Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 3

Aspianor
Hanady
Lutfianoor
Marezky Syawalni N
Nur Huda
Nurul Kamili
Definisi Pemantauan Hemodinamik

Pengkajian status sirkulasi pasien, salah satunya adalah


pengukuran tekanan arteri pulmonal. Kondisi hemodinamis
tubuh dilakukan dengan pemantauan arteri pulmonal.
Tekanan arteri pulmonalis mencerminkan tekanan pada
jantung kiri. Pengukuran tekanan arteri pulmonal dilakukan
dengan menggunakan kateter swan ganz
Definisi Kateter Swan Ganz
◦ Kateter swan ganz atau arteri pulmonalis adalah sebuah
kateter multi nomer aliran langsung yang dimasukkan melalui
sistem Vena dan bagian kanan jantung menuju arteri
pulmonalis. Kateter ini mengukur tekanan pada arteri
pulmonalis.
1. Bagian Proksimal (Blue) digunakan untuk mengukur tekanan vena
sentral (CVP) dan untuk pengukuran curah jantung
2. Bagian Distal (Yellow) digunakan untuk mengukur tekanan arteri
pulmonalis (PAP)
3. Bagian Balon (Red) digunakan untuk menentukan tekanan pulmonary
wedge pressure (PWP) khusus terhubung dengan spuit.
4. Saluran Infus (White) digunakan untuk aliran cairan
1. Mendapatkan data hemodinamik yang akurat tentang tekanan
pada atrium kanan, ventrikel kanan, arteri pulmonal dan cabang-
cabang distal arteri pulmonal
2. Menilai klien dan seleksi terapi apabila terjadi perubahan
dinamika jantung yang kritis
3. Menilai respon klien
4. Mengukur curah jantung melalui termodiluminasi
5. Mendapatkan sampel darah vena dari arteri pulmonal
Parameter hemodinamik berikut ini dapat
dipantau dalam unit perawatan gawat darurat:
1) tekanan vena sentral atau tekanan atrium kanan (right atrial or central
venous pressure, RAP atau CVP) dan tekanan atrium kiri (left atrial pressure,
LAP),
2) tekanan ventrikel kanan (rightr ventricle pressure, RVP) dan secara tak
langsung juga tekanan akhir diastolik pada ventrikel kiri (left ventricular end-
diasctolic pressure, LVEDP),
3) tekanan arteri pulmonalis (pulmonary arteri pressure, PAP) dan tekanan baji
kapir paru (pulmonary capillary wedge pressure, PCWP),
4) tekanan arteri,
5) curah jantng (cardiac output, CO).
1. Penilaian volume sirkulasi dan penatalaksanaan cairan pada
gangguan fungsi ventrikel kanan atau kiri atau hipertensi
pulmonal

2. Pengukuran curah jantung

3. Pengukuran saturasi pena campuran

4. Diagnosis defek septum ventrikel

5. Pasca pembedahan jantung


Lokasi Pemantauan
1. Vena jugularis internal kanan atau kiri
2. Vena subklavia kanan atau kiri
3. Vena femoralis
4. Vena antekubiti dengan insisi kecil
Tekanan dan Bentuk Gelombang
1. Tekanan RA: selama pengisian ventrikel
adalah 0 - 8 mmHg
2. Tekanan RV: tekanan akhir diastolik
adalah 0-8 mmHg, tekanan sistolik 15-
30 mmHg
3. Tekanan PA: diastolik 5-15 mmHg,
sistolik 15-30 mmHg

Bentuk gelombang dan tekanan di atrium kanan (right


atrium, RA), ventrikel kanan (right ventricle, RV), dan
arteri pulmonalis (pulmonalis artery, PA)
Lanjutan…

Gambaran tekanan yang terlihat ketika


kateter arteri pulmonalis berjalan dari
vena kava menuju arteri pulmonalis

Gambaran
Gambaran CVP,
CVP, Gelombang
GelombangA,
A, C,
C, dan
danVV
Contoh Pemantauan Tekanan
Arteri Pulmonalis

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam


pemantauan tekanan arteri pulmonalis adalah
sebagai berikut:
1. Jangan biarkan balon mengembang lebih dari
3 siklus pernafasan.
2. Jangan kembangkan lebih dari1,5 ml udara ke
dalam balon.
3. Jika gambar meningkat tajam selama
pengembangan balon maka kateter terbendung
berlebihan
Perawatan Tindak Lanjut
1. Memantau lokasi penusukan setiap hari terhadap tanda-tanda
infeksi, bengkak dan perdarahan
2. Mencatat tanggal dan waktu penggantian balutan dan set infus
3. Mengkaji ekstremitas yang menjadi lokasi penusukan terhadap
warna, suhu, pengisian kapiler dan sensasi
4. Mengkaji bentuk gelombang tekanan sesering mungkin dan
bandingkan bentuk gelombang sebelumnya
5. Mengkaji adanya komplikasi
Komplikasi dan Intervensi
1. Embol pulmonal
2. Disritmia
3. Blokjantung
4. Kerusakan katup trikuspid
5. Tromboflebitis
6. Infeksi
7. Kebocoran balon
8. Ruptur arteri pulmonal
Syukron Jazakumullah
Khairan Katsiiraan

Anda mungkin juga menyukai