Tugas Farmakologii Obat Gagal Jantung
Tugas Farmakologii Obat Gagal Jantung
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompakan darah
secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme jaringan tubuh, sedangkan
tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi.kondisi ini dikenal juga dengan istilah “ gagal
jantung kongestif ”
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadp oksigen dan nutrien.
1. Gagal jantung sebelah kiri (ventrikel kiri jantung tidak dapat memompa
darah dengan baik ke seluruh tubuh menyebabkan tubuh kekurangan
darah yang mengandung oksigen).
2. Gagal jantung sebelah kanan (kerusakan pada ventrikel kanan jantung
yang menyebabkan proses pengambilan oksigen di dalam paru-paru oleh
darah tidak berjalan dengan baik).
3. Gagal jantung sistolik (otot jantung tidak dapat berkontraksi dengan baik
sehingga proses penyaluran darah yang mengandung oksigen ke seluruh
tubuh menjadi terganggu).
4. Gagal jantung diastolik (jantung sulit terisi darah akibat kekakuan pada
otot organ tersebut).
Gejala gagal jantung
1. Diuretik.
Obat ini dapat membantu Anda mengurangi cairan di
dalam tubuh melalui pembuangan air urin. Diuretik dapat
meredakan gejala sesak napas dan pembengkakan
pergelangan kaki pada penderita gagal jantung.
Contoh : furosemide dan bumetanide.
2. Obat penghambat beta.
Obat ini dapat memperlambat detak jantung dan
melindungi organ tersebut dari zat adrenalin dan
noradrenalin di dalam tubuh.
Contoh : nebivolol, carvedilol, dan bisoprolol.
3. Obat penghambat enzim pengubah angiotensin atau ACE
inhibitor. Obat ini dapat mengurangi tekanan darah dengan
memperlebar pembuluh darah sehingga lebih memudahkan
jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Contoh :perindopril, lisinopril, enalapril, captopril, dan
ramipril.
4. Obat penghambat aldosteron.
Kinerja obat ini hampir sama seperti diuretik, yakni mengurangi
cairan berlebih di dalam tubuh. Perbedaannya dengan diuretik
adalah obat penghambat aldosteron tidak menyebabkan kalium
terbuang dari tubuh. Akan tetapi, hal ini juga dapat menyebabkan
tingginya kadar kalsium dalam tubuh. Disarankan untuk selalu
mengkonsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter.
Contoh : eplerenone dan spironolactone.
5. obat penghambat reseptor angiotensin atau ARB.
Sama seperti obat penghambat enzim pengubah
angiotensin atau ACE inhabitor, ARB bekerja dengan
cara mengurangi tekanan darah dan melebarkan
pembuluh darah. Meskipun tidak seefektif ACE
inhibitor, ARB tidak menyebabkan batuk.
Contoh :valsartan, telmisartan, losartan, dan
candesartan
6. Digoxin.
Obat ini biasanya diresepkan pada penderita gagal
jantung yang gejalanya tidak kunjung reda oleh
diuretik, obat penghambat beta, ACE inhibitor, dan
ARB. Digoxin dapat memperlambat denyut jantung
dan meningkatkan kekuatan kontraksi otot.
7. Ivabradine.
Obat ini umumnya dijadikan alternatif pada penderita gagal jantung
yang tidak bisa mengonsumsi obat penghambat beta dan juga
sebagai tambahan jika pemberian obat penghambat beta tidak cukup
dalam memperlambat detak jantung. Obat ini memperlambat detak
jantung dan hanya cocok digunakan bagi mereka yang mengalami
efek samping akibat obat penghambat beta.
8. Kombinasi hydralazine dan nitrat.
Kombinasi dari kedua obat ini mampu mengurangi tekanan dan
melebarkan pembuluh darah, dan biasanya diberikan pada penderita
gagal jantung yang intoleran terhadap ACE inhibitor atau ARB.
Berikut ini beberapa jenis operasi untuk gagal jantung:
Operasi bypass atau angioplasty.
Operasi katup jantung.
Operasi transplantasi jantung.
Alat pemompa jantung.
Cardic resynchronization therapy (CRT).
Implantable cardioverter-defibrillator (ICD).
CRT-D.
Jika Anda menderita gagal jantung, penyembuhan tidak bisa bergantung pada
obat-obatan atau operasi semata, tapi juga harus didukung dengan gaya hidup
sehat, seperti:
Berolahraga secara teratur.
Mengonsumsi makanan sehat yang dianjurkan dokter.
Berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman keras.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan agar
gejala gagal jantung Anda tidak memburuk, di antaranya:
Rutin memeriksakan diri ke dokter.
Rutin memonitor gejala yang Anda rasakan.
Rutin memonitor berat badan Anda.
Membatasi konsumsi garam.
Disiplin dalam mengonsumsi obat-obatan dari dokter.
Membatasi konsumsi cairan.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat yang harus dihindari oleh penderita gagal jantung:
Obat anti-aritmia yang memiliki efek melemahkan kekuatan kontraksi otot jantung seperti
flecainide.
Obat penghambat enzim siklooksigenase 2 (COX-2 inhibitor)
Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).
Lithium.
Obat antidepresan trisiklik
Kortikosteroid
Obat penghambat saluran kalsium seperti verapamil dan diltiazem (hanya amlodipin yang
mungkin dapat digunakan).
Contoh Obat Gagal Jantung