Anda di halaman 1dari 17

LANGKAH – LANGKAH

PENILAIAN KORBAN
(TRIAGE)

1. Maryam Zunar
2. Widya Kuniawati
3. Rahayuning Nastiti
4. Umi Rohmah
5. Oktavia Nuruliza
6. Anita Kurniasari
7. Luthfi Anisa
8. Rismawati Dewi
(Zimmermann dan Herr, 2006) ->
penggolongan pasien berdasarkan tipe dan
tingkat kegawatan kondisinya.

Suatu tindakan pengelompokkan penderita


berdasarkan pada beratnya cedera yang di
PRIORITASKAN ada tidaknya gangguan
pada Airway (A), Breathing (B), dan Circulation
(C), dengan mempertimbangkan sarana,
sumber daya manusia, dan probabilitas hidup
penderitaan.
Perkembangan Awal Triage

Konsep awal Triase Moderen yang berkembang


meniru konsep pada jaman Napoleon, dimana Baron
Dominique Jean Larrey (1766-1842), seorang dokter
bedah yang merawat tentara Napoleon,
mengembangkan dan melaksanakan sebuah system
perawatan dalam kondisi yang paling mendesak pada
tentara yang datang tanpa memperhatikan urutan
kedatangan mereka. Sistem tersebut memberikan
perawatan awal pada luka ketika berada di medan
perang kemudian tentara diangkut ke rumah sakit/
tempat perawatan yang berlokasi di garis belakang.
1) Mengidentifikasi kondisi yang mengancam
nyawa.
2) Memprioritaskan pasien merunut
keakutanya.
3) Menempatkan pasien sesuai dengan
keakutannya berdasarkan pada
pengkajian yang tepat dan akurat.
4) Mengenali data yang lengkap tentang
keadaan pasien.
Prinsip triage
1) Triage harus dilakukan dengan segera dan singkat.
2) Kemampuan untuk menilai dan merespons dengan
cepat dapat menyelamatkan pasien dari kondisi
sakit atau cedera yang mengancam nyawa dalam
departemen gawat darurat.
3) Pengkajian harus dilakukan secara adekuat dan
akurat.
4) Keakuratan dan ketepatan data merupakan kunci
dalam proses pengkajian.
5) Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian.
Respirasi

Perpusi (Cek Status


Nadi) Mental
System tingkat kedaruratan Triange
1. Validasi
Validasi ialah tingkat akurasi system
kedaruratan. Apakah ttriageyang dilakukan
sudah sesuai dengan standar, apakah tingkatan
triage yang berbeda juga membedakan tingkat
kedaruratannya.
2. Realibilitas
Reliabilitas ialah mengacu pada derajat
kosistensi.apakah perawat triage yang berbeda
yang menangani pasien yang sama menentukan
tingkat kedaruratanyang sama pula.
Kategori Triage

1.Triage dua tingkat


Pasien di kategorikan sakit atau tidak sakit
2.Triage tiga tingkat
Pengategorian dapat ditentukan berdasarkan
warna (merah, kuning, hijau) atau pemberian
nomor (kategori 1, 2, 3)
3. Triage empat tingkat
Penggunaan system triage empat tingkat ini
dilakukan dengan menambahkan status life
threatening (ancaman nyawa)
Lanj…….

4. Triage Lima Tingkat


Pada skala ini ada penambahan level yaitu tingkat
1 yang berarti gawat darurat tertinggi dan tingkat
5 untuk pasien dengan kondisi yang paling ringan
5. Skala triage Australia
Proses triage meliputi pemeriksaan kondisi
kegawatan pasien secara menyeluruh.
6. Skala Triage Kanada
Setiap tingkat triage mewakili beberapa keluhan
dari pasien. Pada triage tingkat 1
7. Skala Triage Manchester
Setiap tingkatan pada triage ini dibri nama, nomor,
dan warna sebagai pedoman perawat dalam
memberikan tindakan kepada pasien
1. Pemilihan Korban (Penderita) Yang Dapat
Ditunda Pertolongannya.
2. Pemeriksaan Pernafasan.
3. Penilaian Sirkulasi.
4. Penilaian Mental.
1. Warna Merah (Prioritas I).
Penanganan dan pemindahan bersifat segera yaitu
gangguan pada jalan nafas,
2. Warna Kuning (Prioritas II).
Kuning diberikan pada korban dengan keadaan
mendesak
3. Warna Hijau (Prioritas III).
Hijau diberikan kepada korban yang tidak
mengalami cedera serius
4. Warna Hitam (Prioritas 0).
Hitam diberikan pada pasien yang sudah meninggal
dunia.
Kategori Makna Konsekuensi Contoh

Lesi yang melibatkan arteri,


Penanganan dan transportasi
T1 (I) Mengancam jiwa pendarahan organ dalam, trauma
sesegera mungkin
amputasi mayor

Observasi ketat, penanganan


Trauma amputasi minor, cedera
T2 (II) Cedera berat secepatnya, transport sedapat
jaringan lunak, fraktur dan dislokasi
mungkin

Ditangani bila memungkinkan,


Cedera minor Laserasi minor, abrasi jaringan
T3 (III) transport dan evakuasi bila
atau tidak cedera lunak, cedera otot
memungkinkan

Harapan hidup
Observasi dan bila memungkinkan Cedera berat, pendarahan berat,
T4 (IV) kecil atau tidak
pemberian analgetik pemeriksaan neurologis negative
ada

Menjaga jenazah, identifikasi bila Dead on arrival, perburukan dari T1-


T5 (V) Meninggal
memungkinkan 4, tidak ada napas spontan
HASIL TRIAGE
1. Evakuasi
Simple triage mengidentifikasi pasien mana
yang memerlukan tindakan secepatnya. Di
lapangan, triage juga melakukan penilaian
prioritas untuk evakuasi ke rumah sakit

2. Triage Sekunder (dalam rumah sakit)


Pada sistem triage lanjutan, triage sekunder
dilakukan oleh paramedis atau perawat terlatih
di Instalasi Gawat Darurat rumah sakit selama
terjadinya bencana.
Pada sistem rumah sakit, langkah pertama yang harus
dilewati saat masuk rumah sakit adalah penilaian oleh
perawat triage. Perawat ini kemudian melakukan
evaluasi kondisi pasien, perubahan-perubahan yang
terjadi, dan menentukan prioritas giliran untuk masuk
ke IGD dan prioritas dalam mendapatkan penanganan.
Pada beberapa rumah sakit yang sudah menggunakan
dokter triage, dokter tersebut dapat menganjurkan
seorang pasien untuk masuk dan menerima penanganan
dari dokter IGD atau dirawat langsung oleh dokter yang
merawat di ruangan. Pemilahan dalam rumah sakit ini
juga memerlukan pengetahuan akan bed control dan
tenaga bantuan, bed mana yang dapat digunakan dan
fasilitas apa saja yang diperlukan selama dalam
penanganan di IGD dan dalam perawatan di ruang
rawat inap.
Thank you, Dear  Any
Question Please…

Anda mungkin juga menyukai