Anda di halaman 1dari 24

Referat THT

2019

HIPERTROFI TONSIL
Oleh :
Nurul Hildayanti Ilyas
Pembimbing:
dr. Faridah Muhammad Sp.THT

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
Pendahuluan
Tonsil adalah organ dari jaringan limfoid yang berlokasi
di dinding lateral orofaring. Bersama dengan adenoid,
tonsil membentuk cincin Waldeyer, yaitu cincin
jaringan limfoid yang ditemukan di faring.

Hipertrofi tonsil adalah pembesaran disebabkan oleh


berbagai faktor, termasuk patogen, alergi, proses
inflamasi dan proliferasi neoplastik.
ANATOMI
Vaskularisasi
HISTOLOGI
FISIOLOGI

• Tonsil merupakan organ limfatik sekunder yang


diperlukan untuk diferensiasi dan proliferasi
limfosit .Tonsil mempunyai 2 fungsi utama yaitu:
• Menangkap dan mengumpulkan benda asing
dengan efektif.
• Tempat produksi antibodi yang dihasilkan oleh
sel plasma yang bersal dari diferensiasi limfosit
B.
HIPERTROFI TONSIL
• Hipertrofi tonsil adalah pembesaran pada daerah
tonsil yang dapat disebabkan oleh akibat infeksi,
respons inflamasi kronis, atau neoplasma.

• Hipertrofi tonsil dapat ditemukan pada penyakit-


penyakit seperti Tonsilitis akut, tonsilitis kronik,
maupun pada keganasan tonsil.
Ukuran Tonsil dinilai dari skala 0 (tidak
ada tonsil) sampai 4 (kissing tonsil):

T1 T2

T3 T4
Tonsilitis

Tonsilitis adalah peradangan tonsil platina yang


merupakan bagian dari cincin Waldeyer.
Penyebaran infeksi melalui udara (air borne
droplets), tangan, ciuman.

1. Tonsilitis Akut
2. Tonsilitis Kronis
Tonsilitis Akut
• Tonsilitis akut disebabkan oleh kuman grup A
Streptokokus beta hemolitikus, pneumokokus,
Streptokokus viridans dan streptokokus
piogenes. Tonsilitis ini sering terjadi pada anak –
anak. Masa inkubasi 2-4 hari.
• Gejala : sakit tenggorokan dan nyeri pada saat
menelan (disfagia), demam, malaise, otalgia,
penderita dapat menolak untuk minum atau
makan melalui mulut.
• Gambaran Klinis:
• Terapi pada tonsilitis akut:
- Istirahat, minum cukup.
- Antibiotik
- Antipiretik
- Obat kumur
Tonsilitis Kronik
• Tonsilitis kronis adalah peradangan tonsil yang
menetap sebagai akibat infeksi akut atau
subklinis yang berulang. Kuman penyebabnya
sama dengan tonsillitis akut tetapi kadang
kuman berubah menjadi kuman golongan gram
negatif.
• Gejala: Nyeri tenggorokan dan nyeri menelan
yang dirasakan lebih dari 4 minggu dan kadang
menetap. Rasa kering ditenggorokan dan nafas
berbau.
• Gambaran Klinis :
• Terapi pada tonsilitis kronis:
- Menjaga higiene mulut dengan obat kumur.
- Antibiotik.
- Pembedahan (Tonsilectomi).
Tumor Ganas Tonsil
• Tumor ganas tonsil termasuk bagian dari tumor
orofaring disamping tumor dasar lidah, dinding
faring dan palatum molle. Tumor ini sangat
jarang terjadi. Di Amerika insiden tumor ini
hanya 0,8 per 100.000 penduduk. Dibagian THT
RSCM angka kejadian tumor tonsil ini banyak
ditemukan pada usia dekade 4-6, 54% pada laki-
laki dan 46% pada perempuan.
• Tumor ganas tonsil merupakan tumor ganas di
saluran nafas bagian atas yang umumnya berasal
dari epitel dan jaringan limfoid. Secara
histopatologi terdapat tiga bentuk keganasan
tonsil yang dapat dikenali:
1. Karsinoma sel skuamosa
2. Limfoma malignum
3. Tumor kelenjar liur yang berasal dari kelenjar
liur mino dipalatum mole, uvula atau kapsul
tonsil.
• Gejala klinis yang didapatkan pada stadium permulaan tidak
jelas dan tidak khas. Gejala sering ditemukan ialah rasa seperti
benda asing ditenggorok karena pembesaran kelenjar tonsil
yang biasanya unilateral, rasa nyeri ditenggorok bila tumor
sudah menginfiltrasi daerah sekitarnya.
• Diagnosis keganasan tonsil dapat ditegakkan
berdasarkan:
-Anamnesis
-Pemeriksaan fisis
-Pemeriksaan penunjang : CT-Scan, MRI,
pemeriksaan patologi anatomi dan hasil biopsy
jaringan tonsil.
Penentuan Stadium: Sub. bagian onkologi THT FKUI RSCM penentuan
stadium dan pengobatan tumor ganas tonsil merujuk berdasarkan guidelines
yang dikeluarkan National Comprehensive Cancer Network (NCCN) tahun
2011
Stadium Tumor
• Pengobatan:
Pada Tumor ganas tonsil dilakukan berdasarkan
protocol NCCN tahun 2006. Ada 3 modalitas
pengobatan yang dapat dilakukan yaitu:
• Stadium I dan II:
operasi ekstirpasi tumor + radiasi
• Stadium III dan IV yang operable:
operasi + kemoterapi + radiasi
Kesimpulan :
• Hipertrofi tonsil dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, termasuk patogen, alergi, proses inflamasi dan
proliferasi neoplastik. Biasanya, ditemukan
pembesaran yang bilateral atau unilateral, amandel
atau adenoid yang diamati meningkat secara signifikan
pada remaja atau dewasa muda. Gejala hipertrofi
tonsil cukup khas. Dalam kasus hipertrofi adenoid dan
tonsil, saluran pernapasan melalui hidung terganggu.
Hal ini menyebabkan, pasien bernafas melalui mulut,
mendengkur, dan terkadang apnea pada saat tidur.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai