Anda di halaman 1dari 25

PSIKOTERAPI

DINAMIK

Oleh:
Dr. Sylvia D. Elvira, SpKJ (K)

1
LATAR BELAKANG
 Psikoterapi merupakan salah satu modalitas
terapi yang terandalkan bagi seorang psikiater
 Kemampuan melakukan psikoterapi tak
tergantikan oleh dokter spesialis lain
 Psikoterapi dalam arti luas
 Psikoterapi dinamik merupakan salah satu jenis
psikoterapi yang harus dimiliki oleh psikiater
 Walau nantinya bukan merupakan terapi pilihan,
seorang psikiater harus mendapat gambaran
psikodinamik seorang pasien pada pertemuan
pertama menentukan jenis psikoterapi yang
akan diberikan.

2
LATAR BELAKANG (2)

 Pada pertemuan pertama, sudah harus


diketahui gambaran: karakter pasien, ego-
strength, kohesi self, relasi obyek  tentukan
psikoterapi dinamik atau non dinamik
 Psikoterapi dinamik merupakan dasar
psikoterapi yang ada  prinsip-prinsip harus
diketahui
 Memahami pengaruh masa perkembangan dini
secara klinis, dengan membentuk therapeutic
alliance, menggunakan therapeutic listening,
serta teknik-teknik lain yang ada.
3
LATAR BELAKANG (3)

 Dalam psikoterapi dinamik modern, gejala bukan tanda


malfungsi melainkan suatu solusi atau hasil
kompromi.
 Gejala klinis: mencerminkan perilaku pasien dalam
menghadapi kehidupan
 Bila ingin menyembuhkan jiwa (the mind) atau mencari
jalan untuk itu  pahami hal2 yang pengaruhi seseorang
sejak dini hingga kini.
 Bila hanya hilangkan gejala tanpa mengetahui makna 
psikoterapi hanya efektif bagi yang berpotensi sehat
atau integrasi self-nya baik.
 Pada orang yg berpotensi sakit  psikoterapi tak
bekerja optimal. Kadang tampak perubahan  hanya
adaptasi. Jadi bila tak dapat perbaiki integrasi self-nya 
cari yg terbaik agar pasien dapat beradaptasi dalam
kehidupannya
4
LATAR BELAKANG (4)

 Psikoterapi dinamik menggarap:


- hal-hal yang sadar dan rasional
- nirsadar dan irasional
- harapan-harapan (wishes)
- keinginan (desire)
- ketakutan-ketakutan (fears)
- bahaya-bahaya nirsadar

5
Tujuan umum
Sesudah menyelesaikan modul ini, peserta
diharapkan:
telah memiliki pengetahuan dasar
psikoterapi dinamik dan ketrampilan
melakukan psikoterapi dinamik terhadap
pasien-pasien gangguan jiwa

6
Tujuan khusus
Setelah mengikuti modul ini, peserta diharapkan
dapat:
 Menjelaskan prinsip-prinsip psikoterapi dinamik
 Mengenali indikasi dan kontra-indikasi
psikoterapi dinamik
 Mengenal dan dapat menggunakan perasat
psikoterapi dinamik (dari yang ekspresif hingga
yang suportif), antara lain interpretasi,
konfrontasi, afirmasi, reassurance, nasihat.

7
Tujuan khusus (2)
 Menjelaskan dan melakukan hal-hal yang
penting pada pertemuan/sesi pertama dengan
pasien (apa yang dilihat dan diobservasi,
menyimpulkan dan merumuskan hasil
pengamatan, mendengar dan memberi respons
dengan tepat)
 Mampu mengelola dan memelihara hubungan
kerja terapeutik (menenteramkan pasien,
memberi contoh dan insentif, memberi
penerangan, nasihat, pandangan, teguran dsb;
mengenal, mengerti dan mengelola afek dan
emosi)

8
Metode pengajaran
 Kuliah
 Tugas baca
 Diskusi kelompok
 Ilustrasi dengan kasus kertas/aktual
 Membuat protokol wawancara pasien-pasien yang
diperiksa di klinik.
 Evaluasi:
kuesioner awal dan tengah, ujian tulis (MCQ dan Essay),
daftar tilik penilaian ketrampilan
 Waktu : 16 Sesi a 2 jam pelajaran (@ 45 menit) untuk
teori
4 sesi a 1 jam pelajaran untuk supervisi di klinik

9
Garis besar pelatihan (course outline)
Psikoterapi Dinamik
 Sesi ke 1: 90 menit
 Tujuan kegiatan:
 Mengerti psikoterapi dalam pekerjaan seorang
psikiater
 Memahami jenis-jenis psikoteraspi
 Memahami prinsip-prinsip psikoterapi dinamik
 Metode belajar/mengajar
 Kuliah, diskusi/tanya jawab
 Sumber/bahan:
 LCD, hand-outs, makalah rangkuman literatur

10
Garis besar pelatihan
 Sesi ke 2 : 90 menit
 Tujuan kegiatan:
 Menjelaskan pentingnya wawancara awal :
apa yang dilihat pada pasien
 Memahami tentang observasi dan merumuskan hasil
pengamatan
 Metode belajar/mengajar:
 Kuliah/diskusi/tanya jawab
 Sumber/bahan:
 LCD, hand-outs, protokol wawancara peserta didik,
makalah rangkuman literatur.

11
Garis besar pelatihan
 Sesi ke 3: 90 menit
 Tujuan kegiatan:
 Menjelaskan dan memahami pentingnya kata-kata
kunci (key words)
 Memahami pentingnya mendengar dengan saksama
(therapeutic listening)
 Metode belajar/mengajar:
 Kuliah/diskusi/tanya jawab
 Sumber/bahan:
 LCD, hand-outs, protokol wawancara peserta didik,
makalah rangkuman literatur.

12
Garis besar pelatihan
 Sesi ke 4 dan 5: 180 menit
 Tujuan kegiatan:
 Menjelaskan dan memahami pentingnya kata-kata kunci (key
words)
 Memahami pentingnya mendengar dengan saksama
(therapeutic listening)
 Memahami mendengar dan memberi respons
 Metode belajar/mengajar:
 Kuliah/diskusi/tanya jawab
 Sumber/bahan:
 LCD, hand-outs, protokol wawancara peserta didik, makalah
rangkuman literatur.

13
Garis besar pelatihan
 Sesi ke 6 dan 7: 180 menit
 Tujuan kegiatan:
 Memahami adanya resistensi, manifestasi klinis dan
jenis-jenismya pada pasien, resistensi dalam pola
perilaku
 Metode belajar/mengajar:
 Demonstrasi kasus kertas/aktual
 Melakukan asesmen tahapan perkembangan
 Sumber/bahan:
 LCD, hand-outs, protokol wawancara peserta didik,
makalah rangkuman literatur.

14
Garis besar pelatihan

 Sesi ke 8 dan 9: 180 menit


 Tujuan kegiatan:
 Memahami transferensi sebagai resistensi
 Memahami resistensi terapis dan kontratransferensi
 Metode belajar/mengajar:
 Demonstrasi kasus kertas/aktual
 Melakukan asesmen tahapan perkembangan
 Sumber/bahan:
 LCD, hand-outs, protokol wawancara peserta didik,
makalah rangkuman literatur.

15
Garis besar pelatihan
 Sesi ke 10-11: 180 menit
 Tujuan kegiatan:
 Memahami cara mengelola wawancara dan
memelihara hubungan kerja terapeutik:
penenteraman, memberi contoh dan
insentif, memberi penerangan, bujukan, teguran
 Metode belajar/mengajar:
 Demonstrasi kasus kertas/aktual
 Melakukan asesmen tahapan perkembangan
 Sumber/bahan:
 LCD, hand-outs, protokol wawancara peserta didik,
makalah rangkuman literatur.

16
Garis besar pelatihan
 Sesi ke 12: 90 menit
 Tujuan kegiatan:
 Memahami mengelola wawancara dan memelihara
hubungan kerja terapeutik:
penerangan dan nasihat yang berlebih, pandangan
dalam tanya-bertanya terapis-pasien,
 Metode belajar/mengajar:
 Demonstrasi kasus kertas/aktual
 Melakukan asesmen tahapan perkembangan
 Sumber/bahan:
 LCD, hand-outs, protokol wawancara peserta didik,
makalah rangkuman literatur.

17
Garis besar pelatihan
 Sesi ke 13: 90 menit
 Tujuan kegiatan:
 Memahami mengelola wawancara dan memelihara
hubungan kerja terapeutik:
kehangatan dan empati,
kepribadian terapis dan penyembuhan emosional,
mengelola afek dan emosi
 Metode belajar/mengajar:
 Demonstrasi kasus kertas/aktual
 Melakukan asesmen tahapan perkembangan
 Sumber/bahan:
 LCD, hand-outs, protokol wawancara peserta didik,
makalah rangkuman literatur.
18
Garis besar pelatihan
 Sesi ke 14: 90 menit
 Tujuan kegiatan:
 Pasien bertanya – terapis menyambut:
menyambut pertanyaan pasien dalam situasi
psikoterapi

 Metode belajar/mengajar:
 Demonstrasi kasus kertas/aktual
 Melakukan asesmen tahapan perkembangan
 Sumber/bahan:
 LCD, hand-outs, protokol wawancara peserta didik,
makalah rangkuman literatur.

19
Garis besar pelatihan
 Sesi ke 15: 90 menit
 Tujuan kegiatan:
 Membaca riwayat dan membangun harapan:
seberapa “dalam” kita mengenal pasien, belajar
“bahasa” yang dipakai pasien, khasiat terapeutik
psikoterapi
 Metode belajar/mengajar:
 Demonstrasi kasus kertas/aktual
 Melakukan asesmen tahapan perkembangan
 Sumber/bahan:
 LCD, hand-outs, protokol wawancara peserta didik,
makalah rangkuman literatur.

20
Garis besar pelatihan

 Sesi ke 16: 90 menit


 Tujuan kegiatan:
 Rangkuman
 Ujian tulis
 Sumber/bahan:
 Soal MCQ, essay, protokol wawancara
peserta didik.

21
Simpulan
 Psikoterapi merupakan salah satu modalitas
terapi yang terandalkan bagi seorang psikiater
 Kemampuan melakukan psikoterapi tak
tergantikan oleh dokter spesialis lain
 Psikoterapi dinamik merupakan salah satu jenis
psikoterapi yang harus dimiliki oleh psikiater
 Walau nantinya bukan merupakan terapi pilihan,
seorang psikiater harus mendapat gambaran
psikodinamik seorang pasien pada pertemuan
pertama menentukan jenis psikoterapi yang
akan diberikan.

22
Simpulan (2)
 Psikoterapi dinamik merupakan dasar psikoterapi
yang ada  prinsip-prinsip harus diketahui
 Penting memahami pengaruh masa perkembangan
dini secara klinis:
membentuk therapeutic alliance,
menggunakan therapeutic listening, teknik-teknik
lain yang ada (interpretasi, konfrontasi, persuasi,dll)
 Fenomena-fenomena lain yang penting: resistensi
(pada pasien dan terapis), menyambut pertanyaan
pasien dalam situasi terapi

23
Referensi
 D B Lubis dan SD. Elvira, Buku Penuntun Wawancara
psikodinamik dan psikoterapi Jakarta, Balai Peberbit
FKUI, 2005.
 Gabbard, G.O Psychodynamic Psychiatry in Clinical
Practice 3rd ed. Washington DC,London, American
Psychiatric Press. 2000
 Gabbard G.O Longterm Psychodynamic
Psychotherapy: A Basic Text. American Psychiatric
Press. Inc. 2nd Ed. 2004
 Elvira SD. Kumpulan Makalah Psikoterapi, Jakarta
Balai Peberbit FKUI, 2005.
 Lubis DB Wawancara Psikiatrik, dalam Pengantar
Psikiatri Klinik, Balai Penerbit FKUI, 1993 58-9, 97,
106, 112.

24
Terima kasih

25

Anda mungkin juga menyukai