Anda di halaman 1dari 35

AKREDITASI PUSKESMAS DAN PERAN

LINTAS SEKTOR MENJEMPUT


‘PARIPURNA’

Dinas Kesehatan Kota, 7 Februari 2017


Betha Candra Sari
Pokok Bahasan
1. Mengapa Puskesmas harus terakreditasi?
2. Apakah dengan akreditasi bisa menjamin
pelayanan yang bermutu dan keselamatan
pasien?
3. Siapa yang harus berperan dalam
membangun sistem akreditasi di Puskesmas?
4. Bagaimana peran tersebut ‘dimainkan’
dengan proporsional?
1. Mengapa Puskesmas harus terakreditasi?

Apa yang ada di benak Bapak/Ibu ketika


mendengar pelayanan di Puskesmas?

Puskesmas itu……………………………………………….
Puskesmas ……………………………………………………
DIMENSI MUTU

Kompetensi Teknis Akses terhadap pelayanan

Efektivitas Efisiensi

Kontinuitas Keamanan

Hubungan antar manusia Kenyamanan

(WHO, 2009 dan Lori Di prete Brown)


Telaah Regulasi

UU 25/2009

UU 36/2009

PMK 75/2014

PMK 46 / 2015
UU 25/2009
Pasal 15
Penyelenggara pelayanan publik berkewajiban ……
Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai
dengan asas penyelenggaraan pelayanan publik

asas penyelenggaraan pelayanan publik, diantaranya


: profesional, terbuka, akuntabilitas, tepat waktu,
cepat-mudah dan terjangkau
UU 25/2009
PASAL 39, Tentang peran Serta Masyarakat...
Peran serta masyarakat dimulai sejak
penyusunan standar pelayanan s.d evaluasi
dan pemberian penghargaan dalam bentuk
kerja sama, pemenuhan hak dan kewajiban,
dan peran aktif dalam penyusunan kebijakan.
UU 36/ 2009
Pasal 18 Pemerintah bertanggung jawab
memberdayakan dan mendorong peran aktif
masyarakat dalam segala bentuk upaya
kesehatan.
Pasal 19 Pemerintah bertanggung jawab atas
ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan
yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau.
PMK 75/2014
• Pasal 39 (1)
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan,
Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala
paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.
PMK 46/2015, ps.2 Tujuan Akreditasi FKTP
PMK 46/2015
Pasal 3
Pemerintah Daerah berkewajiban
mendukung, memotivasi, mendorong,
dan memperlancar proses pelaksanaan
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
tempat praktik mandiri dokter, dan
tempat praktik mandiri dokter gigi.
2. Apakah dengan akreditasi bisa menjamin
pelayanan yang bermutu dan keselamatan
pasien?
Mutu pelayanan puskesmas

mutu

SISTEM SISTEM
MANAJEMEN PELAYANAN
MUTU
Sistem
Manajemen
PM 75/2014, PMK 44/2016
Esensi Bab I
Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas

PMK 46/2015
Esensi Bab IV
UKM YANG BERORIENTASI SASARAN

PMK 46/2015
Prinsip dasar (esensi) dari Bab VII
• 7.1 sd 7.10. Continuity of care
(kesinambungan pelayanan klinis):
 Access (Akses/pendaftaran)
 Entry (Masuk)
 Assess (Pengkajian) dan keputusan layanan klinis
 Plan (Perencanaan)
 Implementation (Pelaksanaan)
 Evaluation (Penilaian)
 Discharge (Pemulangan) PMK 46/2015
Donabedian,1988 dlm
El Haj.et.al., 2013
3. Siapa yang berperan dalam membangun
sistem akreditasi di Puskesmas?
Bagaimana peran tersebut ‘dimainkan’ secara
proporsional?

