Anda di halaman 1dari 16

SEMINAR PROPOSAL

GAMBARAN PENGETAHUAN PENYAKIT DERMATOFITOSIS


PADA PEKERJA TAHU DI KOTA BANDA ACEH
TAHUN 2017

Oleh:
RISMAYATI
14171071

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
2017
LATAR BELAKANG

RSUP Prof. Dr. D.


Kandou Manado
2012 : 65 kasus

RSUP Prof. Dr. D.


Kandou Manado
2013 : 153 kasus

RSUDZA
2012-2013
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah ’’Bagaimana Gambaran Pengetahuan Penyakit
dermatofitosis pada Pekerja Tahu di Kota Banda Aceh 2017.

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui pengetahuan pekerja
Tujuan Umum : tahu di Kota Banda Aceh tentang
pengertian penyakit Dermatofitosis.
Adapun tujuan dari penelitian ini 2. Untuk mengetahui pengetahuan pekerja
adalah untuk mengetahui gambaran tahu di Kota Banda Aceh tentang
pengetahuan penyakit dermatofitosis penyebab penyakit Dermatofitosis.
pada pekerja tahu di Kota Banda Aceh 3. Untuk mengetahui pengetahuan pekerja
2017. tahu di Kota Banda Aceh tentang gejala
penyakit Dermatofitosis.
4. Untuk mengetahui pengetahuan pekerja
tahu di Kota Banda Aceh tentang
pencegahan penyakit Dermatofitosis.
MANFAAT PENELITIAN

Bagi Peneliti

Bagi Instansi Pendidikan

Bagi Responden

Bagi Peneliti Lain


TINJAUAN PUSTAKA
.

Dermatofitosis adalah penyakit jamur pada


jaringan yang mengandung zat tanduk,
seperti kuku, rambut, dan stratum korneum
pada epidermis, yang disebabkan oleh
golongan jamur dermatofita.
Nama Penyakit Infeksi/ciri tertentu* Jamur Penyebab

Tinea kapitis Kulit dan rambut kepala Microsporum (beberapa


spesies) Trichophyton
(beberapa spesies kecuali T. consentricum)

Tinea favosa * Secara klinis berbentuk skutula dan T. schoenleinii T. violaceum (jarang) M. gypseum
berbau seperti tikus (mousy odor)
(jarang)

Tinea barbae Dagu dan jenggot T. mentagrophytes, T. rubrum, T. violaceum, T.


verrucosum, T. megninii, M. canis

Tinea korporis Pada permukaan kulit yang tidak berambut T. rubrum, T. mentagrophytes, M. audouinii, M. canis
kecuali telapak tangan, telapak kaki, dan
bokong.

Tinea imbrikata *Susunan skuama yang konsentris T. concentricum

Tinea kruris Bokong, genitalia, area pubis, perineal dan E. floccosum T. rubrum
perianal T. m entagrophytes

Tinea pedis Pada kaki T. rubrum T. mentagrophytes E. floccosum

Tinea manuum tangan T. rubrum E. floccosum T. mentagrophytes

Tinea unguium kuku jari tangan dan jari kaki T. rubrum, T. mentagrophytes

Tabel 1. Klasifikasi Dermatofitosis Berdasarkan Lokasi atau Ciri Tertentu dan Jamur Penyebabnya.
Gejala Klinis

Penderita merasa gatal dan kelainan berbatas tegas.


Bagian tepi lesi lebih aktif dari pada bagian tengah
( ekzema marginatum).
Disease Pengobatan topikal Pengobatan sistemik
Tinea captis Hanya sebagai terapi adjuvant Dewasa :
Selenium sulfide 1% atau 2.5% Griseofulvin, 20-25 mg/ kg/ hari x 6-8 minggu
Zinc pyrithione 1% atau 2% Terbinafine, 250 mg/hari x 2-8 minggu
Povidine iodine 2.5% Itraconazole,5 mg/kg/hari x 3 minggu
Ketoconazole 2% Anak:
Terbinafine, 3-6 mg/kg/day x 2-8 minggu
Obat lainnya sama seperti diatas.

Tinea barbae Hanya sebagai terapi adjuvant Griseofulvin, 1g/hari x 6 minggu


Topikal antifungal Terbinafine, 250 mg/hari x 2-4 minggu
Itraconazole, 200 mg/hari x 2-4 minggu
Fluconazole, 200 mg/hari x 4-6 minggu
Tinea korporis/ kruris Allylamines Dewasa :
Imidazoles Terbinafine, 250 mg/hari x 2-4 minggu
Tolnaftate Itraconazole, 100 mg/hari x 1 minggu
Butenafine Fluconazole, 150-300 mg/minggu x 4-6 minggu
Ciclopirox Griseofulvin, 500 mg/hari x 2-4 minggu
Anak :
Terbinafine, 3-6 mg/kg/hari x 2 minggu
Itraconazole, 5 mg/kg/hari x 1 minggu
Griseofulvin, 10-20 mg/kg/hari x 2-4 minggu

Tinea pedis/ manuum Allylamine Dewasa :


Imidazoles Terbinafine, 250 mg/hari x 2 minggu
Ciclopirox Itraconazole, 200 mg 2 kali sehari x 1 minggu
Benzylamine Fluconazole, 150 mg/minggu x 3-4 minggu
Tolnaftate Anak :
Undecenoic acid Terbinafine, 3-6 mg/kg/ hari x 2 minggu
Itraconazole, 5 mg/kg/hari x 2 minggu

Tabel 2. Pengobatan Dermatofitosis.


KERANGKA TEORI
Faktor-faktor yang
Tingkat pengetahuan: mempengaruhi
 Tahu pengetahuan:
 Memahami  Pendidikan
 Aplikasi
Penyakit  Pekerjaan
 Analisis
Dermatofitosis  Umur
 Sintesis  Minat
 Evaluasi  Pengalaman
 Kebudayaan
 Informasi

Pekerja Tahu

Dermatofitosis
 Pengertian
 Etiologi
 Klasifikasi
 Patogenesis
 Gambaran Klinik
 Pemeriksaan
penunjang
 Penatalaksanaan
KERANGKA KONSEP
Variabel Independen Variabel Dependen

Gambaran Pengetahuan
Pekerja Tahu Penyakit Dermatofitosis
DEFINISI OPERASIONAL

Skala
Definisi Hasil
No Variabel Alat Ukur Cara Ukur Ukur
Operasional Ukur

1 Independent : Merupakan salah satu faktor yang Kuesioner Pemberian Baik Ordinal
Gambaran mempengaruhi terbentuknya sikap kuesioner kurang
pengetahuan seseorang. pada
responden

2 Dependent : Penyakit infeksi kutan yang Kuesioner Pemberian Baik Ordinal


Penyakit menyerang jaringan yang kuesioner kurang
dermatofitosis mengandung keratin pada
responden
DESAIN PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan
mengidentifikasi Gambaran Pengetahuan Pekerja Tahu Terhadap Penyakit
Dermatofitosis di Kota Banda Aceh 2017.

POPULASI
Seluruh pekerja tahu di Kota Banda Aceh yang berjumlah 26 orang.

SAMPEL
Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dihitung
berdasarkan rumus slovin sampelnya berjumlah 21 orang.
1. Kriteria Inklusi
Pekerja Tahu di Kota Banda Aceh (Batoh, Ateuk Jawo, Setui).
Bersedia menjadi responden.
2. Kriteria Eksklusi
Responden yang tidak hadir dalam penelitian.
Responden yang tidak mengisi seluruh pertanyaan yang ada pada kuesioner.
WAKTU PENELITIAN

1. Konsultasi judul penelitian: bulan November 2016


2. Konsultasi dan penyusunan proposal penelitian: bulan
Desember tahun 2016 sampai bulan Januari 2017
3. Pengambilan data awal: bulan Januari 2017
4. Seminar proposal: bulan Januari 2017
5. Penelitian ini direncanakan: bulan Maret tahun 2017
sampai bulan Juni tahun 2017.
ALUR PENELITIAN
Surat izin dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Abulyatama Banda Aceh

Peneliti mengajukan surat izin penelitian ke


pihak pekerja tahu

Uji validitas kuesioner

Peneliti melakukan pengambilan sampel dari


populasi yang sesuai kriteria

Melakukan pengisian kuesioner

Peneliti melakukan pengumpulan data

Pengolahan data

Analisis data
RANCANGAN PENGOLAHAN DATA

1. Editing, yaitu memeriksa kembali data untuk menjamin kelengkapan dan


kebenaran data untuk menghindari terjadinya kesalahan.
2. Coding, yaitu pemberian kode pada data untuk memudahkan pengolahan
data.
3. Tabulating, yaitu data dikelompokkan berdasarkan kriterianya dan
ditampilkan dalam bentuk tabel.
4. Cleaning, yaitu mengevaluasi kembali data untuk menghindari terjadinya
kesalahan dan mengkoreksinya sebelum dilakukan analisis data.

RANCANGAN ANALISA DATA

1. Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan proses pengolahan data yang bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan setiap variabel penelitian.
TERIMA KASIH

Kepada :
Dr. Rizky Kurniawan, Sp. KK (Pembimbing I)
Dr. Elfa Wirdani Fitri, Sp. KK (Pembimbing II)
Dr. Ratih Ayu Atika (Penguji)

Anda mungkin juga menyukai