Anda di halaman 1dari 19

PENGELOLAAN OBAT DAN ASPEK

LEGAL

DISUSUN OLEH :
ARINI RAHMATIKA (P05140118084)
D3 KEBIDANAN TK I C
DOSEN PENGAJAR : ZAMHARIRA MUSLIM
PENGELOLAAN OBAT
• Suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara
efektif dan efisien
• Merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
menyangkut aspek
perencanaan/seleksi,pengadaan,pendistribusian
dan penggunaan obat dengan memanfaatkan
sumber yang tersedia seperti tenaga,dana,sarana
dan perangkat lunak dalam upaya mencapai
tujuan yang ditetapkan
TUJUAN PENGELOLAAN OBAT
• Tersedianya obat dengan mutu yang baik,tersedia
dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan
pelayanan kefarmasian bagimasyarakat yang
membutuhkan
• Sistem pengelolaan obat dapat mempunyai
empat fungsi dasar untuk mencapai tujuan :
1.Perumusan kebutuhan atau perencanaan
(selection)
2.Pengadaan(procure ment)
3.Distribusi(distribution)
4.Penggunaan (use)
• Secara umum pengelolaan obat dapat dibagi
menjadi beberapa bagian :
1. Gudang Farmasi
2. Rumah Sakit
3. Puskesmas dan Balai Pengobatan
4. Apotik
METODE PENGELOLAAN OBAT
1.Desentralisasi
Desentralisasi atau pengelolaan obat kontrol tidak
penuh diserahkan kepada pasien atau keluarga
mendapatkan pengertian yang memadai seputar
penggunaan obat dari perawat
2.Sentralisasi
sentralisasi atau pengelolaan obat dimana seluruh
obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan
pengelolaan sepenuhnya oleh perawat.tujuannya
adalah menghindari pemborosan sehingga
kebutuhan asuhan keperawatan dapat terpenuhi
Pengelolaan Obat meliputi beberapa
kegiatan yaitu :
• 1.Perencanaan
• 2.Pengadaan
• 3.Penyimpanan
• 4.Distribusi
• 5.Pencatatan
• 6.Pelaporan
• 7.Pemusnahan
• Secara khusus pengelolaan obat dapat dibagi
menjadi beberapa bagian :
1.Pengelolaan Obat Narkotika
a)Pemesanan narkotika
b)Penyimpanan narkotika
c)Pelaporan narkotika
d)Pemusnahan narkotika
2. Pengelolaan Obat Psikotropika
a)Pemesanan psikotropika
b)Penyimpanan psikotropika
c)Pemusnahan psikotropika
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PENGELOLAAN OBAT
1. Memeriksa tas ulang kebenaran obat dan jenis
obat,jumlah obat,dan menulis ertiket dan alamat pasien
2. Sistem kartu persediaan kadang digunakan untuk
menggantikan buku besar persediaan
3. Periksa keamanan mekanisme kuncidan penerangan
lemari obat serta lemari pendingin,periksa persediaan
obat ,pemisahan antara obat untuk penggunaan oral dan
obat luar
4. Obat obat dikeluarkan dari tempat penyimpanan yang
terkunci oleh orang yang bertugas menangani persediaan
obat kepada bagian yang menangani obat itu
5. Kegiatan yang dilakukan dalam pengawasan pengeluaran
obat akan memungkinkan perawat mengetahui kapan
melakukan pemesanan ulang,mencocokkan pemakaian
obat dengan pengobatan pasien
PERAN PERAWAT DALAM
PENGELOLAAN OBAT
1.
ASPEK LEGAL OBAT
• Perawat harus mengetahui peraturan yang
mempengaruhi pelaksanaan pengobatan di
area praktik mereka
• Perawat harus tahu peran perawat dan
batasan fungsi perawat dalam pemberian obat
• Macam-macam resep obat Penggunaan obat berlabel dan tidak
berlabel Aspek legal Kewenangan bidan dalam pemberian obat
selama memberikan pelayanan kebidanan pada masa kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir, bayi dan balita Perundang-
undangan obat Resep & Aspek Legal – 2
• Resep merupakan permintaan tertulis dari seorang dokter yang
ditujukan kepada seorang untuk menyediakan dan memberikan
obat kepada. Lembaran resep umumnya berbentuk empat persegi
panjang Ukuran ideal lebar cm dan panjang cm. Resep & Aspek
Legal - 3
• Resep (Lembar Permintaan Obat) oleh Bidan sesuai Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 900/MENKES/SK/VII/
2002 Tentang REGISTRASI DAN PRAKTIK BIDAN Formulir VI Resep &
Aspek Legal – 4
• TUJUAN PENULISAN RESEP Memudahkan dokter dalam pelayanan
kesehatan di bidang farmasi. Meminimalkan kesalahan dalam
pemberian obat Resep & Aspek Legal – 5
• Inscriptio Berisikan identitas dokter penulis resep,
SIP (Surat Ijin Praktek) dokter, alamat dokter, kota,
tanggal penulisan resep dan tanda "R/". Praescriptio
Berisikan inti resep yang terdiri dari : nama obat,
bentuk sediaan obat, dosis obat, jumlah obat.
Signatura Berisikan petunjuk pemakaian obat, nama
pasien, umur pasien, BB (berat badan) pasien, alamat
pasien. Subscriptio Tanda tangan atau paraf dokter.
Resep & Aspek Legal - 6
• Resep dengan tanda : Cito Urgent Statim PIM =
Segera = Penting = Penting sekali = (Periculum in
mora) Berbahaya bila ditunda Resep dengan tanda
tersebut harus lebih didahulukan. Resep & Aspek
Legal – 7
• Resep dengan tanda dapat diulang : Ditulis
