Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KONSTRUKSI

OLEH :
UTAMI DEWI ARMAN,ST.MT

BAR CHART DAN S-CURVE


PENDAHULUAN
 Di dalam dunia konstruksi, teknik penjadwalan yang paling
sering digunakan adalah Bar Chart atau diagram batang.
Merupakan sekumpulan aktivitas yang ditempatkan dalam
kolom vertikal, sementara waktu ditempatkan dalam baris
horizontal.
 Waktu mulai dan selesai setiap kegiatan beserta durasinya
ditunjukkan dengan menempatkan balok horizontal di bagian
sebelah kanan dari setiap aktivitas. Perkiraan waktu mulai dan
selesai dapat ditentukan dari skala waktu horizontal pada
bagian atas bagan. Panjang dari balok menunjukkan durasi
dari aktifitas dan biasanya aktifitas-aktifitas tersebut disusun
berdasarkan kronologi pekerjaannya (Callahan, 1992).
 Bar chart ditemukan oleh Henry L Gant, sehingga sering disebut
dengan Ganttchart. Barchart dan Ganttchart digunakan secara luas
sebagai teknik penjadwalan dalam konstruksi. Hal ini karena
barchart memiliki ciri-ciri sebagai berikut ; Mudah dalam
pembuatan dan persiapannya, memiliki bentuk yang mudah
dimengerti, dapat dikombinasikan dengan S-curve untuk
pengendalian biaya.
 Beberapa kelemahan barchart (Callahan, 1992) adalah sbb ;
- Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan
ketergantungan antara satu kegiatan dengan yang lain,
sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan
oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal
keseluruhan proyek.
- Sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan, karena
umumnya harus dilakukan dengan membuat bagan balok
baru, padahal tanpa adanya pembaharuan segera menjadi
kuno dan menurun daya gunanya.
- Untuk proyek yang berukuran sedang dan besar atau yang
bersifat kompleks akan mengalami kesulitan jika
menggunakan bagan balok.
 Penggunaan barchart bertujuan untuk mengidentifikasi unsur
waktu dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan,
terdiri dari waktu mulai, waktu selesai, dan pada saat
pelaporan.
 Penggambaran barchart terdiri dari kolom dan baris. Pada
kolom tersusun urutan kegiatan yang disusun secara
berurutan, sedangkan baris menunjukkan periode waktu yang
berupa hari, minggu ataupun bulan.
 Cara pembuatan barchart adalah sbb ;
- Pada sumbu horizontal X, ditulis satuan waktu misalnya
hari, minggu ataupun bulan. Sisi tepi kiri dan kanan
balok menunjukkan waktu mulai dan selesainya
pekerjaan.
- Pada sumbu vertikal Y dicantumkan kegiatan atau aktifitas
proyek dan digambar sebagai balok.
 Perlu diperhatikan urutan antara kegiatan satu dengan lainnya
meskipun tidak terlihat jelas hubungan ketergantungan antara
satu dengan yang lain.
 Format penyajian barchart menjelaskan urutan pekerjaan,
durasi dan dapat menganalisis kemajuan pekejaan dalam
pelaporan.
 Barchart dapat dibuat bedasarkan dari keterangan jaringan
kerja (network planning)
 Beberapa elemen yang perlu dicantumkan dalam barchart adalah
sbb ;
- Mencantumkan judul, nama proyek, lokasi proyek, nilai
kontrak, nomor kontrak, tanggal pembaharuan dan data-data
lain yang dianggap penting.
- Pada bagian batang atau balok menunjukkan waktu kegiatan
selama kegiatan berjalan dengan keterangan-keterangan sebagai
berikut ;
a. durasi kegiatan rencana, dapat diperbandingkan dengan
waktu yang terpakai dalam pelaksanaan/kondisi aktual.
b. sumber daya, berupa jam orang atau jumlah orang, dsb
c. garis laporan. Laporan terakhir ditandai dengan garis putus
vertikal. Dengan demikian akan terlihat bagaimana kemajuan
dan keterlambatan masing-masing kegiatan (Callahan, 1992).
Contoh
Penyusunan Bar Chart dari AOA

6
B 3 D
10
3 4
A F
0 3 14 19
1 1 2 5 6
0 3 14 5 19
3 5 6
C 8
E
4
8
N Ke D Waktu (Minggu)
o g 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 A 3

2 B 3

3 C 5

4 D 4

5 E 6

6 F 5
S- Curve
 S-Curve atau Kurva S adalah hasil plot dari barchart yang
bertujuan untuk mempermudah melihat kegiatan-kegiatan
yang masuk dalam suatu jangka waktu pengamatan kemajuan
pelaksanaan proyek (Callahan,1995).
 Kurva S adalah grafik yang dibuat dengan sumbu vertikal
sebagai nilai kumulatif biaya atau persentase kemajuan
kegiatan (work progress) dan sumbu horizontal sebagai waktu
(Soeharto,1997).
 Kurva S dapat menunjukkan kemampuan proyek berdasarkan
kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan
sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek.
 Visualisasi kurva S memberikan informasi mengenai
kemajuan proyek dengan membandingkan antara kurva s
rencana dan kurva s aktual. (Husen,2011).
 Kegunaan dari kuva S adalah sbb ;
- Untuk menganalisis kemajuan/progress suatu proyek
secara keseluruhan.
- Untuk mengetahui pengeluaran dan kebutuhan biaya
pelaksanaan proyek.
- Untuk mengontrol penyimpangan yang terjadi pada
proyek dengan membandingkan kurva S rencana dengan
kurva S aktual (Soeharto, 1995).
Pembuatan Kurva S
A. Mencari % bobot biaya setiap pekerjaan
 Bobot pekerjaan didefinisikan besarnya pekerjaan siap
dibandingkan dengan pekerjaan siap seluruhnya dan
dinyatakan dalam bentuk persen (Ibrahim,2008).
 Rumus ;

% Bobot pekerjaan = (Vol x Harga Sat. Pek) x 100%


Total Biaya Proyek
 Nilai persentase bobot pekerjaan per masing-masing
pekerjaan diperoleh dari biaya per suatu pekerjaan (Volume
satu pekerjaan x Harga satuan pekerjaan) dari total biaya
proyek dalam persentase (%).
 Contoh perhitungan bobot pekerjaan (%)
Volume pasangan tembok = 20,98 m2
Harga satuan = Rp 57.043,50/m2
Total Biaya Proyek = Rp 19.855.467, maka
% Bobot pek.pasangan tembok = (20,98 m2 x Rp
57.043,5/m2) / Rp 19.855.467 x 100 % = 0,06 = 6%
B. Membagi % bobot biaya pekerjaan pada
durasi
Setelah diperoleh bobot pekerjaan, maka ditempatkan
pada kolom bobot di barchart yang tersedia. Bobot
yang diperoleh dibagi dengan jumlah durasi kegiatan
sehingga diperoleh bobot biaya untuk setiap periode.

C. Menjumlahkan % bobot biaya pekerjaan pada


setiap lajur waktu
Menjumlahkan bobot biaya sesuai dengan kolom lajur
waktu dan hasilnya ditempatkan pada bagian bobot
biaya di bagian bawah barchart.
D. Menghitung kumulatif % bobot biaya
pekerjaan pada lajur kumulatif bobot biaya
Bobot biaya dikumulatifkan untuk setiap periode,
dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan biaya
proyek yang nantinya akan digunakan untuk kebutuhan
penyusunan arus kas rencana.
E. Membuat kurva S berdasarkan % kumulatif
bobot biaya
Langkah terakhir adalah membuat kurva S dengan mengacu
pada kumulatif bobot sebagai absis dan periode/waktu
sebagai ordinat. Skala bobot dibuat dari 0 sampai 100%.
Contoh pembuatan S Curve yang dikombinasikan dengan Barchart

N0 Kegiatan Biaya Bobot Durasi


Rp % 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Galian Tanah 5,43 1,81 1,81 1,81
1 5625000 100
Galian Batu 2100000 2,03 0,67 0,67 0,67
2
Pas Batu Kali 15562500 15,02 5 5 5 85.58
3
Beton 6125000 5,91 1,97 1,97 1,97
4 Bertulang 66.43
Pas. Batu 30000000 28,96 7,24 7,24 7,24 7,24
5 Bata 54.63
Timbunan 1470000 1,42 0,71 0,71
6
Plesteran 11962500 11,55 40.86 3,85 3,85 3,85
7
Gebalan 14437500 13,94 13,94
8 Rumput 26.25

Pintu Besi 13500000 13,03 11.77 13,03


9
Selokan 2812500 2,71 1,36 1,36
10 0 1.81 4.29

Total 103595000 100


1,81 2,48 7,48 14,88 14,21 13,77 11,8 19,15 14,39
% Bobot
% Kumulatif 1,81 4,29 11,77 26,65 40,86 54,63 66,43 85,58 100
Bobot

Anda mungkin juga menyukai