Anda di halaman 1dari 38

Departemen/KSM Dermatologi dan Venerologi

DERMATOFITOSIS
1. D S K G E D E V I C S I L I A M A H A M B A R A
2. K A D E K K A R M I N I P U T R I
3. P I VA R A M A N N A D O R A I
Klasifikasi Mikosis Dermatofitosis
Profunda Superfisial Penyakit infeksi jamur pada jaringan yang
• Misetoma • Dermatofitosis mengandung zat tanduk (stratum korneum
• Sporotrikosis • Non Dermatofitosis pada epidermis, rambut dan kuku).
• Kromomikosis biasanya disebabkan oleh golongan jamur
• Zigomikosis dermatofita
Etiologi:
- Microsporum, sp
- Trichophyton, sp
- Epidermophyton, sp
Predisposisi
Temperatur tinggi
Kelembaban tinggi
Pekerjaan, sering berkontak dengan tanah, air, binatang
Jenis kelamin
Umur
Pakaian berlapis/ tidak menyerap keringat
Higiene dan gizi kurang
Sistem imun tubuh
Adanya penyakit dasar
Pengobatan
Klasifikasi Dermatofitosis

Tinea Kapitis
Tinea Barbae
Tinea Kruris
Tinea Korporis
Tinea Pedis
Tinea Manus
Tinea fasialis
Tinea Unguinum
TINEA KAPITIS

Infeksi jamur pada kulit dan rambut kepala yang ditandai


dengan lesi bersisik, kemerahan, dan kadang-kadang
terjadi gambaran klinis yang lebih berat yang disebut
kerion.
Etiologi: MicrosporumTrichophyton,
Ada 3 gambaran khas pada Tinea Kapitis :
◦ Gray patch ringworm,
◦ Black dot ringworm, dan
◦ Kerion
Pemeriksaan penunjang Kriteria Diagnosis

Lampu wood Berdasarkan klinis


Pemeriksaan KOH 20 persen Pemeriksaan penunjang ; KOH 20 persen
dengan baku emas kultur jamur
Kultur jamur
Diagnosis Banding Terapi
Dermatitis seboroik Griseovulvin dosis ;
• Microsize ; 500 mg/hari selama 4-
Alopesia areata 8 minggu atau
Trikotilomania • Anak usia ˃2 tahun 15-20
mg/kbBB/hari selama 6-12
folikulitis minggu
TINEA FASIALIS
Lokasi kulit wajah yang tidak berambut
Diagnosis TERAPI

Anamnesis dan gejala klinis • TOPIKAL


• Ketokonazol 2 persen krim, 2 kali
Laboratorium
sehari
 Pemeriksaan langsung dengan • Mikonazol 2 persen krim, 2 kali
KOH 10-20 % sehari
 Pemeriksaan Lampu wood (lesi
tampak warna hijau) • SISTEMIK
• Ketokonazol 1x200 mg/hari selama
2 minggu
TINEA KORPORIS

Etiologi: T.rubrum, T. violaceum, T.


mentagrophytes (trikopiton,
epidermopiton)
Gejala: rasa gatal terutama saat
berkeringat
Lokasi: anggota gerak atas, dada,
punggung dan anggota gerak bawah
Efloresensi: makula/plak
eritema/hiperpigmentasi batas tegas
dengan tepi aktif dan central healing.
Makula yang berdekatan dapat
bergabung membentuk pola polisiklik.
DIAGNOSIS BANDING PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dermatitis numularis • LAMPU WOOD
• KOH 10 persen
Psoriasis vulgaris
• Kultur jamur
Dermatitis kontak alergi
Kriteria Diagnosis TERAPI

Berdasarkan klinis • TOPIKAL


• Ketokonazol 2 persen krim, 2 kali sehari
Pemeriksaan penunjang ; KOH 10 • Mikonazol 2 persen krim, 2 kali sehari
persen dengan baku emas kultur
jamur
• SISTEMIK
• Ketokonazol 200 mg/hari selama 2
minggu
TINEA KRURIS
Infeksi jamur dermatofita pada daerah
lipatan paha, genitalia, area pubis, dan
perineal
Etio: (trikopiton & epidermopiton)
◦ E. floccosum
◦ T. rubrum
◦ T. mentagrophytes

Gejala: rasa gatal yang hebat dan akan semakin


hebat jika berkeringat
Efloresensi: makula eritema/hiperpigmentasi
batas tegas, central healing dengan tepi aktif
berupa papulovesikel atau pustul
DIAGNOSIS BANDINGPEMERIKSAAN PENUNJANG
Kandidiasis intertriginosa • KOH 10 persen
Dermatitis kontak alergi • Kultur jamur
Dermatitis kontak iritan
Kriteria Diagnosis TERAPI

Berdasarkan klinis • TOPIKAL


Pemeriksaan penunjang; • Ketokonazol 2 persen krim, 2 kali sehari
KOH 10 persen dengan baku • Mikonazol 2 persen krim, 2 kali sehari
emas kultur jamur
• SISTEMIK
• Ketokonazol 1x200 mg/hari selama 2
minggu
TINEA MANUM ET PEDIS

Penyakit ini sering menyerang orang-orang dewasa yang banyak bekerja di


tempat basah seperti tukang cuci, pekerja sawah, atau orang-orang yang
setiap hari harus memakai sepatu yang tertutup.
Keluhan subjektif bervariasi mulai dari tanpa keluhan sampai rasa gatal
yang hebat dan nyeri apabila ada infeksi sekunder.
Gambaran klinis:
1. Interdigitalis / intertriginosa
2. Vesikular subakut
3. Hiperkeratosis (moccasion foot)
Diagnosis Banding Terapi
hiperhidrosis itrakonazol 2 x 200 mg/hari selama 1 minggu
atau 100-200mg/hari selama 2-4 minggu
kandidosis untuk semua jenis
terbinafin 1 x 250 mg/hari, selama 2 minggu
untuk hiperkeratotik (moccasin foot type)
TINEA UNGUINUM

Etiologi T. rubrum, T. mentagrophytes


Gejala: permukaan kuku tidak teratur
warna coklat, suram dan rapuh
Lokasi semua kuku jari tangan dan kaki
Gambaran klinis:
- Subungual distalis
Diskromia = berubah warna
- Leukonikia trikofita Onikolisis = kerusakan kuku
Onikodistrofi = berubah kentuk
- Subungual proksimalis Hiperkeratosis subungual = penebalan di bawah kuku
Diagnosis Banding Terapi
Bila mengenai 1-2 kuku dengan rusaknya lempeng kuku <
psoriasis pd kuku 2/3 bagian
kandidosis Obat pilihan: Siklopiroksolamin 8% topical (aplikasi
seperti cat kuku) dengan dosis 1xsehari selama 3
bulan
Alternatif: ketokonazol krim 2%
Bila mengenai > 2 kuku dan rusaknya lempeng kuku > 2/3
bagian
Obat pilihan: Itrakonazol 2 x 200 mg/hari selama
seminggu dalam sebulan, selama 2 untuk kuku
tangan dan 3 bulan untuk kuku kaki.
Alternatif: Terbinafin 1 x 250 mg/hari selama 3 bulan
JENIS TINEA LOKASI GEJALA EFLORESENSI

TINEA KAPITIS Kulit kepala berambut, alis, bulu Grey patch ringworm
mata radang/kerion,Blackdot
ringworm

TINEA KORPORIS badan, tungkai dan lengan rasa gatal terutama saat makula/plak
berkeringat eritema/hiperpigmentasi batas
tegas dengan tepi aktif dan
central healing

TINEA FASIALIS kulit wajah yang tidak berambut

TINEA BARBAE Dagu dan jenggot

TINEA KRURIS genitokrural (lipatan paha) rasa gatal terutama saat makula
berkeringat eritema/hiperpigmentasi batas
tegas, central healing dengan
tepi aktif

TINEA PEDIS et Interdigitalis jari ke 4-5, telapak Interdigitalis, Vesikular subakut,


MANUM kaki, pergelangan tangan sampai Moccasin foot
ujung kaki

TINEA UNGUINUM semua kuku jari tangan dan kaki kuku terlihat sangat buruk,
permukaan kuku tidak teratur
warna coklat, suram dan rapuh
PITYRIASIS VERSIKOLOR
Infeksi jamur superfisial pada
kulit, berupa bercak berwarna
putih sampai kecoklatan dan
ditutup skuama halus
e/: Malassezia furfur
(Pityrosporum orbiculare/ovale)
GAMBARAN KLINIS
Gatal +/-
Makula dimulai di sekitar
folikel rambut
Bermacam-macam
warna
Skuama halus
Diagnosis
Klinis
Lampu Woods: kuning keemasan
KOH 10- 20% : hifa pendek spora
bergerombol (spaghetti and meatball)

Diagnosa Banding:
Vitiligo
Pityriasis Alba
Dermatitis seboroika
Penatalaksanaan
 Non medikamentosa :
Menghindari suasana lembab dan keringat yang berlebihan

 Medikamentosa:
Topikal:
ketokonazol 2 persen shampoo, diaplikasikan selama 5 menit kemudian
dibilas, diulang setiap 3 hari
Sistemik ;
ketokonazol 1x200mg/hari selama 1 minggu atau 400mg single dose
fluconazole 400mg single dose
KANDIDOSIS KUTIS
Penyakit kulit yg disebabkan o/ Candida spp. Ditandai adanya
makula eritema dgn batas agak tegas, lesi satelit, terutama pd
daerah lipatan kulit
e/ Candida albicans
Predisposisi:
Faktor endogen (DM, penyakit kronis, kehamilan, obesitas,
Antibiotik, keadaan imunokompromised) Faktor eksogen (iklim,
panas, kelembaban, kebersihan kulit, kontak dgn penderita)
Lokalisata : daerah intertriginosa &
daerah perianal

Generalisata

Paronikia dan onikomikosis

Kandidosis kutis granulomatosa


KANDIDOSIS INTERTRIGINOSA

Makula eritema, berbatas


tegas, bersisik basah, pada
daerah lipatan kulit ketiak,
lipatan paha, intergluteal,
lipatan payudara, antara jari
tangan atau kaki, glans
penis, dan umbilikus. Lesi
tersebut dikelilingi oleh
satelit berupa vesikel dan
pustul.
 KANDIDOSIS PERIANAL
Lesi berupa maserasi seperti infeksi dermatofit tipe
basah. Dapat menimbulkan pruritus ani

 KANDIDOSIS KUTIS GENERALISATA


Ekzematoid dengan vesikel-vesikel dan pustul-
pustul pada glabrous skin, biasanya juga di lipatan
payudara, intergluteal, dan umbilikus. Sering
disertai glositis, stomatitis, dan paronikia. Sering
pada bayi.
 PARONIKIA DAN ONIKOMIKOSIS
Lesi berupa kemerahan, pembengkakan yang tidak
bernanah, kuku menjadi tebal, mengeras dan berlekuk-
lekuk, kadang berwarna kecoklatan, tidak rapuh, tetap
berkilat dan tidak terdapat sisa jaringan dibawah kuku
seperti tinea unguinum.
 pekerjaannya berhubungan dgn air.

 DIAPER RASH
Sering pada bayi yg popoknya selalu basah dan jarang
diganti  dermatitis iritan
 KANDIDOSIS GRANULOMATOSA
Sering menyerang anak-anak, lesi berupa papul
kemerahan tertutup krusta tebal berwarna kuning
kecoklatan dan melekat erat pada dasarnya. Krusta
ini dapat menimbul seperti tanduk sepanjang 2 cm,
lokalisasinya sering terdapat di muka, badan,
tungkai, dan faring.
Diagnosis
Klinis
KOH 20% atau pewarnaan gram  terlihat sel ragi,
blastospora, atau hifa semu
Biakan agar Sabouraud

Diagnosa Banding
Eritrasma
Dermatofitosis (tinea bergantung lokasi)
Penatalaksanaan
Menghindari/mengobati faktor predisposis
Topikal
◦ Mikonazol 2 persen berupa krim atau bedak

Sistemik
◦ Ketokonazol 2x200 mg selama 5 hari
◦ Itrokonazol 2 x 200 mg dosis tunggal
◦ Flukonazol 150 mg dosis tunggal
• Obat jamur kebanyakan hepaotoksik  perlu pemantauan jika
diberikan jangka panjang
• Cekk SGOT SGPT untuk mengetahui fungsi hati
• Bisa juga berinteraksi dengan obat jantung dan antasida
Azole antifungals drug interactions

Azole antifungals vs antacids

Azole antifungals vs anticoagulants

Anda mungkin juga menyukai