DANU PRASETYAWAN
DANU PRASETYAWAN
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor
Danu Prasetyawan
NRP E24051097
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala
curahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kehutanan pada Mayor Teknologi Hasil Hutan, Departemen Hasil Hutan,
Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini berjudul Sifat Fisis
dan Mekanis Papan Komposit dari Serbuk Sabut Kelapa (cocopeat) dengan
Plastik Polyethylene.
Cocopeat adalah hasil samping proses pengambilan serat sabut kelapa.
Selama ini industri pengolahan buah kelapa hanya fokus pada pengolahan daging
buahnya saja, sedangkan cocopeat sebagai salah satu by-product dari industri
tersebut belum termanfaatkan secara maksimal. Pemanfaatan cocopeat sekarang
ini masih terbatas pada media untuk tanaman hydroponik dan sebagai pelapis
lapangan golf, sehingga dibutuhkan suatu metode atau teknologi untuk
memberikan nilai tambah bagi cocopeat tersebut. Penelitian mengenai papan
komposit dengan bahan baku cocopeat belum banyak dilakukan, sehingga penulis
menggunakan cocopeat sebagai bahan baku untuk pembuatan papan komposit.
Pembuatan papan komposit ini menggunakan plastik Polyethylene dengan
berbagai kadar yang berbeda, serta penggunaan beberapa variasi suhu kempa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran serbuk
sabut kelapa dengan serbuk plastik Polyethylene dan pengaruh suhu pengempaan
terhadap kualitas papan komposit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa papan
komposit ini dapat digunakan untuk pelapis dinding, penyekat ruangan, plaffon
yang tidak menerima beban terlalu besar.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang berguna dalam
pengembangan pemanfaatan cocopeat. Penulis juga menyadari bahwa hasil
penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun bagi penulis sehingga penulis
akan menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat terutama bagi
penulis dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Bogor, September 2009
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Ucapan syukur dipanjatkan kepada yang Maha Esa ALLAH SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi ini dengan baik. Pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Dede Hermawan, M.Sc yang telah memberikan bimbingan,
arahan, bantuan dan masukan selama penelitian hingga penulisan skripsi
ini selesai.
2. Bapak Ir. Ahmad hadjib, MS, Ibu Dr. Ir. Elis Nina Herliyana, M.Si, dan
Ibu Ir. Lin Nuriah Ginoga, M.Si sebagai dosen penguji pada ujian
komprehensif.
3. Bapak dan Mama, adikku Bayu Dwi Prasetyo yang tak pernah henti
memberikan doa, semangat, kasih sayang dan dukungan yang besar baik
spiritual maupun material.
4. Seluruh dosen, staf dan laboran Departemen Hasil Hutan: Pak Abdullah,
Mas Irfan, Mbak Esti, Pak Atin, Mas Gunawan, yang telah memberikan
jasanya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini.
5. Sahabat-sahabatku di ”NAKAMA”, Handanu Dwaradi (MAT’42),
Mohammad Chandra (ILKOM’42), Steven Syahrinaldi P (ITK’42), Dera
Syafruddin (KSHE’42), Kurniawan Marta A (SVK’42) atas semua
kebersamaan dan kekeluargaannya selama ini..
6. Miske S.A, Ratu F, Roslita F rekan satu bimbingan untuk bantuan,
dukungan serta semangatnya
7. Rentry A.N, Dina S.R, Steffie R.P, dan Tri Miranti (STK’42) atas
bantuannya dalam proses penyusunan skripsi ini.
8. Teman seperjuangan PKL Bagus, Becky, Yoki, Nia untuk
kebersamaannya
9. Rekan-rekan Biokomposit dan teman-teman seperjuangan THH’42 : Doni,
Sakti, Yudo, Iie, Nila, Ratna, Reiza, Ani, Widy, Ridho, Mas Ari, Vivin,
Icha, Iin, Raefa serta teman-teman THH’42 lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu atas semua dukungan, kekompakkan dan
kebersamaannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan, demi
kesempurnaan penulisan karya ilmiah ini.
Halaman
No. Halaman
1. Tipe-tipe dari Polyethylene ............................................................................. 6
2. Analisis keragaman kerapatan papan komposit ............................................. 15
3. Analisis keragaman kadar air papan komposit .............................................. 17
4. Analisis keragaman daya serap air 2 jam papan komposit ............................. 19
5. Analisis keragaman daya serap air 24 jam papan komposit ........................... 19
6. Analisis keragaman pengembangan tebal 2 jam papan komposit .................. 22
7. Analisis keragaman pengembangan tebal 24 jam papan komposit ................ 22
8. Analisis keragaman MOR papan komposit ................................................... 24
9. Analisis keragaman MOE papan komposit ................................................... 25
10. Analisis keragaman kuat pegang sekrup papan komposit .............................. 27
11. Peringkat kualitas papan komposit ............................................................... 29
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Pola pengambilan contoh uji .......................................................................... 9
2. Histogram kerapatan papan komposit berdasarkan perbandingan
cocopeat/polyethylene 50:50, 40:60, dan 30:70 dengan variasi suhu kempa
160oC, 170oC, dan 180oC ............................................................................. 14
3. Histogram kadar air papan komposit berdasarkan perbandingan
cocopeat/polyethylene 50:50, 40:60, dan 30:70 dengan variasi suhu kempa
160oC, 170oC, dan 180oC ............................................................................. 16
4. Histogram daya serap air 2 jam papan komposit berdasarkan perbandingan
cocopeat/polyethylene 50:50, 40:60, dan 30:70 dengan variasi suhu kempa
160oC, 170oC, dan 180oC ............................................................................. 18
5. Histogram daya serap air 24 jam papan komposit berdasarkan perbandingan
cocopeat/polyethylene 50:50, 40:60, dan 30:70 dengan variasi suhu kempa
160oC, 170oC, dan 180oC ............................................................................. 18
6. Histogram pengembangan tebal papan komposit berdasarkan perbandingan
cocopeat/polyethylene 50:50, 40:60, dan 30:70 dengan variasi suhu kempa
160oC, 170oC, dan 180oC ............................................................................. 21
7. Histogram nilai MOR papan komposit berdasarkan perbandingan
cocopeat/polyethylene 50:50, 40:60, dan 30:70 dengan variasi suhu kempa
160oC, 170oC, dan 180oC ............................................................................. 23
8. Histogram nilai MOE papan komposit berdasarkan perbandingan
cocopeat/polyethylene 50:50, 40:60, dan 30:70 dengan variasi suhu kempa
160oC, 170oC, dan 180oC ............................................................................. 25
9. Histogram nilai kuat pegang sekrup papan komposit berdasarkan
perbandingan cocopeat/polyethylene 50:50, 40:60, dan 30:70 dengan variasi
suhu kempa 160oC, 170oC, dan 180oC .......................................................... 27
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Data Pengujian Kerapatan ............................................................................ 35
2. Data Pengujian Kadar Air ............................................................................ 36
3. Data Pengujian Daya Serap Air .................................................................... 37
4. Data Pengujian Pengembangan Tebal ........................................................... 38
5. Data Pengujian Kuat Pegang Sekrup ............................................................ 39
6. Data Pengujian MOE dan MOR ................................................................... 40
7. Hasil Uji Duncan Kadar Air ......................................................................... 42
8. Hasil Uji Duncan Pengembangan tebal 2 Jam............................................... 43
9. Hasil Uji Duncan Daya Serap Air 2 Jam....................................................... 44
10. Hasil Uji Duncan Kuat Pegang Sekrup ......................................................... 45
11. Dokumentasi ................................................................................................ 46
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Produksi buah kelapa Indonesia rata-rata 15,5 milyar butir/tahun atau
setara dengan 3,02 juta ton kopra; 3,75 juta ton air kelapa; 0,75 juta ton arang
tempurung; 1,8 juta ton serat sabut; dan 3,3 juta ton serbuk sabut kelapa
(cocopeat). Industri pengolahan buah kelapa umumnya masih terfokus kepada
pengolahan hasil daging buah sebagai hasil utama, sedangkan industri yang
mengolah hasil samping buah (by-product) seperti; air kelapa, sabut, dan
tempurung kelapa masih secara tradisional dan berskala kecil, padahal potensi
ketersediaan bahan baku untuk membangun industri pengolahannya masih sangat
besar (Agustian et al. 2003; Allorerung dan Lay 1998; Anonim 2000; Nur et al.
