Anda di halaman 1dari 69

THE FRAMEWORK OF PLATE

TECTONICS
Plates and plate margins
Lempeng berada dalam keadaan bergerak
kontinu, baik relative terhadap yang lain
maupun terhadap sumbu rotasi bumi.

Kegiatan gempa, vulkanik dan barisan gunung


berada di sekitar tepi lempeng dan berkaitan
dengan gerakan berbeda antara lempeng yang
berdekatan.
Macam-macam tepi lempeng:

 OCEAN RIDGES(TEPI KONSTRUKTIF)


 TRENCHES (TEPI DESTRUKTIF)
 TRANSFORM FAULTS (TEPI
KONSERVATIF)
OCEAN RIDGES
(TEPI KONSTRUKTIF)
• Secara geografis tepi konstruktif ini sesuai
dengan lokasi punggung tengah lautan. Dalam
proses pembentangan sepanjang punggung ini,
terbentuklah kerak baru yang bergerak menjauhi
sumbu punggung. Jadi punggung tengah lautan
merupakan suatu jalur di mana sepanjang jalur
tadi dua lempeng bergerak saling menjauhi.
Tetapi kedua lempeng tidak saling berpisah
karena di belakang masing-masing lempeng
terbentuk kerak lempeng baru secara kontinu.
• Aktivitas seismic rendah dan gempanya
bersifat dangkal. Ini disebabkan litosfer di
sini sangat tipis dan lemah sehingga tidak
dapat terbentuk tegangan yang cukup untuk
menyebabkan gempa besar.

• Pada tepi lempeng kontruktif terdapat pula


aktivitas vulkanik bawah laut sepanjang
punggung.

• Lava yang dimuntahkan terutama adalah basal.


Iceland
TRENCHES (TEPI DESTRUKTIF)

• Pada tepi ini dua lempeng bertumbukan. Satu


lempeng menunjam di bawah tepi lempeng yang
lain dengan sudut sekitar 45°.

• Lempeng samudera biasanya menunjam di


bawah tepi lempeng benua. Ini disebabkan
lempeng benua lebih tebal dan mengalami gaya
angkat lebih besar.
• Secara geografis lokasinya sesuai dengan lokasi
palung lautan. Palung lautan terbentuk karena
penunjaman lempeng lautan di bawah tepi
lempeng benua dan masuk ke dalam mantel
bumi. Penunjaman ini dinamakan subduksi.

• Peleburan parsial dari lempeng penunjam


menimbulkan aktivitas vulkanik di atas jalur
subduksi.
Contoh :
• terciptanya kepulauan Indonesia pada
subduksi lempeng Australia di bawah tepi
lempeng Eurasia.

• terbentuknya kepulauan Jepang pada


penunjaman lempeng Pasifik di bawah
tepi lempeng Eurasia. Dalam kasus ini
kegiatan vulkanik timbul pada bagian
lempeng benua.
• Terbentuknya pegunungan Andes di pantai
barat Amerika Selatan timbul karena subduksi
lempeng Nazca di bawah lempeng Amerika
Selatan.

Proses penunjaman dapat memberikan dua


penampilan permukaan yang berbeda. Busur
benua terbentuk bila benua stasioner terhadap
mantel dan dasar lautan bergerak di bawahnya.
Barisan pegunungan muncul bila benua
bergerak menindih lempeng lautan yang
stasioner terhadap mantel bumi
Ocean-ocean Convergence Ocean-continent Convergence

Continent-continent Convergence

Himalaya mountain range


Volcanic arcs and oceanic trenches partly encircling the Pacific Basin form the so-
called Ring of Fire, a zone of frequent earthquakes and volcanic eruptions.
The trenches are shown in blue-green.
Zona subduksi di Indonesia
TRANSFORM FAULTS
(TEPI KONSERVATIF)

• Tepi di mana lempeng tidak mengalami


penambahan maupun pengurangan luas
permukaan. Kedua lempeng hanya bergesek
satu terhadap yang lain pada perbatasannya.
Gesekan antara kedua lempeng dapat begitu
besar sehingga dapat menimbulkan tegangan
yang besar dan menghasilkan gempa besar.
Kegiatan tektonik ini tidak disertai dengan
aktivitas vulkanik.
• Salah satu contoh adalah patahan San
Andreas. Patahan ini berada di antara lempeng
Pasifik dan lempeng Amerika Utara. Tegangan
sangat besar yang terkumpul pada patahan ini,
secara periodik dilepaskan sebagai gempa
besar.

Tetapi aktivitas ini tidak selalu terjadi di


sepanjang patahan. Misalnya pada gempa San
Francisco 1906 kegiatannya hanya terjadi di
sepanjang ujung utara patahan San Francisco.
Perpindahan sepanjang patahan San Francisco
ini rata-rata 6.5 cm tiap tahun.
Aerial view of the
San Andreas fault
slicing through the
Carrizo Plain in the
Temblor Range east
of the city of San
Luis Obispo.
(Photograph by
Robert E. Wallace,
USGS.)
A satellite view of the Sinai shows two arms of the Red Sea spreading ridge,
exposed on land.
Distribution of earthquakes
• Teori lempeng tektonik memprediksikan bahwa
mayoritas aktivitas tektonik bumi terdapat di tepi
lempeng

• Lokasi episentrum gempa bumi dapat digunakan


untuk menentukan tepi lempeng. Jika episentrum
gempa kita gambarkan sebagai titik di dalam peta
dunia, maka akan terlihat bahwa titik tersebut
tidak tersebar merata di permukaan bumi, tetapi
terletak di dalam beberapa daerah sempit
tertentu. Daerah sempit ini disebut sabuk seismik.
Beberapa sabuk seismik:
 Sabuk seismik lingkar pasifik
Sabuk ini mengelilingi lautan Pasifik melewati Irian,
Sulawesi Utara, Filiphina, Jepang, Kep. Kuril,
Kamchatka Timur, Kep. Aleutan, Alaska Selatan,
Pantai Barat Amerika Utara, Amerika Tengah,
Amerika Selatan, daerah Kutub Selatan, Selandia
Baru, pulau-pulau Tonga, Fiji, Salomon, dan kembali ke
Irian

 Sabuk seismik mediteran atau alpide


Sabuk ini membujur dari Azores melalui daerah
mediteran, termasuk Alpen, Kaukasus, Laut Kaspia,
Irian, Himalaya, Birma, Kep. Andanian, Nicobar,
Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara
• Selain kedua sabuk seismik tersebut di atas
terdapat pula sabuk seismik yang melintasi lautan,
misalnya Samudera Atlantik.
Sabuk seismik ini melintang dari utara ke selatan,
seolah-olah membelah Samudera Atlantik. Letak
sabuk ini berimpit dengan suatu gejala geografis
yang dikenal sebagai punggung Tengah-Atlantik.
Punggung ini merupakan barisan pegunungan yang
memanjang di dalam Samudera Atlantik. Selain di
Atlantik, punggung tengah-lautan serupa terdapat
pula di dasar lautan yang lain seperti di Pasifik dan
Samudera Hindia
Berdasarkan kedalaman, gempa bumi
dibagi menjadi tiga, yaitu:

• Gempa dangkal, fokus gempa terletak pada


kedalaman 0-70 km

• Gempa menengah, fokus gempa terletak pada


kedalaman 70-300 km

• Gempa dalam, fokus gempa terletak pada


kedalaman di atas 300 km
NISQUALLY EARTHQUAKE
Focal depth 58 km; in subducting Juan de Fuca plate
Konfigurasi lempeng lithosphere bergerak di
atas asthenosphere dan mesosphere. Salah
satu bagian yang menarik adalah bagian
punggungan samudra (ocean ridges) di bagian
tengah gambar, hanya secara kotinu naik (up-
melling pada punggungan samudra). Batuan ini
secara perlahan bergerak melintasi permukaan
bumi sebagai lantai samudra (sea floor) yang
baru di kedua sisi punggungan.
Dengan cara seperti ini lempeng-lempeng
tersebut mekar dan bergerak dengan
kecepatan yang sama melintasi
permukaan, seperti sabuk berjalan yang besar
(great conpeyor belt), mendingin, memeram
(aging) dengan menjauhnya terhadap
punggungan tersebut. Karena alasan inilah
punggungan samudra disebut daerah pemekaran
(spreading zone).
Garis-garis episenter tidak ada yang utuh, tetapi
terpatah-patah oleh offset horizontal (perpindahan
tempat) yang tidak beraturan. Offset-offset tersebut
cocok dengan suatu bentuk dari slip horizontal antara
dua blok kerak (two crustal blocks). Pada kedua tepi,
slip berubah atau ditransformasikan oleh munculnya
lantai samudra yang baru sepanjang punggungan. Slip
semacam ini disebut transform fault, dan banyak
gempa bumi terjadi di sepanjang transform fault
tersebut.
The theory states that the Earth's lithosphere is divided into plates (about 100 km thick) that move
around on top of the asthenosphere. Continental crust is embedded within the lithospheric plates. The
Plates move in different directions, and meet each other at plate boundaries. The plates and their
boundaries are shown below.
Dengan tertekuknya lempeng pada saat
penunjaman, retakan (fracture) menimbulkan
gempa bumi dangkal (shallow earthquakes) di
dalamnya. Pada proses pergerakan (downward
movement) selanjutnya, gaya-gaya tambahan
dibangkitkan, menyebabkan deformasi dan
keretakan lebih lanjut, dan menghasilkan gempa
bumi dalam (deep earthquakes). Gempa bumi
dalam yang terjadi sepanjang bagian lempeng yang
menunjam, mempunyai pola yang teratur, yang
disebut daerah Benioff (Benioff zone)
Earthquakes around the Globe
• worldwide earthquakes 1954-1998 of magnitude >= 4.0
• NEIC (National Earthqauake Information Center)
• more than 240 000 seismic events with magnitude >=4.0

BGR Hannover
Gempa di Jogja
Relative plate motions

Plate motion based on Global Positioning System (GPS) satellite data from NASA
JPL. Vectors show direction and magnitude of motion.
Pergerakan lempeng di atas permukaan bumi

dapat didiskripsikan oleh teorema Euler,


yang mengatakan bahwa pergerakan relatif
antara dua lempeng secara khusus
digambarkan oleh pergerakan relatif dengan
pemisahan sudut kutub yang dikenal sebagai
“Euler pole”
Kutub dan kutub-lawan nya adalah dua poin yang
unik di atas permukaan bumi yang tidak
bergerak relative satu dengan lainnya (dari 2
lempeng tersebut) .

Suatu aspek penting dari gerakan lempeng


relatif adalah bahwa kutub antara dua lempeng
cenderung untuk masih tetap dalam waktu yang
lama. Kecepatan lempeng selalu konstan dalam
beberapa juta tahun.
Metode untuk menentukan kutub
pergerakan relatif dari dua lempeng:

 Didasarkan pada fakta bahwa untuk


pergerakan tangensial yang sebenarnya yang
terjadi selama pergerakan relatif dua lempeng,
transform fault sepanjang batas umum harus
mengikuti jejak dari lingkaran kecil memusat
atas kutub pergerakan relatif
 Didasarkanpada variasi laju penyebaran
dengan jarak angular dari rotasi kutub

 Metoda menentukan arah gerak relatif


antara dua lempeng menggunakan solusi
mekanisme gempa bumi focal pada tepi
lempengnya
Geometry of plate motions. Linear velocity at point r is given by v ji
= w x r.
The Euler pole is the intersection of the Euler vector with the
earth's surface.
Note that west longitudes and south latitudes are negative.
 " Pusat perputaran lempeng ini ( Euler Pole)
seperti suatu poros sumbu, menglilingi lempeng,
menuju ke pusat bumi.

 " Kutub utara dan selatan, di daerah dimana


keseluruhan bumi berputar, mendukung kerja
suatu Euler pole
 Dekat dengan kutub, perputaran lambat, tetapi jika
berpindah/bergerak dari kutub, perputaran semakin
cepat. Sama halnya suatu roda sepeda, pada bagian
pelek berputar lebih cepat dari bagian porosnya.
Seperti bumi berputar pada porosnya, garis
katulistiwa berputar lebih cepat dari bagian yang lain,
dan 90 derajat garis lintang dari kutub utara dan
selatan.

 Gerakan lempeng paling cepat pada 90 derajat dari


Euler pole, kemudian melambat lagi jika bergerak
menjauh dari poros perputaran.
Relative motion of
North America Plate

Batas transform umumnya


berada di dasar laut,
namun ada juga yang berada
di daratan,
salah satunya adalah
Sesar San Andreas
(San Andreas Fault)
di California, USA.
Sesar ini merupakan pertemuan
antara
Lempeng Amerika Utara yang
bergerak ke arah tenggara,
dengan Lempeng Pasifik yang
bergerak ke arah barat laut.
Hotspots and absolute plate
motions
• Jika kita bayangkan satu lempeng tektonik
diam, kemudian kita dapat menentukan
pergerakan relatif lempeng yang lain terhadap
lempeng relatif yang diam
• Hot spots dapat memungkinkan untuk
menentukan pergerakan lempeng absolut
• Pergerakan absolut lebih baik ditentukan
dengan kerangka acuan bintang
Mayoritas aktivitas vulkanis bumi
terjadi pada tepi lempeng. Akan tetapi
pecahan yang paling signifikan terjadi
di dalam lempeng. Pada samudra,
aktivitas vulkanik dalam lempeng
membentuk pulau kecil yang
memanjang (linier) seperti Hawaiian
Emperor dan Pasifik. Selanjutnya
banyak dari jenis pulau seperti itu
membentuk rantai paralel.
Penjelasan yang mungkin mengenai
pusat dari rantai pulau diajukan oleh
Wilson (1963). Ia menyatakan
bahwa pulau-pulau tersebut
dibentuk pada lithosphere melewati
hotspots.

Hotspots didefinisikan sebagai


pusat dari lapisan plumes yang
muncul dari lapisan bawah melewati
lithosphere (Olson & Nam, 1986)
Space Shuttle photograph of the Hawaiian Islands,
the southernmost part of the long volcanic trail of the "Hawaiian hotspot" (see text).
Kauai is in the lower right corner (edge) and the Big Island of Hawaii in the upper left corner.
Note the curvature of the Earth (top edge).
Above: Artist's conception of the movement of the Pacific Plate over the fixed
Hawaiian "Hot Spot,"
illustrating the formation of the Hawaiian Ridge-Emperor Seamount Chain.
Distribution of selected hotspots.
The numbers in the figure are related to the listed hotspots on the left.
Hot spots

World map showing the locations of selected prominent


hotspots; those labelled are mentioned in the text. (Modified
from the map This Dynamic Planet.)
TRUE POLAR WANDER
Teknik paleomagnetik dapat digunakan untuk
membentuk jejak edar penyimpangan kutub
nyata (True Polar Wander) dari jejak
pergerakan lempeng-lempeng terhadap kutub
utara magnetik. Sehingga dengan menggunakan
model dipol geosentris aksial, pergerakan
lempeng-lempeng tersebut dapat dianggap
sebagai pergerakan terhadap sumbu putar
bumi.
Hotspots hampir tidak bergerak pada lapisan
bumi, sehingga pergerakannya menghasilkan
rekaman dari pergerakan lempeng terhadap
lapisan bumi

Sehingga kombinasi kedua metode tersebut


dapat digunakan untuk menentukan pergerakan
relatif antara lapisan dengan sumbu rotasi
bumi. Fenomena ini dikenal dengan
penyimpangan kutub nyata (True Polar
Wander/ TPW)
SUPERPLUMES
Hotspots merupakan permukaan hasil
perwujudan dari plumes material panas yang
muncul dari lapisan dalam. Hotspots tersebut
berukuran sedang dan dapat dianggap untuk
membentuk bagian dari sistem konveksi
lapisan normal. Setelah hotspots tersebut
terbentuk, dalam sejarah pembentukan bumi
terdapat suatu periode yang terjadi aktivitas
vulkanis intensif.
Penyebabnya adalah fenomena superplumes
panas, arus panas dari material yang sangat
panas yang muncul dari lapisan D” pada dasar
lapisan yang mendapatkan panas dari pusat
bumi, kemudian menyebar secara lateral pada
dasar lithosphere, akibatnya pada daerah
tersebut terjadi aktivitas 10 kali lebih besar
dari aktivitas plume normal
Lower Mantle: D”

The mid-mantle shows little lateral heterogeneity. The lowermost


mantle (D”) hast strong (possibly >10%) lateral velocity perturbations.
The may originate in a thermal boundary layer or from subducted
lithosphere.
Larson berpendapat bahwa superplumes
menyebabkan penyebaran aktivitas vulkanis
yang luas dan intrusif panas yang menyebabkan
sebagian besar ketidaknormalan dasar
samudra selama pertengahan cretareous.
Salah satu perwujudan aktivitas ini adalah
pembentukan banyak rantai pulau kecil di
Pasifik Barat.
Geodynamic Modelling: Plumes

High-resolution numerical study of plumes and the


effects of the mantle viscosity structure.
plumose structure

hackles
direction of propagation
DIRECT MEASUREMENT OF
RELATIVE PLATE MOTIONS
Sekarang dimungkinkan untuk memonitor
pergerakan relatif antar lempeng dengan
mensurvei secara periodik dasar tepi lempeng

Terdapat tiga metode survey yang tersedia:


 Very Long Baseline Interferometry (VLBI)
 Satelit Laser Raging (SLR)
 Satelit Radio Positioning
Very Long Baseline Interferometry (VLBI)

VLBI dibuat menggunakan sinyal radio dari sumber-


sumber radio extragalactic atau atau quasars. Sinyal
dari sebagian galaksi akan direkam secara simultan
menggunakan radioteleskop pada bagian akhir garis
pangkal yang mungkin sampai sepanjang 10.000 km.
Karena lokasinya yang berada pada permukaan bumi,
sinyal yang diterima pada teleskop mengalami penundaan.
Besarnya waktu tunda antara dua stasiun sebanding
dengan jarak keduanya dan arah sinyal datang. Metode
ini mempunyai keakuratan sampai 20 mm
Satelit Laser Raging (SLR)

SLR menghitung jarak ke orbit satelit buatan


atau reflektor pada bulan dengan menghitung dua
waktu tempuh jalan pulsa cahaya laser yang
dipantulkan dari satelit. Waktu tempuh diubah
menjadi jarak menggunakan kecepatan cahaya.
Metode ini mempunyai ketelitian sampai 80 mm.
pengulangan periodik observasi metode ini dapat
digunakan untuk mengamati pergerakan relatif
lempeng
Satelit Radio Positioning (SRP)
Metode ini menggunakan radio Interferometry
dari satelit Global Positioning System (GPS). Ini
merupakan metode tiga dimensi yang mana posisi
relatif instrumen pada bagian akhir garis pangkal
ditentukan dari sinyal yang diterima instrumen
dari beberapa satelit. Observasi simultan
menggunakan banyak satelit akan menghasilkan
tingkat akurasi yang tinggi. Saat ini terdapat 21
satelit GPS
INSTANTANEOUS AND FINITE
ROTATIONS

Suatu putaran kutub bukanlah suatu


keperluan geometris, itu tidaklah luar
biasa untuk kutub Euler untuk pindah pada
lokasi yang baru. Perputaran plat A dan B
pada awalnya pada P1, kemudian
menyebabkan transformasi rotasi sesar
300.
• Lokasi kutub yang baru adalah P2, 600 di
sebelah utara dari P1, sehingga
transformasi sesar sekarang adalah 900
dari P2, pada kondisi tersebut katulistiwa
sebagai kutub. Kejadian perpindahan
kutub berguna untuk mempermudah
penjelasan tentang transformasi sesar.
Triple junctions
Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng
tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia
dan lempeng Pasific. Lempeng Indo-Australia
bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai
Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan
dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara. Di
sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi
tabrakan terkumpul sampai suatu titik dimana lapisan
bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi
sehingga lepas berupa gempa bumi.
Map of East Africa showing
some of the historically active
volcanoes(red triangles) and
the Afar Triangle (shaded,
center) -- a triple junction
where three plates are
pulling away from one another:
the Arabian Plate, and the two
parts of the African Plate
(the Nubian and the Somalian)
splitting along
the East African Rift Zone
(USGS).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai