Anda di halaman 1dari 28

ANAMNESIS DAN

PEMERIKSAAN FISIK DEMAM

OLEH KELOMPOK I
DEMAM
DEMAM
Keadaan suhu tubuh di atas suhu
normal, yaitu suhu tubuh di atas 38
derajat celcius.
ANAMNESIS
ANAMNESIS
IDENTITAS
1. Identitas Penderita
Nama
Jenis Kelamin
Tempat/tanggal lahir
2. Identitas Orang Tua/Wali
 Ibu :
Ayah :
 Nama
 Nama
 Pendidikan  Pendidikan
 Pekerjaan  Pekerjaan
 Alamat  Alamat
ANAMNESIS
1. Present illness:
a. Keluhan Utama
Biasanya ibu datang dengan keluhan anaknya
demam
b. Riw. penyakit sekarang (the sacred seven)
 LOCATION : di mana?, penyebaran?
 QUALITY : macam apa?, sifat khas?
 TIMING/CHRONOLOGY : perjalanan penyakit
 SEVERITY : kuat keluhan
 ONSET : kapan?
 MODIFYING FACTOR : ada faktor pemberat?
 ASSOCIATED SYMPTOMS : keluhan lain?

2. Past health history


3. Family health history
4. Personal/social history
SACRED SEVEN
 Sejak kapan demam terjadi?
 Berapa lama demam terjadi?
 Apa aktivitas dan yang dikonsumsi sebelum demam terjadi?
 Apakah sebelumnya pernah demam yang sama?
 Apakah demam timbulnya mendadak atau berlahan?
 Apakah demam terus menerus atau naik turun?
 Kapan demam dengan suhu tubuh paling tinggi terjadi?
 Apakah ada penurunan suhu tubuh menjadi normal? Kapan?
 Apa faktor pemberat demam?
 Apa yang sudah dilakukan untuk meringankan demam (obat dan non obat)?
 Apakah ada batuk pilek?
 Apakah ada nyeri kepala hebat?
SACRED SEVEN
 Apakah pasien menggigil dan berkeringat?
 Apakah pasien mengalami kejang?
 Apakah terjadi penurunan kesadaran?
 Apakah pasien ada meracau atau mengigau?
 Apakah pasien mengalami diare?
 Apakah pasien mengalami muntah?
 Apakah pasien mengalami sesak nafas?
 Apakah terjadi manifestasi perdarahan?
 Apakah ada nyeri sendi atau anggota gerak?
PAST HEALTH HISTORY
a) Riw. penyakit terdahulu c) Riw. tumbuh kembang:
 Motorik kasar
b) Riw. Kehamilan dan Persalinan:
 Motorik halus
Riwayat antenatal
 Bahasa dan Bicara
Riwayat natal
 Adaptasi sosial
Spontan/tidak spontan
d) Riw. Imunisasi
Nilai APGAR
BBL, PBL, LK e) Riw. Nutrisi
Penolong persalinan
Riwayat Neonatal
PAST HEALTH HISTORY
3. Family health history
Penyakit dalam keluarga:
- Kongenital
- Didapat  menular ?

4. Personal/social history
Kehidupan dalam keluarga
Interaksi dengan lingkungan kebiasaan
JENIS-JENIS DEMAM
DEMAM REMITEN
 Suhu dapat turun, tetapi tidak pernah hingga normal

 Variasi suhu diurnal > 10C

 Dapat terjadi pada infeksi virus, infeksi tuberkulosis paru,


demam tifoid fase awal
DEMAM INTERMITEN
 Demam bersifat periodik

 Suhu dapat turun hingga normal

 Variasi suhu diurnal > 10C

 Dapat terjadi pada penyakit malaria, septikemia, demam


tifoid
DEMAM KONTINYU
 Demam yang bersifat terus menerus

 Variasi suhu diurnal < 10C

 Dapat terjadi pada demam dengue, demam tifoid,


pneumonia, infeksi virus, sepsis, gangguan SSP, malaria
falciparum
STEP LADDER FEVER
 Demam berjenjang, naik perlahan-lahan setiap hari

