Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN

INTERPROFESIONAL DALAM
PELAYANAN KESEHATAN

KELOMPOK 10
Yanti
Kurniati

Yuliana Nama Yusi


Nurcahyati Kelompok Resyifa

Tiara
Novia Putri
Latar Belakang
Tenaga kesehatan menghadapi tant
angan yang semakin sulit dari wakt
u ke waktu seperti masalah kesehat
an yang semakin kompleks. Hal ini Kegagalan tenaga kesehatan da
dapat menyebabkan tidak terpenuh lam praktik kolaboratif terutam
inya kebutuhan kesehatan sehingga a dalam komunikasi menyebab
dibutuhkan pengelolaan yang baik kan terjadinya medical error da
untuk mengatasinya. Imbasnya ada n outcome pasien tidak tercapai
lah tenaga kesehatan harus mampu dengan optimal (Brock et al., 2
berpraktik secara kolaboratif denga 013). Ancaman terhadap kesela
n tenaga kesehatan lainnya. Praktik matan pasien menjadi perhatian
kolaboratif merupakan jembatan u sehingga tenaga kesehatan perl
ntuk meningkatkan akses dan kola u dipersiapkan untuk dapat ber
borasi dalam pelayanan kesehatan, komunikasi secara kolaboratif.
meningkatkan health outcome dan
keselamatan pasien (WHO, 2010).
Lanjutan...
Penelitian di Kanada menunjukkan
bahwa dokter dan apoteker menilai
kolaborasi antar profesi dapat meni Perbedaan persepsi tersebut da
ngkatkan luaran terapi pasien. Nam pat diminimalisasi ketika calon
un, mereka memiliki perbedaan per profesi kesehatan terbiasa mela
sepsi tentang pembagian peran dala kukan interprofessional educati
m kolaborasi tersebut. Dokter meng on (IPE). IPE merupakan kolab
harapkan apoteker lebih fokus dala orasi antar profesi kesehatan ya
m hal dispensing obat, sedangkan a ng dimulai sejak berada di bang
poteker mengharapkan adanya pera ku pendidikan (Pojskic et al., 2
n yang melibatkan pengetahuan dan 009).
keterampilan mereka untuk memast
ikan penggunaan obat yang rasional
(Kelly et al., 2013).
Definisi
Interprofessional education adalah kegiatan pendi
dikan yang menggunakan pendekatan pembelajara
n interaktif antar professional untuk mengembang
kan praktik kolaboratif antar profesi pendidikan.

Definisi IPE juga dikemukakan


oleh WHO (2010) dengan penek
anan yang lebih sempit terhadap Interprofessional education
pendidikan. IPE yaitu proses ya terjadi ketika dua atau lebih
ng terjadi ketika mahasiswa dari multidisiplin ilmu belajar te
dua atau lebih profesi belajar ten ntang praktek kolaborasi un
tang, dan dari satu sama lain unt tuk meningkatkan kerja sa
uk memungkinkan kolaborasi ya ma dan mutu pelayanan kes
ng efektif dan meningkatkan he ehatan dari kekhawatiran.
alth outcome.
Tujuan

Tujuan interprofessional eduction a


dalah untuk mempersiapkan mahas
iswa profesi kesehatan dengan ilm
u, keterampilan, sikap dan perilaku
professional yang penting untuk pr
aktek kolaborasi interprofessional.
PERSOALAN ATAU MASALAH DALAM PELAYANAN
KESEHATAN

Komunikasi intraprofesi
Kurangnya komunikas
yang belum berjalan bai
i antar profesi menjadi
k, hanya berada pada sel 01 02
pelayanan pada pasien
embar kertas
terganggu

Pelayanan kadang tidak b


Masing-masing profesi ke
erkesinambungan, ada ka
sehatan melakukan pengk
sus dimana seharusnya su
ajian kasus secara terpisah 03 04
dah dirujuk ke profesi lai
, sehingga akar masalah ti
n tapi tidak dilakukan seh
dak dapat ditemukan.
ingga menambah masa ra
wat sehingga timbulny k
omplikasi dll.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IPE

1 2 3

Budaya Pendidikan Organisasi


JENIS-JENIS IPE

1 IPE praklinik

2 IPE klinik
RUANG LINGKUP IPE

1 Kolaborasi farmasi dengan tim kesehatan yang lain

2 Model atau praktek pola kolaborasi


Contoh Kolaborasi Tim Kesehatan Yang Dapat Dilakukan Dipelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama

Ditangani Dokter
1 Pasien Datang
2
Diberi Resep Yang Di Racik Oleh

3 Dibantu Oleh Perawat 4 Apoteker

Dirujuk Ke Ahli Gizi


5
CONTOH KOLABORASI DENGAN TENAGA KESEHATAN LAIN DI
RUMAH SAKIT

Kolaborasi Apoteker – Dokter

Kolaborasi apoteker – dokter di rumah sakit untuk p


elayanan penderita sudah mulai dilaksanakan di Indo
nesia oleh sebagian rumah sakit, namun perlu diting
katkan agar kolaborasi ini merupakan suatu kebutuh
an. Ada saling pengakuan kompetensi profesi masin
g-masing yang sangat dibutuhkan untuk penanganan
pasien dengan sebik-baiknya dan dilaksanakan deng
an saling menghargai, beretika dan sesuai standar pe
layanan pasien yang berlaku di rumah sakit.
Kendala Kolaborasi Apoteker - Dokter

Ada perasaan takut sala belum ada media yang


h untuk memberikan re menjembatani
komendasi

belum merasa saling m


apoteker merasa yunior embutuhkan menjadi ha
dibanding dokter mbatan lain dari kolabo
rasi apoteker – dokter d
i rumah sakit.
kompetensi keilmuan apot
eker khususnya farmasi kli
nik-farmakoterapi belum
mencukupi
Dari uraian yang sudah dijelaskan dapat diketahui bahwa pener
apan interprofessional education (IPE) sangat bermanfaat bagi
para calon sarjana kesehatan di Idonesia terutama untuk menci
ptakan adanya interprofessional collaboration atau kolaborasi i
nterprofessional antar praktisi kesehatan yang berasal dari disip
lin ilmu yang berbeda.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai