Anda di halaman 1dari 16

TREND DAN ISSUE PENINGKATAN CAKUPAN

SERTA MUTU IMUNISASI

Oleh

KELOMPOK 1
Soal imunisasi, kejadian luar biasa difteri dan campak yang baru-
baru ini terjadi membuat pemerintah harus kembali menganalisa
terkait cakupan imunisasi yang telah dilakukan, mutu atau kualitas
vaksin yang ada, serta kekuatan surveilans di berbagai daerah.
Namun demikian, cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia pada
2015 hingga 2017 mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Kemenkes RI, pada 2015 cakupan imunisasi secara nasional mencapai
86,5%, pada 2016 mencapai 91,6%, dan pada 2017 mencapai
92,4%.
Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang
sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus)
tersebut telah dimodifikasi (Syah, 2014).
Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau diminum
(oral). Setelah vaksin masuk ke dalam tubuh, sistem pertahanan tubuh
akan bereaksi membentuk antibodi. Reaksi ini sama seperti jika tubuh
kemasukan virus atau bakteri yang sesungguhnya. Antibodi selanjutnya
akan membentuk imunitas terhadap jenis virus atau bakteri tersebut.
1. Tujuan Umum : Tujuan umum imunisasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian bayi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Penyakit tersebut adalah difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), measles
(campak), polio dan tuberculosis (Amalia,2017)
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI), yaitu cakupan imunisasi
lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di 100% desa/kelurahan pada
tahun 2010.
b. Tercapainya ERAPO (Eradikasi Polio), yaitu tidak adanya virus polio liar di
Indonesia yang dibuktikan dengan tidak ditemukannya virus polio liar pada
tahun 2008.
c. Tercapainya eliminasi tetanus maternal dan neonatal MNTE (Maternal
Neonatal Tetanus Elimination).
d. Tercapainya RECAM (Reduksi Campak), artinya angka kesakitan campak turun
pada tahun 2006.
e. Peningkatan mutu pelayanan imunisasi.
f. Menetapkan standar pemberian suntikan yang aman (safe injection practices).
g. Keamanan pengelolaan limbah tajam (safe waste disposal management).
1. Bayi usia 0-1 tahun untuk mendapatkan vaksinasi BCG, DPT,
polio, campak dan hepatitis-B.
2. Ibu hamil dan wanita usia subur dan calon pengantin (Catin)
untuk mendapatkan imunisasi TT.
3. Anak sekolah dasar (SD) kelas 1, untuk mendapatkan imunisasi
DPT.
4. Anak sekolah dasar (SD) kelas II s/d kelas VI untuk
mendapatkan imunisasi TT (dimulai tahun 2001 s/d tahun
2003), anak-anak SD kelas II dan kelas III mendapatkan
vaksinasi TT (Depkes RI, 2005).
1. Untuk anak, bermanfaat mencegah penderitaan yang disebabkan
oleh penyakit menular yang sering berjangkit.
2. Untuk keluarga, bermanfaat menghilangkan kecemasan serta
biaya pengobatan jika anak sakit.
3. Untuk negara, bermanfaat memperbaiki derajat kesehatan,
menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan
pembangunan negara (Depkes RI, 2005).
1. Penyakit TBC
2. Terjangkit Hepatitis B
3. Tetanus
4. Terkena radang selaput otak
5. Polio
1. Pelayanan Imunisasi hari minggu pagi di PKDuntuk mendekatkan
sasaran pada pelayanan imunisasi,
2. Melaporkan jika ada KLB,
3. Membuat sasaran Imunisasi dengan perambuan imunisasi dan
register dipantau keberhasilannya dalam PWS setiap bulan,
4. Bekerjasama dengan lintas program maupun lintas sektoral,
5. Pelatihan Imunisasi,
6. Membuat perencanaan kegiatan imunisasi dengan perambuan di
PKD.
1. Hubungan Terapeutuik
2. Sebagai advocate keluarga
3. Pencegah penyakit/ promosi kesehatan
4. Penyuluhan Kesehatan
5. Konseling
6. Kolaborasi
7. Pengambil keputusan etik
8. Peneliti
9. Perencanaan pelayanan kesehatan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai