Oleh :
WANTO SYAPUTRA
NPM. 1826010004
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3
A. Kesimpulan ..................................................................................7
B. Saran . ...........................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa penyebab terjadinya penyakit sifilis pada remaja?
2. Bagaimana gejala penyakit sifilis pada remaja?
3. Bagaimana cara pencegahan penyakit sifilis pada remaja?
C. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan makalah ini untuk melatih mahasiswa
dalam penulisan karya ilmiah yang baik dan benar, sedangkan secara khusus
bertujuan supaya mahasiswa dapat memahami dan menggali lebih lanjut tentang
Sifilis pada Remaja Usia 12 sampai 18 Tahun.
D. Manfaat
Pemulisan makalah ini mempunyai manfaat yaitu sebagai salah satu
sumber pembelajaran dalam penulisan karya ilmiah yang baik dan benar,
khususnya mahasiswa keperawatan dalam memahami tentang penyakit sifilis pada
remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
Gejal dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan
tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut "Peniru
Besar" karena sering dikira penyakit lainnya. Bila tidak terawat, sifilis dapat
menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung, atau otak. Sifilis
yang tak terawat dapat berakibat fatal. Orang yang memiliki kemungkinan terkena
sifilis atau menemukan pasangan seks yang mungkin terkena sifilis dianjurkan
untuk segera menemui dokter secepat mungkin. Gejala sifilis tergantung dari
stadium/fasenya. Gejala akan timbul setelah 1-13 minggu setelah terinfeksi,
dengan rata-rata 3-4 minggu setelah infeksi. Gejalanya:
1. Stadium 1: luka yang tidak nyeri pada tempat yang terinfeksi. Luka tersebut
sering kali tidak menimbulkan gejala sehinga dihiraukan dan akan membaik
dalam waktu 3-12 minggu. Setelah itu, penderita akan tampak sehat secara
keseluruhan.
2. Stadium 2: Muncul ruam-ruam kulit dalam
waktu 6-12 minggu setelah infeksi. Meskipun
tidak diobati, ruam akan hilang dalam beberapa
minggu dan akan muncul kembali ruam yang
baru beberapa minggu kemudian. Pada stadium
ini, penderita akan mengalami gejala malaise,
mual, tidak nafsu makan, dan lain-lain.
3. Stadium 3: fase laten. Penderita memasuki fase tanpa gejala selama beberapa
tahun atau berpuluh-puluh tahun
4. Stadium 4: Sifilis ini sudah tidak menular tetapi gejalanya sangat bervariasi
tergantung organ yang terkena.
C. Pencegahan
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah seseorang agar tidak
tertular penyakit sifilis. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. Tidak berganti-ganti pasangan.
2. Berhubungan seksual yang aman: selektif memilih pasangan dan
pempratikkan ‘protective sex’.
3. Menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan transfusi
darah yang sudah terinfeksi.
4. Menggunakan kondom atau pengaman, terutama mereka yang berisiko
tinggi terkena seperti pekerja seks komersil.
5. Hindari menato tubuh Anda.
6. Menjaga kebersihan organ intim.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun saran dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Remaja sebagai agen perubahan diharapkan bisa menjadi penerus bangsa
yang bermartabat.
2. Pendidikan seksual sangat penting bagi remaja, agar mereka mengetahui
bahaya- bahaya yang akan terjadi karena seks bebas.
3. Orang tua berperan penting dalam mengontrol pertumbuhan remaja,
untuk itu diharapkan orang tua lebih memperhatikan pola perkembangan
pada diri putra-putrinya yang sudah memasuki masa remaja.
Daftar Pustaka
Riyan Basofi, Moh. 2011. KTI Lindungi Remaja dari Rokok. Lumajang: MAN
Lumajang.
Siregar, R.S. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi ke-2. Jakarta:
EGC.
Tim Media KIE, dan SeBAYA-PKBI JATIM.2009. Gaul dan Sehat Kenali Diri
dan Situasimu. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.