D3 A FISIOTERAPI-SEMESTER 5
Achmad Rifai P27226016001 Ganang Arya Bima P27226016026
Beta Yunita P P27226016010 Inadya O.A.W. P27226016029
Diah Ambarwati P27226016014 Latifatu Animatuzahro P27226016033
Dwi Ayu Mayzaroh P27226016017 Mustika C P27226016037
Eka Aning Safitri P27226016018 Priestha agwiana Y P27226016041
Feryda Triyana K P27226016023 Yusita Sari P27226016048
Power Point
Definisi
• Harganya mahal, akan tetapi aplikasi ini gratis jika menggunakan versi bajakan
4
Strategi
Membuat desain background
Meringkas teks
Menggunakan gambar
Membuat animasi
1. Pemilihan Topik Penyusunan karya ilmiah dimulai dengan memilih topik karangan. Jika
penyusunan karya ilmiah itu merupakan suatu penugasan dari seorang dosen, maka harus
diperhatikan ruang lingkup topik yang ditentukan oleh dosen tersebut. Banyak orang
menganggap bahwa topik sama dengan judul. Sesungguhnya tidak demikian; topik adalah
pokok yang akan diberikan atau masalah yang hendak dikemukakan di dalam karya ilmiah,
sedangkan judul adalah nama karya ilmiah.
2. Pembuatan Outline (Kerangka Tulisan) Langkah kedua setelah penentuan topic adalah
membuat kerangka tulisan atau outline. Kerangka tulisan ini sangat membantu seorang
penulis untuk mensistematikan tulisannya. Bisanya sebuah tulisan ilmiah terdiri dari :
◦ Judul Tulisan Judul
◦ Bagian Pendahuluan :
(1) latar belakang masalah, (2) tujuan pembahasan, (3) ruang lingkup/pembatasan masalah, (4) teori yang dipakai, (5) sumber
data, (6) metode dan teknik yang digunakan, serta biasanya dilengkapi dengan (7) sistematika penyajian.
◦ Bagian Isi
Bagian isi ini terdiri atas:
1) Uraian masalah yang dibahas
2) Analisis dan interpretasi
3) Ilustrasi atau contoh-contoh, serta
4) Tabel, bagan, gambar (jika ada)
◦ Bagian Penutup
Bagian penutup ini berisi kesimpulan dan saran
Dilihat dari jenis ungkapan bahasa yang digunakan, sebuah karya ilmiah bisa dibedakan
menjadi:
1. Narasi
2. Deskripsi
3. Eksposisi
4. Argumentasi
TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Kutipan
Kutipan terdiri dari dua macam, yaitu:
a. Kutipan langsung, adalah kutipan yang sama dengan bentuk asli yang dikutip baik dalam
susunan kata maupun tanda bacanya.
b. Kutipan tak langsung (parafrase) adalah kutipan yang hanya mengambil isinya saja,
seperti saduran, atau ringkasan.
c. Sumber kutipan merujuk pada ilmuwan yang ahli dalam bidangnya;
d. Kutipan Tafsir dan Hadis harus bersumber pada kitab asli (sumber primer);
e. Kutipan dapat bersumber dari internet atau CD dengan mencantumkan situs dan
menunjukkan print-outnya.
2. Catatan Kaki (Footnote)
a. Catatan kaki merupakan catatan pada bagian kaki halaman teks yang menyatakan
sumber sesuatu kutipan atau pendapat mengenai sesuatu hal yang diuraikan dalam
teks;
b. Catatan kaki dapat berfungsi sebagai tambahan yang berisi komentar atau penjelasan
yang dianggap tidak dapat dimasukkan di dalam teks.
c. Catatan kaki diketik satu spasi dan dimulai langsung dari margin kiri untuk tulisan Latin
dan margin kanan untuk tulisan Arab, dimulai pada ketukan kelima di bawah garis
catatan kaki;
d. Catatan kaki pada tiap bab diberi nomor urut mulai dari angka 1 Arab sampai habis, dan
diganti dengan nomor 1 kembali pada bab baru.
3. Daftar Kepustakaan
a. Daftar pustaka, yang merupakan keterangan mengenai bahan bacaan yang dijadikan
rujukan dalam proses pembuatan skripsi ditempatkan di akhir skripsi dengan jarak satu
setengah spasi (1,5) dan tidak menggunakan nomor urut. Sedangkan jarak antara dua
sumber pustaka dua (2) spasi;
b. Daftar pustaka ditulis dengan urutan: nama pengarang (nama kedua), koma, nama
lengkap (tanpa gelar), koma, judul buku dicetak miring (italic), koma, jilid atau volume,
koma, tempat penerbitan, titik dua, nama penerbit, koma, tahun penerbitan, koma,
nomor cetakan;
Publikasi Karya Tulis Ilmiah
1. Tulisan harus actual
2. Tulisan harus menarik
3. Tulisan harus padat isi
4. Tulisan harus bermanfaat
TeRIMAKASIH