Anda di halaman 1dari 55

Rekayasa Pondasi Tiang

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


PENGERTIAN PONDASI
Suatu konstruksi pada bagian bawah
bangunan ( sub structure ) yang berfungsi
meneruskan beban yang berasal dari bagian
atas ( upper structure ) ke lapisan tanah
pendukung tanpa mengalami keruntuhan dan
penurunan yang berlebihan

Secara umun pondasi dibagi 2 type / 2


macam :
1. Pondasi dangkal ( shallow foundation )
2. Pondasi dalam ( deep foundation )
Pemilihan Tipe Fondasi

 Faktor yang paling menentukan dalam


pemilihan tipe fondasi :

- Kondisi geologi dan geoteknik tanah


- Sifat dan tipe struktur bangunan
- Pertimbangan ekonomis
- Kondisi kemungkinan pelaksanaan (bahan, alat,
kemampuan, dsb)

Pertama dipertimbangkan kemungkinan penggunaan


fondasi dangkal (termasuk perbaikan tanah) 
hampir selalu lebih murah & mudah pelaksanaannya
PONDASI TIANG / PILE FOUNDATION
CLASSIFICATION CRITERIA :
– Pile Material ( Bahan Tiang )
– Methode of Pile Pabrication ( Cara
Pembuatan Pile )
– Ketergangguan Tanah Selama Pemasangan
– Methode Pemasangan ke dalam tanah
– Metode tranfer beban ( Methode of Load
Tranfer

A. PILE MATERIAL :
– Tiang Kayu ( timber pile )
– Tiang Baja ( Steel Pile )
– Tiang Beton ( Concrete Pile )
– Tiang Gabungan (Composite Pile )
Jenis Mateial Pondasi Tiang

 Tiang pancang kayu


 Tiang pancang beton
 Tiang pancang baja
 Tiang pancang komposit
B. METHODE OF PILE PABRICATION :
– Pre Cast ( Prepabrication )
– Cast in Place ( Cor di tempat

C. GANGGUAN TANAH SELAMA PEMASANGAN :


– Large Displacement Pile ( Pile dengan desakan tanah
besar )
– Small Displacement Pile ( Piledesakan tanah kecil )
– Non Displacement Pile

D. METHODE OF PILE INSTALLATION INTO GROUND


– Driven Pile ( Tiang pancang )
– Bored pile ( Tiang Bor )

E. METHODE TRANFER BEBAN :


– End Bearing Pile
– Friction Pile
– End Bearing Pile and Friction Pile
Klasifikasi menurut cara pemasukan kedalam tanah

Tiang Pancang Tiang Bor


KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PONDASI
MASING- MASING BAHAN PONDASI
TIANG
1. PONDASI TIANG KAYU ( Timber Pile )
• Kelemahan dan keuntungan Tiang Kayu :
– Bisa terjadi lapuk akibat serangga, jamur dan zat
kimia
– Panjang terbatas ( 6 – 15 meter ) dan diameter
kecil
– Beban yang bisa dipikul relatif kecil ( 5 – 25 ton )
– Biasanya untuk konstruksi sementara
– Mudah diperoleh dan dipotong sesuai panjang
yang diinginkan
– Cocok untuk jenis tiang gesekan ( friction pile )
– Tidak disarankan untuk tanah berpasir dan
berbatu
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PONDASI
MASING- MASING BAHAN PONDASI
TIANG

2. TIANG BAJA ( Steel Pile )


• Tiang baja umumnya berbentuk pipa atu
profil H
• Kelemahan dan keuntungan Tiang Baja :
– Korosif terhadap asam dan air
– Ringan, kuat , dan penyambungan relatif
mudah
– Beban yang bisa dipikul besar
– Cocok untuk jenis tanah berbatu
– Tidak Banyak menimbulkan desakan atau
penyembulan tanah
– dll
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PONDASI
MASING- MASING BAHAN PONDASI
TIANG

3. TIANG BETON ( Concrete Pile )


• Tiang beton umumnya berbentuk lingkaran, segi
empat, dan segi tiga
• Kelemahan dan keuntungan Tiang Baja :
– Kuat menahan beban dan momen
– Tidak korosif terhadap asam dan air
– Cocok untuk segala jenis tanah
– Banyak menimbulkan desakan atau penyembulan
tanah
– Cocok untuk jenis tiang panjang
– Dll
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PONDASI
MASING- MASING BAHAN PONDASI
TIANG

4. TIANG GABUNGAN ( Composite Pile )


• Tiang Composite merupakan gabungan antara dua
material yang berbeda misal profil baja ( pipa )
dengan beton , atau kayu dengan beton. Ikatan
antara baja dan beton lebih baik dibanding baja
dengan kayu.
ALASAN PONDASI TIANG AKAN DIGUNAKAN :

 Bila lapisan tanah bagian atas tidak mampu


memikul beban dari struktur atas
 Bila lapisan tanah dibawah struktur mudah
erosi
 Bila struktur sangat sensitif thd penurunan
 Bila muka air tanah sangat dangkal
 Bila menahan gaya angkat ( uplift force )
 Untuk memperkuat lereng
CONTOH KONSTRUKSI YANG MENGGUNAKAN
PONDASI PILE / TIANG
PONDASI TIANG / PILE FOUNDATION
PERSYARATAN PONDASI TIANG :

– Beban yang diterima tiang tidak boleh melebihi


kekuatan bahan tiang atau tekanan ijin bahan tiang
– Beban yag diterima pondasi tiang tidak boleh
melebihi daya dukung tanah untuk menjamin
keamanan bangunan
– Pembatasan penurunan yang terjadi pada bangunan
pada nilai yang dapat diterima yang tidak merusak
struktur
– Pengendalian atau pencegahan efek dari
pelaksanaan konstruksi pondasi atau galian atau
pekerjaan pondasi yang lain untuk membatasi
pergerakan atau struktur lain disekitarnya
Fungsi Pondasi Tiang

1. Untuk memikul beban struktur atas.


2. Untuk menahan gaya angkat (up-lift) pada
pondasi atau dok dibawah muka air
3. Untuk memadatkan tanah pasiran dengan cara
penggetaran. Tiang ini kemudian dapat ditarik lagi
4. Untuk mengurangi penurunan (sistem tiang-rakit
dan cerucuk)
5. Untuk pondasi mesin, mengurangi amplitudo
getaran dan frekuensi alamiah dari sistem.
6. Untuk memberikan tambahan faktor keamanan,
khususnya pada kaki jembatan yang dapat
mengalami erosi.
7. Untuk menahan longsoran
PROSEDUR PERANCANGAN
PONDASI TIANG
Langkah 1 : Menentukan profil dan parameter tanah
Langkah 2 : Penentuan kedalaman pondasi
Langkah 3 : Penentuan Jenis / type pondasi tiang
- Daya dukung axial dan lateral
- Ketersediaan peralatan
- Pengalaman konstruksi di lokasi proyek
- Pertimbangan lingkungan
- Biaya
Langkah 4 : Perancangan pondasi tiang
Langkah 5 : Penentuan komposisi tiang
Langkah 6 : Pengaruh konstruksi pd bangunan di
sekitarnya
PENYELIDIKAN TANAH UNTUK PERANCANGAN
PONDASI TIANG

TUJUAN PENYELIDIKAN TANAH

1. Untuk mendapatkan informasi pelapisan


tanah dan batuan dilokasi proyek yang akan
dibangun pondasi
2. Untuk mendapatkan informasi muka air
tanah ( GWL )
3. Untuk mendapatkan informasi sifat – sifat
fisis dan mekanik dari tanah dan batuan
dilokasi proyek
4. Menentukan parameter tanah untuk analisi
daya dukung pondasi tiang
PENYELIDIKAN TANAH UNTUK PERANCANGAN
PONDASI TIANG
JENIS, JUMLAH , JARAK, DAN KEDALAMAN PENGUJIAN

Jenis pengujian adalah :


- Uji Lapangan ( Sondir dan Boring )
- Uji Laboratorium ( Sifat fisik dan sifat mekanik tanah )
Jumlah dan Jarak Pengujian adalah :
- Disetiap titik abutment jembatan
- Satu lubang bor mewakili radius 20 meter
- Pekerjaan jalan berjarak 50 - 200 meter
Kedalaman Pengujian adalah :
- Sampai kedalaman tanah keras ( SPT > 50 )
- Minimum 2 kali kedalaman galian / lebar pondasi
JENIS UJI LABORATORIUM
UJI INDEX PROPERTIES :
- KADAR AIR
- BERAT ISI TANAH
- BERAT JENIS TANAH ( Gs )
- BATAS ATTERBERG
- UJI GRADASI

UJI KUAT GESER


- UJI GESER LANGSUNG
- UJI KUAT TEKAN
- UJI TRIAXIAL

UJI KONSOLIDASI
CPT (Cone Penetration Test) atau Sondir

C= qc/(15 sampai 20)


SPT (Standard Penetration Test)

Cara uji SPT Tabung UDS


Jenis Hammer

N-SPT = Jumlah pukulan untuk memasukkan split spoon sedalam 30 cm


PERHITUNGAN PONDASI

Daya Dukung Aksial Pile

Analisis Group Pile


Daya Dukung Lateral Pile
Konsep Perancangan Pondasi Tiang
WT

Qs
L
WP

Qe

Mekanisme pengalihan beban pada tanah melalui pondasi tiang


Pondasi tiang mengalihkan beban dari atas melalui 2 mekanisme :

1. Melalui gesekan selimut ( Qs )

2. Melalui Tahanan Ujung ( Qe )

Qs (Gesekan Selimut ) :


diperoleh sebagai akibat adhesi atau perlawanan
geseran antara selimut tiang dengan tanah
disekitarnya
Qe (Tahanan Ujung ) :
Desakan ujung tiang pada tanah
Mekanisme Pemikulan Beban
Keterangan :
Pada awal beban sistim tiang dan tanah berperilaku elastis, pada
grafik hub antara beban dan penurunan terbentuk garir lurus
sampai titik A, dan jika beban dilepaskan kepala tiang akan kembali
keposisi semula. Pada kondisi ini semua beban masih ditahan oleh
selimut tiang ( gambar a ).

Bila mana beban dinaikan hingga titik B, maka sebagian dari


gesekan selimut bagian atas mencapai ultimit shg terjadi gelincir
antara tiang dan tanah, pada saat mana ujung tiang bergerak
kebawah dan tahanan ujung mulai dimobilisasi ( bekerja ), jika
kondisi ini beban dilepas maka posisi tiang tidak akan kembali
kesemula tetapi ke titik c ( terjadi penurunan permanen ).
Bilamana beban ditambah terus maka selimut tiang sudah tidak
mampu dan beban dialihkan ke tahanan ujung tiang ( gbr b )

Ketika mobilisasi tahanan ujung tercapai penuh ( titik D) , tiang


akan bergerak terus kebawah tanpa disertai peningkatan beban,
yang berarti kondisi tiang mencapai daya dukung ultimate
( runtuh )
Load Transfer Friksi
Friksi

0.4% Diameter Pile


displacement

Load Transfer End Bearing


End
Bearing

6% Diameter Pile
displacement
Rumus umum daya dukung aksial fondasi dalam:

Qult = Qs + Qe – Wp

Qult = Daya Dukung Kondisi Ultimate


Qs = Tahanan Geser Selimut Tiang
Qp = Tahanan Ujung Tiang
Wp = Berat sendiri tiang

Biasanya Wp sangat kecil, maka dalam perhitungan sering diabaikan

Qult = Qs + Qe
Biasanya Wp besarnya relatif kecil dibanding Qe dan Qs, maka sering
diabaikan dalam perhitungan, sehingga daya dukung tiang ultimate adalah
:

 Qult = Qe + Qs
Besarnya Daya dukung ijin ( Qallowable ) digunakan pendekatan :
Qult Q Q
QAllowable   e  s
FK FK1 FK 2

Sering FK (faktor keamanan) diambil berbeda sesuai perilaku tiang, jadi


untuk tiang bor dapat dipakai :

Qe Qs
QAllowable  
3 2
Sedang untuk tiang pancang, umumnya dipakai :

Qult Qe Qs
Q allo   
3 3 3
PENENTUAN FAKTOR KEAMANAN

Faktor penentuan faktor keamanan ( FK )


1. Jenis dan kepentingan struktur
2. Variasi kondisi tanah
3. Tingkat keandalan penyelidikan tanah
4. Banyak dan jenis pengujian tanah
5. Tingkat pengawasan dan pengendalian
mutu selama pelaksanaan
6. Probabilitas beban rencana yang akan terjadi
sepanjang masa bangunan
Faktor keamanan untuk pondasi tiang
( sumber Reese & Oneil 1989 )

Klasifikasi Bangunan Bangunan Bangunan


struktur Monumental Permanen sementara

Pengendalian Baik
2,3 2.0 1,4
Pengendalian
Normal
3,0 2.5 2,0
Pengendalian
Kurang
3,5 2.8 2,3
Pengendalian
kurang
4,0 3.4 2,8
ADA BEBERAPA CARA UNTUK MENGHITUNG
DAYA DUKUNG ULTIMATE TIANG

• Cara Statis
( menggunakan data atau parameter laboratorium )
• Cara atau Persamaan Empiris
( menggunakan data – data lapangan )
• Metode Dinamik ( Kalendering )
• Uji Beban atau Loading Test
• Uji Pile Driving Analisis ( PDA )
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG CARA STATIS
Berdasarkan data laboratorium, kapasitas daya Dukung dapat dihitung
menurut beberapa peneliti ( Meyerhof, Tomlinson, Terzaghi dll )

A. Kapasitas Daya Dukung Ujung Tiang (Qe) .....Untuk tanah pasir (  )

Qe = qe x Ap
Qe = q’ x Nq* x Ap dimana qe : Unit Tahanan Ujung per satuan luas
q’ : Tegangan vertikal efektif overburden
Ap : Luas Penampang Ujung
Nq* : Faktor daya dukung ujung
 : Sudut Geser dalam tanah

Harga qe tidak boleh melebihi daya dukung batas


qe = 50 x Nq x tan(  ) (KN/m2)

SEHINGGA BESARNYA Qe TIDAK BOLEH LEBIH BESAR DARI :

Qe = 50 x Nq x tan(  ) x Ap ( KN )
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG CARA STATIS
Berdasarkan data laboratorium, kapasitas daya Dukung dapat dihitung
menurut beberapa peneliti ( Meyerhof, Tomlinson )

B. Kapasitas Daya Dukung Ujung Tiang (Qe) ...Untuk tanah clay (Cu)

Qe = qe x Ap
Qe = Cu x NC* x Ap dimana Cu : cohesi undrained test UU
Ap : Luas Penampang Ujung
Nc* : Faktor daya dukung ujung

Harga NC* untuk tanah lempung ( meyerhof ) sebesar : 9

SEHINGGA BESARNYA Qe

Qe = Cu x 9 x Ap

Note : Meyerhof gunakan faktor daya dukung Nc* dan Nq*


Grafik Faktor daya Dukung Meyerhofs ( 1976 )

1000
800
600
400

200

100
80
60
40

and
20

10
8
6
4

1
0 10 20 30 40 45
Soil friction an gle, Ø (deg)
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG CARA STATIS
Berdasarkan data laboratorium, kapasitas daya Dukung dapat dihitung
menurut beberapa peneliti ( Meyerhof, Tomlinson, Terzaghi dll )

C. Kapasitas Daya Dukung Selimut (Qs) ........ Untuk tanah pasir ( )

Qs = f x As
Qs =  x s’ x As dimana  = K x tan ( )
Qs = K x s’ x tan (  ) x As.................... Metode Beta
Dimana s’ : Tegangan vertikal efektif overburden
( nilai akan konstan setelah kedalaman 15 D )
As : Luas selimut tiang ( keliling x panjang tiang )
K : Koefisien tekanan lateral
k = ko = 1 – sin  ( kondisi at rest ) sbg batas bwh
k = 1,8 x ko sbg batas atas
 : Sudut Geser dalam tanah
 : Sudut gesek antara tiang dan tanah ( = 2/3  )
Harga Ks dan  menurut Tomlinson ( 1986 )
ditentukan berdasarkan tabel dibawah ini
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG CARA STATIS
Berdasarkan data laboratorium, kapasitas daya Dukung dapat dihitung
menurut beberapa peneliti ( Meyerhof, Tomlinson )

D. Kapasitas Daya Dukung Selimut (Qs) ........ Untuk tanah Clay (Cu )

Qs = f x As

1. Qs =  x Cu x As.................... Metode alfa

Qs =  x Cu x L x P

Dimana :
f = Gesekan selimut per satuan luas
 = Koefisien adhesi antara tanah dan tiang (grafik )
Cu = Undrained Cohesion
L = Panjang tiang
p = keliling tiang
Faktor Adhesi () pada Tanah Kohesif untuk “Tiang
Pancang” :
1. API Metode - 2, 1986
Faktor Adhesi () pada Tanah Kohesif untuk
“Tiang Pancang” :
2. Tomlinson, 1977 :
Tergantung pada
kondisi tanah.
Faktor Adhesi () pada Tanah Kohesif untuk
“Tiang Pancang” :
3. Resse, 1977 :
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG CARA STATIS
Berdasarkan data laboratorium, kapasitas daya Dukung dapat dihitung
menurut beberapa peneliti ( Meyerhof, Tomlinson )

D. Kapasitas Daya Dukung Selimut (Qs) ........ Untuk tanah Clay (Cu )

Qs = f x As

2. Qs =  ( s’ave + 2 Cu ave ) x As .......... Met. Lamda


( Vijayvergiya & focht )

Dimana :
f = Gesekan selimut per satuan luas
s’ ave = Tegangan vertikal efektif overburden rata - rata
 = Konstanta ditentukan dari tabel / (grafik )
Cu ave = Undrained Cohesion rata - rata
As = selimut tiang
Konstanta (  ) atau metode Lamda
Vijayvergia & Focht:
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG CARA STATIS
Berdasarkan data laboratorium, kapasitas daya Dukung dapat dihitung
menurut beberapa peneliti ( Meyerhof, Tomlinson )

E. Kapasitas Daya Dukung Selimut (Qs) ........ Untuk tanah gabungan


Qs = f x As

dimana f = ( x Cu ) + K x s’ x tan ( )

f : Gesekan selimut per satuan luas


s’ : Tegangan vertikal efektif overburden
( nilai akan konstan setelah kedalaman 15 D )
As : Luas selimut tiang ( keliling x panjang tiang )
K : Koefisien tekanan lateral
k = ko = 1 – sin  ( kondisi at rest ) sbg batas bwh
k = 1,8 x ko sbg batas atas
 : Sudut Geser dalam tanah
 : Sudut gesek antara tiang dan tanah ( = 2/3  )
 : Koefisien adhesi antara tanah dan tiang (grafik )
Cu : Undrained Cohesion
L : Panjang tiang
p : keliling tiang
EXAMPLE : 1

Tiang Pancang ( single pile ) ϕ = 300 mm,


terbuat dari baja, yang dipancang kedalam
tanah pasir sampai kedalaman 9 meter, muka
air tanah terletak pada ground surface,
sedangkan pasir mempunyai parameter sbb
ϕ = 30o , ɣ = 19,8 KN/m3.
Estimate the pipe piles allowable load ?
Jika digunakan Safety factor 3
EXAMPLE : 2 35 cm

35 cm

Single pile

+ 0.0

C : 25 Kpa
Soft Clay
Φ : 0o

ɣ : 18 KN/m3
+ 8.0
15 m

C : 230 Kpa
Φ : 0o
Stiff clay
ɣ : 19 KN/m3

+ 20.0

Hitung Qult dan


Qallowable bila SF : 2.5
EXAMPLE : 2 35 cm

35 cm

Single pile

+ 0.0

C : 0 Kpa
Loose sand
Φ : 20o

ɣ : 18 KN/m3
+ 8.0
15 m

C : 230 Kpa
Φ : 0o
Stiff clay
ɣsat : 19 KN/m3

+ 20.0

Hitung Qult dan


Qallowable bila SF : 2.5
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG CARA EMPIRIS
Pada cara statis dibutuhkan parameter tanah yang pada umumnya tidak tersedia secara
kontinue sepanjang tiang. Kecenderungan sekarang ini adalah menggunakan dat – data
hasil uji lapangan yaitu hasi uji SPT dan Hasil uji CPT ( sondir )

A. DENGAN DATA SONDIR ( CPT )


1. Methode Schmertman – Nottingham ( 1975 ) dan Tomlinson

Penentuan Daya Dukung pondasi tiang pancang berdasarkan uji CPT adalah sbb :

Qe =

Qe = qe x Ap
Qe = q’ x Nq* x Ap dimana qe : Unit Tahanan Ujung per satuan luas
q’ : Tegangan vertikal efektif overburden
Ap : Luas Penampang Ujung
Nq* : Faktor daya dukung ujung
 : Sudut Geser dalam tanah

Harga qe tidak boleh melebihi daya dukung batas


qe = 50 x Nq x tan(  ) (KN/m2)

SEHINGGA BESARNYA Qe TIDAK BOLEH LEBIH BESAR DARI :

Qe = 50 x Nq x tan(  ) x Ap ( KN )

Anda mungkin juga menyukai