 Variasi suhu diurnal < 10C

 Dapat terjadi pada demam tifoid


DEMAM BIFASIK
 Demam yang terus menerus  suhu turun  demam
kembali

 Dapat terjadi pada DBD, infeksi virus seperti: influenza,


poliomielitis dan koriomeningitis limfositik.
DEMAM UNDULANS
 Demam terus menerus 1 minggu  suhu normal kembali 1
minggu  siklus berulang

 Dapat terjadi pada pielonefritis kronis, limfoma hodgkin


PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : tampak lemas, tampak rewel
 Kesadaran : compos mentis
 Tanda vital : (hipotensi, takikardi, takipnea)
 Kulit : tampak pucat, sianosis, ptekie
 Kepala : normochepal, distribusi dan warna rambut, tidak mudah dicabut
 Mata : konjungtiva anemis/tdk, sklera ikterik/tdk, pupil isokor, refleks cahaya
 Telinga : simetris, keluar secret/tidak, nyeri tekan tragus/tidak.
 Hidung : simetris, tampak cuping hidung, sekret minimal
 Mulut : bibir sianosis
 Lidah : warna merah muda
 Tonsil : pembesaran/ tdk
 Leher : simetris, tdk ada pembesaran KGB, tekanan vena jugularis
PEMERIKSAAN FISIK
 Thoraks :
 Inspeksi : simetris, retraksi intercostal, napas cepat
 Palpasi : ketinggalan gerak, fremitus fokal, teraba thril,
iktus cordis melebar/tdk
 Perkusi : batas paru hepar, paru jantung
 Auskultasi :
 Pulmo : ada rhonki, wheezing, suara napas dasar
menurun
 Cardio : bunyi jantung, heart rate, bunyi tambahan
PEMERIKSAAN FISIK
 Abdomen :
 Inspeksi : tampak datar/cembung
 Auskultasi : bising usus
 Palpasi : adakah asites, nyeri tekan, adakah teraba
massa, adakah pembesaran hati dan limfa
 Perkusi : timpani
 Ekstremitas : adakah sianosis clubbing finger, edema,
spasme otot, tonus baik/tidak,adakah kelainan bawaan
PEMERIKSAAN FISIK
PENGUKURAN SUHU TUBUH
 Rektal :
• Baku emas pengukuran suhu
• Mendekati suhu inti
• Fluktuasi suhu rektal sangat lamban
• Suhu cenderung lebih tinggi dibanding tempat lain
 Oral :
• Mudah dalam pengukuran
• Sublingual (arteri cabang karotis eksterna)
• Respon cepat terhadap perubahan suhu inti
PEMERIKSAAN FISIK
 Aksila :
• Mudah dalam pengukuran
• Resiko penularan penyakit rendah
• Respon baik terhadap perubahan suhu inti
• Dipengaruhi faktor lingkungan
• Rekomendasi untuk neonatus
 Membran timpani :
• Cukup ideal untuk pengukuran suhu inti tubuh
• Dekat dengan arteri besar
• Variasi suhu besar dibanding suhu rektal dan aksila
• Pengukuran tidak invasif
DAFTAR PUSTAKA
 WHO. BUKU SAKU PELAYANAN KESEHATAN ANAK DIRUMAH
SAKIT PEDOMAN BAGI RUMAH SAKIT RUJUKAN TINGKAT
PERTAMA DIKABUPATEN/KOTA.
 Ismoedijanto. Demam Pada Anak. Sari Pediatri.
2000;2(2):103-108.
 Unit Kerja Koordinasi Neurologi IDAI. Konsensus
Penatalaksanaan Kejang Demam. Cetakan Kedua 2006.

Anda mungkin juga menyukai