1. Posisi Vertikal
a. Hutan Pantai (Littoral Forest)
Hutan pantai terdapat di daerah tepi pantai yang
agak tinggi dan kering, tidak terpengaruh iklim,
kondisi tanah berpasir dan berbatu karang dan
lempung. Hutan pantai tidak luas atau lebar, jarang
digenangi air laut tetapi sering terjadi angin kencang
dengan hembusan garam, terdapat pohon khas dari
anggota genus Barringtonia dan Calophyllum dan
pohon kadang-kadang ditumbuhi epyphit.
Hutan pantai terdapat di pantai Selatan Pulau Jawa,
pantai Barat Daya Sumatera dan pantai Sulawesi.
b. Hutan Payau (Mangrove forest)
Hutan payau merupakan suatu ekosistem
yang unik dan mempunyai berbagai macam
fungsi, terdapat di daerah pantai yang selalu
dipengaruhi pasang surut air laut dan tidak
terpengaruh iklim, tanah tergenang air laut,
berlumpur atau berpasir terutama tanah liat.
Hutan tidak mempunyai stratum dan tinggi
pohon dapat mencapai 30 m.
c. Hutan Rawa
Hutan rawa umumnya terdapat di daerah- daerah selalu
tergenang air tawar, terletak dibelakang hutan payau.
• Hutan rawa dicirikan oleh adanya tempat tumbuh yang
mempunyai aerasi buruk, tanah rendah dan jenis aluvial,
mempunyai beberapa stratum, tajuk dan bentuknya
menyerupai hutan hujan, pohon mencapai tinggi 50 - 60
m
• banyak terdapat di Sumatera bagian timur, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah dan wilayah bagian selatan
Papua.
d. Hutan Gambut
Hutan gambut adalah hutan yang tumbuh di atas kawasan
yang digenangi air dalam keadaan asam, ph 3,5 -4.0. Hutan
gambut merupakan ekosistem yang unik karena tumbuhnya
diatas tumbuhan bahan organik yang melimpah.
• Hutan gambut terjadi karena pohon tumbang dan tenggelam
dalam lumpur, oksigen didalamnya sedikit sehingga jasad
renik yang ada tidak mampu melanjutkan proses pembusukan
secara sempurna terhadap bahan tanaman tersebut.
• Iklim selalu basah, tanah tergenang air gambut, ketebalan
lapisan gambut 1 - 20 m, tanah rendah rata.
• Terdapat di Kalimantan tengah, bagian Utara Kalimantan Barat
hingga bagian hilir aliran sungai barito, pantai timur Sumatera,
Sumatera Selatan dan Jambi serta dibagian Selatan Papua.
2. Posisi Horizontal
a. Hutan tropis basah
Hutan tropis basah adalah hutan yang
memperoleh curah hujan yang tinggi, sering juga
kita kenal dengan istilah hutan pamah. Hutan
jenis ini dapat dijumpai di Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku Bagian Utara dan Papua. Jenis-
jenis yang umum ditemukan di hutan ini, yaitu :
Meranti (Shorea dan Parashorea), keruing
(Dipterocarpus), Kapur (Dryobalanops), kayu besi
(Eusideroxylon zwageri), kayu hitam (Diospyros
sp).
b. Hutan muson basah
Hutan muson basah merupakan hutan yang
umumnya dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa
Timur, periode musim kemarau 4-6 bulan.
Curah hujan yang dialami dalam satu tahun
1.250 mm-2.000 mm. Jenis-jenis pohon yang
tumbuh di hutan ini antara lain jati, mahoni,
sonokeling, pilang dan kelampis.
b. Hutan Muson kering
Hutan muson kering terdapat di ujung timur
Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa. Tipe hutan
ini berada pada lokasi yang memiliki musim
kemarau berkisar antara 6-8 bulan. Curah
hujan dalam setahun kurang dari 1.250 mm.
Jenis pohon yang tumbuh pada hutan ini
yaitu Jati dan Eukaliptus.
c. Hutan Sabana
Hutan savana merupakan hutan yang banyak
ditumbuhi kelompok semak belukar diselingi
padang rumput dengan jenis tanaman berduri.
Periode musim kemarau 4 – 6 bulan dengan curah
hujan kurang dari 1.000 mm per tahun. Jenis-jenis
yang tumbuh di hutan ini umumnya dari Famili
Leguminosae dan Euphorbiaceae. Tipe Hutan ini
umum dijumpai di Flores, Sumba dan Timor.