Anda di halaman 1dari 26

Oleh :

Riska Dewi Fitriyanti (P27833116005)


Nila Lovita Arisanto (P27833116009)
Riska Safitri (P27833116012)
Silvi Maharani (P27833116015)
Nikmatul Khoiriyah (P27833116018)
Yusuf Eddy Darmawan (P27833116036)

D3 Kesehatan Lingkungan Surabaya Semester 1


Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Tahun 2016/2017
Masalah
Kesehatan
Lingkungan

Industri Permuki
Kecil man
PHBS

Sekolah
Dasar Pasar
PHBS
Perilaku hidup bersih
dan sehat merupakan salah
satu strategi yang
dicanangkan oleh
dapertemen kesehatan
untuk mencapai tujuan
pembangunan milenium 2015
yang melalui rumusan visi
dan misi indonesia sehat.
Perilaku hidup bersih
dan sehat merupakan
perilaku yang dipraktekan
oleh setiap individu dengan
kesadaran sendiri untuk
meningkatkan kesehatannya
dalam mewujudkan
lingkungan yang sehat
PERMUKIMAN
Pengertian pemukiman sehat MENURUT
(komisi WHO mengenai kesehatan dan
lingkungan, 2001) Merupakan konsep dari
pemukiman sebagai faktor yang dapat
meningkatkan standar kesehatan penghuninya.
Konsep tersebut melibatkan pendekatan
sosiologis dan teknis pengelolahan faktor
risiko dan berorientasi pada lokasi, bangunan
kwalifikasi, adaptasi, managemen,
penggunaan dan pemeliharaan rumah dan
lingkungan disekitarnya, serta mencangkup
unsur apakah rumah tersebut memiliki
penyediaan air minum dan sarana yang
memadai untuk memasak, mencuci, menyimpan
makana, serta pembuangan kotoran manusia
maupun limbah lainnya
INDIKATOR PHBS
PHBS di pemukiman diluncurkan oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan (sekarang Pusat
Penyuluhan Kesehatan) pada tahun 1996 sebagai berikut:
• Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
• Memberi bayi (ASI) eksklusif
• Menimbang balita setiap bulan
• Menggunakan air bersih
• Mencuci tangan dengan sabun
• Menggunakan jamban sehat
• Memberantas jentik nyamuk
• Mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari
• Melakukan aktivitas fisik setiap hari
• Tidak merokok di dalam rumah
HASIL PRAKTIKUM
Pe m u k i m a n m a n y a r a d i , k e l u r a h a n
ker tajaya,kecamatan gubeng,kota surabaya.(8
SEPTEMBER 2016)

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.


2. Memberi bayi asi eksklusif
3. Menimbang balita tiap bulan
4. Menggunakan air bersih.
5. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik nyamuk dirumah sekali
seminggu,
8. Makan buah dan sayur setiap hari,
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari,
10.Tidak merokok di dalam rumah
M A S A L A H K E S E H ATA N D I P E M U K I M A N
• B a n j i r ke t i ka m u s i m p e n g h u j a n . A i r ya n g m e l u a p ke p e m u ki m a n
warga di kare n akan p ara warga yang h anya m e ngandalkan p e m ko t
sebagai tugas untuk membersikan sungai. Oleh karna itu para
warga dih arapkan dap at m elaksan akan suatu program untuk
p e m b er sih a n s u n ga i m i n i m a l 2 m i n gg u s e ka l i s ep e rti ke rj a b a k t i ,
g o t o n g r o y o n g, a t a u p u n b e r s i h d e s a .