PMK 44/2016
CONTOH MENYUSUN RENCANA AKSI
BENTUK PERAN LINTAS SEKTOR DALAM
AKREDITASI PUSKESMAS
1. Masukan dari masyarakat melalui survey
masyarakat desa, musyawarah
masyarakat desa, musrenbang, dan
survey-survei lain misalnya survey
kebutuhan pelanggan, survey sasaran,
focus group discussion bersama dengan
tokoh masyarakat, masukan dari lintas
sector, dan survey kepuasan.
2. Membangun komunikasi yang baik melalui : berperan
aktif dalam pertemuan-pertemuan baik di
kecamatan, desa/kelurahan bahkan kadang-
kadang sampai RT/RW, memanfaatkan saluran
komunikasi yang disediakan oleh Puskesmas
misalnya web puskesmas ( bila ada), No SMS,
Kotak saran, Pertemuan Kader untuk
menyampaikan informasi dan masukan,
menghadiri lokakarya lintas sector dengan
mengirimkan perwakilan yang kompeten.
3. Memberikan usulan atau saran untuk kegiatan
inovatif di Puskesmas.
4. Berperan serta menghadiri kegiatan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas.
Metode strategis bagi Puskesmas untuk
mendapatkan masukan
• Memanfaatkan rapat – rapat perangkat desa yang dilaksanakan pada
setiap desa pada wilayah kerja puskesmas tersebut.
• Mengikuti rapat dengar pendapat yang biasanya dilaksanakan di tingkat
kecamatan dimana setiap kepala desa berkumpul pada acara tersebut.
• Memanfaatkan temu kader kesehatan.
• Kotak saran juga dapat di gunakan untuk menampung aspirasi
masyarakat ( dengan membuat SOP ).
• Melakukan survey aspirasi kebutuhan masyarakat ( bisa dilakukan
dengan metode terbuka atau metode tertutup sudah kita siapkan
pertanyaannya ).
• Temu pamong dan tokoh masyarakat dalam acara adat juga dapat di
manfaatkan dengan meminta waktu khusus.
• Grup diskusi internal yang memanfaatkan komunitas – komunitas kecil
dalam masyarakat.
Upaya Puskesmas bersama Lintas sektoral dalam
menyusun perencanaan pelayanan berbasis
kebutuhan masyarakat beserta umpan
baliknya :

LOKAKARYA MINI TRIBULANAN


PMK 44/2016

LOKMIN TRIBULANAN adalah


Pertemuan lintas sektoral untuk
mendapatkan masukan dan
umpan balik terhadap rencana
usulan dan rencana pelaksanaan
kegiatan, dengan penyelenggara
adalah Kecamatan bersama
Puskesmas dibantu oleh sektor
terkait di kecamatan.
PMK 44 tahun 2016
1. LOKAKARYA MINI TRIBULANAN PERTAMA
2. LOKAKARYA MINI TRIBULANAN
LOKAKARYA MINI TRIBULANAN PERTAMA
• Masukan, terdiri dari : 1). Penggalangan tim yang dilakukan
melalui dinamika kelompok; 2) Informasi tentang program
lintas sektor; 3).Informasi tentang program kesehatan; 4)
Informasi tentang kebijakan. program dan konsep baru
• Proses, terdiri :1). Inventarisasi peran bantu masing-masing
sektor; 2) . Analisis masalah peran bantu dari masing-masing
sektor; 3).Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
• Keluaran, terdiri dari : 1). Kesepakatan tertulis lintas sektor
terkait dalam mendukung program kesehatan; 2). Rencana
kegiatan masing-masing sektor
LOKMIN TRIBULANAN PERTAMA
LOKAKARYA MINI TRIBULANAN RUTIN
• Masukan, terdiri dari : 1). Laporan kegiatan pelaksanaan
program kesehatan dan dukungan sektor terkait; 2). Inventarisasi
masalah/hambatan dari masing-masing sektor dalam
pelaksanaan program kesehatan; 3). Pemberian informasi baru
• Proses, terdiri dari : 1). Analisis hambatan dan masalah
pelaksanaan program kesehatan; 2).Analisis hambatan dan
masalah dukungan dan masing¬masing sektor; 3). Merumuskan
cara penyelesaian masaiah; 4). Menyusun rencana kerja dan
menyepakati kegiatan untuk tribulan baru
• Keluaran, terdiri dari : 1). Rencana kerja tribulan yang baru; 2).
Kesepakatan bersama
LOKAKARYA MINI TRIBULANAN RUTIN
Cerita Sukses ‘Harmonisasi’ hubungan Linsek
dengan Puskesmas untuk pelayanan kesehatan
yang PRIMA ( mutu dan selamat)
Gambaran situasi wawancara lintas sektoral saat
penilaian akreditasi puskesmas
AKREDITASI adalah Jalan, bukan
tujuan AKHIR, karena Tujuan Akhir
yang sesungguhnya adalah
Pelayanan sosial yang
berperikemanusiaan dan perikeadilan

TERIMA KASIH
www.badanmutu.or.id
bcandrasari@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai