Anda di halaman 1dari 25

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

ATEROSKLEROSIS
DEFINISI

Aterosklerosis adalah penyakit akibat respon peradangan pada


pembuluh darah (arteri besar dan sedang), bersifat progresif, yang
ditandai dengan deposit massa kolagen, lemak, kolesterol, produk
buangan sel dan kalsium disertai ploriferasi miosit yang
menimbulkan penebalan dan pengerasan dinding arteri, sehingga
mengakibatkan kekakuan dan kerapuhan arteri.

Aterosklerosis sangat dipengaruhi kadar


kolesterol tinggi (khususnya LDL), merokok,
tekanan darah tinggi, DM, obesitas, dan kurang
aktivitas fisik.
Epidemiologi

 Proses aterosklerosis atau pembentukan plak di dinding pembuluh

24/02/2019
darah, merupakan cikal bakalterjadinya PJK. Jika aterosklerosis
terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid),
maka bisa terjadi stroke.

 Menurut survei kesehatan rumah tangga (1992), Penyakit Jantung


Koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor satu di
Indonesia. Diperkirakan 53,5 per 100.000 penduduk

 Hasil survey kesehatan nasional tahun 2001 menunjukkan tiga dari


1.000 penduduk Indonesia menderita PJK. Prevalensi PJK (Penyakit
Jantung Koroner) diperkirakan mencapai 50% dan angka kematian
mencapai lebih dari 80% yang berarti setiap 2 (dua) orang lansia
satu mengidap PJK danjika terserang PJK maka kematian demikian
tinggi dan hanya 20% yang dapat diselamatkan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 11 7 juta


orang meninggal akibat PJK di seluruh dunia pada tahun 2002. angka
ini diperkirakan meningkat 11 juta orang apda tahun 2020.
FAKTOR RISIKO

Peningkatan kadar kolesterol darah -


ini termasuk kolesterol LDL tinggi
(kadang-kadang disebut kolesterol jahat)
dan kolesterol HDL rendah (kadang-
kadang disebut kolesterol baik).

Tekanan darah tinggi - tekanan


darah dianggap tinggi jika tetap
pada atau di atas 140/90 mmHg
selama periode waktu.

Merokok - ini bisa merusak dan


mengencangkan pembuluh darah,
meningkatkan kadar kolesterol, dan
meningkatkan tekanan darah - merokok
juga tidak memungkinkan oksigen yang
cukup untuk mencapai jaringan tubuh.
Kegemukan atau obesitas - kegemukan adalah memiliki berat badan ekstra
dari otot, tulang, lemak, dan / atau air - obesitas adalah memiliki jumlah tinggi
lemak tubuh ekstra. Penelitian Muscatine dan Bogalusa (2010) menunjukkan
bahwa obesitas pada anak dan remaja berhubungan dengan beberapa faktor
risiko terjadinya gangguan CVS termasuk diantaranya aterogenik dislipidemia,
hipertensi, hipertrofi ventrikelkiri, aterosklerosis.

Kurangnya aktivitas fisik - kurangnya aktivitas dapat


memperburuk faktor risiko lain untuk aterosklerosis.

Umur - sebagai usia tubuh meningkatkan risiko


aterosklerosis dan atau gaya hidup faktor genetik
menyebabkan plak untuk secara bertahap membangun
di arteri - pada pertengahan usia atau lebih, plak
cukup telah membangun menyebabkan tanda-tanda
atau gejala, pada pria, risiko meningkat setelah usia
45, sedangkan pada wanita, risiko meningkat setelah
usia 55.
Diabetes Millitus (DM) telah diketahui memiliki peran penting dalam
terjadinya penyakit CVS pada dewasa, Hiperglikemia dan resistensi dari insulin
dapat menyebabkan disfungsi dari endotel dengan cara mengganggu sintesis
VLDL dari hati sehingga meningkatkan kadar LDL dan kolesterol. Selain itu
resistensi insulin juga berhubungan dengan hipertensi melalui mekanisme
retensi dari natrium, dan akitvitas saraf simpatis. Keadaan hiperinsulinemia
akan menstimulasi pembentukan pak atherogenik melalui proliferasi otot polos,
deposisi LDL pada plak, dan pembentukan jaringan ikat.

