Anda di halaman 1dari 17

HUKUM

DAGANG
1
PENGANTAR
Daftar Pustaka:
 Pengertian Pokok Hukum Dagang Oleh
H.M.N. Purwosutjipto, 2003
 Pengantar Hukum Dagang Oleh Ridwan
Khairandy, 2006
 Hukum Dagang Oleh Tri Budiyono, 2010
 Hukum Dagang Indonesia Oleh Djoko
Imbawani Atmadjaja, 2011.
 Hukum Dagang Oleh DR. Sentosa Sembiring,
SH, MH., 2015
 Merger,Konsolidasi,Akuisisi & Pemisahan
Perusahaan, Iswi Hariyani dkk. 2011.
Daftar Pustaka:
 Hukum Dagang Oleh DR. Zainal Asikin SH, SU,
2016
 Buku Ajar Hukum Dagang Oleh DR. M. Shidqon
Prabowo, SH, MH dan Pujiono SH, MH, 2016
 Pengantar Hukum Dagang Oleh Prof. DR. Agus
Sarjono SH, MH , dll. 2016
 Hukum Dagang Indonesia Oleh DR. Rr. Dijan
Widijowati, SH. MH, 2012.
 Hukum Dagang Oleh Dra. Farida Hassyim,
Mhum., 2017.
Daftar Pustaka:
 Penyelesaian sengketa Arbitrase, Oleh DR.
Susanti Adi Nugroho SH, MH, 2015
 Penyelesaian Sengketa Via Arbitrase, Oleh
Mudakir Iskandar Syah, SH, MH, 2016.
 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan
Kepailitan, Niniek Suparni, SH. 2003.
PRESENTASI KELOMPOK
1. Kelompok 1: Tema Kasus Prita
Mulyasari Versus RS OMNI
2. Kelompok 2:Tema Kasus
Perdagangan Online
3. Kelompok 3: Tema Kasus
Transaksi Non Tunai
4. Kelompok 4: Tema Kasus
Transportasi online
PRESENTASI KELOMPOK
5. Kelompok 5: Tema Kasus Buruh
Marsinah

6. Kelompok 6:Tema Kasus


SEJARAH SINGKAT HUKUM DAGANG

1. Romawi:
 Awalnya perselisihan perdagangan
diselesesaikan antar para pedagang.
 Pada Pemerintahan Kaisar Justianus
(527-533) membuat kodifikasi. semula
ketentuan perdagangan diatur secara
umum (KUHP, KUHPer dan H. Tata
Negara).
 KUHD masih bagian dari KUHPer.
SEJARAH SINGKAT HUKUM DAGANG

2. Perancis:
Pada Pemerintahan Napoleon Bonaparte,
perdagangan semakin maju maka sangat
dibutuhkan kepastian hukum.
Tahun 1804 mengkodifikasikan Code Civil.
Tahun 1807 dikembangkan khusus Code
Commerce(H. Dagang) Ini yang menjadi
cikal bakalnya KUHD.
SEJARAH SINGKAT HUKUM DAGANG
3. Belanda : dijajah Perancis (1809-1813),
sehingga H. Perancis diberlakukan juga di
Belanda. Pada tahun 1838 Belanda
membuat Burgerlijke Wetboek/BW
(KUHPer) dan Wetboek Van Koophandel/
WvK. (KUHD).
4. Indonesia: Belanda menjajah Indonesia
juga memberlakukan KUHPer dan KUHD,
dengan asas Konkordansi (penyelarasan
hukum yang berlaku sebelumnya, sesuai
Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945). KUHD
tetap berlaku sampai saat ini tetapi
sebagian besar sudah dicabut, dan
diterbitkan Undang2 yang baru.
PENGERTIAN H.DAGANG
 CST Kansil: Hukum yang mengatur
hubungan antara manusia-manusia
dan badan- badan hukum satu sama
lainnya, dalam lapangan
perdagangan.
 Fockema Andreae: Keseluruhan dari
aturan hukum mengenai perusahaan
dalam lalu lintas perdagangan,
sebagaimana diatur dalam Kitab
Undang-undang Hukum Dagang
(KUHD) dan beberapa undang-
undang tambahan.
PENGERTIAN H.DAGANG
 KESIMPULAN Hukum Dagang
merupakan keseluruhan aturan dalam
lalu lintas perdagangan yang
dilakukan antara orang/badan hukum
dengan orang/badan hukum lainnya
sebagaimana diatur dalam Kitab
Undang-undang Hukum Dagang
(KUHD) dan beberapa undang-
undang tambahan yang timbul
khusus dari lapangan perusahaan.
Dasar Hukum Dagang
 KUHPerdata:
- Buku I (subjek hukum : manusia dan
badan hukum)
- Buku III (perikatan)

 KUHD
Terdiri dari 2 buku, tentang perdagangan
pada umumnya & tentang hak-hak dan
kewajiban-kewajiban yang terbit dari
pelayaran.
 Peraturan Perundang-Undangan:
 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang
Wajib Daftar Perusahaan;
 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian;
 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997
tentang Dokumen Perusahaan;

 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 jo


Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perbankan;

 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000


tentang Rahasia Dagang;
 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000
tentang Desain Industri;
 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001
tentang Paten;
 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
tentang Merek;
 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta;
 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara;
 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Jo
No. 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan dan
Perubahannya
 Kebiasaan
Digunakan apabila dalam peraturan
perundang-undangan dan perjanjian tidak
mengatur tentang sesuatu hal.

Syarat:
tidak bertentangan dengan UU dan
kepatutan, diterima para pihak secara
sukarela, terkait dengan hak dan kewajiban
yang harus dipenuhi serta bersifat
keperdataan.
HUBUNGAN KUHD DG KUHPer
Pasal 1 KUHD:
 Selama dalam Kitab Undang-undang ini
terhadap Kitab Undang-undang Hukum Perdata
tidak diadakan penyimpangan khusus, maka
Kitab Undang-undang Hukum Perdata berlaku
juga terhadap hal-hal yang di bicarakan dalam
Kitab Undang-undang ini.
 Jadi KUHD merupakan hukum khusus (lex
spesialis), sedangkan KUHPerdata sebagai
hukum umum (lex generalis)
 Oleh karenanya apabila terdapat ketentuan
dalam KUHD yg bertentangan dengan KUHPer,
yg berlaku adalah KUHD.
 Keduanya merupakan sama2 hukum privat.
Terima Kasih
Hari ini harus lebih baik dari kemarin,
Besok harus lebih baik dari hari ini…

17

Anda mungkin juga menyukai