Anda di halaman 1dari 10

Referat

Guillain Barre Syndrome

Pembimbing:
AKBP dr. Winres Sapto Priambodo, Sp. A

Oleh:
Devin Valerian Jaya
406162060

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA


JAKARTA
Epidemiologi
 0.6-1.9 per 100.000
 Dapat dialami pada semua usia dan ras. Puncak insidensi 30-50
tahun.
 Termuda usia 3 bulan dan paling tua usia 95 tahun.
 Ras:
82 % kaukasid
7 % negroid
1 % mongoloid
ETIOLOGI DAN PENCETUS

• 2/3 ada pencetus


◦ Infeksi viral : CMV (10%), EBV, HIV, Herpes zoster dan simpleks, influenza,
hepatitis A dan B
◦ Infeksi bakteri: C. jejuni (30%), Mycoplasma pneumoni, Shigella
◦ Penyakit sistemik : limfoma, tumor, SLE
◦ Pembedahan, trauma, vaksinasi.

• 1/3 tanpa pencetus


Somatik Otonom
Patogenesis
Klasifikasi

• Miller-Fisher Syndrome
• Ataxia + Areflexia + • Acute Motor-Axonal Neuropathy
• Acute Inflammatory Demyelinating
Ophtalmoplegia (AMAN)
Polyneuropathy (AIDP)
• Acute Motor-Sensory Axonal
• CIDP
• Acute panautonomic neuropathy Neuropathy (AMSAN)
• Simpatik + Parasimpatik
acelullar
Tatalaksana

Monitoring disfungsi jantung dan paru


- Elektrokardiografi, tekanan darah, saturasi O2, kapasitas vital dan kemampuan menelan
- Penanaman pacemaker jantung sementara, gunakan ventilator mekanik, dan pemasangan tabung
nasogastric (NGT).

Imunoterapi
- IVIG (0,4gr/Kg/hari selama 5 hari)
- Plasma exchange (40-50ml/kg, 4-5 kali dalam 7 hari)
- Pada pasien yang telah stabil
10

Anda mungkin juga menyukai