Jamur Blok 2 2
Jamur Blok 2 2
Roslaili Rasyid
Pendahuluan
• Kondisi geografis Indonesia yang merupakan
daerah tropis dengan suhu dan kelembaban
yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya
jamur, sehingga infeksi oleh karena jamur di
Indonesia banyak ditemukan.
Terdapat ribuan spesies di alam bebas,
hanya ± 100 spesies diantaranya patogen
terhadap manusia.
Figure 12.2
Germ tube (Growing Spore)
(initial hypha)
Nuclei
Cell wall
Cytoplasm
Cross wall
Nuclei
Kecap
Tempe
Kombucha
Antibiotik
T.barbae
3.Tienea unguium
Chromoblastomycosis
Mycetomas
Sporoticosis
Fungus Destroying Leather
Figure 1. Classification of Fungi. Fungi are classified based on their ability to
reproduce sexually, asexually, by a combination of both. The different reproductive
structures places them in the appropriate category.
KLASIFIKASI
• Berdasarkan cara reproduksi dan struktur
tubuhnya, jamur diklasifikasikan menjadi 4
subdivisi, yaitu :
– Zygomycotina
– Ascomycotina
– Basidiomycotina
– Deuteromycotina / Fungi Imperfecti (jamur tidak
sempurna)
Characteristics of Fungal Hyphae:
Septate versus Coenocytic
Mycelium: Large, Visible Mass of Hyphae
seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
1. Secara aseksual
- menghasilkan spora yang berbeda-beda bentuk
dan ukurannya, biasanya uniseluler, tetapi
adapula yang multiseluler.
- Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi
sejumlah besar spora aseksual.
- Spora aseksual dapat terbawa air atau angin.
Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka
spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi
jamur dewasa
2. Reproduksi secara seksual : melalui kontak
gametangium dan konjugasi.
- Pada plasmogami : inti sel dari masing-masing
induk bersatu tetapi tidak melebur dan
membentuk dikariotik. Pasangan inti dalam sel
dikariotik atau miselium akan membelah dalam
waktu beberapa kemudian . Akhimya pada
kariogami : inti sel melebur membentuk sel
diploid yang segera melakukan pembelahan
meiosis
Generalized Life Cycle of a Fungus
Habitat
1. Habitat Tanah (Geofilik)
Menyebabkan penyakit pada manusia melalui :
a. Inhalasi ( Pernafasan ) : Jamur ini masuk kedalam tubuh
manusia melalui pernafasan, sehingga biasanya
menyebabkan penyakit pada organ dalam (Mikosis
Sistemik). Contoh : Aspergillosis
paru, Histoplasmosis, Cryptococosis, Blastomyces
b. Traumatik / luka / lesi : Jamur ini masuk kedalam tubuh
manusia karena adanya luka, dan dapat menyebabkan
penyakit pada Mikosis Subcutan. Contoh : Cladosporium
corioni, Phialospora verukosa
c. Kontak kulit : Jamur ini pathogen pada manusia karena
kontak antara kulit sehingga menyebabkan Mikosis
Superfisial(Jamur Kulit). Contoh : Malazezia furfur /
panu, Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton
• 2. Habitat hewan (Zoofilik)
Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui
kontak kulit dengan hewan, menyebabkan Mikosis
Superfisial. Contoh
: Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton