Anda di halaman 1dari 42

PLASENTA PREVIA

RINI RISNAWATI X FINA KHAIRUNNISA

PEMBIMBING : dr Cipta Pramana, Sp. OG (K)


Ny. D Perempuan 36 Tahun Islam

Condorejo 8 Oktober
Semarang 2018
451738

IDENTITAS PASIEN
ANAMNESIS

Keluhan utama
• Keluar darah dari jalan lahir

Riwayat penyakit sekarang


• Pasien wanita G2P1AO berusia 36 tahun datang ke IGD Ponek RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir
sejak pukul 05.00 WIB (8/10/2018) 3 Jam SMRS , berwarna merah segar
tidak bergumpal, lendir (-), tanpa disertai nyeri. Pasien menyangkal
adanya perdarahan sebelumnya. Darah merembes terus menerus
sampai menghabiskan ± 2 pembalut. Pasien mengaku masih
merasakan gerakan janinnya. Riwayat keluar air disangkal. Riwayat
trauma disangkal. Riwayat koitus disangkal. Os menyangkal adanya
nyeri kepala, pandangan kabur, maupun nyeri ulu hati.
Riwayat Riwayat
Menstruasi pernikahan

Menarche : usia 14 tahun


HPHT : 26 Maret 2018 Menikah: 1 kali
Siklus haid : 23-30 hari Usia menikah : 24 tahun
Durasi haid : 3-5 hari Usia hamil I : 26 tahun
Jumlah : ganti 4x/hari
RIWAYAT OBSTETRIK

G2P210

Usia
No Tahun Tempat partus Jenis Penolong Penyulit Jenis kelamin/BBL Keadaan anak
gestasi

1 2008 Kulinik 9 bln Normal Bidan - L/3300g Baik

2 Kehamilan saat ini

Riwayat KB
•Pasien tidak menggunakan KB
Riwayat Penyakit Dahulu
Diabetes melitus : disangkal
Hipertensi : disangkal
Asma : disangkal
Alergi : disangkal
Riwayat operasi : disangkal
Riwayat penyakit ginekologi : disangkal

Riwayat penyakit keluarga


Penyakit serupa : disangkal
Penyakit sistemik : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: Tampak sakit ringan
Kesadaran : GCS 15/Composmentis
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Heart Rate : 105x/menit
Respiratory Rate : 20x/menit
Suhu : 36,7oC
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 75 kg
IMT : 28 (Obesitas tingkat I)

Status generalis:
Kepala, leher, toraks dan ekstremitas tidak ada kelianan
STATUS OBSETRI

• Pemeriksaan luar
• Inspeksi : cembung (+), abdomen melebar, fundus uteri
diatas umbilikus, linea nigra (+), striae gravidarum (+)
• Palpasi : TFU 28 cm, TBJ = (TFU-13) x 155
= (28- 13) x 155
= 2325 gram
DJJ 138 X / menit
STATUS OBSETRI

Leopold I
teraba bagian besar lunak, presentasi bokong,

Leopold II
teraba bagian keras memanjang disisi kanan ibu

Leopold III
teraba bagian besar bulat keras, presentasi kepala

Leopold IV
belum masuk PAP
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan Lab Darah


Pemeriksaan Nilai Nilai Rujukan
Hemoglobin 10.8 g/dL 13.2-17.3 g/dL
Eritrosit 3.55 x106/uL 4.5-5.9 x106/uL
Leukosit 11.5 x103/uL 4.4-11.3 x103/uL

Trombosit 290 x103/uL 150-400 x103/uL

Hematokrit 32.4% 40-52 %


PEMERIKSAAN PENUNJANG

• USG Obsetrik

Deskripsi : Plasenta menutupi Ostium Uteri Internum


Kesimpulan : Placenta previa totalis
DIAGNOSIS

Diagnosis kerja

• G2P1AO usia 36 tahun hamil 28 minggu 3 hari


• Janin tunggal hidup intra uteri, presentasi kepala U
,punggung kanan
• Perdarahan antepartum e.c Placenta previa totalis

Diagnosis banding

• Solusio placenta
• Vasa previa
PENATALAKSANAAN

Terapi konservatif
• Terapi konservatif dilakukan hingga janin seaterm
mungkin
• Rawat inap , tirah baring
• Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, his,
perdarahan ibu, dan DJJ
• Infus RL 2600 cc/24 jam
• Dexamethasone 2x 6 mg IM / 12 jam
• Persiapan transfuse jika masih terdapat perdarahan
FOLLOW UP TANGGAL
8 Oktober 2018 9 Oktober 2018
S Keluhan perdarahan berkurang. Pasien mengeluh sedikit Keluhan perdarahan sudah tidak ada.
lemas, gerak janin (+), His (-)
O Kesadaran : compos mentis Kesadaran : compos mentis
TD : 110/70 HR : 88x/menit RR : 20x/menit T : 36.6°C TD : 120/80 HR : 98x/menit RR : 24x/menit T : 36.5°C

Pemeriksaan Fisik Umum Pemeriksaan Fisik Umum

JantuTFU: 28cm DJJ : 136x/menit TFU: 28cm DJJ : 136x/menit

Status generalis : Kepala, Leher, Toraks, dan ekstremitas Status generalis : Kepala, Leher, Toraks, dan ekstremitas
tidak ditemukan kelainanj tidak ditemukan kelainanj
A G2P1AO usia 36 tahun hamil 28 minggu 3 hari dengan G2P1AO usia 36 tahun hamil 28 minggu 3 hari dengan
perdaraham antepartum e.c Placenta previa totalis perdaraham antepartum e.c Placenta previa totalis

P o Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, his, o Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, his,
perdarahan ibu, dan DJJ
o IVFD RL 2600 cc/24 jam
o Dexamethasone 2x 5 mg IM
o Persiapan transfusi jika terjadi perdaraham
EDUKASI
TINJAUAN PUSTAKA
Perdarahan antepartum adalah
perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 28 minggu.

Trimester III
Trimester I dan II plasenta previa, solusio
abortus, kemahilan ektopik, plasenta, ruptura sinus
dan mola hidatidosa. marginalis, atau vasa previa.
PLASENTA NORMAL

• Placenta berbentuk bundar/hampir bundar, diameter


15-20cm & tebal ±2,5cm, berat rata-rata 500gr.
• Umumnya placenta terbentuk lengkap pada
kehamilan < 16 minggu dengan ruang amnion telah
mengisi seluruh kavum uteri.
• Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang
dinding uterus,agak ke atas arah fundus uteri.
IMPLANTASI DAN PEMBENTUKAN
PLASENTA
DEFINISI

prae= di depan vias = jalan

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada


segmen bawah rahim (SBR) dan menutupi sebagian atau
seluruh ostium uteri internum (OUI) dan atau yang
terletak pada atau dekat jalan lahir pada kehamilan 28
minggu atau lebih.
ETIOLOGI

Penyebab implantasi pada segmen bawah rahim belum


diketahui secara pasti.

Mungkin secara kebetulan saja blastokista menimpa desidua di


daerah segmen bawah rahim tanpa latar belakang lain.

Teori lain mengemukakan sebagai salah satu penyebabnya


adalah vaskularisasi desidua yang tidak memadai, mungkin
sebagai akibat dari proses radang atau atrofi
EPIDEMOLOGI

Insidensi plasenta previa berkisar antara 0,3-0,5 %.

