Anda di halaman 1dari 22

‫مبيسمم اللمه ال رريحرمامن ال ررمحييمم‬

Nebulisasi
Oleh :
Elma Rosa Vidia, S.Ked
Setiawan Prayogi, S.Ked

Penguji : Dr. Pad Dilangga, Sp.P

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM AHMAD YANI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
Pendahuluan

1 Terapi inhalasi adalah cara pemberian obat dalam bentuk


partikel aerosol melalui saluran nafas, baik saluran nafas atas
dan bawah

2 Terapi inhalasi memegang peranan penting dalam


pengobatan penyakit paru yang akut dan kronik

3 Obat yang diberikan dengan cara inhalasi ini mengalami absorpsi


secara cepat karena permukaan absorpsinya luas,

4
terhindar dari eliminasi lintas pertama di hati, dan pada penyakit
paru-paru misalnya asma bronkial, obat dapat diberikan langsung
pada saluran pernapasan

Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed


Pendahuluan

5 Nebulisasi adalah metode terapi inhalasi dengan cara


menggunakan alat nebulizer.

6 Tujuan nebulisasi untuk memberikan efek lokal yang maksimal


dan memberikan efek samping yang seminimal mungkin

Obat yang digunakan suspensi atau solusio. Golongan obat

7 yang sering digunakan melalui nebulizer yaitu beta-2 agonis,


antikolinergik, kortikosteroid, dan antiobiotik.

8 Tujuan nebulisasi relaksasi dari spasme bronkial, mengencerkan


sekret, melancarkan jalan nafas, melembabkan saluran pernapasan
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed
Terapi Jenis
Prinsip
Inhalasi Terapi

Metode ini mengubah Prinsip dasar terapi 1. Inhaler dosis 3. Dry powder inhaler
obat dalam bentuk cair inhalasi adalah terukur (DPI)
menjadi bentuk aerosol menciptakan (MDI, metered 4. Pemberian melalui
sehingga mudah partikel dose inhaler) intubasi pada
diinhalasi dan masuk kecil aerasol 2. Penguapan (gas pasien yang
ke saluran (respirable aerasol) powered hand menggunakan
pernapasan. yang dapat held nebulizer) ventilator.
mencapai target .
organ melalui
Mekanisme Nebulizer

mengubah obat yang Aerosol di hirup


berbentuk larutan penderita dengan Efek
Bronkodilatasi
mouth piece sungkup
AEROSOL Bronkodilator yang
diberikan dengan
nebulizer

Nebulisasi adalah metode terapi inhalasi dengan cara menggunakan alat nebulizer.
Alat nebulizer mengubah obat dalam bentuk cair menjadi bentuk aerosol sehingga
mudah diinhalasi dan masuk ke saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk
nebulizer berupa suspensi atau solusio.
03
02
01 Onset kerja
Beberapa obat
hanya bisa
diberikan
Cara pemberian lebih cepat melalui inhalasi
dalam bentuk
aerosol

Efek sistemik Karena tidak


Langsung ke target minimal terabsorbsi pada
organ di saluran pemberian oral
nafas (antikolinergik dan
kromolin)
Jenis Nebulizer
Jet Nebulizer Ultrasonic Nebulizer
menghasilkan partikel yang lebih alat tipe ini menggunakan frekuensi
halusyakni antara 2 – 8 mikron. vibrator yang tinggi, sehingga dengan
Biasanya tipe ini mempunyai tabel mudah dapat mengubah cairan menjadi
dan paling banyak dipakai di rumah partikel kecil yang bervolume tinggi
sakit. Insert Your Image Insert Your Image
Nebulizer jet
Kelebihan Kekurangan
1. Koordinasi minimal 1. Mahal
2. Dosis tinggi dapat diberikan 2. Kemungkinan kontaminasi alat
3. Tidak ada pelepasan freon 3. Risiko, gangguan listrik dan mekanik

4. Tidak semua obat bisa dinebulisasi


5. Perlu kompresor, tidak praktis dibawa

6. Perlu menyiapkan cairan obat


7. Perlu waktu lebih lama
Nebulizer Ultrasonic
Kelebihan Kekurangan
1. Koordinasi minimal 1. Mahal
2. Dosis tinggi dapat diberikan 2. Kemungkinan kontaminasi alat
3. Tidak ada pelepasan freon 3. Risiko, gangguan listrik dan mekanik
4. Tidak berisik
5. Waktu relatif singkat 4. Tidak semua obat bisa dinebulisasi
5. Ukuran besar, tidak praktis dibawa
6. Prlu menyiapkan cairan obat
7. Perlu waktu lebih lama
Bagian-Bagian Nebulizer

Nebulizer terdiri dari


beberapa bagian yang
terpisah yang terdiri;
1. generator aerosol
2. alat bantu
inhalasi;masker,
mouthpiece
3. obatnya sendiri.
Pemilihan Obat

Obat yang akan digunakan untuk terapi inhalasi akan


selalu disesuaikan dengan diagnosis atau kelainan yang
diderita oleh pasien. Obat yang digunakan berbentuk
solutio (cairan), suspensi atau obat khusus yang
memang dibuat untuk terapi inhalasi.

Golongan obat yang sering digunakan melalui nebulizer


yaitu beta-2 agonis, antikolinergik, kortikosteroid, dan
antiobiotik.
OBAT SEDIAN DAN KANDUNGAN KETERANGAN

BRONKODILATOR : bekerja dengan merelaksasi otot polos bronkus dan membantu


memudahkan dalam bernapas
Salbutamol (Ventolin) - Nebule 2.5 mg in 2,5ml - Diencerkan dengan 4 ml NaCl 0,9
- Nebule 5 mg in 2,5 ml %
Untuk semua usia, tetapi hati- - Dapat dikombinasi Budesonide
hati penggunaan pada usia < dan juga Ipratropium
18 bulan

Terbutaline (Bricanyl) Respule 5 mg dalam 2 ml - Diencerkan dengan 4 ml Nacl 0,9


%
Disetujui untuk BB > 25 kg
- Dapat dikombinasi dengan
Dapat diberikan pada semua terbutalin, budesonide dan
usia Ipratropium.
ANTIKOLINERGIK
Ipratropium Bromide Nebule 250 mcg dalam - Diencerkan dengan 4 ml Nacl 0,9 %
1 ml (penggunaan dengan mouthpiece
(atrovent)
lebih baik daripada masker, dan
Nebule 500 mcg dalam
menurunkan risiko kerusakan mata
2 ml
- Dapat di campurkan dengan
Diberikan untuk usia >
budesonide, salbutamol,
3 tahun
terbutaline.

KORTIKOSTEROID : untuk menekan proses inflamasi


Budesonide Nebule 500 mcg Penggunaan mouthpiece lebih baik
dalam 2 ml untuk mencegah skin rash.
(Pulmicort)
Nebule 1 mg dalam 2 Diencerkan dengan 4 ml Nacl 0,9 %
ml Dapat dicampurkan dengan
Diberikan pada usia >3 Terbutaline, Salbutamol, Ipratropium.
bulan.
Fluticasone (flixotid) Nebule 500 mcg dalam 2 ml Diencerkan dengan 4 ml Nacl 0,9 %
Nebule 2 mg dalam 2 ml Penggunaan mouthpiece lebih baik untuk
mencegah skin rash.
Dapat diberikan untuk usia
>16 tahun.

KOMBINASI PRODUK : mengandung antikolinergik dan bronkodilator


Combivent Nebule (Ipratropium Bromide Sebaiknya jangan diencerkan atau dicampur
500 mcg & salbutamol 2,5 mg) dengan obat lain
dalam 2,5 ml
Penggunaan mouthpiece lebih baik untuk
Diberikan pada usia > 12 tahun mengurangi risiko kerusakan mata
Hanya digunakan pada pasien COPD
Duovent Nebule (Ipratropium Bromide Diencerkan dengan 4 ml Nacl 0,9 %
500 mcg & Fenoterol 1,25 mg)
Penggunaan mouthpiece lebih baik untuk
dalam 4 ml
mengurangi risiko kerusakan mata
Diberikan pada usia > 14 tahun
MUKOLITIK
Dornase Alfa Nebulizer Solusio 2.5mg - Sebaiknya tidak diencer-kan atau
dalam 2.5ml dicampur deng-an obat lain
(Pulmozyme)
Diberikan pada usia > 5 tahun - Harus disimpan dalam lemari
pendingin
Hypertonic Saline Nacl 5% - 6ml dosis - digunakan untuk meng-induksi
Nacl 7.5% - 5ml dosis untuk dahak untuk diagnosis
- A dipersiapkan dengan
induksi sputum
mencampur Nacl 30% 1ml
dengan Air 5ml untuk suntikan
- B dipersiapkan dengan
mencampur Nacl 30% 1ml
dengan Air 4ml untuk suntikan
- Dapat menyebabkan mual dan
muntah
ANTIBIOTIK :Antibiotik dapat diberikan untuk menembus fokus infeksi dalam dahak.
Antibiotik Nebulised harus selalu diberikan setelah fisioterapi atau bronkodilator
pengobatan, menggunakan mouthpiece.
Colistimethate Sodium Injeksi 1Mu/vial - Larutkan dengan Nacl 0,9% 4ml
(Colomycin) Digunakan untuk semua - Sebaiknya tidak diencerkan lebih
usia lanjut atau dicampur dengan
obat lain kecuali gentamisin (cat: jika
keadaan krusial)
Gentamicin Injeksi 80mg/2ml (ampul) - Kedua antibiotik ini tidak dianjurkan
untuk terapi nebulizer. Namun dapat
Tobramycin Injeksi 40mg/ml dan
digunakan sebagai terapi nebulizer jika
80mg/2ml (ampul)
keadaan krusial.
- Diencerkan dengan 4ml dengan Nacl
0,9%.
- Sebaiknya tidak dicampur dengan obat
lain.
Tobramycin (TOBI) Nebulizer Solusio - Sebaiknya tidak diencer-kan atau
300mg/5ml dicampur dengan obat lain dan diberikan
setelah semua obat nebulizer lain
Diberikan pada usia >6
tahun - Harus disimpan dalam lemari pendingin
Beberapa penyakit yang menjadi Beberapa kontraindikasi dilakukan
indikasi : nebulisasi pada pasien dengan
keadaan sebagai berikut:
1. Asma Bronkialis 1. Hipertensi
2. Penyakit Paru Obstruksi Kronik 2. Takikardia
3. Sindroma Obstruksi Post TB 3. Riwayat alergi
4. Mengeluarkan dahak 4. Trakeostomi
5. Fraktur di daerah hidung, maxilla,
palatum oris
6. Kontraindikasi dari obat yang
digunakan untuk nebulisasi
Prosedur
1. Persiapan alat 4. Mempersilakan
2. Memperhatikan penderita untuk 6. Menghubungkan air
jenis nebulizer, duduk, setengah hose, nebulizer dan
duduk atau masker/mouthpiece
pastikan masker
berbaring, posisi pada main kit
atau mouthpiece senyaman mungkin 7. Buka tutup cup,
terhubung dengan 5. Edukasi pasien masukkan cairan
baikpersiapan dalam obat ke dalam alat
obat menggunakan penguap sesuai
3. Meminta penderita masker atau dosis yang telah
untuk kumur mouthpiece ditentukan
terlebih dahulu 6. Menghubungkan
nebulizer dengan
sumber tegangan
Prosedur
9. Gunakan 11. Perhatikan jenis
mouthpiece atau alat, pada 13. Membersihkan
masker sesuai nebulizer tertentu, mouthpiece dan
pengeluaran uap nebulizer kit serta
kondisi pasien
harus menekan obat-obatan yang
tombol telah dipakai
10.Mengaktifkan pengeluaran obat
nebulizer dengan pada nebulizer kit
menekan tombol 12. Tekan tombol OFF
ON pada main kit. pada main kit,
melepas
masker/mouthpiec
e, nebulizer kit, dan
air hose
Efek Samping

1. Henti nafas.
2. Dosis yang kurang tepat karena kurang tepat dalam
menggunakan alat ataupun tekniknya.
3. Kurang dalam pemberian obat karena malfungsi dari alat.
4. Pemberian dosis tinggi dari beta agonis akan
menyebabkan efek yang tidak baik pada sistem sekunder
penyerapan dari obat. Hipokalemia dan atrial atau
ventricular disritmia dapat ditemui pada klien dengan
kelebihan dosis.
5. Spasme bronkus atau iritasi pada saluran pernapasan.
TERIMA KASIH
Fully Editable Icon Sets : C
You can Resize without
losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai