Pembimbing:
dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ
Disusun Oleh:
Devin Valerian Jaya
406162060
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Yudiningsih
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 2 Juni 1937
Umur : 79 tahun
Status perkawinan : Janda (Suami meninggal tahun 1997)
Pendidikan : SPK (Sekolah Pendidikan Kemasyarakatan, lulus tahun 1959)
Pekerjaan terakhir : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Tebet Barat Dalam VIII H No.2 RT 01/05 Kel. Tebet Barat –
Jakarta Selatan
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Tanggal masuk STW : 15 Juli 2007
Alasan masuk panti : Keinginan sendiri
Alat bantu jalan : Tripod cane
RIWAYAT MEDIS
Diperoleh dari autoanamnesa pada tanggal 10 - 17 April 2016
Keluhan Utama
Nyeri di kedua tungkai bawah sampai ujung jari kaki
Keluhan Tambahan
Nyeri pada kedua lutut
Pandangan buram
Pendengaran berkurang
Riwayat Alergi
Disangkal
Riwayat Operasi
Disangkal
c. Riwayat Keluarga
Oma adalah anak ke-2 dari 6 bersaudara. Hubungan ayah dan ibu Oma harmonis. Ibu dan Ayah
Oma meninggal karena sakit (oma tidak mengetahui penyebab pastinya).
f. Riwayat Pendidikan
Oma mengenyam pendidikan SD sampai SMP di Jakarta dan setelah lulus oma pindah ke
Semarang karena tuntutan pekerjaan ayahnya. Kemudian oma melanjutkan pendidikan di
Sekolah Pendidikan Kemasyarakatan (SPK) dan lulus pada tahun 1959 lalu praktek kerja di
RSCM selama ± 2 bulan.
g. Riwayat Kerohanian
Oma memeluk agama Islam. Menurut pengakuan oma, dulunya oma tidak mendalami agamanya.
Namun semenjak masuk STW, oma tekun mendalami agama Islam dan rajin mengikuti
pengajian yang dilakukan di STW.
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : bentuk bulat, tidak teraba benjolan, rambut beruban, terdistribusi merata, tidak
mudah dicabut, tidak tampak kelainan pada kulit kepala.
Telinga :
AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun Fistel preaurikuler (-) Fistel preaurikuler (-)
telinga Fistel retroaurikuler (-) Fistel retroaurikuler (-)
Abses mastoiditis (-) Abses mastoiditis (-)
Nyeri tekan tragus (-) Nyeri tekan tragus (-)
Nyeri tarik aurikuler (-) Nyeri tarik aurikuler (-)
Liang Lapang Lapang
telinga Serumen (+) Serumen (+)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Corpus alienum (-) Corpus alienum (-)
Hidung : bentuk normal, septum nasi di tengah, tidak terdapat deviasi septum, mukosa
tidak hiperemis, sekret -/-, nafas cuping hidung -/-, fungsi penciuman baik.
Mulut : bentuk normal, kebersihan mulut baik, bibir tidak kering, lidah tidak kotor,
arcus faring simetris, letak uvula di tengah, sianosis perioral (-), faring tidak
hiperemis, tonsil T1 – T1.
Gigi :
M3M2M1P2P1C1I2I1 I1I2C1P1P2M1M2M3
M3M2M1P2P1C1I2I1 I1I2C1P1P2M1M2M3
Thoraks :
Pulmo
Inspeksi : simetris dalam keadaan diam dan gerak
Palpasi : stem fremitus kanan kiri depan belakang sama kuat
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru, batas paru-hepar pada ICS VI MCL
dextra
Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Kesan: paru dalam batas normal, tidak ditemukan kelainan.
Jantung
• lnspeksi : pulsasi iktus cordis tidak tampak
•Palpasi : pulsasi iktus cordis teraba di ICS V MCL sinistra
• Perkusi :
Batas atas di ICS III parasternal line sinistra
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Periode 20 Maret – 22 April 2017
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 8
STW Karya Bakti Cibubur
Batas kanan di ICS V parasternal line dextra
Batas kiri di ICS V midclavicula line sinistra
• Auskultasi : BJ I & II normal, reguler, murmur (-), gallop (-)
Kesan: cor dalam batas normal, tidak ditemukan kelainan.
Abdomen
Inspeksi : abdomen simetris, kontur cembung, striae (-), pelebaran vena
(-), jaringan parut (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar, nyeri
ketok CVA (-), nyeri suprapubik (-)
Perkusi : timpani
Kesan: abdomen dalam batas normal.
Tulang belakang
Inspeksi : relatif tegak, kifosis (+), skoliosis (-), lordosis (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), benjolan (-)
Perkusi : nyeri ketok (-)
Kesan: terdapat kifosis, namun tulang belakang lainnya dalam batas normal.
Ekstremitas :
Superior Inferior
STATUS NEUROLOGIS
1. Kesadaran : compos mentis, GCS (E4M6V5)
2. Rangsang meningeal
a. kaku kuduk : (-) d. laseque : (-)
b. brudzinsky I : (-) e. kernig : (-)
c. brudzinsky II : (-)
3. Peningkatan TIK : (-)
4. Pupil : reguler, anisokor, Ø 3mm, refleks cahaya +/+
5. Nn. Cranialis : Tes romberg (+)
7. Sensorik : baik
8. Sistem otonom : baik
9. Fungsi cerebellum & koordinasi
a. telunjuk-hidung : baik
b. tumit-lutut : baik
10. Fungsi luhur : baik
11. Reflek fisiologis
a. biceps : (+/+) c. patella : (+/+)
b. triceps : (+/+) d. achilles : (+/+)
12. Reflek patologis
a. hoffman tromner : (-/-) e. gordon : (-/-)
b. babinski : (-/-) f. oppenheim : (-/-)
c. chaddock : (-/-) i. klonus paha : (-/-)
d. schaefer : (-/-) j. klonus kaki : (-/-)
13. Tanda regresi & dementia : (-)
14. Tes Romberg : (-)
Kesimpulan: status neurologis dalam batas normal.
STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
1. Penampilan
Oma seorang perempuan berusia 79 tahun, berperawakan pendek, punggung tampak bungkuk,
cara berpakaian rapi dan bersih.
3. Pembicaraan
Oma berbicara dengan suara yang cukup keras, pelafalan kurang jelas karena sudah tidak
memiliki gigi geligi, menggunakan bahasa Indonesia. Pembicaraan oma tertata rapi dengan tata
bahasa baik dan pilihan kata yang bagus. Pertanyaan pemeriksa dapat dijawab dengan jawaban
yang memiliki asosiasi baik dan tidak membingungkan.
6. Pengendalian Motorik
Oma dapat mengontrol gerakannya dengan baik dan sesuai kehendak.
11. Pikiran
a. Arus pikir
a. Produktivitas : cukup
b. Kontinuitas pikiran : cukup
c. Hendaya dalam bahasa : tidak ada
b. Bentuk pikir
a. Asosiasi longgar : tidak ada d. Inkoherensi : tidak ada
b. Ambivalensi : tidak ada e. Verbigerasi : tidak ada
c. Flight of ideas : tidak ada f. Perseverasi : tidak ada
c. Isi pikir
a. Fobia : tidak ada d. Ideas of reference : tidak ada
b. Obsesi : tidak ada e. Waham : tidak ada
c. Kompulsi : tidak ada
Kesan: Status mental baik.
INTERPRETASI HASIL
Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : gangguan fungsi intelektual ringan
Salah 6-8 : gangguan fungsi intelektual sedang
Salah 9-10 : gangguan fungsi intelektual berat
Kesimpulan: fungsi intelektual utuh (salah 1).
1. ORIENTASI
5 4
Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari) apa?
3. REGISTRASI 3 3
6. BAHASA
buku)
1 1
JUMLAH 30 27
Nilai ADL:
20 : mandiri
12-19 : ketergantungan ringan
9-11 : ketergantungan sedang
5-8 : ketergantungan berat
0-4 : ketergantungan total
Kesimpulan: dari hasil pemeriksaan indeks ADL Barthel didapatkan Oma Judiningsih
mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Telah diperiksa seorang perempuan, 79 tahun pada tanggal 10-17 April 2017.
Didapatkan keluhan berupa nyeri pada kedua tungkai bawah sejak 2 tahun yang lalu. Nyeri
dirasakan seperti sensasi kesemutan di sepanjang tungkai bawah mulai dari bawah lutut sampai
ujung jari-jari kaki. Nyeri juga disertai pembengkakan pada daerah pergelangan kaki. Untuk
sekarang, nyeri dan pembengkakan dirasakan timbul jika berdiri atau duduk terlalu lama dan
menghilang jika oma mengangkat kakinya lebih tinggi. Skala nyeri pada angka 5.
Oma juga mengeluh nyeri pada kedua lutut yang sudah dirasakan sejak tahun 1981.
Untuk sekarang, nyeri timbul terutama saat berjalan jauh, berdiri lama, dan saat bangkit dari
tempat duduk dan membaik jika oma duduk. Nyeri dirasa sama saja dari awal beliau mulai
sakit, namun frekuensi nyerinya semakin sering. Skala nyeri lutut oma pada angka 6. Nyeri
juga dirasakan pada pagi hari disertai rasa kaku yang timbul selama ± 10 menit. Terdapat suara
gemeretak pada kedua lututnya jika digerakkan. Tidak terdapat adanya tanda-tanda inflamasi
seperti bengkak dan kemerahan pada kedua lutut juga tidak pernah ada trauma berat pada
lututnya. Oma sudah pernah berobat ke rumah sakit dan dari hasil pemeriksaan penunjang (X-
Ray) oma didiagnosa Ostheoarthritis pada kedua lutut. Untuk saat ini, Oma mengkonsumsi
obat meloxicam tab 7,5mg 1 x 1 pada malam hari dan glukosamin tab 500mg 1 x 1 pad pagi
hari untuk mengatasi nyerinya.
Oma juga mengeluhkan penglihatannya terasa kabur dan berkabut pada kedua mata
yang sudah dirasakan beberapa tahun belakangan ini. Namun oma masih dapat membaca
meskipun objek harus sedikit dijauhkan. Oma tidak menggunakan kacamata.
Oma juga mengatakan bahwa pendengarannya mulai sedikit berkurang. Kadang jika
dipanggil dari jauh (kira-kira jarak belasan meter) oma tidak mendengar. Oma mengatakan
kesulitan untuk membedakan suara jika berada di tempat yang berisik. Namun sehari-hari saat
pemeriksa mengobrol dan melakukan anamnesa, oma tidak ada kesulitan dalam mendengar.
Riwayat infeksi dan keluar cairan dari telinga disangkal.
Selain keluhan-keluhan yang dirasakan Oma di atas, Oma juga menderita darah tinggi.
Darah tinggi diketahui sejak tahun 2007. Sejak saat itu Oma rutin mengkonsumsi amlodipin
tab 5mg peroral sehari sekali setiap malam untuk darah tingginya. Sekarang darah tinggi oma
sudah terkontrol dengan rata-rata tekanan darah 130/80 mmHg.
Untuk pola makan, BAB, BAK baik, tidak ada kelainan.
Tanda Vital
Keadaan umum : tampak sakit ringan namun masih dapat melakukan aktivitas
sehari-hari
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 130/80 mmHg Pre-hipertensi
Nadi : 84x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat
Pernapasan : 18x/menit, thorakoabdominal
Suhu : 36,2⁰C
Berat badan : 46 kg
Tinggi badan : 145 cm
IMT : 46/(1.45)2 = 21,9 kg/cm2 Normoweight
Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ): skor 1 (fungsi intelektual utuh)
Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE): skor 27 (tidak ada gangguan
kognitif)
Clock Drawing Test (CDT): skor 4 (tidak ada gangguan kognitif)
Geriatric Depression Scale (GDS): skor 1 (tidak depresi)
Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel): skor 20 (mandiri)
Instrumental Activities of Daily Living (IADL): skor 13 (mandiri/tidak perlu bantuan)
Indeks Berat Ringannya Osteoarthritis: skor 13, OA grade III
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium
Asam urat = 5,0 mg/dL (5 April 2017)
Kolestrol Total = 179 mg/dL (8 Maret 2017)
Radiologi
Thorax (13 Maret 2009), kesan: Suspek hipertrofi ventrikel kiri dan bronkiektasis
Genu sinistra (16 Juli 2008), kesan: osteoporosis-osteoarthrosis sedang
Genu dextra (13 Maret 2009), kesan: osteoarthrosis genu dextra
PERMASALAHAN
Biologi
Nyeri disertai pembengkakan pada kedua tungkai bawah sampai jari-jari kaki.
Nyeri pada kedua lutut.
Penurunan visus pada kedua mata.
Penurunan daya dengar pada kedua telinga.
Psikososial
Lingkungan
Tidak ada masalah
DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSA UTAMA
Nyeri disertai pembengkakan pada kedua tungkai bawah sampai jari-jari kaki e.c DD:
o Vena varikosa
o Osteoarthritis jari-jari kaki bilateral
o Rheumatoid arthritis jari-jari kaki bilateral
o Arthritis gout jari-jari kaki bilateral
DIAGNOSIS TAMBAHAN
Nyeri pada kedua lutut e.c DD:
o Osteoarthritis genu bilateral
o Rheumatoid arthritis genu bilateral
o Arthritis gout genu bilateral
Kifosis torakal.
Osteoporosis.
Penurunan visus ODS e.c DD:
o Katarak Senilis Imatur ODS
o Presbiopia ODS
Penurunan daya dengar ADS e.c DD:
o Presbiakusis ADS
o Sensorineural Hearing Loss ADS
o Conductive Hearing Loss ADS
Hipertensi Sistolik terisolasi grade I terkontrol obat.
3. Kifosis Torakal
Terapi saat ini
o Non farmakologis: (-)
o Farmakologis: (-)
o Usul
1. Non farmakologis
Menggunakan body brace
Fisioterapi
Stretching
Tidur di kasur yang rata
Edukasi cara duduk yang benar
2. Farmakologis: (-)
3. Pemeriksaan
X-ray torakal posisi AP dan lateral
o Prognosis
1. Ad vitam : Ad bonam
2. Ad functionam : Dubia ad malam
3. Ad sanationam : Ad malam
4. Osteoporosis
Terapi saat ini