Anda di halaman 1dari 15

TANDA BACA

Suatu hal yang sering diabaikan dalam


penulisan adalah tanda baca. Banyak sekali pemakai
bahasa yang kurang mengindahkan tanda baca ini.
Padahal, tanda baca ini sangat berperan dalam
penulisan. Adanya tanda baca, dapat membantu
pembaca memahami suatu tulisan dengan tepat.
Sebaliknya tidak adanya tanda baca, akan
menyulitkan pembaca memahami suatu tulisan,
bahkan mungkin dapat mengubah pengertian dari
suatu kalimat.
Mengingat betapa pentingnya tanda baca ini,
dan supaya anda dapat menggunakannya secara
tepat, pelajarilah Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan halaman 43-55.
perhatikan dengan teliti penempatan dan
pemakaian tanda baca secara tepat, berdasarkan
contoh-contoh yang diberikan. Kemudian, setelah
anda betul-betul memahaminya, kerjakanlah
latihan-latihan yang disediakan.
Rangkuman

1. Tanda titik dipakai pada :


a) akhir kalimat
b) singkatan nama orang
c) singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan
sapaan.
d) kata atau ungkapan yang sudah sangat
umum.
e) di belakang angka atau huruf dalam suatu
bagan, ikhtisar, atau daftar.
2. Tanda titik tidak dipakai :
a) untuk memisahkan angka ribuan, jutaan dan
seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.
b) dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf
awal kata atau suku kata, atau gabungan
keduanya, atau yang terdapat di dalam
akronim yang sudah diterima oleh
masyarakat.
c) tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia,
satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang.
d) tidak dipakai pada akhir judul yang
merupakan kepala karangan, atau kepala
ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
e) tidak dipakai di belakang alamat pengirim.
3. Tanda koma dipakai :
a) di antara unsur-unsur dalam suatu pemerian
b) memisahkan kalimat setara
c) memisahkan anak kalimat dan induk kalimat
d) di belakang kata atau ungkapan penghubung
antar kalimat yang terdapat pada posisi awal
e) di belakang kata-kata seruan
f) Memisahkan petikan langsung dari bagian
lain
g) di antara unsur-unsur alamat yang ditulis
berurutan
h) Menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya
i) di antara tempat penerbitan, nama penerbit,
dan tahun penerbitan
j) di antara nama orang dan gelar akademik
k) di muka angka persepuluhan
l) untuk mengapit keterangan tambahan
m) memisahkan petikan langsung dari bagian
lain.
4. Tanda titik koma dipakai :
a) untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara
b) memisahkan kalimat yang setara di dalam
kalimat majemuk
5. Tanda titik dua dipakai :
a) pada akhir suatu pernyataan lengkap bila
diikuti rangkaian atau pemerian
b) sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian
c) dalam teks drama, sesudah kata yang
menunjukkan pelaku percakapan
d) kalau rangkaian atau pemerian merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
e) di antara jilid atau nomor dan halaman, di
antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau di
antara judul dan anak judul suatu karangan
6. Tanda hubung dipakai :
a) untuk menyambung suku-suku yang terpisah
karena pergantian baris
b) menyambung awalan dengan bagian kata di
belakangnya
c) menyambung unsur-unsur kata ulang
d) menyambung huruf kata yang dieja
e) untuk memperjelas hubungan bagian-bagian
ungkapan
f) merangkaikan se- dengan kata berikutnya
yang mulai dengan huruf kapital, ke dengan
angka, angka dengan –an, singkatan huruf
kapital dengan imbuhan atau kata.
g. merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur-unsur bahasa asing
7. Tanda pisah dipakai :
a. membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan
b. menegaskan adanya aposisi
c. di antara dua bilangan atau tanggal yang
berarti sampai dengan.
8. Tanda elipsis (….) digunakan :
a) untuk menggambarkan kalimat yang
terputus-putus
b) menunjukkan bahwa dalam suatu petikan
ada bagian yang dihilangkan.
9. Tanda tanya, tanda seru, tanda kurung; dan
tanda kurung siku, perhatikan pemakaiannya
dalam pedoman EYD
10. Tanda petik dipakai :
a) mengapit petikan langsung
b) mengapit judul, apabila dipakai dalam
kalimat
c) mengapit istilah ilmiah
Perhatikan juga penggunaan petikan tunggal
Latihan

1. Ayahnya bernama St. A.N. Kartawijaya sudah


lama meninggal.
2. Ketika ProfDrIrDali menjadi gubernur,
pembangunan di daerah itu sangat maju.
3. Kongres dibuka pukul 8.30.30
4. Sudah berkali-kali M P R bersidang, namun
belum dapat mengambil keputusan.
5. Harga minyak goreng itu naik menjadi Rp.
28.000,- per kaleng.
6. Pemerintah membangun sarana: perekonomian,
peribadatan dan pendidikan.
7. Kalau pergi ke daerah itu bawalah makanan,
minuman dan obat-obatan.
8. Karena sudah kaya; ia lupa kepada orang tuanya.
9. Ibu berpesan: “Hati-hati di rantau orang.”
10.Ruri, Kau harus mempertanggungjawabkannya.
(dalam dialog)
11.Dengan spontan ia membubuh-
i masakan itu dengan garam.
12.Rapat itu diikuti oleh guru agama se Jawa Barat.
13.Sudah lama KTP. nya hilang.
14.Ia berhasil menggondol hadiah ke dua.
15.Kalau begitu…….., hati-hatilah kamu di jalan.

Anda mungkin juga menyukai