KODEKI
KODEKI
Sejak perintisannya, profesi dokter adalah luhur dan mulia dgn 6 sifat
dasar
1. Sifat Ketuhanan
2. Kemurnian niat
3. Keluhuran budi
4. Kerendahan hati
5. Kesungguhan kerja
6. Integritas ilmiah dan sosial
serta kesejawatan yang
tidak diragukan
KODEKI dengan 4 Kewajiban
dengan kewajiban etis dokter dilihat pd asas2 etika
I. Kewajiban Umum:
Pasal 1. Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati
dan mengamalkan sumpah dokter (B.= fidelity, menjalakan
perintah & bekerja dgn baik, = follow the rules ).
Pasal 2. Seorang dokter harus senantiasa berupaya
melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang
tertinggi (kompetensi) = B. menerapkan Golden rule
principles
Pasal 3. Dlm melakukan pekerjaan kedokteranya, seorang
dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yg
mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian
profesi (asas otonomi) ,N= tdk memandang pasien hanyak
sbg objek.
Pasal 4. Setiap dokter harus menghindarkan diri dari
perbuatan yg bersifat memuji diri (tdk Justice)
Pasal 5. Tiap perbuatan atau nasehat mungkin
melemahkan daya tahan psikis maupun fisik
hanya diberikan utk kepentingan dan kebaikan
pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien
(veracity, otonom B. manfaat > dp keburukan)
pasal 6. Setiap dokter harus senantiasa
berhati hati dalam mengumumkan dan
menerapkan setiap penemuan teknik atau
pengobatan baru yang belum diuji
kebenarannya dan hal hal yang dapat
menimbulkan keresahan masyarakat (Justice)
(tdk Veracity)
pasal 7. Seorang dokter hanya memberi surat
keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya (Truth telling,
Jadi tdk lakukan penyalah gunaan.)
Pasal 7a. Seorang dokter harus, dalam setiap praktek
medisnya,memberikan pelayanan medis yang kompeten
dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai
rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas
martabat manusia (Beneficence, otonomi dan virtue ethics)
Pasal 7b. Seorang dokter harus bersikap jujur dlm
berhubungan dg pasien & sejawatnya, dan berupaya
untuk mengingatkan sejawatnya yg dia ketahui memiliki
kekurangan dlm karakter atau kompetensi, atau yg
melakukan penipuan atau penggelapan dlm
menangani pasien (veracity, fidelity dan justice)
Pasal 7c. Seorang dokter harus menghormati hak hak
pasien, hak hak sejawatnya dan hak tenaga kesehatan lainnya
dan harus menjaga kepercayaan pasien (Otonomi, fidelity =
kesetiaan)
Pasal 8. Dlm melakukan pekerjaanya seorang
dokter hrs memperhatikan kepentingan
masy. dan memperhatikan semua
aspek pelayanan kesehatan yang
menyeluruh(promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-
sosial, serta berusaha menjadi pendidik
dan pengabdi masyarakat yg sebenar
benarnya (Benefcience,otonomi,empati)
Pasal 9. Setiap dokter dlm bekerja sama dgn
para pejabat dibidang kesehatan dan
bidang lainnya serta masyarakat, harus
saling menghormati (virtue ethics,
Fidelity)
II. Kewajiban dokter terhadap pasien:
Pasal 10. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas
dan mempergunakan segala ilmu dan
ketrampilnnya untuk kepentingan pasien. Dalam
hal ini ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan, maka atas
persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kpd
dokter yg mempunyai keahlian dlm penyakit
tsb (Beneficence, Non-maleficence dan
otonomi)
Pasal 11. Setiap dokter harus memberikan
kesempatan pada pasien agar senantiasa dapat
berhubungan dgn keluarga dan penasehatnya
dlm beribadat dan atau dlm masalah lainnya
(Otonomi, privacy)
Pasal 12. Setiap dokter wajib merahasiakan
segala sesuatu yg diketahuinya
tentang seorang pasien, bahkan
juga setelah pasien itu
meninggal dunia (konfidensialitas)
Pasal 13. Setiap dokter wajib melakukan
pertolongan darurat sebagai suatu
tugas perikemanusian, kecuali bila
yakin ada orang lain bersedia dan
mampu memberikannya.(Beneficence,
Non- maleficence, Otonom)
III. Kewajiban dokter terhadap teman sejawat:
Pasal 14. Setiap dokter memperlakukan teman
sejawatnya sbgmana ia sendiri ingin diperlakukan (fidelity)
Pasal 15. Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien
dari teman sejawatnya, kecuali dgn persetujuan
atau berdasarkan prosedur yg etis (fidelity, otonomi).
IV. Kewajiban dokter terhadap diri sendiri:
Pasal 16. Setiap dokter harus memelihara kesehatannya,
supaya dapat bekerja dgn baik
Pasal 17. Setiap dokter harus senantiasa mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran/ kesehatan (belajar sepanjang hayat =
kompetensi)
SUMPAH DOKTER
Pernyataan resmi dokter baru dg bersaksi pada Tuhan
(ikrar kontrak sosial dokter pd masyarakat), dgn dasar
kaidah moral & etika sepanjang hidup
Dimulai Hippocrates 23 abad yg lalu dgn substansi
asas2 etika tradisional (klasik)
Selama abad gelap di Eropah ajaran Hipocrates pernah
hilang, muncul lagi setelah Ibnu Sina (Avicenna) dgn
buku Qanun Fi’ll-Tibb (980-1037 M) dan diterjemahkan
oleh Geraldus dari bhs Arab ke bhs latin pd abad 12,
sumpah Hipocrates kembali jadi pedoman etika pradok
Barat.
Sumpah Hippocrates dgn asas etika medis
Naskah sumpah Hippocrates Asas Etika Medis
1. Saya akan menetapkan aturan diet utk kebaikan 1. Asas berbuat baik
yg sakit sesuai dgn penilaian saya; saya akan (beneficence) asas tidak
menjaga mereka thd cedera dan ketidak adilan menimbulkan mudharat
(non-maleficence)
2. Saya tdk akan memberikan obat yg mematikan 2. Asas menghormati hidup
kpd siapapun jika diminta, saya juga tdk akan manusia
mengajukan saran utk itu.
Demikian juga saya tdk akan memberikan pd
perempuan obat utk terjadinya keguguran. Dalam
kemurnian dan kesucian saya akan menjaga hidup
dan seni saya.