Anda di halaman 1dari 31

BENTUK DAN

PILIHAN KATA
Dewi Puspita
BENTUK KATA

Kata Dasar Kata Bentukan/Turunan/Imbuhan


• Saya melihat anak-anak sedang
mengerjakan pekerjaan rumah di
pos kamling
PEMBENTUKAN KATA
• proses membentuk kata dengan menambahkan
imbuhan atau unsur lain pada kata dasar, dengan
cara sebagai berikut.
• (1) Pengimbuhan
• (2) Penggabungan kata dasar dan kata dasar
• (3) Penggabungan unsur terikat dan kata dasar
• (4) Pengulangan
• (5) Pengakroniman
PENGIMBUHAN
• Imbuhan yang terletak pada awal kata disebut
awalan (prefiks).
• Imbuhan yang terletak pada akhir kata disebut akhiran
(sufiks).
• Imbuhan yang terletak pada tengah kata disebut
sisipan (infiks).
• Imbuhan yang terletak pada awal kata dan akhir kata
sekaligus disebut gabungan imbuhan (konfiks).
AWALAN
• : me-, se-, di-, ber-, per, ter-
• Menulis, mengambil
• Sejumlah, sewindu, secara, secarik, seratus
• Ditulis, diambil,
• Berapa, bersatu, bercerai,
• Pertama,
• Terbaik, terjatuh, tersandung, tersayang
SISIPAN

• -el, -em, -er


• Geligi, lelaki, telunjuk
• Gemetar, gemuruh, jemari
• Gerigi,
AKHIRAN

• -an, -kan, -i
• Jemuran, cucian, setrikaan, makanan
• Gerakkan!, masukkan!
• Gerakan =/ gerakkan
• Masukan =/ masukkan
• Di kontrakan =/ dikontrakkan
• Akhiri, warnai, sudahi, sakiti
GABUNGAN AWALAN
DAN AKHIRAN
• Ke- -an, me- -kan, pe- -an, ber- -an
• Kesakitan, keindahan, kelamaan,
kesuksesan
• Menyakitkan, meramaikan, merindukan,
melupakan
• Perasaan, pengorbanan, perpustakaan,
pernapasan
• Berduaan, beralasan, berlawanan,
bersentuhan
PROSES PEMBENTUKAN KATA

Kata Dasar Kata Berimbuhan


Kegiatan/ Proses/Cara/ Pelaku Hasil
Tindakan Perbuatan

tulis menulis penulisan penulis tulisan


lukis melukis pelukisan pelukis lukisan
salin menyalin penyalinan penyalin salinan
catat mencatat pencatatan pencatat catatan
ajar mengajar pengajaran pengajar ajaran
simpul menyimpulkan penyimpulan penyimpul simpulan
pimpin memimpin pemimpinan pemimpin pimpinan
waris mewariskan pewarisan pewaris warisan
timbang menimbang penimbangan penimbang timbangan
putus memutus pemutusan pemutus putusan
ubah mengubah pengubahan pengubah ubahan
ubah lindung

mengubah berubah melindungi berlindung

pengubahan perubahan pelindungan


perlindungan

henti hitung

menghentikan berhenti menghitung berhitung

penghentian perhentian penghitungan perhitungan


Kata yang diawali konsonan k,p,t,s +
awalan meng- luluh, kecuali jika berupa
konsonan rangkap

posisi memosisikan
koordinasi mengoordinasi
meng- terjemah menerjemahkan
sosialisasi menyosialisasikan
kritik mengkritik
stimulasi menstimulasi
prediksi memprediksi
transkripsi mentranskripsikan
PENGGABUNGAN KATA DASAR
DAN KATA DASAR
• adu domba
• peran serta
• pecah belah
• tepuk tangan
• ikut serta
• lipat ganda
PENGGABUNGAN UNSUR
TERIKAT DAN KATA DASAR
• pra- prasejarah, prasarana, prasaran
• swa- swadaya, swasembada, swakarsa
• pasca- pascasarjana pascapanen, pascaperang
• sub- subsektor, subsistem, subbagian
• non- nonformal, nonmigas, nondinas
• multi- multilateral, multifungsi, multisistem
• tuna- tunakarya, tunarungu, tunagrahita
• maha- mahasiswa, mahaguru, mahadahsyat
• multi- multilateral, multifungsi, multisistem
• antar- antarkota, antarkampus, antarbidang
• nara- narapidana, narasumber, narahubung
PENGULANGAN
• tanda tanda-tanda
• lari berlari-lari
• kejar berkejar-kejaran
• tolong tolong-menolong
• tembak tembak-menembak
• tanam tanam-tanaman
• rumah rumah-rumahan
PENGAKRONIMAN
• laser – light amplification by stimulated emission of
radiation
• radar – radio detecting and ranging
• bandara – bandar udara
• tilang– tanda bukti pelanggaran
• satpam – satuan pengamanan
PILIHAN KATA/DIKSI
KRITERIA PEMILIHAN KATA

•Ketepatan
•Kecermatan
•Kehematan
•Kelaziman
KETEPATAN MEMILIH KATA
mampu memahami perbedaan
penggunaan kata-kata yang bermakna
• denotasi dan konotasi
• sinonim
• eufemisme
• generik dan spesifik
• konkret dan abstrak
DAPAT MEMBEDAKAN MAKNA
DENOTASI DAN KONOTASI
• Makna denotasi adalah makna yang
mengacu pada gagasan tertentu (makna
dasar), yang tidak mengandung makna
tambahan atau nilai rasa tertentu
• Makna konotasi adalah makna tambahan
yang mengandung nilai rasa tertentu di
samping makna dasarnya.

Contoh:
bersekutu, berkomplot, bersekongkol
keinginan, ambisi
DAPAT MEMBEDAKAN BENTUK
BERSINONIM
• besar, agung, raya, akbar

• mati, wafat, meninggal, mangkat,


tewas, mampus, gugur, pulang ke
rahmatullah

• cahaya, sinar, nur


EUFEMISME
Eufemisme merupakan kata atau
ungkapan yang lebih halus sebagai
pengganti ungkapan yang dirasakan
kasar, vulgar, atau tidak sopan.

Contoh:
• Kamu terlihat lebih (gemuk/makmur),
ya, sekarang.
CONTOH EUFIMISME

panti wreda rumah jompo


waria banci
wisma tunanetra rumah orang buta
malagizi gizi buruk
malapraktik praktik yang buruk
pramusiwi penjaga anak
pramuwisma PRT
tunanetra buta
tunarungu tuli
tunawisma gelandangan
tunagrahita cacat mental/camen
PENGGUNAAN KATA YANG
BERMAKNA GENERIK
DAN SPESIFIK
Contoh:
• Saya pergi ke kampus naik kendaraan.
• Saya pergi ke kampus naik kendaraan umum.
• Saya pergi ke kampus naik ojek.
• Saya pergi ke kampus naik ojek online.
• Saya pergi ke kampus naik gojek.
PENGGUNAAN KATA YANG
BERMAKNA KONKRET
DAN ABSTRAK
Kata yang bermakna konkret adalah kata
yang maknanya dapat dibayangkan
dengan pancaindera. Sebaliknya, kata
yang bermakna abstrak adalah kata yang
sulit dibayangkan dengan pancaindera.
KECERMATAN: DAPAT
MEMBEDAKAN KATA-KATA YANG
MIRIP EJAANNYA
• intensif dan insentif
• syarat dan sarat
• sah dan syah
• kurban dan korban
• lulus dan lolos
• masa dan massa
DAPAT MEMAKAI KATA
PENGHUBUNG YANG IDIOMATIS
• a. antara … dan …
• b. antara … dengan …

• a. tidak … tetapi …
• b. tidak … melainkan …

• a. bukan … melainkan …
• b. bukan … tetapi …
ASPEK KEHEMATAN
Bentuk bersinonim tidak digunakan
dalam satu kalimat.
• agar supaya
• adalah merupakan
• lalu kemudian
• demi untuk
• tersebut di atas
• sebab karena
• sangat … sekali
• sejak dari
ASPEK KELAZIMAN
• Kata yang lazim adalah kata yang sudah biasa
digunakan dalam komunikasi, baik lisan maupun tulis.
• Kata yang lazim juga berarti kata yang sudah dikenal
atau diketahui secara umum.
• Dengan demikian, penggunaan kata yang lazim
dapat mempermudah pemahaman pembaca
terhadap informasi yang disampaikan.
Contoh:
• Jalan (akbar; agung; raya; besar)
• Selain menjadi pegawai negeri, ia juga membuka
usaha jasa boga (katering).
PENGGUNAAN KOSAKATA YANG TIDAK
TEPAT

• Kami akan terus mengembangkan industri ini di mana


pemerintah daerah juga sangat mendukung.
• Kami akan terus mengembangkan industri ini dan pemerintah
daerah juga sangat mendukung.

• Kemarin waktu kita pulang sekolah, dia sudah ada di sini.


• Kemarin waktu kami pulang sekolah, dia sudah ada di sini.
• Kemarin sewaktu (ketika) kami pulang sekolah, dia sudah
berada di sini
• Seluruh biaya daripada pembangunan masjid itu
ditanggung oleh masyarakat.
• Seluruh biaya pembangunan masjid itu ditanggung (oleh)
masyarakat.

• Meskipun diprotes para pemain, wasit tetap bergeming.


• Meskipun diprotes para pemain, wasit tidak bergeming.

Anda mungkin juga menyukai