Anda di halaman 1dari 14

SULIKAH,SST,MKES

 Cephalopelvic Disproportion (CPD) adalah


diagnosa medis digunakan ketika kepala bayi
dinyatakan terlalu besar untuk melewati
panggul ibu
 Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang
menggambarkan ketidaksesuaian antara
kepala janin dan panggul ibu sehingga janin
tidak dapat keluar melalui vagina.
 Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh
panggul sempit, janin yang besar ataupun
kombinasi keduanya
Sebab-sebab yang dapat menimbulkan kelainan
panggul dapat dibagi sebagai berikut:
a. Kelainan karena gangguan pertumbuhan
1). Panggul sempit seluruh: semua ukuran
kecil
2). Panggul picak: ukuran muka belakang
sempit, ukuran melintang biasa
3). Panggul sempit picak: semua ukuran kecil
tapi terutama ukuran muka belakang
4). Panggul corong: pintu atas panggul
biasa,pintu bawah panggul sempit.
5). Panggul belah: symphyse terbuka
1).Panggul rachitis: panggul picak, panggul
sempit, keseluruhan panggul sempit picak
dan lain-lain
2).Panggul osteomalaccia: panggul sempit
melintang
3).Radang articulatio sacroilliaca: panggul
sempit miring
 1) Kyphose didaerah tulang pinggang
menyebabkan panggul corong
 2) Sciliose didaerah tulang panggung
menyebabkan panggul sempit miring.
1. Coxitis,
2. Luxatio,
3. Atrofia
4. Fraktura
Apabila persalinan dengan disproporsi sefalo
pelvik dibiarkan berlangsung sendiri tanpa
tindakan yang tepat timbulnya bahaya bagi
ibu dan janin.
1) Bahaya pada ibu
a. Partus lama yang sering disertai pecahnya
ketuban pada pembukaan kecil dapat
menimbulkan dehidrasi serta asidosis dan
infeksi intrapartum
 B.Dengan his yang kuat, sedang kemajuan
janin dalam jalan lahir tertahan dapat timbul
regangan segmen bawah rahim dan
pembentukan lingkaran retrasi patologik
(Bandl). Keadaan ini terkenal dengan ruptura
uteri mengancam. Apabila tidak segera
diambil tindakan untuk mengurangi
regangan, akan timbul ruptur uteri.
C. Persalinan tidak maju karena disproporsi
sefalo pelvik jalan lahir pada suatu tempat
mengalami tekanan yang lama antara kepala
janin dan tulang panggul. Hal ini
menimbulkan gangguan sirkulasi dengan
akibat terjadinya Iskemia dan kemudian
nekrosis pada tempat tersebut. Beberapa
hari post partum akan terjadi fistula vesiko
servikalis, atau fitula vesiko vaginalis atau
fistula rekto vaginalis
a. Patuslama dapat meningkatkan kematian Perinatal,
apabila ditambah dengan infeksi intrapartum
b. Prolasus Funikuli, apabila terjadi, mengandung bahaya
yang sangat besar bagi janin dan memerlukan tindakan
segera untuk kelahiran bayinya apabila ia masih hidup.
c. Dengan adanya CPD kepala janin dapat melewati
rintangan pada panggul dengan mengadakan moulage
dapat dialami oleh kepala janin tanpa akibat yang jelek
sampai batas – batas tertentu. Akan tetapi apabila batas –
batas tersebut dilampaui, terjadi sobekan pada tentorium
serebelli dan pendarahan intrakranial
d. Selanjutnya tekanan oleh promontorium atau kadang –
kadang oleh simfisis pada panggul picak menyababkan
perlukaan pada jaringan diatas tulang kepala janin,
malahan dapat pula meninbulakan fraktur pada Os
parietalis
 Persalinan Percobaan
 Seksio Sesarea
 Simfisiotomi
 Kraniotomi
 Kleidotomi

Anda mungkin juga menyukai