Anda di halaman 1dari 44

MATERI INTI 2

PENATALAKSANAAN
SINDROM GERIATRI

Pelatihan Bagi Pelatih


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan
Geriatri untuk Petugas Puskesmas

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


TUJUAN
Peserta mampu

1. Menjelaskan pengertian dan jenis Sindroma Geriatri

2. Melaksanakan penatalaksanaan Sindroma Geriatri yang sering dijumpai


a. Inkontinensia
b. Instabilitas
c. Imobilisasi
d. Infeksi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pengertian Sindrom Geriatri

• Sindrom = kumpulan gejala


• Banyak dialami oleh pasien geriatri
• Berkaitan dengan proses menua dan
multipatologi
• Tidak hanya berkaitan dengan
masalah fisik organobiologik tapi juga
psikologik dan sosial ekonomi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pengertian Sindrom Geriatri

Kumpulan gejala dan atau tanda klinis,


dari satu atau lebih penyakit, yang sering
dijumpai pada pasien geriatri.

- Perlu penatalaksanaan segera


- Identifikasi penyebab
- Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Jenis Sindrom Geriatri; (14-i)
• Immobility (imobilitas) • Isolation (isolasi diri 
• Instability (instabilitas) depresi)
• Incontinence • Inanition (malnutrisi)
(inkontinensia urine dan • Impecunity (kemiskinan atau
alvi) finansial yang berkurang)
• Intelectual impairment • Iatrogenesis (misalnya
(gangguan fungsi polifarmasi)
intelektual dan kognitif,
seperti demensia) • Insomnia (gangguan tidur)
• Infection (infeksi) • Immune deficiency (defisiensi
• Impairment of vision sistem imun)
and hearing (gangguan • Impotence (disfungsi ereksi)
penglihatan dan
pendengaran)
• Iritable colon (iritasi usus
besar  perdarahan
saluran cerna atau diare)
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Penatalaksanaan

INKONTINENSIA URIN
 Ketidakmampuan menahan
keluarnya urin atau keluarnya urin
secara tak terkendali pada saat
yang tidak tepat dan tidak diinginkan.
 Penyebab :delirium, imobilisasi,
poliuria, infeksi, obat, skibala,
inflamasi, impaksi feses

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Perubahan proses menua :
D elirium, • Kapasitas kk 
R estricted mobility, retension • Otot dasar panggul 
I nfection, inflammation, • Kontraksi otot kk abnormal
impaction • Residu urin kk banyak
P olyuria, pharmaceutic • Hipertrofi prostat
• Produksi urin malam 

INKONTINENSIA URIN
- tipe stres - tipe overflow
- tipe urgensi - tipe campuran

Dehidrasi, jatuh, fraktur, dekubitus, depresi


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
INSTABILITAS
• Instabilitas dan jatuh
• Penyebab harus dicari karena imobilitas sering
menjadi gejala pertama yang dikeluhkan oleh pasien
atau keluarga
 kunci untuk mengetahui masalah atau penyakit
Misalnya : strok / CVD, pneumonia, Penyakit Paru
Obstruktif Kronik, gagal jantung, osteoartritis,
osteoporosis, depresi, malnutrisi, Peripheral Arterial
Disease / PAD, keganasan / kanker, anemia, efek
obat dll
• Akibat atau dampak adalah cedera seperti fraktur
dan imobilitas

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


INSTABILITAS, JATUH DAN PATAH TULANG
Perubahan proses menua :
• panjang langkah (step) 
• lingkup sendi ankle
• keterbatasan muskuloskeletal
• rotasi spinal  Kardiovaskular, artritis,
kondisi ortopedik lain
• input sensorik 
• respon motorik melambat
• ayunan lengan 

Instabilitas
• Rasa Nyeri
• Imobilisasi
• Gangguan asupan
Falls Fraktur makanan dan cairan

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


IMOBILISASI
IMOBILISASI
• Berkurangnya kemampuan gerak atau ketidakmampuan untuk
bergerak
• Tirah baring lebih dari 3 hari
• Penyebab harus dicari karena imobilitas sering menjadi gejala
pertama yang dikeluhkan oleh pasien atau keluarga
 kunci untuk mengetahui masalah atau penyakit
Misalnya : strok / CVD, pneumonia, Penyakit Paru Obstruktif
Kronik, gagal jantung, osteoartritis, osteoporosis, depresi,
malnutrisi, Peripheral Arterial Disease / PAD, keganasan /
kanker, anemia, efek obat, dan lain lain
• Akibat atau dampak juga fatal, seperti tromboemboli paru,
pneumonia orthostatik, infeksi saluran kemih, ulkus dekubitus,
atrofi otot, gangguan metabolik seperti balans nitrogen negatif,
toleransi glukosa terganggu inkontinensia, dan lain - lain

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
IMOBILISASI

• Pengelolaan adalah dengan mengobati


penyakit atau masalah yang menjadi
penyebab, rehabilitasi dengan fisioterapi
dan pencegahan terjadinya komplikasi atau
dampak
Misalnya ; sekarang sudah rutin diberikan
antikoagulan pada pasien rawat yang
mengalami imobilitas lebih dari 3 hari.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


IMOBILISASI DAN ULKUS DEKUBITUS

Fraktur dan nyeri


Imobilisasi Penurunan kesadaran

• Ulkus dekubitus • Kekakuan & kontraktur sendi


• Trombosis vena • Atrofi otot
• Hipotensi ortostatik • ISK
• Pneumonia

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


INFEKSI

• Demam (Norman dan Yoshikawa) : peningkatan suhu tubuh


yang menetap sekurang-kurangnya 20F di atas suhu basal,
temperatur oral 990F (37,20C) atau lebih pada pengukuran
ulangan, atau suhu rektal 99,50F (37,50C) atau lebih pada
pengukuran ulang.

Kepatuhan pasien terhadap obat  :


- Fungsi kognitif yang buruk
- Pemahaman terhdp obat-obatan
- Gangguan pendengaran dan pengllihatan
- Polifarmasi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


INFEKSI
Faktor predisposisi infeksi pada usila

Imunitas menurun
-Atropi timus Nutrisi
-Perubahan respon sitokin - Kurang energi-protein
-Efek komorbiditas - Defisiensi mikronutrien
-T-sel 

Komorbiditas
mempengaruh innate immunity

Tampilan infeksi tidak khas :


Demam sering tidak timbul, Confusion, jatuh, Anoreksia
dan asupan makanan 
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
PERUBAHAN STATUS MENTAL

• Proses menua : •Obat-obatan


•Jaringan struktural (tumor, abses,
• Lapisan sel di hemorogik, iskemia)
korteks prefrontal • Epilepsi
memendek • Defisiensi vit. Folat, thiamin, B12
• Infeksi
• Ganguan basal ganglia

Malnutrisi
Dehidrasi
• Delirium • Anxietas Inkontinensia urin & alvi
• Depresi • Insomnia Dekubitus
• Demensia Kontraktur
Infeksi jaringan kulit

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Gangguan Kognitif

• Gangguan kognitif bukan proses menua


normal
• Demensia
• Alzheimer, demensia vaskular, demensia
fronto temporal, lewi bodies, trauma,
keganasan, infeksi susunan saraf pusat,
alkohol dan lain – lain
• Gejala dan tanda antara lain: gangguan
memori, gangguan fungsi eksekusi, afasia,
agnosia, apraksia, dan lain - lain

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


DEMENSIA
Alzheimer
Demensia vaskular
Demensia reversibel

• Asupan kurang (malnutrisi) Gejala perilaku


• Dehidrasi 1. Wandering
• Dekubitus 2. Agitasi
• Gangguan kulit 3. Agresivitas fisik
• ISK, pneumonia 4. Restlesness
• Imobilisasi, bbg komplikasi 5. Menangis yang tak jelas
• Instabilitas  jatuh alasannya, atau tertawa
• Penggunaan obat neuroleptik keras-keras
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Ppt.... UNTUK LEMBAR KASUS
SINDROM GERIATRI

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Identitas

Nama : Ny S
Usia : 78 tahun
Alamat : Jakarta Pusat

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Keluhan Utama

10 bulan 7 bulan 5 bulan 3 bulan 2 hari

(r. inap) (r. jalan) (r.inap) (r. jalan)


(r. inap)
Keluhan Utama : batuk dan sesak
memberat 2 hari sebelum berobat.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang
 Sesak dan batuk memberat sejak 2 hari sebelum
berobat.
 Batuk berdahak sulit dikeluarkan. Demam (+).
 Sesak makin berat, pasien tidak bisa tidur dan gelisah.
Kadang terdengar bunyi mengi.
 Pasien diketahui menderita PPOK sejak 2 tahun, obat
rutin yang dikonsumsi adalah inhalasi beta2 agonis
dan steroid. Sehari-hari sering menggunakan oksigen
3 liter permenit.
 PPOK kambuh terutama bila pasien kena flu atau
radang paru.
 Dalam 1 tahun pasien bisa terkena flu atau radang
paru 4-5 kali sampai perlu dirawat.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien diketahui menderita hipertensi


sejak 20 tahun SMRS. TD berkisar
130/90 mmHg
• Th/ : amlodipin 1 x 5 mg.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Penyakit Sekarang

 Sebelum sakit (2 tahun sebelum berobat)


aktivitas mandiri
 2 tahun terakhir pasien mobilisasi dengan
kursi roda karena bila aktivitas terlalu lelah
menyebabkan pasien sesak.
 Riwayat jatuh (-)
 Pikun (-). Gangguan tidur (-)
 Pasien masih dapat menahan BAB dan BAK

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Riwayat Sosial Kemasyarakatan
• Pasien kadang pergi ke mesjid
(melakukan kegiatan keagamaan),
silatuhrami dengan anak dan cucu
pasien.
• Pasien jarang pergi berekreasi dengan
keluarga
• Kegemaran pasien: memasak dan
menonton TV (saat ini jarang dilakukan).
• Saat ini kegiatan lebih banyak di rumah
saja.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
Pemeriksaan Fisik

• TSB, CM, TD: 150/80 mmHg TB/BB: 162 cm/54 kg


• Nadi : 98 x/menit, regular, isi cukup
• Napas : 28 x/menit, regular, ekspirasi memanjang
• Suhu : 37,9 OC

• Mulut : oral higiene buruk


• Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
• Leher : JVP 5-2 cmH20
• KGB : tidak teraba pembesaran

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Pemeriksaan Fisik
• Paru : vesikuler, rh +/+ wh+/+, ekspirasi
memanjang.
• Jantung: BJ I dan II normal, murmur-,
gallop –
• Abdomen: datar lemas, H/L ttb, BU+N
• Ekstremitas : akral hangat, cap refill < 2
detik.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


ADL Barthel

Jenis Kegiatan 1 2 3
Mengendalikan rangsang pembuangan 2 2 2
tinja 1: sebelum sakit
Mengendalikan rangsang berkemih 2 2 2 2: 3 bulan SMRS
3: Saat MRS
Membersihkan diri 1 1 0
Menggunakan jamban 2 2 0
Makan 2 2 1
Berubah sikap dari berbaring ke duduk 3 3 2
Berpindah/berjalan 3 2 0
Memakai baju 2 2 1
Naik turun tangga 2 1 0
Mandi 1 1 0
Total 20 18 8

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


33

Geriatric Depression Scale= 1


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
28/30

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


MNA

Penapisan:8
Pengkajian: 20
(risiko malnutrisi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Daftar Masalah
Pneumonia
PPOK eksaserbasi akut
Oral hygiene buruk
Risiko malnutrisi
Hipertensi terkontrol
Imobilisasi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


TUGAS dan PERTANYAAN

1. Adakah yang termasuk pada Sindroma Geriatri


pada masalah diatas ?
2. Jelaskan alasan atas jawaban anda diatas ?
3. Apa usulan tatalaksana

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


JAWABAN
1. Ada;
2. hal yang mudah untuk diingat terkait sindroma
geriatri adalah 14 I
3. Mengatasi penyebab, mengobati penyakit.
Mencegah komplikasi

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Ppt.... SEBAGAI PENGANTAR
JAWABAN KASUS
SINDROM GERIATRI

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


14-i
• Immobility (imobilitas)
• Isolation (isolasi diri 
• Instability (instabilitas)
depresi)
• Incontinence
• Inanition (malnutrisi)
(inkontinensia urine dan alvi)
• Intelectual impairment • Impecunity (kemiskinan atau
(gangguan fungsi intelektual finansial yang berkurang)
dan kognitif, seperti • Iatrogenesis (misalnya
demensia) polifarmasi)
• Infection (infeksi) • Insomnia (gangguan tidur)
• Impairment of vision • Immune deficiency (defisiensi
and hearing (gangguan sistem imun)
penglihatan dan
pendengaran) • Impotence (disfungsi ereksi)
• Iritable colon (iritasi usus
besar  perdarahan saluran
cerna atau diare)
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
IMOBILISASI
• Berkurangnya kemampuan gerak atau ketidakmampuan untuk
bergerak
• Tirah baring lebih dari 3 hari
• Penyebab harus dicari karena imobilitas sering menjadi gejala
pertama yang dikeluhkan oleh pasien atau keluarga
 kunci untuk mengetahui masalah atau penyakit
Misalnya : strok / CVD, pneumonia, Penyakit Paru
Obstruktif Kronik, gagal jantung, osteoartritis,
osteoporosis, depresi, malnutrisi, Peripheral Arterial
Disease / PAD, keganasan / kanker, anemia, efek obat,
dan lain lain
• Akibat atau dampak juga fatal, seperti tromboemboli paru,
pneumonia orthostatik, infeksi saluran kemih, ulkus dekubitus,
atrofi otot, gangguan metabolik seperti balans nitrogen negatif,
toleransi glukosa terganggu inkontinensia, dan lain - lain
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia
IMOBILISASI

• Pengelolaan adalah dengan mengobati penyakit


atau masalah yang menjadi penyebab, rehabilitasi
dengan fisioterapi dan pencegahan terjadinya
komplikasi atau dampak
Misalnya ; sekarang sudah rutin diberikan
antikoagulan pada pasien rawat yang mengalami
imobilitas lebih dari 3 hari.

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


IMOBILISASI DAN ULKUS DEKUBITUS

Imobilisasi di RRI geriatri RSUPN-CM (2002) = 17,4%

Fraktur dan nyeri


Imobilisasi Penurunan kesadaran

• Ulkus dekubitus • Kekakuan & kontraktur sendi


• Trombosis vena • Atrofi otot
• Hipotensi ortostatik • ISK
• Pneumonia

Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia


Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kes Lansia

Anda mungkin juga menyukai