Anda di halaman 1dari 22

KULIAH KEDUA

PENGANTAR ILMU KEHUTANAN

HUTAN, KEHUTANAN DAN


ILMU KEHUTANAN

www.themegallery.com
1
HUTAN, KEHUTANAN DAN ILMU KEHUTANAN
A. PENGERTIAN HUTAN
Pengertian hutan dapat ditinjau dari aspek-aspek :
1. Wujud biofisik lahan dan tumbuhan 3. Kepentingan praktis pengelolaan
2. Fungsi ekologi 4. Status hukum lahan

Add.1. Berdasarkan Wujud Biofisik


1. Hutan : Komunitas tumbuhan yang didominasi oleh pohon-pohon atau
tumbuhan berkayu dengan kerapatan yang cukup (Sharma, 1992)
2. Hutan memiliki ciri-ciri :
Penutupan pohon yang cukup rapat dan luas
Terdiri atas tegakan-tegakan dengan beranekaragam sifat dalam hal :
komposisi jenis, struktur, kelas umur atau pertumbuhan, dan proses-
proses yang berhubungan
www.themegallery.com
2
Add.2. Berdasarkan Fungsi Ekologis

Hutan merupakan satu kesatuan ekosistem dengan ciri-ciri:


Luasan tertentu
Ada batas-batas fisik
Ada komponen : flora, fauna, fisik
Ada struktur
Ada fungsi  a.l. Mampu menciptakan iklim mikro

Davis & Johnson (2001)


Helm (1998)
SAF (1998)
UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
www.themegallery.com
3
Add.3. Berdasarkan Pertimbangan Kepentingan Praktis Pengelolaan Hutan
1. Untuk tujuan inventarisasi hutan dunia (FAO, 1958)
Lahan yang terdiri dari masyarakat tumbuhan yang didominasi oleh
pohon-pohonan berbagai ukuran :
Diekspolitasi atau tidak
Menghasilkan kayu atau hasil hutan lainnya
Dapat memberikan pengaruh terhadap iklim atau siklus air
Memberikan perlindungan untuk ternak dan satwa liar
Kriteria penutupan tajuk (%)
Tahun 1995 : negara maju > 20%
negara berkembang > 10%
Tahun 2000 : negara maju dan negara berkembang > 10%

www.themegallery.com
4
2. Untuk pengelolaan hutan dengan tujuan menghasilkan kayu
 Davis dan Johnson (1987, 2001) :
Hamparan lahan yang terdiri atas tumbuhan yang didominasi oleh
pohon-pohon, atau yg akan ditumbuhi pohon-pohonan yang secara
keseluruhan dikelola untuk tujuan tertentu.

 Bruenig (1996) :
Sebidang lahan yang tertutupi pohon-pohonan yang dapat
membentuk iklim tegakan (iklim mikro)
Termasuk ke dalam hutan :
Lahan bekas tebangan melalui tebang habis yang setelah pemanenan
terhadap tegakannya dilakukan penanaman kembali atau pemeliharaan
permudaan alaminya, dipelihara dan dibina untuk dijadikan tegakan
hutan kembali.

www.themegallery.com
5
Add.4. Berdasarkan Status Hukum Lahan
Kawasan hutan :
Wilayah-wilayah tertentu yg ditunjuk dan/atau ditetapkan oleh pemerintah
untuk dipertahankan sebagai hutan tetap (UU No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan)
RANGKUMAN PENGERTIAN HUTAN :
A. Wujud Biofisik
Hamparan lahan dengan luasan tertentu
Ditumbuhi pohon-pohonan dengan kerapatan yang cukup
Kumpulan bidang-bidang lahan yg ditumbuhi pohon-pohonan atau akan
ditumbuhi pohon-pohonan dengan kerapatan dan luasan yang cukup
B. Fungsi Ekologi
Masyarakat tumbuhan yang didominasi oleh pohon-pohonan atau
tumbuhan berkayu lainnya
Merupakan satu kesatuan ekosistem
Mampu menciptakan iklim mikro di dalam hutan dan fungsi ekologis
lainnya
www.themegallery.com
6
C. Untuk Tujuan Kegiatan Pengelolaan Hutan
Luas hamparan lahan
Indonesia : > 0,25 Ha
FAO : > 0,50 Ha
Persentase penutupan tajuk (> 10%)
Merupakan satu kesatuan pengelolaan
Fungsi-fungsi tertentu : - tata air
- perlindungan satwa, dst.

D. Status Hukum Lahan Hutan


Dapat berupa lahan berstatus hak milik atau tanah negara
Diperuntukan untuk hutan tetap
- Berhutan atau tidak berhutan

www.themegallery.com
7
B. KLASIFIKASI HUTAN
B.1. Berdasarkan Keadaan Tumbuhan
1. Hutan rapat atau hutan lebat (closed forest)
 Persen penutupan tajuk > 10%
2. Hutan terbuka atau hutan jarang (open forest)
 Persen penutupan tajuk < 10%
3. Hutan primer (primary = primeval = pristine = virgin forest  = old
growth forest)
 Secara alami mampu kembali
 Belum pernah mendapatkan gangguan manusia atau pernah
sedikit tanpa penebangan pohon
4. Hutan sekunder (secondary forest)
 Tumbuh melalui suksesi sekunder alami pada hutan yang telah
mengalami gangguan yg berat :  Bekas perladangan berpindah
 Bekas peternakan
 Bekas pertambangan
www.themegallery.com
8
B.2. Berdasarkan Asal Lahan atau Cara Hutan Terbentuk
1. Hutan alam (natural forest)
 Tumbuh secara alami di tempat itu
 Memiliki struktur seperti hutan alam primer
2. Hutan tanaman atau hutan buatan (planted forest = man made forest)
 Dibuat oleh manusia dengan cara penanaman atau penebaran
biji pada lahan terbuka (gundul), belukar, dst.
3. Hutan terubusan (coppice forest)
 Berasal dari terubusan atau tunas-tunas yang mekar
 Tumbuh melalui cara vegetatif
4. Tegakan hutan tinggi (high forest)
 Tumbuh dari anakan
 Pertumbuhan normal
 Memiliki tajuk yang tinggi dan tertutup

www.themegallery.com
9
B.3. Berdasarkan Proses dan/atau Fase Pertumbuhan dan
Perkembangan Tegakan

1. Hutan Klimaks (Climax Forest)


 Masyarakat tumbuhan berada pada tahap puncak dalam suksesi
alami
 Sesuai dengan keadaan spesifik lokasi tertentu
2. Hutan Masak Tebang (Nature Forest)
 Tegakan hutan seumur yang pohon-pohonnya telah memenuhi
standar ukuran dan kualitas untuk tujuan penggunaan tertentu

Tegakan (Stand) : suatu kesatuan hamparan hutan yg memiliki kesamaan


dalam hal : komposisi jenis pohon, kualitas tempat
tumbuh, kelas umur atau fase pertumbuhan, dan kea-
daan fasilitas pengembangannya (kerapatan jalan, dll)
www.themegallery.com
10
3. Hutan Normal (Normal Forest)
Hutan yg dibentuk oleh tegakan-tegakan normal :
 Pertumbuhan ideal,
 Komposisi (sebaran) kelas umur tegakan normal,
 Persediaan volume tegakan (persediaan) ideal.
4. Hutan Seumur (Even-Aged Forest)
 Hutan yang dibentuk oleh tegakan-tegakan yang seumur
 Tegakan seumur : mengandung pohon-pohon yg seumur, kelas umur sama
 kisaran maksimal + 20% dari daur tanaman (untuk kelas umur)
5. Hutan Tidak Seumur atau Hutan Semua Umur (Uneven-Aged Forest or
All Aged Forest)
 Hutan yang dibentuk oleh tegakan tidak seumur (uneven-Aged Stand)
 Mengandung pohon dari semua tingkat umur atau fase pertumbuhan
pohonnya  tiga atau lebih KU
 Biasanya berupa hutan alam
www.themegallery.com
11
B.4. Berdasarkan Komposisi Jenis
1. Hutan Murni atau Hutan Homogen (Pure Forest, Homogeneous Forest)
 Satu jenis pohon utama
2. Hutan Campuran atau Heterogen (Mixed Forest, Heterogeneous Forest)
 Dua atau lebih jenis pohon utama
3. Hutan Perdu (Sclerophyllous Forest)
 Jenis-jenis tumbuhan bersemak
4. Hutan Savana (Savana Forest, Savana Woodland)
 Padang rumput dgn pohon atau kelompok pohon yg tumbuh terpencar-pencar
B.5. Berdasarkan Letak Geografis dan Ketinggian Tempat Di atas Permukaan
Laut (DPL)
1. Hutan Pantai (Coastal Forest)
2. Hutan Dataran Rendah (Low Land Forest)
3. Hutan Dataran Tinggi (High Land Forest)
4. Hutan Pegunungan (Mountain Forest)
5. Hutan Boreal (Boreal Forest)
 Hutan di belahan bumi bagian utara, sekitar kutub  berupa hutan tundra
6. Hutan Ripari (Riparian Forest)
 Hutan di pinggiran perairan rawa, danau, sungai, sumber air
www.themegallery.com
12
B.6. Berdasarkan Iklim Tempat Tumbuh Hutan
1. Hutan Hujan (Rain Forest)
2. Hutan Musim(Monsoon Forest) atau Hutan Tropika Menggugurkan
Daun (Tropical Deciduous Forest)
 Menggugurkan daun

3. Hutan Beriklim Sedang (Temperate Forest)


 Beriklim sedang
 Suhu rata-rata + 10oC untuk dua atau empat bulan/tahun

4. Hutan Tropika (Tropical Forest)


 Suhu udara tinggi, rata-rata 18oC untuk bulan paling dingin
 Kelembaban tinggi
 Curah hujan tinggi
 Terdapat di sekitar garis khatulistiwa
www.themegallery.com
13
B.7. Berdasarkan Keadaan Tanah Tempat Tumbuh Hutan
1. Hutan Tanah Kering (Dry Land Forest)
 Tidak pernah tergenang air sepanjang tahun
2. Hutan Gambut (Peat Forest)
 Tumbuh pada tanah organosol dengan lapisan gambut yang tebal
3. Hutan Rawa (Swamp Forest)
 Selalu tergenang air tawar
 Tidak dipengaruhi iklim
 Hutan selalu hijau
4. Hutan Mangrove atau Hutan Bakau (Mangrove)
 Terletak di tepi pantai
 Didominasi oleh pohon-pohonan tropika dari genus
 Rhizophora (bakau)
 Avicenia
www.themegallery.com
14
B.8. Berdasarkan Fungsi

1. Hutan yang berfungsi untuk perlindungan (Protective Forest)


 Hutan Lindung (Protection Forest)
 Hutan Konservasi (Conservation Forest)

2. Hutan yang berfungsi untuk produksi (Productive Forest)


 Hutan Produksi (Production Forest)

3. Hutan yg berfungsi serbaguna (Multiple Purpose Forest)


 Kombinasi fungsi produksi dan perlindungan
 Dapat berupa hutan :
 Untuk produksi
 Untuk perlindungan

www.themegallery.com
15
B.9. Status Fungsi Penggunaan Hutan di Indonesia (Menurut UU No. 41
Tahun 1999 tentang Kehutanan)
1. Hutan Konservasi
1.1. Hutan Suaka Alam : 1) Cagar Alam
2) Suaka Margasatwa
1.2. Hutan Pelestarian Alam : 1) Taman Nasional
2) Taman Hutan Raya
3) Taman Wisata
1.3. Taman Buru
2. Hutan Lindung
3. Hutan Produksi
3.1. Hutan Produksi Terbatas
3.2. Hutan Produksi Biasa
3.3. Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi

(PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan)


www.themegallery.com
16
B.10. Berdasarkan Status Lahan dan Pengelolaannya
1. Hutan Negara (State Forest)
2. Hutan Hak (Private Forest) a.l. :  Hutan Milik
 Hutan Rakyat
3. Hutan Adat (Traditional Law Society Forest)
Di Indonesia termasuk ke dalam Hutan Negara

4. Hutan Masyarakat/Komunal (Community Forest, Communal Forest)


 Pemerintah Desa, Kota
 Masyarakat Adat
 Pemerintah setempat
Setiap anggota masyarakat dapat :
 Berperan serta
 Mendapatkan manfaat
www.themegallery.com
17
C. KEHUTANAN (FORESTRY)
1. Kegiatan 3. Profesi
2. Sistem 4. Ilmu Pengetahuan
Add.1. Kehutanan Sebagai Kegiatan
Kegiatan yg bersangkutan dgn hutan dan pengurusannya serta pengelolaan
secara ilmiah untuk kelangsungan/keberlanjutan fungsi dan hasilnya (barang
dan jasa)

Add.2. Kehutanan Sebagai Sistem


Sistem : Suatu kesatuan yg terdiri dari komponen yang tertata dan saling
berinteraksi satu sama lain
Sifat sistem :  Menyeluruh (holistic)
 Terpadu (integrated)
Kehutanan : Sistem pengurusan yg bersangkut paut dgn hutan, kawasan
hutan dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu
www.themegallery.com
18
1) Sistem kehutanan menurut interaksi antar komponen biofisik dan
sosial sebagai pembentuknya

Manusia

Hutan

Lahan Selain Hutan Flora & Fauna di Luar


Hutan

LINGKUNGAN SISTEM KEHUTANAN :


POLEKSOSBUD DAN KEAMANAN DI TINGKAT LOKAL, NASIONAL, INTERNASIONAL

www.themegallery.com
19
2) Sistem kehutanan menurut interaksi antar komponen kegiatan
pembentuknya

Monitoring dan Perencanaan


Pengawasan Kehutanan

Pengelolaan Hutan

Litbang dan Diklatluh Kehutanan

LINGKUNGAN SISTEM KEHUTANAN :


AKTIVITAS PEMBANGUNAN DAN PERKEMBANGAN PERADABAN MANUSIA PADA
TINGKAT LOKAL, NASIONAL, INTERNASIONAL
www.themegallery.com
20
Add.3. Kehutanan Sebagai Profesi
Orang yang berprofesi kehutanan : Forester (Rimbawan)

Kehutanan : Profesi yang berkenaan dengan ilmu, seni dan praktek


dalam membangun, membina, menggunakan dan me-
manfaatkan, serta mengkonservasikan hutan dan
sumberdaya lain yang berhubungan, :
 untuk mencapai tujuan tertentu dalam memenuhi
kebutuhan manusia
 secara berkelanjutan
 Keserasian alam sebagai tujuan utama

www.themegallery.com
21
Add.4. Kehutanan Sebagai Ilmu Pengetahuan

ILMU KEHUTANAN :
 Ilmu yang membahas berbagai hal yang berkenaan dengan praktek
pembangunan, pembinaan, pengkonservasian dan pengurusannya
secara berkelanjutan
Tujuan : - Mendapatkan manfaat hutan secara optimal
- Memelihara dan meningkatkan kualitas dan produktivitas
hutan
 Merupakan ilmu terapan yang bersifat interdisiplin
Inti : Biologi
Penunjang : - IPA - Sosial
- Matematika - Manajemen
- Ekonomi - Kebijakan
www.themegallery.com
22

Anda mungkin juga menyukai