Anda di halaman 1dari 15

INFERTILITAS

NI PUTU MANDE ARIATI


PENDAHULUAN

Infertilitas merupakan masalah yang dihadapi


oleh pasangan suami istri yang telah menikah
selama minimal satu tahun, melakukan hubungan
sanggama teratur, tanpa menggunakan
kontrasepsi, tetapi belum berhasil memperoleh
kehamilan

INFERTILITAS 1. Infertilitas Primer = jika


sebelumnya pasangan suami istri
belum pernah mengalami kehamilan
2. Infertilitas Sekunder = jika pasangan
suami istri gagal untuk memperoleh
kehamilan setelah satu tahun
pascapersalinan atau pascaabortus,
tanpa menggunakan kontrasepsi apa
pun.
EPIDEMIOLOGI
• Menurut penelitian yang dilakukan oleh Novrika pada tahun 2018, memperkirakan
sekitar 50-80 juta pasangan mengalami infertilitas di dunia. Infertilitas di negara
berkembang terjadi lebih tinggi yaitu sekitar 30%, dibandingkan negara maju hanya
5 – 8%, Prevalensi infertilitas di Asia yaitu 30,8% di Kamboja, 10% di Kazakhtan,
43,7% di Turkmenistan, dan 21,3% di Indonesia.
• Dari 39,8 juta Pasangan Usia Subur (PUS) di Indonesia, 10 – 15% diantaranya
dinyatakan infertil dan diperkirakan 4 – 6 juta pasangan memerlukan pengobatan
infertilitas untuk mendapatkan keturunan. Penelitian terbaru telah menunjukkan
bahwa pasangan yang mencoba untuk memiliki anak melalui pengobatan medis
seperti pengobatan hormonal, inseminasi ataupun bayi tabung dinyatakan telah
mengalami kecemasan. reaksi emosional yang dialami oleh pasangan infertil adalah
adalah 12,7% kecemasan pada wanita dan 6% laki-laki, 5,2% depresi pada wanita
dan 14,9% pada laki-laki, 6,7% penurunan libido pada wanita dan 29,9% pada laki-
laki.
ETIOLOGI
NON ORGANIK

POLA HIDUP

ORGANIK
NON ORGANIK

1. Usia, terdapat hubungan terbalik antara bertambahnya usia istri dengan


penurunan kemungkinan untuk mengalami kehamilan. 94 % perempuan
subur pada usia 35 tahun atau 77 % perempuan subur di usia 38 tahun akan
mengalami kehamilan dalam kurun waktu 3 tahun lama pernikahan, ketika
usia istri 40 tahun maka kesempatan untuk hamil 5% perbulan dengan
kejadian kegagalan 34-52%.
2. Frekuensi Senggama , angka kejadian kehamilan mencapai puncaknya
ketika pasangan suami istri melakukan hubungan suami istri dengan
frekuensi 2-3 kali dalam seminggu.
POLA HIDUP

ALKOHOL : pada
MEROKOK : penurunan
lelaki terdapat adanya
fertilitas perempuan juga
hubungan antara
terjadi pada perempuan
minum alkohol dalam
perokok pasif dan lelaki
jumlah banyak dengan
dengan riwayat perokok
penurunan sperma

BERAT BADAN : perempuan


dengan indeks masa tubuh
lebih dari 29, akan mengalami
keterlambatan kehamilan
ORGANIK

1. Masalah Vagina :
1. Dispareunia : rasa tidak nyaman atau rasa nyeri saat melakukan sanggama
2. Vaginismus : rasa nyeri saat penis akan melakukan penetrasi ke dalam vagina
3. Vaginitis : infeksi kuman klamidia, Niseria Gonore dan bakteri vaginosis
2. Masalah Uterus :
1. Faktor Serviks : Servisitis dan Trauma pada serviks
2. Faktor kavum uteri : kelainan anatomi kavum uteri dan faktor endometriosis
3. Faktor mioetrium : adenomiosis
3. Masalah Tuba : adanya sumbatan pada tuba baik pada pangkal, bagian tengah,
maupun pada ujung distal dari tuba.
4. Masalah Ovarium : masalah utama terkait dengan infertilitas yaitu fungsi ovulasi
5. Masalah Peritoneum : adanya faktor endometriosis.
Pemeriksaan Dasar Infertilitas
1. Riwayat merokok
Anamnesis 2. Riwayat pengobatan (antihipertensi,
kortikosteroid)
3. Siklus haid
4. Frekuensi sanggama

Pemeriksaan 1. Pengukuran tinggi badan


Fisik 2. Penilaian berat badan
3. Pengukuran lingkar pinggang
4. Penentuan indeks masa tubuh
5. Pertumbuhan rambut abnormal
Pemeriksaan Penunjang :
1. Penilaian kadar progesteron
2. Pemeriksaan kadar Thyroid Pemeriksaan Analisis
Stimulating Hormon
Sperma : kriteria yang di
3. Pemeriksaan kadar
Luteinizing Hormon gunakan yaitu berdasarkan
4. Pemeriksaan uji WHO
pascasanggama atau
postcoital test
Pemeriksaan infertilitas yang dilakukan di pelayanan kesehatan primer yaitu :
• Sistem rujukan :
Daftar Pustaka
• Prawiharjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka
• Novrika Bri. 2018. Hubungan Budaya Masyarakat Dengan Tingkat Kecemasan
Pada Pasangan Infertil di RSIA Annisa Jambi Tahun 2015. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi Vol.18. No. 1 Tahun 2018.

Anda mungkin juga menyukai