Stres - penelitian menunjukkan bahwa


"memicu" yang paling sering dilaporkan
untuk serangan jantung adalah peristiwa
menjengkelkan emosional-khususnya yang
melibatkan kemarahan

Alkohol - minum berat dapat merusak otot jantung dan


memperburuk faktor risiko lain untuk aterosklerosis - laki-laki
seharusnya tidak memiliki lebih dari dua minuman yang
mengandung alkohol sehari, sementara wanita seharusnya
tidak memiliki lebih dari satu minuman yang mengandung
alkohol sehari.
Genetik : Manosa-binding Lectin (MBL) adalah molekul protein

24/02/2019
yang kadarnya sangat dipengaruhi oleh genetik dan memiliki peran
penting dalam mekanisme imun melawan infeksi. Genotipe MBL
berhubungan dengan penyakit struktur arteri ditandai dengan
meluasnya plak karotid, meningkatnya infark miokardium terutama
jika didapatkan diabetes dan hiperkolesterolemia. Defisiensi MBL
menyebabkan pembersihan agen atherogenic tidak adekuat atau
terganggu, sehingga deposisinya pada arteri dapat menyebabkan
aterogenesis.
PATOFISIOLOGIS

Pindah ke dinding Terjadi bercak


Sel darah putih arteri diubah menjadi penebalan di
(monosit) sel2 yang arteri (ateroma)
mengumpulkan lemak

ateroma Arteri yang terkena


mengumpulkan aterosklerosis akan kehilangan
endapan kalsium, kelenturannya dan karena
sehingga menjadi rapuh ateroma terus tumbuh, maka
dan bisa pecah. arteri akan menyempit.

ateroma menjadi lebih besar dan


lebih mempersempit arteri.
Patogenesis
Terdapat berbagai hipotesis tentang patogenesis terjadinya
aterosklerosis antara lain

24/02/2019
(1) Menurut teori infiltrasi lemak, sebagai akibat kadarlow-density
lipoprotein (LDL) yang tinggi didalam plasma maka terjadi
peningkatan pengangkutan lipoprotein plasma melalui endotel
Peninggian kadar lemak pada dinding pembuluh darah
kemampuan sel untuk mengambil lemak melewati ambang batas
sehingga terjadi penimbunan.
(2) Teori trauma endotel terjadi akibat berbagai faktor termasuk
hiperlipidemia, hipertensi, disfunsi hormonal, dll.
(3) Teori monoclonal menyatakan tiap lesi aterosklerosis berasal dari
sel otot polos tunggal yang bertindak sebagai sumber untuk
proliferasi sel lain.
(4) Teori clonal senescence didasarkan pada hubungan antara
pertambahan umur dan berkurangnya aktivitas replikatif sel pada
biakan
GEJALA

Nyeri kronis di kaki : Seorang pasien yang menderita


aterosklerosis umumnya mengeluh sakit kronis di kaki. Warna kaki
juga berubah menjadi gelap dan biasanya dingin. Karena rasa sakit,
pasien mungkin kesulitan dalam berjalan dan menunjukkan
kelesuan dalam melakukan pekerjaan.

Kehilangan rambut pada kaki : Jika rambut


biasanya hadir pada kaki dan tangan pasien,
kehilangan rambut yang signifikan terlihat ketika ia
menderita aterosklerosis. Penurunan jumlah rambut
cukup terlihat dalam kasus demikian.

Nyeri otot : Pasien mungkin merasa nyeri pada bagian paha, betis,
atau kaki; serta sulit untuk duduk atau tidur dengan nyaman. Gejala
ini tidak boleh diabaikan dan perlu dikonsultasikan dengan dokter
jika nyeri terus ada untuk jangka waktu yang lama.
Mati rasa pada kaki : Penderita mungkin sering
menemukan kakinya menjadi mati rasa dalam kasus
dia duduk dalam satu posisi untuk waktu yang lama.
Dia juga mungkin merasa kaku pada otot dan merasa
sakit untuk berjalan di bawah kondisi seperti itu.

Cepat Lelah : Perhatikan terjadinya kelelahan yang tidak


biasa. Berkurangnya aliran darah melalui arteri dapat
menyebabkan seseorang merasa cepat lelah tanpa sebab
yang jelas.

Peningkatan Kadar Kolesterol : Kadar kolesterol tinggi


adalah salah satu tanda peringatan utama yang
berhubungan dengan aterosklerosis. Seseorang dengan
kadar kolesterol tinggi, harus memeriksakan diri dan
berkonsultasi dengan dokter perihal metode yang paling
tepat untuk mengurangi kadar kolesterol yang tinggi.
DIAGNOSTIK

ABI (ankle-brachial index),


dilakukan pengukuran tekanan
darah di pergelangan kaki dan
lengan

skrening ultrasonik IVUS (intravascular


duplex ultrasound)

CT scan di daerah yang


terkena

arteriografi resonansi magnetik,


arteriografi di daerah yang terkena
PENGOBATAN

Tindakan untuk mengurangi resiko ateresklerosis, dengan cara


ini plak yang terbentuk diharapkan tidak bertambah besar,
misalnya dengan:
 mengatasi tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol, dan
mengendalikan diabetes.
 perubahan gaya hidup: tidak merokok, makan makanan bergizi,
dan olahraga.
 tindakan untuk mengatasi komplikasi yang ada misalnya
serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal, stroke, dan kram
pada tungkai.
Tindakan untuk membuka sumbatan aterosklerosis,
misalnya dengan:
 angioplasti balon dan pemasangan stend misalnya pada
pinbuluh darah jantung. Pembuluh darah yang tersumbat
dibuka dengan cara mengembangkan balon yang terdapat
di ujung kateter, kemudian dilakukan pemasangan stent
untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka.
 bedah bypass. Pembuluh darah yang sehat di tempat
tertentu, seringkali dari tungkai atau dada di ambil dan
dipasang untuk mem bypass segmen arteri yang
tersumbat.
 Terapi obat penurun kolesterol : Terapi obat yang
direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol
darah adalah statin. Obat ini memiliki banyak golongan
(misalnya: Pravastatin, Simvastatin, Lovastatin,
Atorvastatin, Cerevastatin, Fluvastatin)
Pencegahan aterosklerosis

24/02/2019
Menjaga kadar kolesterol darah
Menjaga berat badan ideal
Menurunkan tekanan darah yang
tinggi dan menjaganya agar tetap
stabil
 Menjaga kadar gula dalam darah
 Tidak merokok dan berhenti
merokok
PENCEGAHAN

olah raga teratur (min 30 menit tiap


hari)
Hindari stress
Menghindari/ membatasi makanan
tinggi lemak /kolesterol
Perbanyak makan sayur dan buah-
buahan
Deteksi Dini
1. Ct scan

24/02/2019
mengevaluasi struktur dari arteri adalah pengukuran koronaria
artery calsification (CAC) dengan menggunakan Computed
Tomography (CT) electron beam atau CT spiral atau helical.
2. Magnetic resonance imaging (MRI)
Untuk mengevaluasi apakah plak arteri yang terbentuk tidak
stabil dan risiko terjadi ruptur.
3. Ultrasonograph (USG) juga digunakan untuk mengevaluasi ada
atau tidaknya aterosklerosis. Dengan melihat Stuktur arteri:
carotid intimal-medial thickness.
4. Mengevaluasi fungsi dari arteri dengan FMD (Flow mediated
dilatation) dan NED (non-endothelium dependen)
Penelitian
Penelitian oleh Gidding dkk pada remaja dan dewasa
muda usia antara 11 s/d 23 tahun dengan riwayat

24/02/2019
hiperkolesterolemia pada keluarga menunjukkan 7 dari
29 subjek penelitian terjadi kalsium pada a.koronaria.
Calsium lebih sering terjadi pada keadaan dimana
obesitas dan peningkatan kadar kolesterol terjadi.Pada
beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa faktor
tekanan darah sistolik, body mass index (BMI),
kolesterol LDL dan HDL adalah faktor prediktor terkuat
untuk menentukan risiko terbentuknya calsium pada
a.koronaria, walaupun berat badan dan BMI, tekanan
darah diastolik dan kadar kolesterol pada usia remaja
juga dihubungkan dengan meningkatnya risiko
terjadinya kalsium pada a. koronaria (Urbina, EM
et.all,2009)
Aterosklerosis dapat terjadi pada usia muda :
Dari 125 anak usia 15–19 tahun yang diuji
diperoleh persentase yang ada sdLDL (LDL/

24/02/2019
ApoB ≤1,2) tinggi, hal ini membuktikan bahwa
aterosklerosis sudah bisa terjadi pada usia muda yang
diawali dengan adanya sdLDL (Nurahmi, 2006)

1. Pemberian perasan pare (Momordica charantia)


dapat menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol
LDL, trigliserida, meningkatkan kadar HDL pada tikus
aterosklerotik,
2. Pemberian pare plus kuning telur menghasilkan
penurunan kadar kolesterol total, kolesterol HDL,
kolesterol LDL dan trigliserida (Malaya dan Pratiwi,
2008)
24/02/2019
Curcumin memiliki potensi sebagai antioksidan dan anti
inflamasi, merupakan senyawa kimia utama dalam kunyit dan
mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
berdasarkan :
1. Penelitian Shisodia, et all ( 2005) bahwa Curcumin
menghambat aktivasi faktor transkripsi NF-ĸβ yang
berperan dalam respons inflamasi.

2. Penelitian Mahfouz et all (2009) di mana Curcumin mencegah


oksidasi LDL menjadi oxLDL pada plasma
darah
PENELITIAN TERBARU

24/02/2019
 Penelitian terbaru meyebutkan bahwa ganja
dapat mengatasi aterosklerosis,dimana
ditemukan reseptor cannabinoid dimana
terdapat senyawa kimia yang secara
alami,terdapat lebih dari 480 kompenen alami
yang ditemukan dalam tanaman cannabis sativa
atau ganja.
 Cannabinoid reseptor - tipe 1(CB1R) dan tipe
2(CB2r)
Atherosclerosis process video

24/02/2019
24/02/2019

Anda mungkin juga menyukai