Anda di halaman 1dari 29

Rehabilitasi Medik pada Gangguan

Pernapasan Akibat Obesitas


R. Amanda Salim
PENDAHULUAN
• Jumlah penderita obesitas di seluruh dunia
meningkat dalam tiga dekade terakhir ini.
• Obesitas mempengaruhi fungsi paru pada
individu yang sehat dari masa kanak-kanak
hingga usia tua. Perubahan yang terjadi dapat
sangat bervariasi, tetapi secara klinis relevan
dengan obesitas.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI OBESITAS
• suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang
tidak normal atau berlebihan di jaringan
adiposa sehingga dapat mengganggu
kesehatan.
EPIDEMIOLOGI OBESITAS
• World Health Organization (WHO)
• tahun 2011 mencapai 400 juta jiwa
• Peningkatan prevalensi penduduk laki-laki
dewasa obesitas pada tahun 2013 mencapai
19,7% sejak lima tahun sebelumnya
EPIDEMIOLOGI OBESITAS
35.00
Penderita Obesitas di Indonesia

30.00

25.00

20.00

Axis Title
15.00

10.00

5.00

0.00
2007 2010 2013
Etiologi dan Faktor Risiko Obesitas
• Faktor-faktor yang secara langsung
mempengaruhi keseimbangan energi dan
kontrol berat badan :
– Asupan besar makanan atau minuman tinggi
lemak atau gula
– Tingkat perilaku sedenter tinggi dan tingkat
aktivitas fisik yang rendah
Klasifikasi Obesitas Menurut WHO

Klasifikasi Berat Badan IMT (kg/m2)


Underweight <18.5
Normal 18.5 – 24.9
Overweight 25 – 29.9
Obese : Class 1 30 34.9
Obese : Class 2 35 – 39.9
Obese : Class 3 ≥ 40
Klasifikasi Obesitas
berdasarkan BMI Asia-Pacific
Komplikasi Obesitas
• Penyakit jantung koroner •Sleep apnea dan gangguan
respirasi
• Diabetes tipe 2
•Osteoartritis (degenerasi pada
• Tekanan darah tinggi ( kartilago dan tulang pada sendi)
hipertensi) •Masalah ginekologi (periode
• Kanker(misalnya kanker menstruasi yang abnormal,
infertilitas)
payudara, endometrium, •Tingginya kadar kolesterol dalam
dan usus besar) darah
• Stroke •Stress incontinence (kebocoran
• Penyakit kandung empedu urine akibat kelemahan pada otot
dasar panggul)
dan hati •Meningkatkan resiko pembedahan
• Batu kandung empedu dan •Gangguan psikologis seperti
batu kandung kemih depresi
GANGGUAN PERNAPASAN PADA OBESITAS
Pola Distribusi Lemak terhadap
Fungsi Paru
• Akumulasi lemak di daerah toraks dan abdomen
cenderung secara langsung mempengaruhi
gerakan ke bawah dari diafragma dan
pengembangan dinding dada.
• Penumpukan lemak tubuh tampaknya secara
negatif mempengaruhi volume paru dan
kapasitas paru dengan menghasilkan peningkatan
resistensi terhadap kontraksi diafragma dan
mengganggu mekanisme pernapasan.
• Menurun FEV, FVC, TLC, FRC
Pengaruh Obesitas terhadap
Volume Paru
• penurunan kapasitas residual fungsional (FRC)
– Efek ini mencerminkan pergeseran keseimbangan
tekanan inflasi dan deflasi pada paru karena beban
massa jaringan adiposa di sekitar tulang rusuk dan
abdomen, serta di rongga visceral.
• penurunan TLC dan RV yang dapat
dipertahankan
– pengurangan FRC dimanifestasikan oleh peningkatan
kapasitas inspirasi dan penurunan yang sangat nyata
dalam volume cadangan ekspirasi (ERV).
• Variabel spirometri, seperti volume ekspirasi
paksa dalam 1 detik (FEV1) dan kapasitas vital
paksa (FVC), cenderung menurun dengan
meningkatnya BMI
Pengaruh Obesitas terhadap
Fungsi Mekanik Sistem Respiratori
• Obesitas secara langsung mengubah bagian
mekanik dari paru dan dinding dada melalui
penambahan dan akumulasi lemak pada
mediastinum, abdomen, dan ronga toraks.
• Hal tersebut membuat diafragma lebih tinggi
dan juga membatasi gerakan ke bawah,
sehingga tekanan pleura meningkat dan
functional residual capacity menurun.
• Dampak mekanik
kompresi paru
pada penderita
obesitas
dibandingkan
dengan individu
berat badan
normal.
• Deposit lemak pada paru dan dinding dada :
– mengubah lengkung rongga abdomen dan
mediastinum.
– mengurangi kemampuan paru mengembang
(compliance), dinding dada, dan keseluruhan
sistem respiratori.
– berbagai gejala respirasi, seperti wheezing,
dyspnea, dan orthopnea.
Pengaruh Obesitas terhadap
Distribusi Ventilasi dan Pertukaran Gas
• gangguan distribusi ventilasi
• Ventilasi lebih baik di bagian atas paru, dan
bagian basal paru umumnya kurang ventilasi.
• Adanya pembatasan pada dinding dada dan
pergerakan diafragma mengubah konfigurasi
paru dan meningkatkan udara yang terjebak
karena rendahnya volume paru. Distribusi
perfusi cenderung terjadi pada bagian bawah
paru.
Dampak Bronkokonstriksi pada Penderita
Obesitas
• peningkatan kejadian asma pada penderita
obesitas.
• Adanya penurunan volume paru pada penderita
obesitas memiliki potensial mengubah dampak
bronkokonstriksi dan meningkatkan
keterbatasan aliran ekspirasi.
• hyperinflation pada penderita asma dengan
obesitas, sehingga meningkatkan kejadian dan
derajat dyspnea
Obstructive Sleep Apnea pada Obesitas

• Prevalensi OSA secara


signifikan meningkat pada
populasi obesitas dan usia
tua
• OSA adalah episode apnea
dan hypopnea berulang
yang berlangsung saat
tidur karena sumbatan
pada jalan napas.
Etiologi
Interaksi OSA, obesitas, gangguan
tidur, dan gangguan metabolik
• Beberapa orang obesitas mengalami
hipoventilasi obesitas sindrom (OHS), yang
didefinisikan oleh tiga serangkai obesitas,
hipoventilasi siang hari, dan gangguan tidur
dan mewakili hipoventilas yang terjadi tanpa
adanya neuromuskuler, mekanis, atau
penyebab metabolik.
REHABILITASI MEDIK
GANGGUAN PERNAPASAN PADA
OBESITAS
LATIHAN OTOT PERNAPASAN
• pelatihan otot inspirasi (IMT)
• setelah 12 minggu intervensi, didapatkan efek
positif IMT pada kekuatan otot pernapasan
penderita obesitas derajat berat.
• IMT secara signifikan meningkatkan PImax dan
mengubah FEV1
Protokol Latihan IMT
Diaphragmatic Breathing Exercise

Anda mungkin juga menyukai