dengan tulisan iter (Iteratie). Misal: iter 1x,
artinya resep dapat dilayani 2x. Bila iter 2x,
artinya resep dapat dilayani = 3x. Hal ini tidak
berlaku untuk resep narkotika, harus resep baru.
Resep & Aspek Legal - 8
• Resep & Aspek Legal - 9
• Resep dengan tanda Ne iteratie (N.I) = tidak
dapat diulang Dokter dapat menulis disebelah
atas blanko resep tanda N.I (ps. 48 WG ayat (3);
SK Menkes No. 80/Menkes/SK/V/198 1). Resep
dengan tanda dosis sengaja dilampaui Jika dokter
sengaja memberikan obat dosis maksimum
dilampaui, maka dibelakang nama obatnya diberi
tanda seru (!). Resep & Aspek Legal - 10
• Penggolongan Obat Menurut Permenkes No.917 Tahun
1993 diperbaiki dengan Permenkes RI Nomor
949/Menkes/Per/ VI/2000. Penggolongan obat : Obat
bebas, Obat bebas terbatas, Obat wajib apotek, Obat
keras, Psikotropika dan Narkotika. Resep & Aspek Legal
- 11
• Obat bebas, adalah obat yang dijual bebas di pasaran
dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus
pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran
hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Resep & Aspek
Legal - 12
• Obat bebas terbatas, adalah obat yang sebenarnya
termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau
dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan
tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan
etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru
dengan garis tepi berwarna hitam. Resep & Aspek Legal
- 13
• Khusus untuk obat bebas terbatas, selain terdapat tanda khusus
lingkaran biru, diberi pula tanda peringatan untuk aturan pakai. Tanda
peringatan tersebut berupa empat persegi panjang dengan huruf
putih pada dasar hitam yang terdiri dari 6 macam yaitu : P No. 1; P
No. 2; P No. 3; P No. 4; P No. 5; P No. 6 Resep & Aspek Legal – 14
• Obat keras, adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan
resep dokter. Obat psikotropika, adalah obat keras baik alamiah
maupun sintetis bukan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket
adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna
hitam. Resep & Aspek Legal - 15
• Obat narkotika, adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.
Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat narkotika adalah (+)
dalam lingkaran putih dengan garis tepi berwarna merah Resep &
Aspek Legal - 16
• Obat berlabel adalah obat yang disertai informasi
dari dokter dan farmasi tentang penggunaan
obat yang benar pada wadah atau botol obatnya.
Resep & Aspek Legal - 17
• Label berarti petunjuk tulisan atau gambar pada
wadah atau pembungkus obat. Resep & Aspek
Legal - 18
• 1. Nama dagang / generik 5. No. registrasi:
contoh : Depkes RI : DTL (15 digit) 2. Nama,
alamat pabrik 6. No.batch / kode produksi 3.
Komposisi 7. Expired date / kadaluwarsa 4.
Aturan pakai Resep & Aspek Legal - 19
• Obat off label merupakan obat yang digunakan untuk suatu
indikasi yang belum disetujui. Beberapa dokter menggunakan
obat off label untuk menangani indikasi tertentu, seperti pada
ibu menyusui misalnya. Domperidone (obat antimual)
diresepkan untuk ibu yang sedikit ASI-nya. Resep & Aspek Legal
- 20
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan
Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk
memberikan pelayanan yang meliputi : Pelayanan kebidanan
Pelayanan keluarga berencana Pelayanan kesehatan
masyarakat Resep & Aspek Legal - 21
• Resep & Aspek Legal - 22
• Resep & Aspek Legal - 23
• Resep & Aspek Legal - 24
• Resep & Aspek Legal - 25
• Dalam keadaan tidak terdapat dokter yang berwenang pada
wilayah tersebut, bidan dapat memberikan pelayanan
pengobatan pada penyakit ringan bagi ibu dan anak sesuai
dengan kemampuannya. Memberikan imunisasi; Memberikan
suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan nifas;
Mengeluarkan placenta secara manual; Bimbingan senam hamil;
Pengeluaran sisa jaringan konsepsi; Episiotomi; Penjahitan luka
episiotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat II; Resep & Aspek
Legal - 26
• Amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm; Pemberian
infus; Pemberian suntikan intramuskuler uterotonika, antibiotika
dan sedativa; Kompresi bimanual; Versi ekstraksi gemelli pada
kelahiran bayi kedua dan seterusnya; Vacum ekstraksi dengan
kepala bayi di dasar panggul; Pengendalian anemi; Meningkatkan
pemeliharaan dan penggunaan air susu ibu; Resusitasi pada bayi
baru lahir dengan asfiksia; Penanganan hipotermi; Pemberian
minum dengan sonde/ pipet; Pemberian obat-obat terbatas,
Pemberian surat keterangan kelahiran dan kematian. Resep &
Aspek Legal - 27
• Resep & Aspek Legal - 28
TERIMAKASIHH  

Anda mungkin juga menyukai