Pedoman Surveilans Reduksi Campak
Pedoman Surveilans Reduksi Campak
SURVEILANS
REDUKSI CAMPAK
EPIDEMIOLOGI CAMPAK
disebut measles
penyakit yang sangat menular dan akut
menyerang hampir semua anak kecil.
CacarAir
Di temukan gelembung berisi cairan.
2. Tidak akut
a. Komplikasi langsung (komplikasi dini)
Bronchopneumonia, sering menyebabkan kematian
Otitis media sering tcrjadi
Diare
b. Komplikasi tidak langsuag
Chronic malnutrition, kwarshiorkor, xerophtalmia, dan tuberkulosis.
Agen Penyebab:
Virus measles yang termasuk dalam anggota paramyxoviridae
Reservoir: Manusia
Cara penularan:
melalui saluran pernafasan, sekresi hidung, atau tenggorokan, keluar dari
penderita pada waktu batuk. Bersin dan bernafas
Masa penularan:
sebelum timbul rash atau pada catarrhal.
Masa penularan berkurang dan berakhir pada hari ke 4 dari masa rash.
Diperkirakan bahwa pada umur 5 tahun paling sedikit 90% dari anak-anak
yang belum mendapat vaksinasi telah menderita campak.
Imunitas
Di negara berkembang hampir semua ibu telah terserang penyakit campak
antibody berangsur-angsur menurun sehingga perlindungan hanya 6 - 9 bulan pertama kelahiran.
Antibodi yang timbul bersifat permanent
Cara Pencegahan :
Vaksin diberikan setelah anak berumur 9 bulan.
Morbiditas:
Incidence rate diperkitakan 90% dari kelahiran.
Pola distribusi : kepadatan penduduk, terisolasi tidaknya suatu daerah, adat istiadat
serta kebiasaan penduduk
Pada umumnya terjadi pada daerah perkotaan yang berpenduduk padat, pada anak-
anak umur 1 - 2 tahun.
Mortalitas:
Kematian pada penderita campak terutama disebabkan karena komplikasi.
tergantung pada:
1. Status gizi
2. Ada tidaknya infeksi lain
3. Ada tidaknya fasilitas kesehatan.
4. Fasilitas kesehatan yang tersedia dipakai atau tidak
5. Mutu pelayanan
6. Kepercayaan dan adat istiadat.
1. Justifikasi Surveilans
Program reduksi campak global, menargetkan penurunan insidens
campak 90% dan penurunan mortalitas campak 95% dari sebelum
program imunisasi dimulai.
Fase eliminasi
memutuskan rantai penularan secara komprehensif, membutuhkan
deteksi berdasarkan:
Surveilans kasus secara intensif (intensive case-based surveillance).
Investigasi
Konfirmasi setiap suspek campak di masyarakat (measles laboratory-
based surveillance).
2. Definisi kasus
Kasus klinis campak:
Demam, dan Makulopapular rash (non-vesicular), dan
Batuk pilek dan mata merah (conjunctivitis)
Atau:
Seseorang yang menurut dokter suspek terinfeksi campak.
Klasifikasi kasus
Konfirmasi klinis: kasus yang memenuhi definisi kasus klinis campak.
Probable : tidak digunakan
Konfirmasi laboratorium
3. Sumber Data Surveflans
Surveilans pada fase pencegahan KLB (measles outbreaks prevention surveilance)
Laporan data kasus klinis campak dari Puskesmas; Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
sampai tingkat Pusat secara rutin melalui SP2TP, SP3 atau simpus. Semua suspek
pada KLB campak harus segera diinvestigasi dan pengumpulan data berdasarkan
kasus dengan Form C.
Semua suspek campak pada KLB campak harus dikonfirrnasi melalui pemeriksaan
serologi untuk beberapa kasus yang pertama (sekitar 10 sampel suspek campak
untuk setiap KLB) digunakan Form Laboratorium Campak.
Zero reporting (laporan nihil) secara rutin mingguan harus dikumpulkan, pada tingkat
Puskesmas dan Kesehatan mcnggunakan Form W2 (mingguan KLB)
Specimen adekuat adalah 1 specimen darah dikumpulkan dalam waktu 3-28 hari dari
timbul rash.
5. Prinsip-prinsip penggunaan data untuk manajemen
Fase pengendalian (measles control phase)
Pemantauan insidens dan cakupan imunisasi
Identifikasi daerah risti dengan kinerja yang jelek
Semua fase
Deteksi dan investigasi semua KLB
Manajemen kasus yang adekuat
Tentukan mengapa KLB terjadi (kegagalaan vaksinasi atau akumulasi suseptibel).