kuat
Setting separating
column LTDS-1 kecil
RPM fan terlalu tinggi
K.Loss >2%
Performance ripple
mill kurang baik
% Broken kernel pada
C.Mixture tinggi > 10 %
Material
 FISH BONE DIAGRAM KERNEL LOSSES LTDS-II
STASIUN KERNEL
SEBAB AKIBAT
Manusia Mesin
Setting damper
Tdk dilakukan tidak sesuai
cross cek losses
secara teratur Isapan fan terlalu kuat

Training operator
kurang di follow up Setting separating
& Supervisi kurang column LTDS-2 kecil

Supervisi/Operator RPM motor terlalu itinggi

tidak fanatik dengan
feed back kontrol Proses
K.Loss > 2%

Performance ripple
mill kurang baik
Tehnik sampling dan
analisa tidak % Broken kernel pada
akurat (Frek, alat) C.Mixture tinggi

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM KERNEL LOSSES HYDROCYCLONE
ST. KERNEL SEBAB AKIBAT
Tdk dilakukan
Manusia Mesin
cross cek losses
secara teratur Ratio nut/kernel pd feeding
hydrocyclone tinggi > 60 %
Training operator Cone sudah aus
kurang di follow up Impeller pompa
& Supervisi kurang sudah aus
Tekanan pompa
Supervisi/Operator tidak fanatik
< 15 psig untuk kernel
Dengan feed back kontrol Proses
dan < 10 untuk shell
Setting fortex finder
tidak dilakukan ketika terjadi Terjadi slip pada
perubahan performance V belting

K.Loss 2,5%

Buah mentah
Tehnik sampling dan
analisa tidak
Cangkang masih
akurat (Frek, alat)
lengket pada nut

Perebusan
Pertukaran air
kurang matang
tdk sempurna

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM BROKEN KERNEL PRODUKSI
STASIUN KERNEL SEBAB AKIBAT

Manusia Mesin
Tekanan hydraulik
cone tinggi
Tdk dilakukan
cross cek losses Broken kernel pada press >18 %
secara teratur
Worn screw sudah aus
Training operator
kurang di follow up Rotor bar terlalu rapat
& Supervisi kurang dgn ripple plat
Supervisi/Operator
tidak fanatik dengan Performance ripple mill
feed back kontrol Proses kurang baik
B.K.Prod>15%
Buah mentah

Nut masih lengket

Tehnik sampling dan pada cangkang
analisa tidak
akurat (Frek, alat) Perebusan
kurang sempurna

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM KOTORAN KERNEL
ST. KERNEL SEBAB AKIBAT
Mesin
Manusia Cone /ring sudah aus
Kisi-kisi Vibrating % Dirt ex H.Cyclone tinggi
Tdk dilakukan
through sudah aus
cross cek losses
secara teratur V belting kendor
Effisiensi RM <95 % Tekanan pompa Hyd.tidak tercapai
Training operator
kurang di follow up Dirt ex LTDS-1 & 2 tinggi RPM motor tdk sesuai
& Supervisi kurang (Dirt KTD)
Supervisi/Operator Kebocoran pada pipa
tidak fanatik dengan Setting dumper
feed back kontrol Proses tdk sesuai
Kot Kernel >6%

% nut yg diameternya
lebih kecil dari diameter
Tehnik sampling dan Kernel tinggi
analisa tidak
akurat (Frek, alat)

Metode Material
 FISH BONE DIAGRAM MOISTURE KERNEL PRODUKSI
ST. KERNEL SEBAB AKIBAT

Manusia Mesin
Kebocoran pada Waktu pengeringan
heater & pipa steam tidak tercapai
Operator tdk
disiplin thp pengaturan Kisi-kisi/pipa heater Pengeluaran kernel terlalu
feeding bank sumbat cepat (jenis kernel silo dryer)
Temperatur tidak tercapai
Training operator
kurang di follow up Scrapper terlalu cepat
& Supervisi kurang Steam trap tdk fungsi (jenis continuous dryer)

Supervisi/Operator
Kotoran melekat pada
tidak fanatik dengan
bagian dalam kernel silo
feed back kontrol Proses
Moisture >7%
Pengisian silo dryer
tidak penuh
Water carry over pada
Kernel dari hydrocyclone
Tehnik sampling dan
analisa tidak Operator tdk membersihkan
akurat (Frek, alat) screen hydrocyclone

Metode Material