Anda di halaman 1dari 17

Skrining Bayi Baru Lahir

Kelompok 1

Eva Sri Rizki Wulandari


Irwansyah Fajar Saputra
Mauly Ramdiani Iriyanti
Mia Islamiati
Wylma Dwilestari
• Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat
lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005).

• Skrining atau uji saring pada bayi baru lahir (neonatal


screening) adalah istilah yang menggambarkan berbagai
cara tes yang dilakukan pada beberapa hari pertama
kehidupan bayi yang dapat memisahkan bayi-bayi yang
mungkin menderita kelainan dari bayi-bayi yang tidak
menderita kelainan.

Definisi
a) Indonesia terikat hukum-hukum yang menjamin hak dan
perlindungan pada anak seperti yang terdapat pada
Undang-undang kesehatan, Konvensi hak anak dan
Undang- undang perlindungan Anak No. 23 tahun 2002.

b) Negara- negara tetangga sudah melaksanakan skrining


bayi baru lahir sebagai program nasional

c) Upaya penurunan angka kematian bayi

Fungsi skrining
Tujuan

a. mengetahui kelainan pada anak sedini


b. memberikan intervensi sedini mungkin
1. Tes Skrining Hipotiroid Kongenital
Hipotiroid kongenital adalah kekurangan hormon tiroid
sejak dalam kandungan.

Menyebabkan retardasi mental yang dapat dicegah bila


ditemukan dan diobati sebelum usia 1 bulan

Waktu Pemeriksaan sebelum meninggalkan rumah


sakit, atau sebaiknya sebelum bayi berusia 7 hari

Jenis skrining
Cara Pemeriksaan :

a) Mengambil darah dari salah satu tumit bayi. Darah tersebut


diteteskan pada kertas filter untuk kemudian dikirim ke
laboratorium. Hasil pemeriksaan bisa menunjukkan negative atau
postif.

b) Bila hasilnya negatif, kemungkinan besar bayi tidak menderita


penyakit tersebut.

c) Bila hasilnya positif, orang tua akan dihubungi oleh pihak rumah
sakit untuk pemeriksaan selanjutnya, guna meyakinkan apakah hasil
tes pertama memang benar positif. Kalaupun hasilnya benar positif,
dokter akan memberitahu langkah apa yang perlu dilakukan
• (PKU : Phenylketonuria), yaitu suatu kelainan pada
metabolisme protein.

Tes Skrining
Fenilketonuria
• OAE atau OtoAcoustic Emission adalah gelombang yang
dihasilkan oleh sel rambut luar (Outer Hair Cells
Cochlea) dari rumah siput, setelah diberi stimulus.

• Pemeriksaan dilakukan di ruangan yang tenang, tidak


invasif dan tidak memerlukan sedasi.

Tes Skrining Gangguan


Pendengaran
Dengan memasukkan sumbat kecil ( Probe ) yang sesuai ke
telinga bayi atau anak selama beberapa detik.

Probe dilengkapi dengan speaker dan mikrofon mini akan


menghantarkan stimulus ke dalam liang telinga akan di
respons oleh cochlea, respon cochlea akan ditangkap
kembali oleh miktofon mini dalam probe dan diterjemahkan
oleh alat OAE
Sebuah tes galaktosemia adalah tes darah (Dari tumit bayi)
atau tes urine untuk memeriksa tiga enzim yang dibutuhkan
tubuh untuk mengubah gula galaktosa yang ditemukan
dalam susu dan produk susu-menjadi glukosa

Tes Skrining Galaktosemia


Program skrining dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisis
sistem kardiovaskular
Ekokardiografi dilakukan sebagai bagian penilaian yang
lebih lanjut atau sebagai bagian penilaian anak dengan
risiko tinggi seperti bayi dengan Down Syndrome.
Sementara pemeriksaan oksimetri dapat memiliki peran
penting dalam skrining.

Penyakit Jantung Bawaan


Developmental Dysplasia of the
Hip (DDH )

Skrining dilakukan dengan pemeriksaan fisis menggunakan


Metode Barlow dan Ortolan
• Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kelainan
struktural pada mata,bukan memeriksa ketajaman
penglihatan
• Skrining didasarkan pada inspeksi mata danpemeriksaan
refleks fundus.

Pemeriksaan mata
• Nilai Apgar atau skor apgar adalah suatu metode praktis
yang di gunakan untuk menilai keadaan bayi sesaat
setelah di lahirkan.

Apgar
Nilai Apgar
7-10 : Bayi Normal
4-6 : Asfiksia ringan, bayi memerlukan menstabilitaskan dirinya di
lingkungan yang baru
0-3 : Asfiksia berat, bayi perlu segera mendapatkan
Hiperbillirubin ialah suatu keadaan dimana kadar
bilirubinemia mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi
menimbulkan kernicterus kalua tidak ditanggulangi dengan
bbaik (Prawirohardjo, 1997).

Hiperbilirubin
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai