Anda di halaman 1dari 27

RESEP

disusun oleh :
1. rina trianingsih (p1337424421045)
2. yeni astuti (p1337424421046)
3. nur latifah (p1337424421047)
POKOK BAHASAN
 Resep
 Pengertian
 Unsur Resep
 Macam-macam resep obat 2

 Penggunaan obat berlabel dan tidak berlabel


 Aspek Legal
 Kewenangan bidan dalam pemberian obat selama memberikan
pelayanan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir, bayi, dan balita
 Perundang-undangan obat
PENGERTIAN RESEP
 Resep merupakan permintaan tertulis dari seorang dokter
(dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter
hewan) yang ditujukan kepada seorang apoteker (Apotek,
IFRS, Puskesmas) untuk menyediakan dan memberikan
obat kepada pasien sebagai hubungan profesional antara
dokter, apoteker, dan pasien.
3
 Lembaran resep umumnya berbentuk empat persegi panjang
Ukuran ideal : panjang 15-20 cm, lebar 10-12 cm
 Resep (Lembar Permintaan Obat) oleh Bidan sesuai
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
900/MENKES/SK/VII/2002 tentang REGISTRASI DAN
PRAKTEK BIDAN, yaitu Formulir VI

Quotations are commonly
printed as a means of
inspiration and to invoke
philosophical thoughts
from the reader.

4
TUJUAN PENULISAN
RESEP
• Memudahkan dokter dalam
pelayanan kesehatan di bidang
farmasi
• Meminimalkan kesalahan dalam
pemberian obat
• Terjadi kontrol silang (cross
check) dalam pelayanan
kesehatan di bidang farmasi 5

• Instalasi farmasi/apotek rentang


waktu bukanya lebih panjang
dalam pelayanan farmasi
dibandingkan praktek dokter
• Meningkatkan peran dan
tanggungjawab dokter dalam
pengawasan distribusi obat
kepada masyarakat
TUJUAN
PENULISAN RESEP

• Pemberian obat lebih rasional


dibandingkan dispensing, dokter
bebas memilih obat secara tepat,
ilmiah, dan selektif
• Pelayanan berorientasi kepada
pasien (patient oriented)
6
• Sebagai medical record yang
dapat dipertanggungjawabkan,
sifatnya rahasia
UNSUR RESEP
 INSCRIPTIO : berisikan identitas dokter penulis
resep, SIP (Surat Ijin Praktek) dokter, alamat
dokter, kotatanggal penulisan resep, dan tanda "
R/"
7
 PRAESCRIPTIO : berisikan inti resep yang terdiri
dari : nama obat, bentuk sediaan obat, jenis obat,
jumlah obat
 SIGNATURA : berisikan petunjuk pemakaian
obat, nama pasien, umur pasien, BB (berat badan)
pasien, alamat pasien
 SUBSCRIPTIO : tandatangan atau paraf dokter
MACAM-MACAM RESEP
OBAT
 Resep dengan  Resep dengan
tanda : tanda dapat di Contoh Resep iter 1x
 Cito : segera ulang :
 Ditulis dengan
 Urgent : penting
tulisan iter (Iteratie)
 Statim : penting 8
 Misa : iter 1x,
sekali
artinya resep dapat
 PIM : (Periculum in dilayani 2x. Bila iter
Mora) Berbahaya 2x, artinya resep
bila ditunda dapat dilayani 1+2 =
# Resep dengan tanda 3x
tersebut harus lebih  Hal ini tidak berlaku
didahulukan untuk resep
narkotiks, harus
resep baru
MACAM-MACAM RESEP
OBAT
 Resep dengan  Resep dengan
tanda Ne ite tanda dosis
ratie (N.I) = sengaja
tidak dapat di dilampaui
ulang  Jika dokter
 Dokter dapat sengaja 9
menulis di memberikan
sebelah atas obat dosis
blanko resep maksimum
tanda N.I (ps. dilampaui, maka
48 WG ayat (3); dibelakang
SK Menkes nama obatnya
No.80/Menkes/ diberi tanda seru
SK/V/1981) (!)
TANDA KHUSUS OBAT
 Penggolongan obat menurut
Permenkes No.917 tahun 1993,
diperbaiki dengan Permenkes RI
Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000
Penggolongan obat dimaksudkan
untuk peningkatan keamanan dan 10
ketepatan penggunaan serta
pengamanan distribusi
 Penggolongan obat : obat bebas,
obat bebas terbatas, obat wajib
apotek, obat keras, psikotropika,
dan narkotika
OBAT BEBAS
1

 Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di


pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.
 Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat 11

bebas adalah lingkaran hijau dengan garis


tepi warna hitam .
OBAT BEBAS TERBATAS
▹ Obat bebas terbatas adalah obat yang
sebenarnya termasuk objat keras tetapi
masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa 12

resep dokter, dan disertai dengan tanda


peringatan
▹ Tanda khusus pada kemasa dan etiket obat
bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan
garis tepi warna hitam
OBAT BEBAS TERBATAS
▹ Khusus obat terbatas, selain terdapat tanda
khusus lingkaran biru, diberi pula tanda
peringatan untuk aturan pakai obat, karena
hanya dengan takaran dan kemasan tertentu obat 13
ini aman digunakan untuk pengobatan sendiri
▹ Tanda peringatan tersebut berupa persegi
panjang dengan huruf putih pada dasar hitam
yang terdiri dari 6 macam yaitu P No. 1, P No.2,
P No. 3, P No. 4, P No.5, dan P No. 6
OBAT KERAS DAN
PSIKOTROPIKA
• Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di
apotek dengan resep dokter
• Obat psikotropika adalah obat keras baik ilmiah
maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat
14
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku
• Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah
huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi
berwarna hitam
OBAT NARKOTIKA
• Obat narkotika adalah obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan 15
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan menimbulkan ketergantungan
• Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat
narkotika adalah (+) dalam lingkaran putih
dengan garis tepi berwarna merah
OBAT BERLABEL DAN TIDAK
BERLABEL
▹ Obat berlabel adalah obat yang disertai
informasi dari dokter dan farmasi tentang
penggunaan obat yang benar pada wadah atau
botol obatnya 16
KOMPONEN LABEL OBAT
Nama dagang/generik
Nama, alamat pabrik
Komposisi
Aturan pakai
No. Registrasi, contoh : Depkes RI : DTL 123456789012 (15 digit)
No. Batch/kode produksi
17
Expired Date / Kadaluwarsa
OBAT OFF LABEL
 Obat off label merupakan obat yang
digunakan untuk suatu indikasi
yang belum disetujui
 Bebrapa dokter menggunakan obat
off label untuk menangani indikasi
tertentu, seperti pada ibu menyusui 18
misalnya,
- domperidone (obat anti mual)
diresepkan untuk ibu yang sedikit ASI
nya
 Badan pengawasan obat dan
makanan Amerika (FDA) sendiri
tidak melarangnya, namun tetap
memberikan warning
ASPEK LEGAL
(KEWENANGAN
BIDAN)
ASPEK LEGAL (KEWENANGAN BIDAN)
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
900/MENKES/SK/VII/2002 tentang
Registrasi dan Praktik Bidan
 Bidan dalam menjalankan praktiknya 20

berwenang untuk memberikan pelayanan


yang meliputi :
 Pelayanan kebidanan
 Pelayanan keluarga berencana
 Pelayanan kesehatan masyarakat
PELAYANAN KEBIDANAN
(PADA IBU)
 Penyuluhan dan konseling
 Pemeriksaan fisik
 Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
 Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan
abortus iminens, hiperemesis gravidarum tingkalt I, preeklamsi ringan,
dan anemia ringan
21
 Pertolongan persalinan normal
 Pertolongan persalinan abnormal, yang mencakup letak sungsang, partus
macet kepala di dasar panggul, KPD tanpa infeksi, perdarahan post
partum, laserasi jalan lahir, distosia karena inersia uteri primer, postterm,
dan pre term
 Pelayanan ibu nifas normal
 Pelayanan ibu nifas abnormal (retensi plasenta, renjatan, dan infeksi
ringan)
 Pelayanan kelainan ginekologi, berupa keputihan, gangguan menstruasi
PELAYANAN KEBIDANAN
(PADA ANAK)
 Pemeriksaan bayi baru lahir
 Perawatan tali pusat
 Perawatan bayi
 Resusitasi pada bayi baru lahir 22

 Pemantauan tumbuh kembang anak


 Pemberian imunisasi
 Pemberian penyuluhan
PELAYANAN KELUARGA
BERENCANA
 Memberikan obat dan alat kontrasepsi oral, suntikan,
dan alat kontrasepsi dalam rahim, alat kontrasepsi
bawah kulit dan kondom
 Memberikan penyuluhan/konseling pemakaian
23
kontrasepsi
 Melakukan pencabutan alat kontrasepsi dalam rahim
 Melakukan pencabutan alat kontrasepsi bawah kulit
tanpa penyulit
 Memberikan konseling untuk pelayanan kebidanan,
keluarga berencana, dan kesehatan masyarakat
PELAYANAN KESEHATAN
MASYARAKAT
 Pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
ibu dan anak
 Memantau tumbuh kembang anak
 Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas 24

 Melaksanakan deteksi dini, melaksanakan pertolongan


pertama, merujuk dan memberikan penyuluhan Infeksi
Menular Seksual (IMS), Penyalahgunaan Narkotika
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) serta
penyakit lainnya
 Dalam keadaan tidak terdapat dokter yang berwewenang pada
wilayah tersebut, bidan dapat memberikan pelayanan
pengobatan pada penyakit ringan bagi ibu dan anak-anak
sesuai dengan kemampuannya.
- memberikan imunisasi
- memberikan suntikanpada penyulit kehamilan, persalinan dan nifas
- mengeluarkan plasenta secara manual
- bimbingan senam hamil 25
- pengeluaran sisa jaringan konsepsi
- episiotomi
- penjahitan luka episiotomi
- amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm
- pemberian infus
- pemberian suntikan IM uterotonika, antibiotika dan sedativa
- kompres bimanual
- versi ekstraksi gemelli pada kelahiran bayi kedua dan seterusnya
- vacum ekstraksi dengan kepala bayi di dasar panggul
- pengendalian anemi
- meningkatkan penmeliharaan dan penggunaan air susu ibu
- resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia
- penangananan hipotermia 26
- pemberian minum dengan sonde/pipet
- pemberian obat-obatan terbatas
- pemberian surat keterangan kelahiran dan kematian
▹ TERIMAKASIH...
27

Anda mungkin juga menyukai