Anda di halaman 1dari 9

1.

Obat-obatan yang dipergunakan untuk pasien BPJS


Kesehatan adalah obat generik /formularium nasional
2. Penggunaan obat-obatan paten di luar generik hanya
memungkinkan apabila tidak ada sediaan obat-
obatan generik di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah
Kendal.
3. Hal tersebut sebagaimana ketentuan yang telah
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan no. 28
tahun 2014 Bab IV poin D nomor 3 tentang
Penggunaan Obat diluar Formularium Nasional sub
poin b, bahwa penggunaan obat di luar Formularium
Nasional hanya dimungkinkan setelah mendapatkan
rekomendasi dari Ketua Tim Famasi dan Terapi
dengan persetujuan Komite Medik atau Direktur yang
biayanya sudah termasuk dalam tarif INACBG’s dan
tidak boleh dibebankan kepada peserta.
4. Berdasarkan hal tersebut diatas, kami berharap dokter
umum, dokter gigi maupun dokter spesialis di Rumah
Sakit Islam Muhammadiyah Kendal untuk tetap
menggunakan obat-obat generik atau formularium
nasional dan jika pada resep obat tertuliskan obat-
obatan paten dikarenakan terbiasa dengan menuliskan
nama patennya, maka Tim Farmasi akan menggantinya
dengan obat-obatan generik atau formularium nasional
serta pemakaian jumlahnya akan diberikan sesuai dengan
aturan restriksi formularium nasional bila terdapat
restriksi dalam jenis obat tersebut.
5. Pasien BPJS yang tidak menghendaki obat generik atau
obat formularium nasional dalam terapinya, maka pasien
tersebut di mohon untuk mengisi inform consent
persetujuan obat diluar formularium nasional dan
kompensasi iur atas persetujuan tersebut serta
menuliskan obat dengan resep yang terpisah kecuali
dengan peserta JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI {APBD,
APBN})
6. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/959/2017, berkaitan
Daftar Obat Fornas Untuk Program Rujuk
Balik Tahun 2018 untuk pemakaian Obat
penyakit PRB (DM, HT, Jantung, asma, PPOK,
epilepsi, stroke, skizoprenia, SLE)
7. Obat formularium nasional dapat dilihat
didalam computer unit poli, rawat inap, unit
khusus (IGD, VK, OK, HD, IBS), dalam bentuk
download.
No Nama Obat Sediaan Restriksi Fornas

1 Ketocid Tablet tidak masuk fornas


hny untuk amenore sekunder, pendarahan
2 Regumen Tablet
uterus dan endometriosis
Hanya digunakan untuk operasi intraokular,
3 Cendo LFX Tetes mata
keratitis, operasi katarak dan infeksi berat
4 Eprinoc tab (PENYETARAAN) Tablet tidak masuk fornas

5 Eperisone Tablet tidak masuk fornas

6 Nephrolit Tablet tidak masuk fornas


tidak masuk fornas,yg masuk inj (Untuk nyeri
sedang sampai berat untuk pasien yang tidak
7 ketorolak Tablet
dapat menggunakan analgetik secara oral).2-
3/hari.maksimal 2hari
8 Batugin Sirup tidak masuk fornas

9 Dexketoprofen Tablet tidak masuk fornas


ada generik tapi dokter lebih cenderung
10 Melocon Salep
meresepkan yang paten
11 Lamodex Salep tidak masuk fornas
No Nama Obat Sediaan Restriksi Fornas
tidak masuk bpjs, terkadang 1 resep hanya
12 Forumen Tetes telinga
berisi forumen
hanya dapat diresepkan oleh dokter spesialis
13 Alprazolam 0,5 mg Tablet
jiwa dan internist psikosomatis
ada generik tapi dokter lebih cenderung
14 Nophrenia(Risperidon) Tablet
meresepkan yang paten
15 L-Bio Sachet tidak masuk fornas

16 Valamin Infus tidak terklaim

17 Futrolit Infus tidak terklaim


tramadol tab sering kosong sehingga order
18 Tradosik Kapsul
tradosik
hny dibel\rikan pada faskes 3 di ruang
19 Paracetamol Inf Infus
perawatan intensif
diberikan 5 botol/ bulan, tapi RSI belum
20 Valeptik Syr Sirup
mendapatkan harga e-katalog
21 Betahistin Tablet maksimal 20/bulan
hanya boleh diresepkan spesialis jantung dan
bedah jantung, hanya untuk HT Arteri Pulmonal
22 Sildenafil Tablet
dan didukung dengan Eco Cardiografi (20mg
maks 90tab/bulan)
 Evaluasi CP sebelumnya apakah ada revisi
 kepatuhan terhadap CP (clinical Pathway)
 Penambahan CP
 Efisiensi Farmasi (Kepatuhan Fornas dan
antinbiotik)
 Efisiensi Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium,
RO, CT Scan, USG Abdomen)

 PPRA ()
 Time Cas Mix
1. PEMAPARAN ANGKA KENAIKAN TARIF TINDAKAN
OPERASI CITO DAN TIDAK CITO
2. RESELEKSI KRITERIA YANG DICITOKAN KE MASING2
DPJP (BEDAH UMUM, OBGYN, ORTHOPEDI, THT KL,
MATA, UROLOGI) MULAI BULAN NOVEMBER PASIEN
BPJS KESEHATAN DENGAN REGULASI SPO TINDAKAN
CITO 
3. PERHITUNGAN TARIF INA CBGS DALAM KONTENNYA
TIDAK DIHITUNG TARIF CITO, YANG MENJADI
PERHITUNGAN SEVERITY LEVEL BERKAITAN
KOMPLIKASI, MORBIDITAS DAN MORTALITAS 
MAKA TINDAKAN CITO UNTUK PASIEN BPJS
KESEHATAN TETAP ADA AKAN TETAPI DIBAYARKAN
SESUAI DIAGNOSA KECIL, SEDANG, BERAT..

Anda mungkin juga menyukai