• P ro gram p e m b era nta sa n j e n t i k nya m u k ya n g t i d a k d i l a ku ka n


secara teratur

• D i p e m u ki m a n m a nya r a d i d i ke t a h u i b a nya k s e k a l i wa rga ya n g


m e n j a di p e ro ko k a k t i f t e rl ebi h d e n ga n re n t a n u s i a 4 0 t a h u n . Ti d a k
m e n u t u p ke m u n g ki n a n b a h wa a n g go t a ke l u a rga ya n gl a i n ya n g
berada diusia produktif bahkan para pelajar juga akan terpengaruh
u n t u k m e n gko ns umsi ro ko k .
PASAR TRADISIONAL
• Pasar sehat adalah kondisi pasar yang bersih, nyaman, aman dan sehat melalui kerjasama seluruh
stakeholder terkait dalam menyediakan pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat.
• Pasar pada masyarakat mempunyai peranan penting yaitu sebagai pusat kegiatan ekonomi dan
pusat kebudayaan
• Sebagai pusat kegiatan ekonomi, pasar merupakan tempat bertemunya produsen dan
konsumen.
• Melalui pasar, masyarakat dapat memperoleh kebutuhan produksi seperti modal, peralatan, dan
tenaga.
• Di bidang distribusi pasar mempunyai peranan dalam menyebarluaskan barang-barang hasil
produksi yang dibutuhkan masyarakat.
• Sedangkan di bidang konsumsi, pasar menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan
lainnya
INDIKATOR PHBS PASAR
Berikut beberapa indikator pasar sehat berdasarkan keputusan menteri
kesehatan republik indonesia nomor:519/MENKES/SK/VI/2008
• Air bersih
• Kamar mandi dan toilet
• Tempat cuci tangan
• Binatang penular penyakit (vektor)
• Pengelolaan sampah
• Pembuangan air limbah
• Kualitas makanan dan bahan pangan
• Ventilasi
• Pos pelayanan kesehatan
• Pemadam kebakaran
HASIL PRAKTIKUM
Pasar Soponyono, Rungkut Asri Utara 2, Kota Surabaya (8 September
2016)
• Dari 10 indikator pasar sehat yang telah diamati, hanya 3 indikator yang
memenuhi syarat, yaitu kondisi air, ventilasi, dan kualitas makanan.
• Air yang digunakan di Pasar Soponyono sudah memenuhi 3 syarat air bersih
yaitu, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.
• Kesadaran dari seluruh anggota pasar tersebut (penjual dan pembeli) masih
sangat minim.
Penyumbang sampah terbesar adalah pedagang
karena lebih banyak ditemukan sampah sayuran dan
buah-buahan busuk yang dibiarkan begitu saja.
MASALAH KESEHATAN DI PASAR

Indikator yang dirasa belum memenuhi kriteria PHBS di area pasar.


Antara lain :
• Tempat cuci tangan
Di pasar soponyono belum ada fasilitas tempat cuci tangan. Sehingga
pedagang dan pembeli kesulitan untuk cuci tangan yang bersih
menggunakan sabun.
• Binatang penular penyakit (vektor)
• Pengelolaan sampah
• Fasilitas pendukung
Toilet di pasar soponyono masih menjadi satu antara laki-
laki dan perempuan. Belum ada toilet pengkhususan untuk
keduanya.
SEKOLAH DASAR
• Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu
secara formal. Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga
sebagai tempat berkumpul, bermain dan berbagai keceriaan antara
siswa yang satu dengan siswa yang lainnya sehingga terjadi interaksi di
dalamnya. Sekolah juga merupakan tempat dimana kegiatan belajar
mengajar berlangsung dan tempat terjadinya interaksi antara guru dan
murid.

• Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan bahwa “kesehatan


sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat, sehingga peserta didik
dapat belajar tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas” (Depkes RI, 1992 : 5).
INDIKATOR PHBS DI SEKOLAH DASAR
Beberapa indikator PHBS di sekolah dasar (Depkes, 2011) meliputi:
• 1. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun ketika berada di sekolah
• 2. Menggunakan jamban jika buang air kecil dan buang air besar ketika di
sekolah
• 3. Membuang sampah pada tempatnya
• 4. Mengikuti kegiatan olahraga
• 5. Jajan di kantin sekolah
• 6. Memberantas jentik nyamuk
• 7. Mengukur berat badan dan tinggi badan setiap bulan
• 8. Tidak merokok disekolah
HASIL PRAKTIKUM
SDN Baratajaya 2, Jln. Baratajaya gang 8, Bratang, Surabaya (8 September 2016 )
• Semua warga sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan, sesudah buang air besar
atau sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas, dan atau setiap kali tangan kotor
dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir.
Semua warga sekolah menggunakan jamban /WC ketika buang air
kecil dan buang air besar ketika di sekolah. Terdapat tiga jamban
yang berbeda lokasi. Dari ketiga jamban tersebut hanya satu
yang termasuk bersih dan sehat. Kriteria jamban yang bersih dan
sehat meliputi :
• Tidak berbau,bersih
• Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
• Mudah dibersihkan dan aman digunakan, ada jadwal piket
kebersihan toilet. Dan siswa di wajibkan bergantian (satu –
satu) jika hendak ke toilet.
• Dilengkapi dinding dan atap pelindung. Terdapat tanaman yang
menempel di dinding.
• Penerangan dan ventilasi cukup.
• Lantai kedap air karena kebiasaan siswa melepas sepatu
sebelum masuk ke kamar mandi dan sudah disediakan sandal
khusus untuk ke kamar mandi
• Luas ruangan memadai
• Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
• Menggunakan jamban yang bersih setiap buang air kecil ataupun
buang air besar dapat menjaga lingkungan di sekitar sekolah
menjadi bersih, sehat, dan tidak berbau.
3. Tempat sampah yang tersedia sudah dibedakan antara tempat sampah yang kering dan basah,
tetapi penggunaannya masih belum optimal.
4. Siswa – siswi melakukan olahraga seminggu sekali sesuai dengan jadwal pelajaran olahraga
masing – masing kelas yang dilakukan di halaman sekolah.
5. Warga sekolah mengonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah yang bernama kantin sehat. Di
SDN BARATAJAYA II melarang penjualnya menggunakan plastik dan melarang menggunakan
pemanis, penyedap maupun pengawet dan menganjurkan makanan yang mengandung gizi
seimbang dan bervariasi setiap makanannya.
• Sekolah menganjurkan para siswanya
membawa bekal sehingga proses belajar –
mengajar berjalan dengan baik.

• Sekolah membuat pengaturan untuk


melaksanakan psn(pemberantasan sarang
nyamuk) minimal satu minggu sekali.
Kegiatan: menguras dan menutup tempat-
tempat penampungan air, mengubur
barang-barang bekas, dan menghindari
gigitan nyamuk.

• Siswa ditimbang berat badan dan diukur


tinggi badan setiap bulan agar diketahui
tingkat pertumbuhannya. Hasil
penimbangan dan pengukuran
dibandingkan dengan standar berat badan
dan tinggi badan sehingga diketahui
apakah pertumbuhan siswa normal atau
tidak normal.
Warga sekolah tidak merokok di
lingkungan sekolah.
MASALAH KESEHATAN
1. Tidak ada sabun di tempat cuci tangan
Di SD Bharatajaya II di setiap tempat cuci tangan belum ada sabun. Sabun hanya di sediakan di
toilet. Sehingga siswa harus pergi ke toilet teelebih dahulu apabila ingin cuci tangan menggunakan
sabun.
2. Tempat sampah
Siswa SD Bharatajaya II masih ada yang tidak membuang sampah pada tempatnya. Hal itu terlihat
dari adanya sampah di selokan. Selain itu, meskipun tempat sampah sudah diberi pembeda antara
sampah kering dan basah tetapi siswa SD Bharayajaya II masih ada yang mencampurnya.
3. Olahraga bersama untuk para staf sekolah dan siswanya kurang berjalan dengan baik.
INDUSTRI KECIL
• Industri adalah usaha untuk memproduksi barang jadi dengan bahan baku atau bahan mentah
melalui proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat
diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi-tingginya (I Made
Sandi, 1985:148).
• Menurut keputusan Menteri Kesehatan No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 persyaratan kesehatan
lingkungan kerja perkantoran dan industri meliputi : persyaratan air, udara, limbah, pencahayaan,
kebisingan, getaran, radiasi, vektor penyakit, persyaratan kesehatan lokasi, ruang dan bangunan,
toilet dan instalasi.
INDIKATOR PHBS INDUSTRI KECIL
Indikator PHBS di industri kecil :
• Tidak mencuci tangan sebelum makan
• Karyawan tidak membersihkan peralatan
yang telah dipakai sehabis bekerja
• Kebersihan di lingkungan kerja
• K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
• Pengelolahan limbah sudah baik (Limbah
kaca dijual)
• Air bersih
• Ventilasi
• Merokok
• Ada jamban
• Ada tempat sampah
HASILPRAKTIKUM
Industri Mitra Jaya jalan Kalibokor No.115. (8 September 2016 )
• Industri Mitra Jaya merupakan industri yang bekerja dibidang aluminium dan
kaca. Industri ini merupakan industri yang dikelola oleh keluarga, dimana pemilik
dan pegawai merupakan keluarga.
• Omset yang didapat dari industri
aluminium ini juga terbilang lumayan,
terlebih jika pesanan yang banyak.
Diperkirakan 5-7 juta perbulannya.
• Disamping itu, pengolahan limbah
industri juga dimanfaatkan dengan baik
oleh pemiliknya, limbah kaca dan
aluminium tersebut dikumpulkan untuk
disetiap akhir tahun akan dijual dengan
setiap penjualan pertahunnya sebesar
1,2 juta.
• Untuk lokasinya sendiri industri mitra
jaya bersebelahan dengan sungai kecil,
sungai kecil itu terbilang tidak pernah
banjir, tidak ada sampah dan tidak
berbau padahal sungai itu notabennya
adalah pembuangan limbah rumah
tangga.
MASALAH KESEHATAN
• Karyawan Mitra Jaya tidak pernah mencuci tangan sebelum makan
• Karyawan Mitra Jaya tidak membersihkan peralatan yang telah dipakai, dan dibiarkan tergeletak
begitu saja.
• Kebersihan di lingkungan Mitra Jaya masih ada sampah yang berserakan dimana-mana
• K3 (Kesehatan Dan Keselamatan Kerja), di industri Mitra Jaya hanya menyediakan P3K untuk
mengobati karyawan yang terkena masalah kesehatan. P3K di industri Mitra Jaya kurang lengkap
dan kurang memadai. Begitu juga dengan keselamatan kerjanya, karyawan tidak memakai alat
perlindungan kerja untuk melindungi dirinya
• Air bersih di industri masih menggunakan air sumur yang kualitas airnya masih kurang baik dan
airnya masih keruh
• Ventilasi di industri masih kurang baik dan kurang memadai.Ventilasinya kurang besar sehingga
udara di lingkungan Mitra Jaya kurang baik dan banyak debu-debu yang berterbangan.
• Karyawan Mitra Jaya masih ada yang merokok, hal itu
akan mengganggu kesehatan bagi perokok pasif. Sebab
perokok pasif lebih berbahaya dari pada perokok aktif.
Asap yang di hisap oleh perokok pasif sangat berbahaya
bagi paru-paru.
• Industri Mitra Jaya memfasilitasi jamban, tersedia 1 jamban
dan jamban tersebut kurang bersih. Dikarenakan masih
ada bau-bau yang tidak enak.
• Industri Mitra Jaya menyediakan tempat sampah untuk
membuang sampah. Namun masih ada saja sampah kecil
yang berserakan

Anda mungkin juga menyukai