Anda di halaman 1dari 12

05

Modul ke:

Psikolog Pendidikan
Diversitas Sosiokultural
Fakultas
Psikologi Agustini Hartanto, M.Psi., Psikolog

Program Studi
Psikologi
Kultur

• Kultur adalah pola perilaku, keyakian, dan semua


produk lain dari kelompok orang tertentu yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

• Studi lintas kultural adalah studi yang membandingkan


apa yang terjadi dalam satu kultur dengan apa yang
terjadi di dalam satu atau beberapa kultur lain,
menyediakan informasi tentang seberapa jauh perilaku
tertentu adalah perilaku khusus dari suatu kultur.
Cont..
• Individualisme adalah seperangkat nilai yang
mengutamakan tujuan personal diatas tujuan
kelompok.
• Kolektivisme adalah seperangkat nilai yang
mendukung kelompok.
• Status Sosioekonomi adalah kelompok orang
berdasarkan karakteristik, ekonomi, individual, dan
pekerjaannya.
Prasangka
• Adalah sikap tidak adil terhadap oranglain
karena keanggotaan individu itu dalam
satu kelompok.
Pendidikan multikural
• Pendidikan yang menghargai perbedaan
dan mewadahi beragam perspektif dari
berbagai kelompok kultural.
Pemikiran Kritis dan Inteligensi
Emosional
• Murid yang belajar berpikir secara mendalam
dan kritis tentang relasi antar-etnis
kemungkinan akan berkurang sangkanya dan
tidak lagi monstereotipkan orang lain serta
mereka akan memahami perasaan orang,
baik dalam mengelola kemarahannya sendiri,
bisa menjadi pendengar yang baik atas apa
yang dikatakan orang lain, dan termotivasi
untuk berbagi dan kerjasama dengan orang
lain.
GENDER
• Gender adalah dimensi sosiokultural dan psikologis
dari pria dan wanita.
Pandangan Terhadap Perkembangan Gender:
a. Pandangan Biologis.
Tidak ada yang menyangkal adanya perbedaan genetik,
biokimia, dan anatomi antar jenis kelamin. Bahkan
pakar gender yang menganut pandangan
environmental juga mengakui bahwa wanita dan laki-
laki diperlakukan secara berbeda karena perbedaan
fisik dan peran mereka dalam proses reproduksi.
GENDER

b. Padangan Sosialisasi.
Teori psikoanalitik gender berasal dari
pandangan Sigmund Freud bahwa anak-
anak prasekolah mengembangkan
ketertarikan seksual kepada orang tuanya
yang ‘’berjenis kelamin berbeda dengan
dirinya’’.
Pandangan Kognitif
Dua pandangan kognitif terhadap gender
adalah:
(1) Teori kembangan kognitif. Menurut teori
perkembangan kognitif, tipe gender anak
terjadi setelah mereka mengembangkan
konsep gender. Setelah mereka secara
konsisten menganggap diri mereka
sebagai lelaki atau wanita, anak akan
menata dunianya berdasarkan gender.
Teori ini pada mulanya dikembangkan oleh
Lawrence Kohlberg (1966).
(2) Teori skema gender adalah struktur
kognitif, atau jaringan asosiasi, yang
menata dan menuntun persepsi individu
berdasarkan gender. Teori skema gender
mengatakan bahwa gender typing terjadi
ketika anak siap untuk memahami dan
menata informasi berdasarkan apa yang
dianggapnya tepat bagi pria dan wanita
dalam suatu masyarakat (Rodgers, 2000).
Sterotip, Kesamaan, dan Perbedaan
Gender
• Stereotip Gender.
Stereotip gender adalah kategori luas yang
merefleksikan kesan dan keyakinan tentang
apa perilaku yang tepat untuk pria dan
wanita.
• Kesamaan dan Perbedaan Gender dalam
Domain yang Relevan Secara Akademis.
Penampilan fisik.
• Perubahan hormonal pada masa pubertas
menyebabkan pertambahan massa otot untuk
lelaki dan menambah lemak pada gadis.
Keahlian Matematika dan Sains
• Ada temuan yang beragam dalam
penelitian soal kemampuan matematika.
Dalam beberapa analisis, anak lelaki lebih
bagus dalam matematika dan ini telah
lama menjadi perhatian (Eisenberg,
Martin, Fabes, 1996). Namun, secara
keseluruhan, perbedaan gender dalam
soal keahlian matematika ini cenderung
kecil.
• Transendensi Peran Gender. Beberapa
kritik terhadap androgini mengatakan
bahwa semunya sudah cukup dan tidak
perlu lagi banyak debat soal gender.
Mereka percaya bahwa androgini bukan
obat manjur seperti yang dikira (Paludi,
1998). Alternatifnya adalah transendensi
peran gender, yakni pandangan bahwa
kompetensi orang seharusnya
dikonseptualisasikan dalam term orang
sebagai pribadi manusia (person), bukan
dalam term maskulinitas, feminitas, atau
androgini (Pleck, 1983).

Anda mungkin juga menyukai