2.
• BAB II LANDASAN TEORI
4.
• BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
5.
• BAB V KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
lndustri sepatu di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup berarti. Kondisi tersebut diawali dengan produsen sepatu dalam negeri
yang pada umumnya merupakan industri kecil (home industri) dengan kualitas yang masih rendah, kini telah berkembang menjadi produsen sepatu
berskala besar yang mampu memproduksi sepatu berstandar internasional.
PT. Panarub Industry merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi atau menghasilkan produk
dengan brandmark ternama didunia, yaitu ADIDAS. Ada 4 jenis sepatu yang diproduksi oleh PT. Panarub Industry, diantaranya : Sepatu Football,
terdiri dari sepatu bola (Soccer), sepatu Futsal, dan lain-lain. Sepatu Outdoor, atau biasa disebut sepatu Hiking, Sepatu Original dan Sepatu
Training.
Sebagai produsen sepatu berkualitas internasional, sudah tentu kualitas menjadi perhatian utama perusahaan agar setiap produk yang
dihasilkan dapat memuaskan pemesan khususnya dan konsumen pada umumnya. Kendala yang dihadapi manajemen adalah masih terdapatnya
produk cacat, yang dimaksud produk cacat disini adalah produk yang tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.
Untuk itu perusahaan membutuhkan perbaikan kualitas sepatu. Metode Plan-Do-Check-Action (PDCA) dan 5W1H dapat digunakan untuk
penelitian ini. Untuk itu penulis mengadakan penelitian usulan perbaikan kualitas sepatu dengan menggunakan metode Plan-Do-Check-Action
(PDCA) dan 5W1H di PT. Panarub Industry.
BAB I
PENDAHULUAN
IDENTIFIKASI MASALAH BATASAN MASALAH
1. Tidak membahas permasalahan biaya.
1. Perusahaan mengalami penurunan dalam
2. Penelitian hanya dilakukan pada produk Sepatu
kualitas produk yang dihasilkan dari proses Soccer Predator tipe 18.3 FG yang mengalami
produksi, hal ini terbukti dari : defect.
•Banyaknya produk cacat yang didapat dari 3. Penelitian dilakukan pada ruang lingkup Plant
hasil akhir produksi. produksi Assembling Integrated Manufacturing
•Perusahaan sering mendapat komplain dari Plant (IMP) 2 Cell 1.
pihak konsumen. 4. Pada Tahap pengolahan data, penelitian
2. Produk sepatu Soccer Predator tipe 18.3 FG dilakukan hanya sampai pada tahap Perencanaan
yang diproduksi masih banyak yang mengalami (Plan).
defect. 5. Alat bantu Seven Tools yang digunakan hanya 2
alat saja dari 7 alat yang tersedia dan ditambah
dengan metode PDCA dan 5W1H.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
•Defect jenis apa yang terjadi pada Sepatu
1. Untuk mengetahui apa saja jenis Defect yang
model Predator tipe 18.3 FG?
terdapat pada produk sepatu model Predator
•Berapa jumlah persentase produk defect dari
di PT. Panarub Industry.
setiap jenis cacat pada Sepatu Predator tipe
2. Untuk mengetahui penyebab dari jenis defect
18.3 FG?
3. Untuk mengetahui langkah atau tindakan apa
•Apa akar masalah / penyebab dari defect
yang harus diambil untuk mengatasi masalah
Sepatu model Predator tipe 18.3 FG?
ini kepada PT. Panarub Industry.
BAB I
PENDAHULUAN
METODOLOGI
1. Metode Pengumpulan Data
a. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data dan pencarian informasi dilakukan dengan menelaah buku
yang terdapat di perpustakaan, makalah penelitian sebelumnya dan sumber
lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
b. Penelitian Lapangan
Observasi
Data dikumpulkan dengan cara observasi lapangan, yaitu meninjau secara
langsung ke lapangan pada saat proses produksi sedang berlangsung dan
proses pengecekan dan melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang
terkait.
Mengadakan wawancara langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam
penelitian ini, seperti QC (Quality Control), Kepala Bagian, Supervisor dan
operator.
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB II
LANDASAN TEORI
KUALITAS MENURUT PARA AHLI
Pengendalian Kualitas menurut Sofyan Assauri (1998:210) usaha untuk mempertahankan mutu/kualitas
dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan
kebijaksanaan pimpinan perusahaan.
43 Years of Dedication & Hard Work 31 Years of Great Collaboration with Adidas Group
1979 - Started 2008 – Daroga Leather & 2011 – Predator Kinetic & Zig
1998 – Appointed to be Anzee as additional PRB Dynamic
to produce
1987 – Started ADIDAS Football specially
SPECS sport Outdoor FW’ 09 Projects.
export to USA center, Predator Football
shoes for Daroga CC & Seattle as 1st
series development for
domestic PRB Outdoor SS’09 Project
World Cup
market. (Transfer from PCI)
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Struktur Organisasi
•Visi :
Mencapai produksi 2
Visi & Misi PT.
Panarub Industry
•Misi :
Untuk menjadi
perusahaan manufaktur
produksi sepatu terbaik yang
memimpin merek olahraga di
dunia.
Alamat :
Jl. Moch Toha KM-1 Pasar Baru Gerendeng-
Tangerang 15113
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Presentation Designed
Proses Bisinis yang sedang Berjalan
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Flow Chart Proses Produksi Assembling
Raw
Material
Cutting
Sewing
WAREHOUSE OF
EXPORT
Assembly
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
PENGUMPULAN DATA
Klasifikasi Jenis Cacat (Defect)
1. Cacat Kerut 2. Cacat Tidak
(Wringkle) Pasangan (Unpairing)
Identifikasi Identifikasi
Prioritas Penyebab
Masalah Masalah
3. Cacat Lem Berlebih 4. Cacat Sepatu
(Overcement) Tidak Merekat
Menyusun (Open Bond)
Rencana
Perbaikan
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Berikut merupakan perhitungan data jumlah cacat
dalam tiga bulan terakhir, yakni dari bulan
Februari – April 2018.
Data Jumlah Cacat
Rata-rata output yang dihasilkan tiap bulan =
45.714 Pasang
Jumlah Produksi Jumlah Ok Jumlah Cacat Persentase
Bulan Rata-rata jumlah cacat tiap bulan = 10.300 Pasang
(Prs) (Prs) (Prs) Cacat (%)
Februari 37.797 30.204 7.593 20,09 Persentase Cacat /Bulan =
-Februari = Jumlah Cacat/Jumlah Produksi x 100%
Maret 47.262 38.958 8.304 17,57 = 7.593/37.797 x 100%
April 52.082 37.078 15.004 28,81 = 20,09 %
-Maret = Jumlah Cacat/Jumlah Produksi x 100%
Total 137.141 106.240 30.901 66,47 = 8.304/47.262 x 100%
Rata-rata 45.714 35.413 10.300 22,16 = 17,57 %
-April = Jumlah Cacat/Jumlah Produksi x 100% =
15.004/52.082 x 100%
= 28,81 %
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
PENGOLAHAN DATA
Data Persentase Setiap Jenis Cacat Sepatu Identifikasi Prioritas Masalah
Bulan Jumlah Cacat Persentase Cacat Persentase
NO. Jenis Cacat Jenis cacat yang
Februari Maret April (Prs) (%) Kumulatif (%)
dominan pada Sepatu
1 SEPATU TIDAK MEREKAT / OPEN BOND 4.475 5.183 9.284 18.942 61,30 61,30 Predator 18.3 FG
2 LEM BERLEBIH / OVERCEMENT 2.478 2.421 4.122 9.021 29,19 90,49 adalah Jenis Cacat
Sepatu Tidak Merekat
3 KERUT / WRINGKLE 471 411 1.239 2.121 6,86 97,36 (Open Bond) dengan
4 TIDAK PASANGAN / UNPAIRING 169 289 359 817 2,64 100,00 jumlah 18.942 Pasang.
TOTAL 7.593 8.304 15.004 30.901 100
Target Defect Kumulatif PT. Panarub Industry = < 5% dari Total Jumlah Produksi
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Diagram Pareto Cacat Sepatu Predator 18.3 FG
7%
•Sepatu Tidak Pasangan (Unpairing).
2. Dari hasil analisa pengolahan data didapatkan bahwa jenis cacat produk
sepatu model Predator tipe 18.3 FG yang paling tinggi adalah Sepatu Tidak
Merekat (Open Bond) yaitu sebanyak 18.942 pasang dalam jangka waktu
tiga bulan terakhir. Hasil analisa menggunakan diagram pareto didapat 29%
jumlah persentase paling tinggi sampai yang terendah, sebagai berikut : 61,30%
Sepatu yang tidak Merekat / Open Bond = 61,30%
Lem Berlebih / Overcement Assembly = 29,19 %
Kerut / Wringkle = 6,86 %
Sepatu Tidak Pasangan / Unpairing = 2,64 %
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
3, Berdasarkan analisa menggunakan Fishbone Diagram diperoleh kesimpulan bahwa penyebab akar masalah terbesar
cacat Open Bond sering terjadi dikarenakan faktor-faktor yang paling mempengaruhi diantaranya sebagai berikut:
1. Manusia / Man
• Karyawan Kurang Kompeten
Hal ini disebabkan karena karyawan yang baru belum diberikan trainning mengenai prosesn penempelan sepatu.
• Karyawan Kurang Memahami SOP
Hal ini disebabkan karena dari pihak manajemen tidak ada sosialisasi ke karyawan tentang adanya pembaharuan
SOP.
2. Mesin / Machine
• Kondisi mesin mengalami penurunan kinerja
Hal ini disebabkan karena kurang disiplinnya jadwal preventive maintenance sehingga part mesin tidak terawat
optimal mesin hanya diperbaiki saat mesin rusak.
• Temperatur mesin oven tidak sesuai standar
Kurangnya pengawasan terhadap mesin yang menyebabkan temperature mesin oven yang tidak terkendali.
Adapun saran yang diberikan penulis untuk perusahaan guna memperbaiki kualitas produk Sepatu model Predator tipe
18.3 FG adalah sebagai berikut :
1. Dalam pembuatan produk sepatu model Predator tipe 18.3 FG pada setiap proses sebaiknya SPV terkait atau line leader
segera memberikan pengarahan dan instruksi kerja dengan benar pada operator tentang metode-metode yang digunakan
pada proses kerja guna meminimasi terjadinya kecacatan produk.
2. Sebaiknya Supervisor Produksi menambahkan assisten leader untuk membantu meringankan beban kerja line leader serta
untuk membantu memantau jalannya proses produksi agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang menyebabkan
kecacatan produk.
3. Setelah membuat rencana perbaikan sebaiknya segera dilakukan implementasi atau penerapan di line produksi. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah rencana perbaikan tersebut dapat mengurangi jumlah defect dan mencegah
terulangnya masalah defect yang sama.
4. Melakukan Improvement Quality dengan cara Countinous Improvement Product and Quaility. Melakukan pengambilan
sampel oleh Manager, Kepala Bagian, Supervisor, CI, dan QC sebanyak 20 sampel setiap harinya. Gunanya untuk memantau
kualitas sepatu di Line tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, 2013, Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk di PT. Albata, Jurnal
Ekonomi – Manajemen – Akuntansi Vol. 35 Oktober, Semarang.
Ferdiansyah, Herdiyan, 2007, Usulan Perbaikan Kualitas Produk Penyangga Duduk Jok Sepeda Motor Dengan Pendekatan Metode Kaizen
(5W+1H) di PT. Eka Prasarana, Jurnal Manajemen Universitas Gunadarma, Vol. 2 No. 1, Juli, Depok. pp. 1 – 21.
Ginting, Rosnani. 2007. Sistem Produksi Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Nasution, S.R & M, Dinda.R, 2011, Perbaikan Kualitas Dengan Metode PDCA untuk mengurangi cacat Frame Assembly Actuator Pada
Proses Frame Assembly di PT.SJCI, Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Pancasila, Vol. 24 No. 2, 2 Juni,
Jakarta. pp. 70 – 74.
Prasetyawati, Meri, 2014, Pengendalian Kualitas Dalam Upaya Menurunkan Cacat Appearance Dengan Metode PDCA di PT. Astra Daihatsu
Motor, Seminar Nasional Sains dan Teknologi, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta, November, Jakarta.
Wordpress – Kaizen Ciri Khusus Manufaktur Jepang – Minggu, 13 Mei 2018 - http://doublehasanah.wordpress.com/2008/01/02/kaizen-ciri-
khusus-manufaktur-jepang/
D
D
Thank you