Anda di halaman 1dari 17

TERAPI KOMPLEMENTER

PADA PASIEN HIV / AIDS


Ns. Ali Akbar, S.Kep.
LATAR BELAKANG
 HIV dan AIDS sering dianggap penyakit yang tidak ada
obatnya dan dikaitkan dengan kematian secara cepat.
Padahal, kita bisa hidup sehat dengan HIV di dalam tubuh
untuk waktu yang sangat lama, bahkan melebihi pikiran
yang umum yaitu lima sampai sepuluh tahun. Banyak
cara yang bisa ditempuh agar kekebalan tubuh tidak
berkurang dan kita tidak rentan terhadap serangan
penyakit.
TERAPI KOMPLEMENTER
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Terapi merupakan usaha untuk memulihkan kesehatan
orang yang sedang sakit. Pengobatan penyakit,
perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat
melengkapi, bersifat menyempurnakan.
 Menurut WHO (World Health Organization).
Pengobatan komplementer adalah pengobatan non-
konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Misalnya jamu yang merupakan produk
Indonesia yang dikategorikan sebagai salah satu
pengobatan komplementer di negara Singapura.
Di Indonesia, jamu dikategorikan sebagai pengobatan
tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan
dan diturunkan secara turun-temurun pada suatu
negara.
TUJUAN TERAPI KOMPLEMENTER
 Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki
fungsi dari sistem-sistem tubuh. Terutama sistem
kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat
menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit. Karena
tubuh kita sebenarya mempunyai kemampuan untuk
menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita dapat
memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan
lengkap serta perawatan yang tepat.
JENIS TERAPI KOMPLEMENTER
Jenis pelayanan pengobatan komplementer-alternatif
berdasarkan permenkes RI Nomor: 1109/Menkes/2007
adalah:
 Intervensi tubuh dan pikiran: hipnoterapi, mediasi,
penyembuhan spiritual, dao dan yoga.
 Sistem pelayanan pengobatan alternatif: akupuntur,
akupresur, natropati, aromaterapi.
 Pengobatan farmaklogi dan biologi: jamu, herbal

 Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan: diet


makro nutrient dan diet mikro nutrient.
 Akuputur: suatu metode tradisional china yang
menghasilkan analgesia atau perubahan fungsi sistem
tubuh dengan cara memasukan jarum tipis di sepanjang
rangkaian garis atau jalur yang disebut meridian.
Manipulasi jarum langsung pada meridian energi akan
mempengaruhi organ interna dalam dengan pengalihan
qi (shi).
 Akupresur: Sebuah ilmu penyembuhan dengan menekan,
memijat, mengurut bagian dari tubuh untuk mengurangi
rasa nyeri, menghasikan analgesia, atau mengatur fungsi
tubuh.
 Meditasi: Praktik yang ditujukan pada diri untuk
merelaksas tubuh dan menekankan pikiran
menggunakan ritme pernapasan yang berfokus.
 Psikoterapi: Pengobatan kelainan mental dan emosional
dengan teknik psikologi.
 Yoga: Teknik yang berfokus pada susunan otot, postur,
mekanisme pernapasan, dan kesadaran tubuh. Tujuan
yoga adalah memperoleh kesejahteraan mental dan fisik
melalui pencapaian kesempurnaan tubuh dengan
olahraga, mempertahankan postur tubuh, pernapasan
yang benar, dan meditasi
 Terapi Relaksasi: Tehnik terapi relaksasi meliputi meditasi,
hipnotis dan relaksasi otot. Walaupun tehinik-tehnik ini
bisa mengurangi stress dan membuat tubuh lebih bugar,
tetapi masih belum jelas efektifitasnya.
TERAPI KOMPLEMENTER HIV AIDS
 Terapi Informasi
Terapi informasi bukan sekedar pengetahuan. Kita ambil
contoh seseorang yang baru dites HIV dan hasilnya
ternyata positif. Setelah lewat rasa terkejut (shock),
banyak pertanyaan akan muncul: apa itu AIDS?
Bagaimana kelanjutanya? Bagaimana penularanya? Apa
pengobatanya? Gejalanya apa? Orang yang baru divonis
terinfeksi HIV pasti akan merasa mati kutu, tidak dapat
berkata apa-apa, dan penuh dengan rasa takut terhadap
HIV dan AIDS.
 Informasi yang benar dan jelas akan mengobati
ketidakpahaman, depresi, memulihkan dan menyelakan
jiwa penderita HIV. Dan seperti halnya berbagai macam
terapi, terapi informasi adalah suatu perjalanan, sebuah
proses yang akan berlangsung secara terus-menerus dan
berkesinambungan. Konseling pasca tes yang paling
sempurna pun tidak mungkin dapat menjawab semua
pertanyaan penderita HIV.
TERAPI SPIRITUAL
 Di Indonesia pengobatan spiritual biasanya dikaitkan
dengan agama. Seseorang pemeluk agama islam
misalnya cenderung untuk menjalani pengobatan
spiritual yang dilaksanakan sesuai ajaran agama islam,
misalnya berzikir, berdoa, berpuasa, sholat hajat dll.
Dalam agama lain juga terdapat kegiatan ritual untuk
penyembuhan baik yang dibimbing oleh rohaniawan
maupun yang dilakukan sendiri.
TERAPI NUTRISI
 Nutrisi yang sehat dan seimbang diperlukan pasien HIV
untuk mempertahankan kekuatan, meningkatkan fungsi
sistem imun, meningkatkan kemampuan tubuh untuk
memerangi infeksi, dan menjaga tubuh tetap aktif dan
produktif. Defisiensi vitamin dan mineral bisa dijumpai
pada orang degan HIV, dan defisiensi sudah terjadi sejak
dini walaupun pada ODHA mengonsumsi makanan
dengan gizi berimbang. Defisiensi terjadi karena HIV
menyebabkan kehilangan nafsu makan dan gangguan
absorbs zat gizi, dan 90% ODHA umumnya memiliki berat
badan di bawah normal.
TERAPI FISIK
 Terapi fisik adalah upaya yang bisa dijadikan alternatif
pelengkap dalam upaya memperbaiki disfungi yang
berikatan dengan tubuh yang disebabkan HIV.
 Beberapa penelitian membuktikan bahwa jenis olah fisik
seperti berlari lari kecil dan renang mampu
menghilangkan stress dan membuat tubuh tenang.
Ketenangan yang diperoleh bisa meningkat pertumbuhan
sel kekebalan tubuh di dalam tubuh.
KESIMPULAN
 HIV dan AIDS kini bukan dari akhir segalanya, dengan
kemajuan diagnosis dan terapi, orang yang terinfeksi HIV
memiliki harapan hidup lebih panjang dan bisa menjalani
hidup yang produktif .
 Meski tidak bisa menyembuhkan, terapi komplementer
seperti: terapi informasi, terapi spritul, terapi nutrisi, dan
terapi spiritual, setidaknya bisa memberikan harapan
hidup yang lebih bagi pengidap HIV/AIDS positif dan
membuat mereka hidup lebih produktif.

Anda mungkin juga menyukai