Anda di halaman 1dari 21

KLASIFIKASI HUTAN

Pamona Silvia Sinaga, S.Hut., M.Si


• Kumpulan pohon terdapat di beberapa tempat
tetapi kumpulan pohon tersebut tidak dapat
begitu saja disebut hutan.

• HUTAN diklasifikasikan dalam jenis hutan dan


tipe hutan.
A. Jenis Hutan
1.Cara Permudaan
a. Hutan alam (Natural forest): hutan yg tumbuh secara
alami tanpa adanya campur tangan manusia. Berisi
bermacam – macam jenis, umur dan ukuran pohon.
b. Hutan buatan (Artificial forest) : pohon – pohon yg
tumbuh sengaja ditanam oleh manusia dan atau terdapat
campur tangan manusia dan dikelola secara intensif
c. Hutan permudaan alam (Natural Regeneration Forest):
hutan ini termasuk hutan alam, tetapi terdapat campur
tangan manusia dalam pengaturannya, sehingga sering
disebut hutan buatan dari permudaan alam.
2. Tinggi Vegetasi
a. Strata Pohon dengan tinggi > 5 m
b. Strata Belukar dengan tinggi 90 cm sampai 4 cm –
5m
c. Strata lapang tertinggi 45 sampai 80 cm – 90 cm
d. Strata lapang sedang dengan tinggi 10 cm – 45cm
e. Strata lapang terendah dengan tinggi 5 cm –
10cm
f. Strata permukaan tanah dengan tinggi 0 cm –
5cm
3. Jenis Hutan
a. Hutan heteregon (campuran)
Terdiri atas bermacam – macam jenis
tumbuhan spt pada hutan alam atau hutan
tanaman.
b. Hutan homogen (murni)
Hutan yg banyak di dominasi oleh beberapa
jenis tumbuhan spt pada hutan alam atau
hutan tanaman.
4. Daerah Iklim
a. Hutan tropis, yaitu hutan yg tumbuh di daerah tropis yg
beriklim >240 C
b. Hutan sub-tropis, yaitu hutan yg tumbuh di daerah sub-
tropis yg beriklim 180 C – 240 C
c. Hutan daerah sedang, yaitu hutan yg tumbuh di daerah yg
beriklim 120C – 180 C
d. Hutan daerah dingin, yaitu hutan yg tumbuh di daerah yg
beriklim 60 C – 120C
e. Hutan daerah boreal, yaitu hutan yg tumbuh di daerah yg
beriklim 30C – 60 C
f. Hutan daerah sub kutub, yaitu hutan yg tumbuh di daerah
sub kutub yg beriklim 1,50 C – 30 C
g. Hutan daerah kutub, yaitu hutan yg tumbuh di daerah
beriklim < 1,50 C
5. Ketinggian Tempat
a. Hutan dataran rendah; hutan yg tumbuh di daerah
yg berketinggian 0 – 1000 mdpl
b. Hutan dataran tinggi; hutan yg tumbuh di daerah yg
berketinggian 1000 – 1750 mdpl
c. Hutan pegunungan tinggi (mountain); hutan yg
tumbuh di daerah yg berketinggian 3000 – 4000
mdpl
d. Hutan sub alpine; hutan yg tumbuh di daerah yg
berketinggian 4000 – 4500 mdpl
e. Hutan Salju; hutan yg tumbuh di daerah yg
berketinggian di atas 5000 mdpl
6. Komposisi Umur
Hanya berlaku utk hutan tanaman.
a. Hutan seumur; hutan yg ditanam dlm waktu yg
bersamaan, meskipun ukurannya berbeda karena laju
pertumbuhannya berbeda
b. Hutan tidak seumur; hutan yg hanya mempunyai dua
atau tiga kelompok umur atau ukuran.
c. Hutan segala umur; hutan yg terdiri atas pohon –
pohon berukuran besar sampai tingkat semai yg
meliputi berbagai umur dan ukuran. Hutan ini
umumnya mempunyai penyebaran ukuran lebih
seragam dan jenisnya serta lebih toleran terhadap
naungan.
7. Kerapatan Tegakan
Tegakan merupakan unit agak homogen yg dapat
dibedakan dgn jelas dari tegakan yg disekitarnya dari
segi umur, komposisi, struktur, dan tempat tumbuh.
Kerapatan tajuk hutan untuk suatu keperluan praktis
dpt menggunakan pedoman sbb:
a. Rapat; bila trdapat lbh dr 70% penutupan tajuk
b. Cukup; bila terdapat 40% - 70% penutupan tajuk
c. Jarang; bila terdapat kurang dari 40% penutupan
tajuk
a. Klasifikasi berdasarkan ukuran;
1) Tingkat Semai: sejak berkecambah sampai
mencapai tinggi 1,5 meter
2) Tingkat pancang:  tinggi lebih dari 1,5 meter
 serta diameter (diameter at the breast
height/dbh) < 10 cm
3)  Tingkat  Tiang: diameter antara 10 cm - 19
cm
4)  Tingkat  Pohon inti: diameter antara 20 cm -
49 cm
5)  Tingkat Pohon besar: diameter > 50 cm
b. Klasifikasi berdasarkan posisi tajuk
1) Pohon dominan (dominant trees)
: pohon dgn tajuk lebar di atas lapisan
2) Pohon ko-dominan (co-dominant trees)
:pohon dgn tajuk besar pada lapisan tajuk
3) Pohon pertengahan (intermediate trees)
: pohon dgn bagian besar tajuk di bawah lapisan tajuk atau
terjepit dan menerima sinar matahari bagian atas dan
bagian samping menerima sinar sebagian kecil atau tidak
sama sekali
4) Pohon tertekan (suppressed trees)
: Pohon dgn tajuk dinaungi pohon besar dan tidak menerima
sinar matahari sepenuhnya, baik dari atas maupun dari
samping
c. Klasifikasi berdasarkan kualitas pohon
1) Pohon srigala: pohon yg pertumbuhannya
menghalangi pertumbuhan pohon lain yg
sehat dan subur tetapi kurang bernilai
komersial.
2) Pohon berbatang ganda: pohon yg
pertumbuhannya berbentuk kurang komersial
3) Pohon berbekas luka bakar: pohon yg
pertumbuhannya tidak normal lg karena
gerowong
B. Tipe Hutan

1. Posisi Vertikal
a. Hutan Pantai (Littoral Forest)
Hutan pantai terdapat di daerah tepi pantai yang
agak tinggi dan kering, tidak terpengaruh iklim,
kondisi tanah berpasir dan berbatu karang dan
lempung. Hutan pantai tidak luas atau lebar, jarang
digenangi air laut tetapi sering terjadi angin kencang
dengan hembusan garam, terdapat pohon khas dari
anggota genus Barringtonia dan Calophyllum dan
pohon kadang-kadang ditumbuhi epyphit.
Hutan pantai terdapat di pantai Selatan Pulau Jawa,
pantai Barat Daya Sumatera dan pantai Sulawesi.
b. Hutan Payau (Mangrove forest)
Hutan payau merupakan suatu ekosistem
yang unik dan mempunyai berbagai macam
fungsi, terdapat di daerah pantai yang selalu
dipengaruhi pasang surut air laut dan tidak
terpengaruh iklim, tanah tergenang air laut,
berlumpur atau berpasir terutama tanah liat.
Hutan tidak mempunyai stratum dan tinggi
pohon dapat mencapai 30 m.
c. Hutan Rawa
Hutan rawa umumnya terdapat di daerah- daerah selalu
tergenang air tawar, terletak dibelakang hutan payau.
• Hutan rawa dicirikan oleh adanya tempat tumbuh yang
mempunyai aerasi buruk, tanah rendah dan jenis aluvial,
mempunyai beberapa stratum, tajuk dan bentuknya
menyerupai hutan hujan, pohon mencapai tinggi 50 - 60
m
• banyak terdapat di Sumatera bagian timur, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah dan wilayah bagian selatan
Papua.
d. Hutan Gambut
Hutan gambut adalah hutan yang tumbuh di atas kawasan
yang digenangi air dalam keadaan asam, ph 3,5 -4.0. Hutan
gambut merupakan ekosistem yang unik karena tumbuhnya
diatas tumbuhan bahan organik yang melimpah.
• Hutan gambut terjadi karena pohon tumbang dan tenggelam
dalam lumpur, oksigen didalamnya sedikit sehingga jasad
renik yang ada tidak mampu melanjutkan proses pembusukan
secara sempurna terhadap bahan tanaman tersebut.
• Iklim selalu basah, tanah tergenang air gambut, ketebalan
lapisan gambut 1 - 20 m, tanah rendah rata.
• Terdapat di Kalimantan tengah, bagian Utara Kalimantan Barat
hingga bagian hilir aliran sungai barito, pantai timur Sumatera,
Sumatera Selatan dan Jambi serta dibagian Selatan Papua.
2. Posisi Horizontal
a. Hutan tropis basah
Hutan tropis basah adalah hutan yang
memperoleh curah hujan yang tinggi, sering juga
kita kenal dengan istilah hutan pamah. Hutan
jenis ini dapat dijumpai di Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku Bagian Utara dan Papua. Jenis-
jenis yang umum ditemukan di hutan ini, yaitu :
Meranti (Shorea dan Parashorea), keruing
(Dipterocarpus), Kapur (Dryobalanops), kayu besi
(Eusideroxylon zwageri), kayu hitam (Diospyros
sp).
b. Hutan muson basah
Hutan muson basah merupakan hutan yang
umumnya dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa
Timur, periode musim kemarau 4-6 bulan.
Curah hujan yang dialami dalam satu tahun
1.250 mm-2.000 mm. Jenis-jenis pohon yang
tumbuh di hutan ini antara lain jati, mahoni,
sonokeling, pilang dan kelampis.
b. Hutan Muson kering
Hutan muson kering terdapat di ujung timur
Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa. Tipe hutan
ini berada pada lokasi yang memiliki musim
kemarau berkisar antara 6-8 bulan. Curah
hujan dalam setahun kurang dari 1.250 mm.
Jenis pohon yang tumbuh pada hutan ini
yaitu Jati dan Eukaliptus.
c. Hutan Sabana
Hutan savana merupakan hutan yang banyak
ditumbuhi kelompok semak belukar diselingi
padang rumput dengan jenis tanaman berduri.
Periode musim kemarau 4 – 6 bulan dengan curah
hujan kurang dari 1.000 mm per tahun. Jenis-jenis
yang tumbuh di hutan ini umumnya dari Famili
Leguminosae dan Euphorbiaceae. Tipe Hutan ini
umum dijumpai di Flores, Sumba dan Timor.

Anda mungkin juga menyukai