2003; APCC 2003 diacu dalam Mahmud & Ferry 2005). Salah satu yang belum
termanfaatkan secara maksimal adalah cocopeat. Pemanfaatan cocopeat selama
ini hanya dijadikan sebagai media untuk tanaman hidroponik dan juga sebagai
pelapis lapangan golf (Cresswell 2009). Pemanfaatan cocopeat yang perlu
dikembangkan adalah pemanfaatan sebagai bahan baku papan partikel. Sebagai
bahan yang berlignoselulosa, cocopeat ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
papan partikel yang merupakan salah satu alternatif pemanfaatan limbah tersebut
(Subiyanto et al. 2003).
Selama ini industri papan partikel menggunakan kayu sebagai bahan baku.
Namun seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan kayu
menyebabkan semakin berkurangnya jumlah hutan sebagai penghasil utama kayu.
Hal ini mendorong pemikiran-pemikiran untuk mencari bahan subtitusi pengganti
kayu. Rowell et al. (1997) mengatakan, bahan baku papan komposit dimasa
mendatang sangat bervariasi. Negara-negara yang memiliki sumber daya kayu
yang cukup tinggi dapat mengandalkan kayu sebagai bahan baku pembuatan
papan komposit, tetapi negara-negara yang tidak atau kurang memiliki potensial
kayu dapat menggunakan berbagai sumber bahan baku selain kayu. Dengan
jumlah sekitar 3,3 juta ton per tahun cocopeat sangatlah potensial jika digunakan
sebagai bahan baku alternatif untuk industri papan partikel.
Penelitian mengenai pemanfaatan cocopeat sebagai bahan baku papan
partikel telah dilakukan oleh Subiyanto et al.(2003), dalam penelitian tersebut
pembuatan papan partikel dari cocopeat menggunakan perekat Urea-
formaldehyde dengan beberapa kadar perekat. Penelitian ini untuk mengetahui
potensi cocopeat sebagai bahan baku papan partikel dengan menggunakan jenis
perekat yang lain, seperti plastik Polyethylene yang belum pernah dilakukan.
Keterangan:
A = Contoh uji untuk pengujian MOR dan MOE
B = Contoh uji untuk kadar air dan kerapatan
C = Contoh uji untuk daya serap air dan pengembangan tebal
D = Cadangan untuk daya serap air dan pengembangan tebal
E = Contoh uji untuk kuat pegang sekrup
CC = Cadangan untuk contoh uji MOR dan MOE
3.4 Pengujian Sifat Fisis dan Mekanis Papan Komposit
3.4.1 Pengujian Sifat Fisis
a) Kerapatan
Kerapatan papan partikel berdasarkan berat dan volume kering udara
dengan ukuran 10×10 cm. Nilai kerapatan papan partikel dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
Kr = kerapatan (gram/cm3)
M = berat contoh uji kering udara (gram)
V = volume contoh uji kering udara (cm3)
b) Kadar Air
Kadar air papan partikel dihitung dari berat awal dan berat akhir setelah
mengalami pengeringan dalam oven selama 24 jam pada suhu 103 ± 2oC. Contoh
uji berukuran 10×10 cm. Selanjutnya kadar air papan dihitung dengan
menggunakan rumus :
Keterangan :
KA = kadar air (%)
BA = berat awal contoh uji (gram)
BB = berat tetap contoh uji setelah pengeringan (gram)
Keterangan :
DSA = daya serap air (%)
B1 = berat contoh uji sebelum perendaman (gram)
B2 = berat contoh uji setelah perendaman 2 jam / 24 jam (gram)
d) Pengembangan Tebal
Penetapan pengembangan tebal didasarkan atas tebal sebelum dan sesudah
perendaman dalam air selama 2 dan 24 jam dengan ukuran 5×5 cm. Nilai
pengembangan tebal dihitung dengan rumus:
Keterangan :
PT = pengembangan tebal atau linear (%)
T1 = tebal contoh uji sebelum perendaman (mm)
T2 = tebal contoh uji setelah perendaman 2 jam / 24 jam (mm)
Keterangan :
MOR = modulus patah (kgf/cm2)
P = beban maksimum (kgf)
L = jarak sangga (15 cm)
b = lebar contoh uji (cm)
h = tebal contoh uji (cm)
Keterangan :
MOE = modulus lentur (kgf/cm2)
P = beban sebelum batas proporsi (kgf)
L = jarak sangga (cm)
Y = lenturan pada beban P (cm)
b = lebar contoh uji (cm)
h = tebal contoh uji (cm)
4.1.1 Kerapatan
Kerapatan merupakan perbandingan antara massa kayu dengan volumenya
pada saat kering udara (Haygreen dan Bowyer 1993). Nilai kerapatan hasil
penelitian berkisar antara 0,70 g/cm3 – 0,84 g/cm3 seperti yang ditunjukan pada
Gambar2.
0,9
0,8
0,7
KERAPATAN (g/cm )
3
0,6
0,5 50:50
0,4
40:60
0,3
30:70
0,2
0,1
0,0
160 170 180
o
SUHU ( C)
Nilai kerapatan ini tidak sesuai dengan target kerapatan yang diinginkan
sebesar 0,9 g/cm3. Hal ini diduga disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya
bentuk cocopeat dan Polyethylene yang berbentuk serbuk halus menyebabkan
sebaran campuran tidak merata. Bentuk serbuk juga diduga menyebabkan adanya
ruang kosong pada papan karena proses pembentukan lembaran yang masih
dilakukan secara manual. Hal ini ditunjukkan oleh adanya bagian yang berlubang
pada bagian tepi papan yang dihasilkan. Adanya ruang kosong ini yang
menyebabkan tidak seragamnya kerapatan papan yang dihasilkan baik pada
bagian papan maupun pada setiap papan yang dihasilkan. Nilai kerapatan papan
keseluruhan memenuhi standar JIS A 5908 (2003) yaitu berkisar diantara 0,4
kg/cm3 – 0,9 kg/cm3.
Perbedaan nilai kerapatan papan yang dihasilkan pada setiap perlakuan tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil tersebut didukung dengan analisis
keragaman pada Tabel 2 yang menunjukkan bahwa perbandingan
cocopeat/polyethylene, suhu kempa maupun interaksi antara keduanya tidak
memberikan pengaruh yang nyata terhadap kerapatan papan yang dihasilkan. Jadi,
pemilihan perbandingan cocopeat/polyethylene, variasi suhu kempa yang
digunakan, serta interaksi antar keduanya menghasilkan nilai kerapatan yang
sama.
3,5
3,0
KADAR AIR (%)
2,5
2,0 50:50
1,5 40:60
1,0
30:70
0,5
0,0
160 170 180
O
SUHU ( C)
6,0
DAYA SERAP AIR (%)
5,0 50:50
4,0 40:60
3,0 30:70
2,0
1,0
0,0
160 170 180
o
SUHU ( C)
25,0
20,0
DAYA SERAP AIR (%)
50:50
15,0
40:60
10,0 30:70
5,0
0,0
160 170 180
o
SUHU ( C)
6,0
PENGEMBANGAN TEBAL (%)
5,0
4,0
3,0 50:50
40:60
2,0
30:70
1,0
0,0
160 170 180 160 170 180
2 jam o
SUHU ( C) 24 jam
120,00
100,00
80,00
MOR (kg/cm )
2
50:50
60,00
40:60
40,00 30:70
20,00
0,00
160 170 180
o
SUHU ( C)
3500,00
3000,00
2500,00 50:50
MOE (kg/cm )
2
2000,00
40:60
1500,00
30:70
1000,00
500,00
0,00
160 170 180
o
SUHU ( C)
25,0
20,0
50:50
15,0 40:60
10,0 30:70
5,0
0,0
160 170 180
o
SUHU ( C)
FAKTORIAL RAL KA
Alpha 0,05
Error Degrees of Freedom 18
Error Mean Square 0,647778
Number of Means 2 3
Critical Range ,7971 ,8363
Alpha 0,05
Error Degrees of Freedom 18
Error Mean Square 1,46053
Number of Means 2 3 4 5 6 7 8 9
Critical Range 2,073 2,175 2,240 2,284 2,317 2,341 2,360 2,375
Number of Means 2 3
Critical Range 2,700 2,833
Alpha 0,05
Error Degrees of Freedom 18
Error Mean Square 33,70652
Number of Means 2 3
Critical Range 5,750 6,033