Berdasarkan derajatnya insidensi tersebut adalah :


• Plasenta previa totalis : 23 – 31,3 %
• Plasenta previa parsialis : 20.6 – 33 %
• Plasenta letak rendah : 37 – 54,9 %

Dengan penatalaksanaan dan perawatan yang baik,


mortalitas perinatal adalah 50 per 1000 kelahiran hidup.
PATOFISIOLOGI

Plasenta berimplantasi diatas os internus

Terbentuk segmen bawah rahim

Putusnya perlekatan

laserasi

Perdarahan
Usia ibu

Paritas

Riwayat kehamilan
atau persalinan
sebelumnya
Faktor resiko plasenta
previa
Merokok

Plasenta yang besar

Multifetal gestasion

Kelainan pada
endometrium
KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA
Plasenta previa totalis

• seluruh ostium internum tertutup oleh plasenta

Plasenta Previa lateralis

• hanya sebagian dari ostium tertutup oleh plasenta

Plasenta previa marginalis

• hanya pada pinggir ostium terdapat jaringan pada plasenta

Plasenta letak bawah

• implantasi plasenta pada segmen bawah uterus hingga letak tepi


plasenta sangat dekat dengan ostium internum serviks.
KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA

Dari semua klasifikasi plasenta previa, frekuensi plasenta


previa totalis sebesar 20-45%, plasenta previa parsialis
sekitar 30% dan plasenta previa marginalis sebesar 25-50%
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemriksaan


Anamnesis
luar inspekulo penunjang
MANIFESTASI KLINIS

• Perdarahan antepartum tanpa ada rasa nyeri


• Perdarahan berulang
• Warna perdarahan merah segar
• Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah
• Timbulnya perlahan-lahan
• Waktu terjadinya saat hamil
• His biasanya tidak ada
• Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi
• Denyut jantung janin ada
• Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina
• Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
• Presentasi mungkin abnormal.
PEMERIKSAAN INSPEKULO
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium uteri
eksternum atau dari kelainan cervix dan vagina. Apabila perdarahan berasal dari
ostium uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang
 USG
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Transabdominal Transvaginal sonografi


DIAGNOSA BANDING

• Solusio plasenta
• Vasa previa
• Laserasi serviks atau vagina
PENANGANAN

Penanganan plasenta previa bergantung


kepada :
•Keadaan umum pasien, kadar hb.
•Jumlah perdarahan yang terjadi.
•Umur kehamilan/taksiran BB janin.
•Jenis plasenta previa.
•Paritas dan kemajuan persalinan
PENANGANAN
• Semua pasien dengan perdarahan per vagina pada kehamilan
trimester ketiga, dirawat di rumah sakit tanpa periksa dalam. Bila
pasien dalam keadaan syok karena pendarahan yang banyak,
harus segera diperbaiki keadaan umumnya dengan pemberian
infus atau tranfusi darah.
• Selanjutnya penanganan plasenta previa bergantung kepada :
• • Keadaan umum pasien, kadar hb.
• • Jumlah perdarahan yang terjadi.
• • Umur kehamilan/taksiran BB janin.
• • Jenis plasenta previa.
• • Paritas clan kemajuan persalinan.
PENANGANAN EKSPEKTIF
• Kriteria :
• - Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
• - Perdarahan sedikit
• - Belum ada tanda-tanda persalinan
• - Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih.
• Rencana Penanganan :
• 1. Istirahat baring mutlak.
• 2. Infus D 5% dan elektrolit
• 3. Spasmolitik. tokolitik, plasentotrofik, roboransia.
• 4. Periksa Hb, HCT, COT, golongan darah.
• 5. Pemeriksaan USG.
• 6. Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi dan denyut jantung
janin.
• 7. Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan pasien
ditunggu sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya penanganan secara aktif.
PENANGANAN AKTIF

• Kriteria
• • umur kehamilan >/ = 37 minggu, BB janin >/ = 2500 gram.
• • Perdarahan banyak 500 cc atau lebih.
• • Ada tanda-tanda persalinan.
• • Keadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb < 8 gr%.
• Untuk menentukan tindakan selanjutnya SC atau
partus pervaginum, dilakukan pemeriksaan dalam
kamar operasi, infusi transfusi darah terpasang.
INDIKASI SEKSIO SESAREA
• Plasenta previa totalis.
• Plasenta previa pada primigravida.
• Plasenta previa lateralis jika :
• Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak.
• Sebagian besar OUI ditutupi plasenta.
• Plasenta terletak di sebelah belakang (posterior).
• Profause bleeding, perdarahan sangat banyak dan mengalir
dengan cepat.
PARTUS PER VAGINAM
• Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau lateralis pada
multipara dan anak sudah meninggal atau prematur.
• 1. Jika pembukaan serviks sudah agak besar (4-5 cm), ketuban
dipecah (amniotomi) jika his lemah, diberikan oksitosin drips.
• 2. Bila perdarahan masih terus berlangsung, dilakukan SC.
• 3. Tindakan versi Braxton-Hicks dengan pemberat untuk
menghentikan perdarahan (kompresi atau tamponade bokong
dan kepala janin terhadap plasenta) hanya dilakukan pada
keadaan darurat, anak masih kecil atau sudah mati, dan tidak
ada fasilitas untuk melakukan operasi.
Plasenta Previa

Perdarahan tnpa Konsentrasi Hb


nyeri,DJJ baik
rawat

inspekulo

Perdarahan dinding vagina atau serviks Dari cavum uteri

Tentukan usia gestasi


Sedikit/intermiten
< 37 minggu >37 minggu

Tirah baring/ Banyak dan aktif Sedikit/intermiten


pantau ketat

Konfirmasi USG
Plasenta previa Plasenta previa
Implantasis parsialis/totalis marginalis/plasenta
atau migrasi letak rendah
plasenta
Perdarahan Seksio sesarea Induksi atau
ekspektatif ulang akselerasi

Penilaian klinik plasenta previa


KOMPLIKASI

• Perdarahan dan syok.


• Kelainan letak anak pada plasenta previa lebih sering
terjadi
• Kehamila premature dan gawat janin
• Pendarahan postpartum karena trofoblas menginvasi
segmen bawah rahim
PROGNOSIS

Prognosis ibu dan anak pada plasenta previa dewasa


ini lebih baik jika dibandingkan dengan masa lalu. Hal
ini berkat diagnosis yang lebih dini dan tidak invasif
dengan USG
DAFTAR PUSTAKA
1. Chalik, T.M.A. Perdarahan Pada Kehamilan Lanjut dan Persalinan. Dalam Saifudin, AB, Rachimhadhi, T dan
Winkjosastro, GH. Ilmu Kebidanan. ed. 4. Jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009: p. 495-503
2. Cunningham FG et al. Williams Obstetrics 21st edition, United States of America: The McGraw-Hill Companies inc.
2003
3. Hung TH, Hsieh C Cand Hsu. Risk factors for placenta previainan Asian population. International Journal of
Gynecology and Obstetric.: . 2007;97: 26-30
4. Doddy, A. K., et al. Standar Pelayanan Medik Ilmu Obstetri dan Ginekologi RSU Provinsi Nusa Tenggara Barat. RSU
Mataram : Mataram 2008
5. Fortner KB, Szymanski LM, Fox HE and Wallach EE. John Hopkins Manual of Gynecology and Obstetrics 3rd Edition.
Baltimore, Maryland : Lippincott Williams & Wilkins. 2007
6. Gibbs, RS et. al,. Danforth's Obstetrics and Gynecology, Ed 10th , Lippincott Williams & Wilkins. New York: 2008
7. Hacker NF, Moore JG, Gambone JC. Essentials of Obstetrics & Gynecology 4E, Elsevier Saunders, United States:2007
8. Johnson LG, Sergio Fand Lorenzo G. 2003. The relationship of placentaprevia and history of inducedabortion.
International Journalof Gynaecologyand Obstetrics :20091(2): 191–198
9. Manuaba, Ida Bagus Gede. Sinopsis Obstetry Jilid I. EGC. Jakarta. . 1998
10. Oppenheimer, L et. al, a. Diagnosis and Management of Placenta Previa. Society of Obstetricians and
Gynaecologists. Canada: 2007
11. Oppenheimer L, b. Diagnosis and Management of Placenta Previa. SOGC Clinical Practice Guideline. J Obstet
Gynaecol Can 2007;29(3):261-266.
12. Saifudin, Abdul Bahri. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. JHPIEGO. Jakarta. 2002

Anda mungkin juga menyukai